Claim Missing Document
Check
Articles

PENDEKATAN DESAIN BERKELANJUTAN PADA PERUMAHAN KOTA DI INDONESIA ‘FOR BETTER ENGINEERING’ Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan perumahan kota di Indonesia merupakan potensi utama pengembangan desain berkelanjutan. Adaptasi bangunan yang dilakukan secara swadaya oleh pemakai perlu di kelola dengan penerapan sistem bangunan yang tepat.  Konsep adaptasi dalam desain perumahan kolektif seperti rumah susun sederhana merupakan upaya untuk memperpanjang masa pakai bangunan disamping menjaga keberlanjutan komunitas. Sistem bangunan dan industry komponen perumahan yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas hunian dalam jangka panjang, tetapi juga memenuhi kebutuhan penghuni, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dalam lingkungan perumahan. Pendekatan konsep open building pada desain perumahan kolektif mendukung berkembangnya industry konstruksi berkelanjutan for better engineering. Kata kunci : Desain Berkelanjutan, Perumahan Kota, Pemberdayaan Masyarakat, Adaptasi Bangunan
POLA DISTRIBUSI BUNYI DAN TOLERANSI KEBISINGAN PADA PERUMAHAN DI KAWASAN BANDARA Wulur, Yogini Adriana; Sangkertadi, ,; Kindangen, Jefrey I.; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 3 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan pembangunan perumahan bergerak seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Karena kebutuhan akan perumahan adalah suatu kebutuhan pokok bagi umat manusia sehingga bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan akan perumahan. Akibatnya perkembangan perumahan meluas sampai pada kawasan yang sebenarnya tidak cocok untuk perumahan seperti kawasan sekitar bandar udara.Pembangunan perumahan pada kawasan sekitar bandar udara dapat menyebabkan penghuninya terpapar kebisingan yang berasal dari bunyi pesawat terbang yang terbang atau pun mendarat di bandar udara tersebut. Kawasan di sekitar bandar udara Sam Ratulangi Manado juga telah banyak dibangun kompleks – kompleks perumahan dan hal ini dapat menimbulkan masalah gangguan kebisingan bunyi pesawat terbang bagi penghuninya. Bahkan sudah ada kompleks perumahan yang dibangun pada kawasan kebisingan tingkat 2 sesuai Kepmen Perhubungan no. KM 91 tahun 1999 tentang pembagian kawasan kebisingan di sekitar Bandar Udara Sam Ratulangi ManadoOleh sebab itu diperlukan suatu kajian atau penelitian untuk mengetahui secara pasti nilai tingkat kebisingan atau noise rating pada kompleks perumahan di sekitar bandar udara Sam Ratulangi. Sehingga dapat diperoleh suatu gambaran atau peta tingkat kebisingan berdasarkan noise rating tersebut. Demikian juga untuk bangunan rumah di kawasan tersebut diyakini mendapatkan paparan kebisingan yang dapat menimbulkan persepsi negatif dari para penghuninya maka, melalui kuisioner dapat diperoleh tanggapan persepsi dan batasan toleransi para penghuni perumahan terhadap bunyi bising dari pesawat terbang yang dirasakan setiap hari.Tingkat kebisingan yang tinggi dapat mengganggu efisiensi dan produktivitas kerja karena dapat mempengaruhi konsentrasi pikiran, mengganggu waktu istirahat dan waktu tidur. Bahkan efek yang paling dirasakan jika terpapar bising dalam jangka waktu yang lama adalah kehilangan pendengaran atau menjadi tuli. Jika dikaitkan dengan dampak sosial, kawasan perumahan yang terletak pada daerah yang berdekatan dengan sumber kebisingan yang tinggi seperti di kawasan sekitar bandar udara, nilai tanahnya dapat turun bahkan harga jual bangunan rumah pun dapat menjadi sangat rendah.Kata Kunci : Perumahan, Kebisingan, Pesawat Terbang
