Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN DI AREA SEMPADAN DANAU TONDANO Tangkau, Gryzella L.; Mononimbar, Windy; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah pada dasarnya sangat mempengaruhi banyak aspek yang tekait, salah satunya penggunaan lahan yang berakibat pada alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan bukan hanya terjadi di wilayah perkotaan, namun sering juga terjadi di wilayah pedesaan bahkan di kawasan-kawasan lindung, seperti di kawasan sempadan danau. Kawasan sempadan Danau Tondano yang merupakan kawasan lindung adalah salah satu area yang padat aktivitas masyarakat, diantaranya kegiatan perkebunan, budidaya perikanan dan kawasan permukiman warga. Hal inilah yang memicu terjadinya alih fungsi lahan yang semakin besar di kawasan sempadan danau. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alih fungsi lahan di area sempadan Danau Tondano. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis keruangan (spasial) menggunakan software ArcGIS untuk menganalisis alih fungsi lahan dan luasan  lahan yang berubah dari tahun 2010, 2015, 2020 serta analisis alih fungsi lahan eksisting dengan peruntukan lahan dari RTRW. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perubahan lahan dimana ada 4 fungsi lahan mengalami kenaikan luasannya yaitu lahan Danau/Situ, Perkebunan, Permukiman, dan Tegalan/Ladang. Terdapat 2 fungsi lahan yang mengalami penurunan luasannya yaitu lahan Sawah dan Semak Belukar. Perbandingan dengan data dari RTRW, terdapat dua jenis kawasan dari RTRW yang tidak ada dalam data eksisting yaitu Kawasan Lindung diantaranya ada Kawasan Perlindungan Setempat dan Kawasan Rawan Banjir.
Potensi Lokasi Penerapan Infastruktur Hijau pada Daerah Aliran Sungai Tondano di Kota Manado: Potential Location of Green Infrastructure Implementation on Tondano Watershed in Manado City Pelealu, Rodrygo H; Sembel, Amanda S; Warouw, Fela
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45968

Abstract

Abstrak DAS merupakan kawasan dimana ekosistem sumber daya alam berada hingga merupakan kawasan permukiman. Kawasan DAS yang berada diperkotaan sering kali tidak diperhatikan sehingga terjadinya pembangunan yang kurang memperhatikan kondisi alami DAS itu sendiri dan menimbulkan berbagai masalah seperti longsor, genangan hingga banjir. DAS Tondano merupakan salah satu DAS yang berada di Kota Manado. Pembangunan yang terjadi di DAS Tondano meningkatkan kawasan terbangun dimana kawasan terbangun dapat mempengaruhi kondisi dari suatu DAS. Infrastruktur hijau merupakan sebuah konsep, .upaya, atau pendekatan untuk menjaga lingkungan yang.sustainable dan juga merupakan suatu konsep pengelolaan air hujan meniru siklus hidrologi alami dalam merespon air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karaktristik kawasan DAS berdasarkan faktor penentu infrastruktur hijau dan kemudian dilanjutkan untuk melihat potensi penerapan infrastruktur hijau di DAS Tondano. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial dengan pendekatan boolean overlay yang dimana data spasial berupa faktor penentu infrastruktur hijau dianalisis untuk mendapatkan potensi lokasi penerapannya. Karakteristik DAS Tondano berdasarkan faktor penentu infrastruktur hijau didapatkan bahwa ada 10 jenis infrastruktur hijau yang dapat diterapkan yaitu kolam detensi, constructed wetland, parit resapan, kolam resapan, bioretensi, vegetated filter strip, sengkedan rumput, sand filter, premeable pavement¸ dan cistern. Dari hasil analisis potensi lokasi didapatkan bahwa infrastruktur hijau dapat diterapkan hampir diseluruh DAS Tondano dengan potensi luasan sebesar 971,28 ha dan Kecamatan Paal Dua merupakan daerah dengan potensi penerapan paling besar dengan potensi luasan sebesar 323,82 ha. Kata kunci: Infrastruktur Hijau, DAS, Analisis Spasial, Boolean Overlay, SIG Abstract The watershed is an area where the natural resource ecosystem is located until residential area. Watershed areas located in cities often go unnoticed so that development occurs that do not pay attention to the condition of the natural watershed itself and cause various problems such as landslides, inundation to floods. The Tondano watershed is one of the watersheds located in Manado City. The development that occurs in the Tondano watershed increases the built-up area where the built-up area can affect the condition of a watershed. Green infrastructure is a concept, effort, or approach to maintain a sustainable environment and is also a concept of rainwater management imitating the natural hydrological cycle in responding to rainwater. This study aims to look at the characteristics of the watershed area based on the determinants of green infrastructure and then proceed to see the potential application of green infrastructure in the Tondano watershed. The research method used is spatial analysis with a boolean overlay approach where spatial data in the form of determinants of green infrastructure are analyzed to obtain potential locations for its application. The characteristics of the Tondano watershed based on the determinants of green infrastructure are found that there are 10 types of green infrastructure that can be applied, detention ponds, constructed wetlands, infiltration ditches, infiltration ponds, bioretension, vegetated filter strips, grass stingers, sand filters, premeable pavement ̧ and cistern. From the results of the analysis of potential locations, it was found that green infrastructure could be applied almost throughout the Tondano watershed with a potential area of 971.28 ha and Paal Dua District is the area with the greatest application potential with a potential area of 323.82 ha. Keyword: Green Infrastructure, Watershed, Spatial Analysis, Boolean Overlay, GIS
Identifikasi Kegiatan Pertambangan Terhadap Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2013-2033: Identification of Mining Activities against the Suitability of the Regional Spatial Plan of North Bolaang Mongondow Regency in 2013-2033 Mokodompis, Sonia R.; Warouw, Fela; Wuisang, Cynthia E. V.
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45980

