Jaranan Kidal mengalami perubahan bentuk, fungsi, dan makna sepanjang rentang waktu 1932 hingga 2024 dalam konteks budaya lokal yang terus berkembang. Selain itu, perlu ditelaah bagaimana dinamika tersebut mencerminkan proses negosiasi antara tradisi dan modernitas dalam bingkai permainan budaya masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan dan keberlangsungan kesenian Jaranan Kidal dari tahun 1932 hingga 2024 dalam bingkai perspektif permainan budaya serta memahami bagaimana nilai-nilai budaya, sosial, dan simbolik dalam pertunjukan Jaranan Kidal mengalami transformasi seiring dinamika masyarakat dan perkembangan zaman. Dengan menggunakan metode sejarah lisan, data dikumpulkan dari para pelaku seni dan pemangku kepentingan lokal. Penelitian ini berfokus pada dinamika pertunjukan, interaksi sosial, dan praktik spiritual. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Jaranan Kidal mengandung unsur kebebasan, trance ritual, dan permainan terstruktur yang selaras dengan nilai-nilai budaya dan kepercayaan spiritual. Meskipun telah beradaptasi dengan tuntutan modern, termasuk perubahan alat musik dan keanggotaan kelompok, tradisi inti tetap terjaga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Jaranan Kidal tidak hanya menjadi sumber kesenangan kolektif, tetapi juga berfungsi sebagai media pelestarian identitas budaya dan mempererat kohesi komunitas di tengah transformasi sosial. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelestarian Jaranan Kidal memerlukan pendekatan yang adaptif dan partisipatif agar tetap relevan di tengah perubahan sosial budaya.