EKISTICS DALAM PERMUKIMAN NELAYAN PESISIR PANTAI SINDULANG SATU Dariwu, Claudia T.; Waani, Judy O.; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pesisir merupakan suatu ekosistem yang khas yang dapat di lihat dari berbagai sudut pandang. Adanya kondisi seperti ini sangat mendukung bagi wilayah pesisir dijadikan daerah yang potensial dalam pengembangan wilayah keseluruhan. Visi Kota Manado adalah Manado sebagai Kota Pariwisata Dunia dan mengangkat potensi kawasan-kawasan pesisirnya untuk menjadi potensi unggulan wisata khususnya kawasan pesisir pantai yang memiliki keunikan khusus, salah satunya kawasan permukiman nelayan pesisir pantai Sindulang Satu. Penelitian ini mengkaji mengenai keberlanjutan masyarakat nelayan dengan mengetahui bagaimana kondisi permukiman nelayan pesisir pantai Sindulang Satu menurut prinsip teori Ekistics (man, society, nature, network, shells). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan mengunakan pendekatan penelitian terapan (Applied Research). Hasil Penelitian ini, menyimpulkan bahwa penilaian mengenai Kondisi Permukiman Nelayan Pesisir Pantai Sindulang Satu menurut prinsip Ekistics (man, shells, society, network, nature) diperoleh elemen yang memberi kontribusi yang paling besar terhadap kesejahteraan di permukiman nelayan pesisir pantai Sindulang satu ada pada elemen society. Kemudian secara berurutan diikuti oleh shells dan nature memiliki porsi seimbang. Terakhir elemen network dan man, elemen ini memberi kontribusi paling kecil. Kata kunci : Ekistics, Permukiman Nelayan, Kawasan Pesisir
STUDI TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR BIAK DI KABUPATEN BIAK NUMFOR Tonapa, Patria Rante; Kindangen, Jefrey I; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wajah kota Biak di bagian pesisir nampak masih membelakangi pantai, yang seharusnya menghadap ke pantai. Kondisi pesisir kota Biak saat ini menunjukkan bahwa penataan kawasan tersebut belum dilakukan secara optimal karena belum adanya rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL). Hal inilah yang mendorong minat peneliti untuk melakukan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dengan melakukan penelitian ilmiah dengan judul ?Studi Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pesisir Kota Biak Di Kabupaten Biak Numfor?. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan serta agar dapat mengeluarkan konsep rencana tata bangunan dan lingkungan pada kawasan pesisir kota Biak. Komponen penulisan karya ilmiah ini menggunakan ?metode penelitian kualitatif?. Jenis metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian penjajakan (eksploratory research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan problematik-problematik baru. Setelah diperoleh hasil berdasarkan tujuan melalui analisis kawasan guna mengetahui potensi dan permasalahan pada kawasan maka dapat dirumuskan bahwa konsep perencanaan yang dirasa tepat untuk penataan dan perancangan tata bangunan dan lingkungan pada kawasan pesisir kota Biak adalah dengan menerapkan konsep mixed-used waterfront city dan memperhatikan potensi bencana pada kawasan dengan penguatan pada struktur lingkungan serta konsep mitigasi bencana agar pembangunan pada kawasan dapat berkelanjutan. Kata Kunci: Kawasan pesisir, RTBL, Mixed-Use, Waterfront City, Distrik Biak Kota.
KARAKTERISTIK ADAPTASI STRUKTURAL MENURUT TINGKAT KERENTANAN BENCANA BANJIR DI PERMUKIMAN SEPANJANG BANTARAN SUNGAI SAWANGAN KOTA MANADO Pemani, Ingrith; Warouw, Fela; Supardjo, Surijadi
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana hidrometeorologi (banjir dan tanah longsor) merupakan bencana yang paling sering terjadi. Kota Manado termasuk dalam daerah rawan banjir dikarenakan banyaknya sungai yang mengalir di Kota Manado, salah satunya Sungai Sawangan. Permukiman di sepanjang bantaran sungai sawangan menjadi rawan dan rentan terhadap bencana banjir. Pada kawasan rawan bencana masih dapat dibangun hanya perlu melakukan adaptasi bangunan atau lingkungan, maka dari itu salah satu tujuan penelitian ini yaitu melihat karakteristik adaptasi struktural yang sudah dilakukan masyarakat berdasarkan tingkat kerentanan dan kerawanan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tahap yaitu analisis spasial dan skoring kemudian analisis