Abstract

Abstrak Sektor pertambangan memiliki bahan tambang yang bernilai tinggi dalam membantu menopang pembangunan perekonomian. Maka dari itu kegiatan pertambangan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Ketidaksesuaian dengan rencana tata ruang wilayah merupakan isu penting dalam kegiatan pertambangan. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada penggunaan lahan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara No. 3 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2013-2033, kawasan peruntukan pertambangan terdiri dari pertambangan mineral logam, mineral non logam dan panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan terhadap kegiatan pertambangan dan mengidentifikasi karaktersitik dan sebaran kegiatan pertambangan kemudian dilanjutkan untuk melihat kesesuaian kegiatan pertambangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis spasial berupa analisis superimpose (overlay). Hasil penelitian menunjukkan perubahan penggunaan lahan pertambangan di tahun 2022 sebesar 0,83% bertambah dengan luasan sebesar 1.551,1 ha dan karakteristik dari kegiatan pertambangan terdiri dari jenis pertambangan mineral logam berupa emas dan jenis pertambangan batuan berupa batuan dan pasir dengan lokasi persebaran terdapat di 6 (enam) lokasi yaitu di Desa Sangkub III, Desa Kopi, Desa Binjeita, 2 lokasi di Desa Paku Selatan, dan Desa Komus II Timur. Kemudian hasil identifikasi dari keenam lokasi tersebut, terdapat 5 (lima) lokasi kegiatan pertambangan yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kemudian sudah tidak terdapat aktivitas pada 9 (sembilan) lokasi kawasan pertambangan yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kata Kunci : Pertambangan, Kesesuaian, Rencana Tata Ruang, Perubahan Penggunaan Lahan, SIG Abstract The mining sector has high-value mining materials to help support economic development. Therefore, mining activities are spread in almost all parts of Indonesia. Non-compliance with the regional spatial plan is an important issue in mining activities. This can lead to changes in land use. In accordance with the Regional Regulation of North Bolaang Mongondow Regency No. 3 of 2013 concerning the Regional Spatial Plan of North Bolaang Mongondow Regency in 2013-2033, the mining designation area consists of metal mineral mining, non-metallic minerals and geothermal. This study aims to determine changes in land use for mining activities and identify the characteristics and distribution of mining activities and then continue to see the suitability of mining activities with the Regional Spatial Plan of North Bolaang Mongondow Regency. This research method uses descriptive qualitative analysis and spatial analysis in the form of superimpose (overlay) analysis. The results of the study show that the change in mining land use in 2022 is 0.83%, increasing with an area of ​​1,551,1 ha and the characteristics of mining activities consist of the type of metal mineral mining in the form of gold and the type of rock mining in the form of rock and sand with the distribution location being in 6 (six) locations, namely in Sangkub III Village, Kopi Village, Binjeita Village, 2 locations in South Paku Village, and East Komus II Village. Then the results of the identification of the six locations, there are 5 (five) locations of mining activities that are not in accordance with the RTRW of North Bolaang Mongondow Regency. Then there is no activity at 9 (nine) mining area locations in accordance with the RTRW of North Bolaang Mongondow Regency. Keyword : Mining, Suitability, Spatial Plan, Land Use Change, GIS
Penerapan Konsep Water Sensitive Urban Design Pada Kawasan Permukiman di Danau Tondano (Studi Kasus : Kecamatan Eris, Kabupaten Minahasa): Application of Water Design Concepts in Settlement Areas in Lake Tondano (Case Study: Eris District, Minahasa Regency) Yasinta, Afiifa Ayudiah; Warouw, Fela; Makarau, Vicky H.
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45981

