Abstract: Indonesia is located in a disaster-prone area. It has been recorded that since the Hindu-Buddhist era, disasters have also occurred. Curriculum requirements also require learning related to the environment. There is a need to learn the history of disasters to increase awareness of disasters. Learning using inscriptions as a source is necessary because it records various events regarding disasters and their mitigation. This research uses a descriptive qualitative method which emphasizes the analysis of historical phenomena seen from descriptive data. The data source used by the author is data found around the area where the inscription was found. The sources used are the Harinjing, Rukam, Warungahan, and Katiden I and II inscriptions. The results of this research, the inscription also mentions mitigation in its efforts to preserve the environment. The inscriptions that mention disasters are the Harinjing (flood), Rukam (mountain eruption), Warungahan (earthquake), and Katiden I and II (forest fire) inscriptions. Disaster history learning can be done using content and context aspects. The aim of the history subject, point 6, is to develop moral, humanitarian and environmental values as the basis for developing environmental historical contexts in learning. There are problems related to disasters and this is in accordance with the needs of history learning objectives, so inscriptions are included in the potential as a historical source that is included in class X high school learning because the material is related to Hindu- Buddhist. Abstrak: Indonesia terletak pada wilayah daerah rawan bencana. Tercatat sejak masa Hindu-Buddha, bencana juga sudah ada. Kebutuhan kurikulum juga menuntuk pembelajaran terkait lingkungan. Perlunya pembelajaran sejarah kebencanaan untuk meningkatkan kewaspadaan akan bencana. Pembelajaran dengan menggunakan prasasti sebagai sumber diperlukan karena mencatat berbagai peristiwa mengenai bencana dan mitigasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana menekankan pada analisis fenomena sejarah dilihat dari data deskriptif. Sumber data yang digunakan penulis adalah data temuan ditemukan di sekitar wilayah penemuan prasasti. Sumber yang digunakan yaitu Prasasti Harinjing, Rukam, Warungahan, dan Katiden I dan II. Hasil dari penelitian ini prasasti juga menyebutkan terkait mitigasi dalam upayanya menjaga kelestarian lingkungan. Adapun prasasti yang menyebutkan tentang bencana yaitu Prasasti Harinjing (banjir), Rukam (gunung meletus), Warungahan (gempa bumi), serta Katiden I dan II (kebakaran hutan). Tujuan mata-pelajaran sejarah poin ke 6 berbunyi menumbuhkembangkan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan lingkungan hidup menjadi dasar pengembangan konteks sejarah lingkungan dalam pembelajaran. Adanya masalah terkait bencana dan hal tersebut sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran sejarah, maka prasasti masuk dalam potensi sebagai sumber sejarah yang masuk pada pembelajaran kelas X SMA karena materi terkait Hindu-Buddha.