statistik deskriptif. Hasil analisis diperoleh hasil bahwa tingkat kerawanan ditemukan tiga tingkat pada wilayah penelitian yaitu sangat rawan, rawan, dan tidak rawan. Tingkat kerentanan ditemukan tingkat kerentanan tinggi pada 3 wilayah Kelurahan, kerentanan sedang pada 4 wilayah Kelurahan, dan kerentanan rendah pada 2 wilayah Kelurahan. Karakteristik adaptasi struktural bangunan ditemukan bahwa rata-rata : jenis bangunan tembok, ketinggian lantai dasar bangunan 0-100 cm, jumlah lantai bangunan 1 lantai, untuk fungsi bangunan 2 lantai : lantai bawah dan atas sebagai aktivitas sehari-hari, dan orientasi bangunan membelakangi sungai. Tanggul terdapat pada beberapa lingkungan pada tingkat kerentanan tinggi dan sedang, sedangkan pada tingkat kerentanan rendah tidak terdapat tanggul. Vegetasi terdapat pada semua lingkungan pada tingkat kerentanan tinggi dan rendah, sedangkan pada tingkat kerentanan sedang hanya terdapat pada beberapa lingkungan.Kata Kunci: Adaptasi Struktural, Kerentanan, Kerawanan, Sungai Sawangan
PERENCANAAN RUANG TERBUKA PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DI PERMUKAN PADAT KECAMATAN AMURANG Daun, Almer Aziz Mukmin Pratama; Warouw, Fela; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang terbuka publik secara umum tidak hanya berfungsi untuk masyarakat umum saja, melainkan ruang publik yang benar-benar sesuai untuk anak bermain dan beraktivitas baik dari kondisi area ruang publik maupun dari segi fasilitas yang benar-benar ramah anak, Adapun konsep RTPRA sendiri berawal dari konsep Kota Ramah Anak (Child Friendly City) yang muncul sebagai dampak dari beberapa tren penting diantaranya, transformasi cepat dan urbanisasi masyarakat global. Tujuannya untuk menentukan lokasi sebagai area perencanaan ruang terbuka public terpadu anak di Kecamatan Amurang. Untuk menentuka fasilitas apa saja yang cocok untuk dalam perencanaan ruang terbuka public terpadu ramah anak, peneltian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil survey menentukan lokasi yang bisa di jadikan sebagai alternative perencanaan ruang terbuka public ramah anak. Dari hasil observasi survey dan wawancara langsung di lapangan di temukan bahawa beberapa fasilitas ruang terbuka yang sesuai kebutuhan masyarakat di tiap kelurahan yang ada. Kata Kunci : Perencanaan, Ruang terbuka ramah anak, Kecamatan Amurang. 
ANALISIS KARAKTERISTIK WILAYAH PERI URBAN BERDASARKAN ASPEK FISIK DI KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA Oroh, Alfiando; Kumurur, Veronica A.; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah peri urban merupakan wilayah yang dinamis dan terus mengalami perkembangan dalam berbagai aspek seiring dengan perkembangan kota dan wilayah sekitarnya, sehingga dapat menggeser kenampakan kedesaannya ke arah kekotaan. Kecamatan Pineleng adalah salah satu wilayah peri urban yang mengalami perkembangan fisik akibat dampak perkembangan Kota Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik wilayah peri urban di Kecamatan Pineleng berdasarkan aspek fisik. Karakteristik aspek fisik ditinjau dari variabel penggunaan lahan pertanian, kepadatan bangunan, luas permukiman, panjang jalan aspal, tingkat pelayanan fasilitas kesehatan serta fasilitas pendidikan. Data tiap variabel adalah data sekunder yang diperoleh melalui survei instansional dan data primer dari observasi-dokumentasi untuk memperkuat data sekunder. Data-data yang diperoleh di analisa menggunakan tiga teknik analisis yang diawali analisis statistik deskriptif untuk mendapat hasil sesuai definisi operasional, kemudian analisis skoring untuk memberikan skor berdasarkan tingkat kekotaan-kedesaan dan terakhir analisis overlay untuk mengetahui total skor untuk klasifikasi karakteristik. Dari rangkaian analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada dua karakteristik wilayah peri urban di Kecamatan Pineleng yaitu karakteristik peri urban sekunder yang ditunjukkan 3 desa (Pineleng Satu, Pineleng Dua, dan Sea Tumpengan) dan karakteristik rural peri urban yang ditunjukkan 11 desa (Kali Selatan, Kali, Lotta, Winangun Atas, Pineleng Satu Timur, Pineleng Dua Indah, Warembungan, Sea, Sea Satu, Sea Dua, dan Sea Mitra).Kata Kunci : Peri-urban, karakteristik, fisik, Kecamatan Pineleng