Abstract

Abstrak Kecamatan Eris adalah salah satu wilayah administrasi yang berada di kawasan sekitar Danau dan merupakan salah satu kawasan permukiman yang turut memberikan dampak penurunan kualitas air Danau akibat aktivitas manusia yang bermukim di kawasan Sempadan Danau, maksud dari penelitian ini adalah untuk menggunakan konsep Water Sensitive Urban Design sebagai upaya meminimalisir dampak dari permasalahan perairan yang terjadi di Danau Tondano dan Kecamatan Eris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik fisik Kecamatan Eris karena dalam konsep WSUD harus memerhatikan karakteristik fisik wilayah Penelitian untuk penggunaan elemen yang sesuai dengan karakteristik fisik . dan tujuan kedua analisis elemen WSUD berdasarkan karakteristik fisik yang sudah teridentifikasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis Spasial dan aeknik Analisis Deskriptif . Berdasarkan hasil analisis bahwa Kecamatan Eris dapat menggunakan elemen Swales &Buffer Strips, Check Dams, Dry Ponds, Bioretensi, Grass pollutant traps dan Porous Pavement. Kata Kunci : Penurunan Kualitas air Danau Tondano, Water Sensitive Urban Design, Kecamatan Eris Abstract Eris district is one of the administrative areas located in the area around the lake and one of the residential areas that have an impact on decreasing the uality of Lake water due to human activities living in the Lake border area. The purpose of this research is to use the concept of Water Sensitive Urban Design to minimize the impact of water problems that occur in Lake Tondano and Eris District. The purpose of this study is to identify the physical characteristics of Eris Sub-District because the WSUD concept must pay attention to the physical characteristics of the research area for the use of elements that are in accordance with the physical characteristics, and the Analysis of WSUD elements based on the identified physical characteristics. Data analysis technique in this research is using spatial analysis technique and descriptive analysis technique. Based on the Results of the Analysis that Eris District can use Elements of Swales & Buffer Strips, Check Dams, Dry Ponds, Bioretention, Grass Pollutant Traps and Porous Pavement. Keyword: Tondano Lake water quality degradation, Water Sensitive Urban Design, Eris Distric
Ketangguhan Wilayah Kota Sorong Dalam Menghadapi Bencana Banjir: The Resilience of Sorong City Area in Facing Flood Disaster Mayor, Jerylin; Warouw, Fela; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45994

Abstract

Abstrak Banjir Kota Sorong dapat terjadi akibat debit hujan yang tinggi di daerah kota namun system drainase yang tidak baik membuat air hanya tergenang dalam wilayah pemukiman dan perkotaan. Selain itu dapat terjadi Banjir Kiriman dari luar kota Sorong akibat hujan terjadi di daerah Hulu, namun Mesin Pengatur Tata Air Alami yaitu Hutan tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadi pengingkatan limpasan aliran permukaan (Run Off) yang besar masuk ke dalam sungai-sungai mengalir mencari tempat-tempat yang lebih rendah di daerah hulu sampai hilir di perkotaan maupun daerah-daerah sekitar aliran sungai mengakibatkan banyak korban harta benda dan jiwa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui sebaran daerah rawan bencana banjir di Kota Sorong serta menentukan tingkat ketangguhan Kota Sorong terhadap ancaman banjir. Metode analisis yang digunakan adalah analisis likert untuk mengukur tingkat ketangguhan dan analisis spasial untuk menghasilkan peta-peta mengenai pola persebaran fasilitas kesehatan dan perdagangan jasa yang menjadi mitigasi dalam ketangguhan wilayah terhadap bencana banjir. Hasil dari kedua analisis tersebut dapat menunjukkan seberapa tangguh wilayah Kota Sorong dalam menghadapi bencana banjir. Kata Kunci : Ketangguhan, Kerawanan, Banjir Abstract Floods in Sorong City can occur due to high rainfall in the city area, however a bad drainage system makes water only stagnate in the area settlements and cities. In addition, there can be a flood of shipments from outside the city of Sorong due to rain occurring in the Upstream area, but the Natural Water Regulatory Machine is the Forest does not work properly so that there is an increase in surface runoff The big (Run Off) goes into the flowing rivers looking for places lower in the upstream to downstream areas in urban and regional areas around the river flow resulted in many victims of property and lives. The purpose of this study is to determine the distribution of flood-prone areas in Sorong City and determine the level of resilience of Sorong City to the threat of flooding. The analytical method used is Likert analysis to measure the level of resilience and spatial analysis to produce maps of the distribution pattern of health facilities and trade in services which are a mitigation in the area's resilience to floods. The results of the two analyzes can show how resilient the Sorong City area is in dealing with flood disasters. Keywords : Resilience, Vulnerability, Flood
Dampak Normalisasi Sungai Tondano Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Kota Manado Solon, Thania Hanna; Sela, Rieneke L.E.; Warouw, Fela
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48808

Abstract

Program Normalisasi Sungai dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai dan kawasan sekitar sungai. Pelaksanaan normalisasi sungai Tondano di Kota Manado dilakukan dengan pengerukan, pelebaran kemudian konstruksi tanggul. Dalam prosesnya, terjadi pembebasan lahan, interaksi masyarakat yang menjadi lebih sering, dan adanya penurunan pendapatan masyarakat maupun perubahan lainnya pada kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi pada masyarakat sekitar sungai sebagai dampak dari adanya normalisasi sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi sejak adanya normalisasi dengan observasi lapangan, menganalisis faktor dari normalisasi yang paling berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan pengumpulan data penyebaran kuesioner kemudian metode analisis regresi linear berganda dan menganalisis dampak normalisasi Sungai Tondano terhadap kondisi lingkungan sosial, dan ekonomi masyarakat dengan menganalisis secara spasial yang diuraikan berdasarkan segmen. Hasil identifikasi kondisi lingkungan penggunaan lahan terbesar merupakan permukiman dengan kepadatan berskala rendah sampai tinggi serta jaringan jalan dan jaringan drainase yang mengalami penambahan maupun perbaikan. Tahapan konstruksi tanggul yang paling berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.. Dengan adanya normalisasi membuat fasilitas pemanfaatan serbaguna, Adanya jalan inspeksi memudahkan akses masyarakat dalam beraktivitas. Kata kunci: dampak, normalisasi sungai Tondano, lingkungan, sosial-ekonomi. Abstract River Normalization Program is carried out to restore the function of the river and the area around the river. The normalization of the Tondano river in Manado City was carried out by dredging, widening and then constructing an embankment. In the process, land acquisition occurred, community interactions became more frequent, and there was a decrease in people's incomes as well as other changes in environmental, social and economic conditions in communities around the river as a result of river normalization. This study aims to identify environmental, social and economic conditions since normalization with field observations, analyze the factors of normalization that have the most influence on environmental, social and economic conditions by collecting data on distributing questionnaires then using multiple linear regression methods and analyzing the impact of river normalization Tondano on environmental, social and economic of the community by analyzing spatially. The results of the identification of the environmental conditions of the largest land use are settlements than roadand drainage networks that have experienced additions or improvements. The stages of the construction of the embankment that have the most influence and normalization makes multi-purpose utilization facilities available. Inspection roads facilitate access for the community in their activities. Keyword: impact, normalization Tondano river, environment, social-economic
Ketangguhan Wilayah Peri Urban Menghadapi Bencana Non Alam Covid 19 di Kecamatan Mandolang Raintung, Vira N.; Warouw, Fela; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48812