ANALISIS ELEMEN WATER SENSITIVE URBAN DESIGN PADA PERUMAHAN TERENCANA (Studi Kasus: Griya Paniki Indah Manado) Purukan, Anggreny; Warouw, Fela; Egam, Pingkan P.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1, Maret Tahun 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep pembangunan perumahan berkelanjutan dapat memberikan banyak keuntungan seperti adaptasi terhadap perubahan iklim, perlindungan terhadap bencana alam, dan lain-lain. Desain kawasan perumahan yang tidak mempertimbangkan perubahan iklim dapat mengakibatkan terjadinya bencana seperti banjir pada area tertentudalam kawasan. Hal ini terjadi pada kawasan perumahan terbesar di Kota Manado yakni Perumahan Griya Paniki Indah. Salah satu konsep perancangan infrastruktur ramah lingkungan pada kawasan perumahan berkelanjutan adalah water sensitive urban design. Untuk itu tujuan dilakukannya penelitian ini yakni menganalisis elemen WSUD yang dapat diterapkan pada perumahan terencana yakni di Perumahan Griya Paniki Indah. Penelitian ini menggunakan metode Mixed Method Research (MMR). Pada tahap pertama dilakukannya proses identifikasi karakteristik kawasan perumahan, selanjutnya dilakukan pembagian zona berdasarkan karakteristik kawasan. Tahap berikut dilakukan analisis karakteristik ruang terbuka. Pada tahap akhir dilakukan analisis elemen perencanaan WSUD yang dapat diterapkan pada perumahan Griya Paniki Indah. Hasil penelitian menunjukkan kawasan perumahan Griya Paniki Indah yang dibagi menjadi empat zona terdapat perbedaan dalam penerapan elemen WSUD. Berdasarkan empat perangkat desain WSUD yang terdiri dari dua puluh tiga elemen perencanaaan WSUD yang dapat diterapkan pada perumahan terencana, terdapat empat belas elemen perencanaan WSUD yang penting untuk diterapkan pada kawasan perumahan Griya Paniki Indah dalam rangka mencapai kawasan yang berkelanjutan.Kata-kunci : Berkelanjutan, Infrastruktur, Perumahan, Ramah Lingkungan, Water Sensitive Urban Design 
ANALISIS MORFOLOGI PERMUKIMAN DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN TUMPAAN Simaela, David Heryyanto; Tilaar, Sonny; Warouw, Fela
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan morfologi di sebabkan karena pekembangan perumahan dan permukiman sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan intensitas pembangunan yang semakin meningkat. Perkembangan perumahan dan permukiman mempunyai fisik terbesar dalam pertumbuhan kota. Berdasarkan RTRW Kab.Minahasa Selatan 2014-2034 luas wilayah kecamatan Tumpaan 7.853 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan permukiman dan proses perubahan hunian di kawasan pesisir kecamatan Tumpaan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi kumulatif dan metode analisis diakronik dengan pendekatan spasial. Teknik analisis yang di gunakan dalam pertumbuhan permukiman berupa peta perubahan permukiman tahun 2005-2010-2017 dari software Arcgis 10.3 untuk menggambarkan morfologi permukiman pesisir kecamatan tumpaan ke arah daratan atau sejajar dengan garis pantai dan menentukan proses perubahan hunian berupa peta time series pola hunian (ha), Aksesibilitas (Km), Kepadatan Bangunan (bangunan/ha). Dari hasil analisis yang dilakukan pertumbuhan permukiman pesisir kecamatan Tumpaan tergolong dalam klasifikasi neighborhood serta membentuk morfologi arah daratan dan morfologi selari. Proses perubahan hunian berdasarkan pola hunian tertinggi di desa Tumpaan Dua sebesar 58,66 ha. Berdasarkan Aksesibilitas tertinggi di desa Matani sebesar 14 Km. Berdasarkan Kepadatan Bangunan tertinggi di desa Matani Satu sebesar 137 bangunan/ha.Kata Kunci : Morfologi, Permukiman, Pesisir.
PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN TRANS SULAWESI TERHADAP PEMANFAATAN LAHAN DI KECAMATAN BELANG Pajow, Vanesa Mariani; Warouw, Fela; Rompas, Leidy M.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Belang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara yang termasuk dalam kawasan strategis dari sudut pandang ekonomi dan juga termasuk dalam jaringan jalan kolektor primer K1 yaitu jalan Trans Sulawesi jalur timur berdasarkan  RTRW Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-2033. Dengan adanya Jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Belang mengakibatkan meningkatnya aktivitas lalu lintas dan masyarakat sekitar sehingga tentunya akan terjadi perubahan pemanfaatan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menganalisis Perubahan Pemanfaatan Lahan secara spasial pada Jalan Trans Sulawesi Jalur Timur di Kecamatan Belang. 2. Menganalisis Pengaruh Jalan Trans Sulawesi Jalur Timur terhadap Harga Lahan  di Kecamatan Belang. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial menggunakan GIS (Geography Information System) dan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat 3 jenis pemanfaatan lahan yang mengalami perubahan yaitu lahan Permukiman, Sawah dan Pertanian Pangan Lahan Kering. Persentase untuk lahan permukiman mengalami kenaikan 1% dari 1% di tahun 2009 menjadi 2 % di tahun 2019,  persentase lahan sawah mengalami kenaikan 1% dari 3% di tahun 2009 menjadi 4% di tahun 2019 dan untuk lahan Pertanian Pangan Lahan Kering persentasenya mengalami penurunan 2% dari  96% di tahun 2009 menjadi 94 % di tahun 2019. Berdasarkan hasil analisis Regresi Linear Sederhana yang telah dilakukan menggunakan SPSS versi 20 maka didapatkan hasil yaitu, Jarak (X) berpengaruh negative terhadap Harga Lahan (Y) dengan total pengaruhnya adalah 49,3 %. Pengaruh negative ini bermakna bahwa semakin jauh Jarak dari Jalan Trans Sulawesi maka berpengaruh terhadap Harga Lahan yang semakin murah.Kata Kunci: Pemanfaatan Lahan, Jalan Trans Sulawesi Jalur Timur, Harga Lahan
Co-Authors , Sangkertadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Alhabsyi, Usman Amanda Sembel Amra, Putri H. Andy A.M. Malik, Andy A.M. Anggreny Purukan Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Arnold Yan, Arnold Berutu, Yunus C. Bleskadit, Myron L. Cindy R. S. Wahongan, Cindy R. S. Claudia T. Dariwu Cynthia E. V. Wuisang, Cynthia E. V. Daun, Almer Aziz Mukmin Pratama Devy S. Sahambangun Diniati, Wiwid Duwila, Nurul Mentari Dwight M Rondonuwu, Dwight M Dwight Mooddy Rondonuwu, Dwight Mooddy Eldija , Fadillah Esli D Takumansang Esli Takumansang, Esli Eunike L. Tombokan Ewin A. Montol, Ewin A. Faizah Mastutie Gay, Faris Sasma Gladys M. F. Pinontoan, Gladys M. F. Hendriek H Karongkong Hendriek Karongkong, Hendriek Ingerid L Moniaga, Ingerid L Ingerid Moniaga Janis, Ira Wilhelmina Jefrey I. Kindangen Jessie Oley Johanes D. Lahunduitang Johannes Van Rate Joseph Rengkung Judy O. Waani Julianus A. R. Sondakh Kawulusan, Melly Kumurur, Veronika A Lakat, Ricky S.M Lautetu, Lisa Meidiyanti Leidy M. Rompas Lempoy, Elroi Lempoy, Josia O. Linda Tondobala Londa, Kyrei K Maisandrya, Riska Malik, Andy A. M. Mandang, Pretty Marietha Kidung Kristiani, Marietha Kidung Mayor, Jerylin Melisa Margareth, Melisa Mentari Ngodu, Mentari Michael M Rengkung, Michael M Mokodompis, Sonia R. Narsi, Wiwi Oroh, Alfiando Pajow, Vanesa Mariani Panduu, Rocky Radinal Papia Franklin, Papia Paputungan, Nining G. Peggy Egam Pelealu, Rodrygo H Pemani, Ingrith Pesik, Febryani Ribka Pierre H Gosal, Pierre H Pormes, Lona Prantiono, Femando Rachmadyanti, Resza Rachmat Prijadi Raintung, Vira N. Raymond Ch Tarore, Raymond Ch Rengkung, Samuel Triberto Reny Syafriny Reppi, Eygen Imanuel Richard Pontoan Rieneke L.E. Sela Rizky Yuliansar Yasin, Rizky Yuliansar Rondonuwu, Dwight Moody Sangkoy, Farly R. Sela, Rieneke L.E Sembel, Amanda S Sengkey, Sephia Silangen, Johanis K Simaela, David Heryyanto Simatupang, David Solang, Steven Solon, Thania Hanna Sonny Tilaar Soselisa, Megaelvi Stenly Y. Taaluru, Stenly Y. Surijadi Supardjo Suryono MT Sutarno, Ukhti Bayyinah Tangkau, Gryzella L. Tiwang, Juve Tonapa, Patria Rante Torar, Viyana Naomi Veren Tri R Warang, Tri R Tuwonaung, Janet Blandina Veronica A Kumurur, Veronica A Veronica A. Kumurur Veronica Kumurur Verry Lahamendu, Verry Vicky H. Makarau Waani, Judy Windy Mononimbar Winsensius S.P. Raco Wirawan, Rivaldo Restu Wuisang , Cynthia Yasinta, Afiifa Ayudiah Yogini Adriana Wulur Yohanes Y. Mantiri Yura, Mikha A