Abstract

Ketangguhan Masyarakat dalam menghadapi bencana, Sebelumnya yang harus diketahui ialah segala macam bentuk bencana yang terjadi di dunia ini baik dari alam maupun yang tidak, semuanya akan membawa pengaruh bagi kehidupan. Kemampuan suatu wilayah yang bisa menyesuaikan diri (beradaptasi) dari suatu kejadian bencana ialah disebut dengan Ketangguhan Wilayah. Di tahun 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kecamatan Mandolang termasuk tinggi dibandingkan dengan daerah Peri Urban lainnya dengan jumlah kasus yaitu 147 orang terinfeksi, maka perlu di lakukan penelitian lebih lanjut terkait Ketangguhan Masyarakat di Daerah Peri Urban yaitu di Kecamatan Mandolang yang di mana Kecamatan ini juga merupakan Kecamatan yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Metode analisis yang dipakai dalam penulisan penelitian ini adalah menggunakan Analisis Likert dimana untuk mengukur ketangguhan di tiap aspek dalam penelitian. Hasil dari analisis ini yaitu mengidentifikasi tingkat ketangguhan dan juga adaptasi masyarakat untuk tetap bertahan menghadapi Bencana Non Alam Covid 19. Kata Kunci : Ketangguhan, Pandemi, Peri Urban Abstract Community resilience in the face of disasters, Previously, what must be known is that all kinds of disasters that occur in this world, whether from nature or not, will all have an impact on life. The ability of an area that can adjust (adapt) to a disaster event is called Regional Resilience. In 2021 the number of positive confirmed cases in Mandolang Sub-district is high compared to other Peri Urban areas with 147 infected people, so it is necessary to conduct further research related to Community Resilience in Peri Urban areas, namely in Mandolang sub-district where this Sub-District is also a Sub-district that continues to grow from year to year. The analysis method used in writing this research is to use Likert analysis where to measure resilience in each aspect of the research. The result of this analysis is to identify the level of resilience and also the adaptation of the community to survive in the face of Non-Natural Disasters Covid 19. Keywords : Resilience, Pandemic, Urban Fairy
Dampak Industri Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan Perumahan dan Permukiman di Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah Diniati, Wiwid; Warouw, Fela; Supardjo, Surijadi
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48815

Abstract

Lokasi industri kelapa sawit di Kecamatan Budong-Budong berada pada kawasan industri yang berdekatan dengan lingkungan perumahan permukiman, dalam RTRW Kabupaten Mamuju Tengah 2017-2037 peruntukan lahan di Kecamatan Budong-Budong terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya termasuk didalamnya kawasan industri dan kawasan permukiman. Kondisi Lingkungan Perumahan dan Permukiman serta Infastruktur khususnya sangat terpengaruh oleh kawasan industri karena berada di sekitar kawasan industri, untuk menjawab rumusan masalah yang ada maka analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis kondisi eksisting menggunakan teknis analisis overlay untuk mengetahui perubahan spasial, skoring pembobotan dengan skala likert guna mengetahui kondisi ketersediaan Prasarana sarana dan utilitas di lingkungan perumahan permukiman serta analisis deskriptif berdasarkan persepsi masyarakat menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui dampak industri terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dari hasil analisis dampak keberadaan industri kelapa sawit terhadap penggunaan lahan sekitar kawasan industri di Kecamatan Budong-Budong memperlihatkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, hasil analisis terhadap kondisi fisik lingkungan perumahan dan permukiman menunjukkan bahwa indikator jalan dan MCK berdampak positif. Sedangkan pada kondisi limbah, drainase dan persampahan berdampak negatif. Dampak industri pada kondisi sosial-ekonomi membawa dampak sangat positif dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, status sosial-ekonomi serta berkembangnya sarana penunjang pada lingkungan permukiman. Kata kunci: dampak industri; analisis spasial; PKP Abstract The location of the palm oil industry in Budong-Budong District is in an industrial area adjacent to a residential housing environment, in the 2017-2037 Mamuju Tengah Regency Spatial Plan land allotment in Budong-Budong District consists of protected areas and cultivation areas including industrial areas and residential areas. Housing and Settlement Environmental Conditions and Infrastructure in particular are very much affected by industrial areas because they are located around industrial areas. likert in order to determine the condition of the availability of infrastructure and utilities in residential areas as well as descriptive analysis based on public perceptions using a qualitative approach to determine the impact of industry on the social and economic conditions of the community. From the results of an analysis of the impact of the existence of the palm oil industry on land use around the industrial area in the Budong-Budong District, it shows that there have been significant changes in the last ten years. Meanwhile, the condition of waste, drainage and solid waste has a negative impact. The impact of industry on socio-economic conditions has had a very positive impact by increasing people's living standards, socio-economic status and the development of supporting facilities in residential areas. Keyword : industri impact; spatial analysis; PKP
Studi Kondisi Perumahan, Sosial dan Ekonomi Pada Lokasi Perumahan dan Permukiman Kelurahan Pandu Kota Manado Sutarno, Ukhti Bayyinah; Warouw, Fela; Waani, Judy O.
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 2 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i2.48901

Abstract

Banjir bandang yang melanda Kota Manado pada tanggal 15 Januari 2014 banyak mengakibatkan kerusakan prasarana dan sarana. Perumahan warga yang khususnya rumah – rumah warga yang berada di bantaran sungai sehingga pemerintah mengeluarkan program untuk relokasi rumah. Lokasi dari program relokasi warga yang dilakukan pemerintah ini bertempat di Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken Kota Manado. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan perumahan terhadap tingkat ketersediaan sarana prasarana kawasan permukiman Perumahan Pandu Cerdas selain itu, untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat relokasi di Perumahan Pandu Cerdas. Analisis dalam penelitian ini meggunakan metode deskriptif kuantitaif dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan penelitian ini, kondisi perumahan Pandu Cerdas ini sudah memiliki fasilitas berupa sarana dan prasarana yang lengkap namun belum digunakan dengan maksimal. Sedangkan untuk kondisi sosial masyarakat di Pandu Cerdas sering berinteraksi antar satu sama lain dan dari segi ekonomi masyarakat tidak mengalami peningkatan setelah di relokasi.Kata kunci: Perumahan; Prasarana; Sarana; Sosial; Ekonomi .AbstractThe flash floods that hit Manado City on January 15 2014 caused a lot of damage to infrastructure and facilities. Residents' housing, especially residents' houses that are on the banks of the river so that the government issued a program for relocating houses. The location of the residents' relocation program carried out by the government is located in Pandu Village, Bunaken District, Manado City. The purpose of this study is to determine the existence of housing on the level of availability of infrastructure facilities serving the Pandu Smart Housing area. The analysis in this study uses a quantitative descriptive method using a Likert scale. In conclusion, the condition of the Pandu Smart housing already has facilities in the form of complete facilities and infrastructure but has not been used optimally. Meanwhile, the social conditions of the people in Pandu Intelligent often interact with each other and from an economic point of view, the community has not experienced an increase after being relocated.Keywords: Housing; Infrastructure; Means; Social; Economy..
Kajian Teritorialitas di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Kota Manado Eldija , Fadillah; Waani, Judy; warouw, fela; Syafriny, Reny
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol. 8 No. 1 (2023): Vol 8, No 1 (2023): Volume 8 Nomor 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/fraktal.v8i1.51655

Abstract

Abstrak Kasus kriminalitas di dalam Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kota Manado cenderung bergerak naik diikuti dengan kasus residivis. Lembaga Pemasyarakatan melaksanakan rehabilitasi, reedukasi, resosialisasi dan perlindungan baik terhadap narapidana. Ditemukan fenomena tindak kriminal, yang dikutip dari surat kabar sebagai berikut: “Napi Pelaku Penikaman di dalam Lapas Manado dikarantina” Berita Kawanua’2014. “Pegawai Lapas dan Napi Ditangkap Saat Kendalikan Narkoba”, CendanaNews’2017.“Turut Edarkan Narkoba, Pegawai LP Manado diamankan Polisi” ManadoNews’2019. Fenomena ini menyiratkan betapa sulitnya posisi atau peran urusan kepenjaraan, kepenjaraan akan selalu dihadapkan pada momentum yang sifatnya antagonistic antara harus berperikemanusiaan atau sebaliknya namun tetap memberi efek jera. Place Centered Map dan Person Centered Map mengambil data jejak aktivitas, pola pergerakan, kebiasaan, dan mengkaitkannya dengan faktor-faktor pengaruh teritori. Yang akan menunjukan teritori dominan antara narapidana dan petugas jaga di dalam Lapas dan mengungkap bahwa area teritori narapidana lebih besar dibandingkan dengan area pengawasan petugas, walaupun narapidana adalah sebagai pesakitan yang tidak memiliki kemerdekaan namun fakta menunjukan bahwa narapidana masih memiliki keleluasaan dalam bergerak, bersosialisasi, berinteraksi secara berkelompok. Minim pengawasan berpotensi sebagai area bertukar pikiran, ilmu dan pengalaman kejahatan, untuk mengatur rencana-rencana kriminal. Semakin besar area teritori, semakin besar rasa ingin bertindak sesuka hati. Mengingat jumlah narapidana jauh lebih banyak dibanding jumlah petugas, maka hal yang dapat membantu tercapainya pengawasan guna berjalannya sistem pemasyarakatan secara efektif yaitu dengan perbaikan desain bangunan. Winston Churchill; “kita membentuk bangunan kita dan kemudian bangunan kitalah yang membentuk kita”. Laurens (2004) Kata-kunci : Kriminalitas, Lembaga, Narapidana , Petugas, Teritori
Co-Authors , Sangkertadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Alhabsyi, Usman Amanda Sembel Amra, Putri H. Andy A.M. Malik, Andy A.M. Anggreny Purukan Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Arnold Yan, Arnold Berutu, Yunus C. Bleskadit, Myron L. Cindy R. S. Wahongan, Cindy R. S. Claudia T. Dariwu Cynthia E. V. Wuisang, Cynthia E. V. Daun, Almer Aziz Mukmin Pratama Devy S. Sahambangun Diniati, Wiwid Duwila, Nurul Mentari Dwight M Rondonuwu, Dwight M Dwight Mooddy Rondonuwu, Dwight Mooddy Eldija , Fadillah Esli D Takumansang Esli Takumansang, Esli Eunike L. Tombokan Ewin A. Montol, Ewin A. Faizah Mastutie Gay, Faris Sasma Gladys M. F. Pinontoan, Gladys M. F. Hendriek H Karongkong Hendriek Karongkong, Hendriek Ingerid L Moniaga, Ingerid L Ingerid Moniaga Janis, Ira Wilhelmina Jefrey I. Kindangen Jessie Oley Johanes D. Lahunduitang Johannes Van Rate Joseph Rengkung Judy O. Waani Julianus A. R. Sondakh Kawulusan, Melly Kumurur, Veronika A Lakat, Ricky S.M Lautetu, Lisa Meidiyanti Leidy M. Rompas Lempoy, Elroi Lempoy, Josia O. Linda Tondobala Londa, Kyrei K Maisandrya, Riska Malik, Andy A. M. Mandang, Pretty Marietha Kidung Kristiani, Marietha Kidung Mayor, Jerylin Melisa Margareth, Melisa Mentari Ngodu, Mentari Michael M Rengkung, Michael M Mokodompis, Sonia R. Narsi, Wiwi Oroh, Alfiando Pajow, Vanesa Mariani Panduu, Rocky Radinal Papia Franklin, Papia Paputungan, Nining G. Peggy Egam Pelealu, Rodrygo H Pemani, Ingrith Pesik, Febryani Ribka Pierre H Gosal, Pierre H Pormes, Lona Prantiono, Femando Rachmadyanti, Resza Rachmat Prijadi Raintung, Vira N. Raymond Ch Tarore, Raymond Ch Rengkung, Samuel Triberto Reny Syafriny Reppi, Eygen Imanuel Richard Pontoan Rieneke L.E. Sela Rizky Yuliansar Yasin, Rizky Yuliansar Rondonuwu, Dwight Moody Sangkoy, Farly R. Sela, Rieneke L.E Sembel, Amanda S Sengkey, Sephia Silangen, Johanis K Simaela, David Heryyanto Simatupang, David Solang, Steven Solon, Thania Hanna Sonny Tilaar Soselisa, Megaelvi Stenly Y. Taaluru, Stenly Y. Surijadi Supardjo Suryono MT Sutarno, Ukhti Bayyinah Tangkau, Gryzella L. Tiwang, Juve Tonapa, Patria Rante Torar, Viyana Naomi Veren Tri R Warang, Tri R Tuwonaung, Janet Blandina Veronica A Kumurur, Veronica A Veronica A. Kumurur Veronica Kumurur Verry Lahamendu, Verry Vicky H. Makarau Waani, Judy Windy Mononimbar Winsensius S.P. Raco Wirawan, Rivaldo Restu Wuisang , Cynthia Yasinta, Afiifa Ayudiah Yogini Adriana Wulur Yohanes Y. Mantiri Yura, Mikha A