Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI PERIODE 2017-2019 Rusliansyah Rusliansyah; Yuni Andriani; Medi Andriani
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.977

Abstract

AbstrakPenggunaan antibiotik yang meningkat dapat menimbulkan berbagai permasalahan dan ancaman global bagi kesehatan, penyalahgunaan medis terkait obat antibiotik dapat menyebabkan resistensi antiobiotik, mengakibatkan kurangnya obat-obatan yang efektif dan peningkatan biaya perawatan kesehatan dan sedikitnya penelitian dibeberapa Puskesmas di Indonesia maupun di Kota Jambi khususnya di Puskesmas Payo Selincah, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antibiotik. ATC/DDD dan DU 90% adalah suatu metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian penggunaan obat untuk mengetahui dan meningkatkan kualitas penggunaan obat. Hasil yang didapatkan dari obat yang paling sering digunakan ialah amoxicillin, ciprofloxacin, cefadroxil dan kloramfenikol. Didapatkan dari tahun 2017-2019 penggunaan obat amoxicillin dan ciprofloksasin masuk dalam segmen DU 90% dari total penggunaan sehingga perlu dipantau karena berpotensi sebagai penyebab resistensi bakteri terhadap antibiotik. Kata kunci : Antibiotik, ATC/DDD, Segmen DU 90%.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK MENCIT (Mus musculus L) SETELAH PEMBERIAN FRAKSI DAUN SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth) SEBAGAI AKTIVITAS NEUROPROTEKTAN Agdes Amelia; Yuni Andriani; Lili Andriani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.91

Abstract

Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth.) diduga memiliki aktivitas neuroprotektan terhadap penyakit demensia, tanaman ini memiliki metabolit sekunder flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi daun sembung rambat memiliki aktivitas neuroprotektan berdasarkan gambaran histopatologi otak mencit. Metode yang digunakan yaitu ekstraksi lalu dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan metode ekstrak cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol kemudian diuji dengan menggunakan 25 ekor mencit jantan yang terdiri atas 5 perlakuan. Pada perlakuan ini terdiri dari kontrol negatif (diazepam), kontrol positif (piracetam), dan perlakuan fraksi T1, T2 & T3 dengan dosis 500 mg/kgBB dalam waktu pemberian selama 14 hari. Pengamatan histologi otak dilakukan dengan cara mengeutinasi dihari ke-15 setelah pemberian masing-masing perlakuan. Potongan otak bagian hipokampus diamati dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE). Hasil pengamatan histopatologi otak terhadap sel neuron pada kelompok uji kontrol negatif (diazepam), fraksi etil asetat (T2), dan fraksi n-heksan (T1) menunjukkan banyaknya nekrosis sel (kematian sel) neuron. Sementara pada kelompok uji fraksi n-butanol (T3) dan piracetam menunjukkan sedikitnya nekrosis sel (kematian sel) neuron. Nekrosis sel (kematian sel) ditandai dengan sel neuron otak dengan inti yang mengkerut dan sitoplasma berwarna lebih eosinofilik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Fraksi daun sembung rambat memiliki aktivitas sebagai neuroprotektan.
STUDI GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK MENCIT PASCA PEMBERIAN FRAKSI DAUN BINAHONG (Basella alba) SEBAGAI NEUROPROTEKTAN Eflisa Endah Putri; Yuni Andriani; Lili Andriani; Ekowati Handharyani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i2.94

Abstract

Demensia merupakan penyakit degenerative yang disebabkan proses degenerasi otak dengan gejala hilang ingatan, kesulitan bahasa dan kurangnya kemampuan dalam pemecahan masalah. Sel otak yang mengalami degenarasi otak akan mengalami kerusakan sel saraf yang diinduksi oleh diazepam dengan dosis tinggi. Kerusakan tersebut dapat dicegah oleh daun binahong (Basella alba) yang mengandung neuroprotektan yang dapat berperan sebagai perlindungan otak dari neurotoksik.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek neuroprotektan yang terdapat pada fraksi daun binahong (Basella alba) yang dapat dilihat berdasarkan gambaran histopatologi otak mencit jantan yang diinduksi diazepam pada bagian hipokampus otak. Metode ini bersifat preventif dan pada Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu K(-) diberi diazepam injeksi 0,15 ml secara intraperitoneal, K(+) diberi piracetam 800 mg/kgBB secara oral, P1 diberi fraksi n-heksana 500 mg/KgBB secara oral, P2 diberi fraksi etil asetat 500 mg/KgBB secara oral dan P3 diberi fraksi n-butanol 500 mg/KgBB secara oral. Hasil penelitian ini didapatkan rerata jumlah nekrosis neuron yang didapatkan dari hasil gambaran histopatologi otak mencit antara lain K(-) 0.061; K(+) 0.028; P1 0.044; P2 0.025; dan P3 0.044.kemudian setelah data terkumpul dari masing-masing kelompok perlakuan dilanjutkan dengan dilakukan uji statistik dengan uji One-Way ANOVA. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat pengaruh pemberian fraksi daun binahong (Basella alba) terhadap gambaran histopatologi otak mencit jantan yang diinduksi diazepam. Berdasarkan fraksi daun binahong yang digunakan didapatkan hasil bahwa fraksi etil asetat yang berpotensi sebagai neuroprotektan, Jadi fraksi daun binahong berpotensi sebagai neuroprotektan.
Pemanfaatan Tanaman Tradisional Sebagai Penunjang Kesehatan di Kelurahan Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Santi Perawati; Lia Anggresani; Yuni Andriani; Lili Andriani; Barmi Hartesi; Rahmadevi Rahmadevi; Desi Sagita; Deny Sutrisno; Fhatia Medina; Muhammad Randa; Indah Astridawati
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.389 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.371

Abstract

Latar Belakang:Survei dan sosialisasi tentang pemanfaatan tanaman tradisional, penggunaan obat sintetis yang baik dan benar, bahaya kosmetik ilegal dan kanker serviks dilakukan atas dasar menyadarkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pengobatan yang berasal dari alam, bahaya penggunaan kosmetik yang tidak terdaftar serta cara mendeteksi kanker serviks khususnya pada wanita. Penggunaan obat sintetis dipilih jika suatu penyakit tidak dapat diatasi oleh obat-obatan tradisional. Selain itu, perlu diimbau kembali kepada masyarakat khususnya para wanita agar mewaspadai kosmetik ilegal yang masih beredar karena bahaya yang ditimbulkan akan sangat serius di kemudian hari. Adapun pengenalan tentang kanker serviks dimana penyakit ini masih menjadi ancaman yang mematikan bagi kaum wanita dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi penyakit ini. Metode:Data survei dikumpulkan melalui pemberian kuesioner ke masing-masing rumah warga.Menindaklanjuti hasil survei, maka diadakan sosialisasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab seputar tema yang dibicarakan Hasil: Hasil survei didapatkan bahwa pertama, warga belum banyak mengetahui kegunaan atau cara memanfaatkan tanaman di sekitar rumah mereka untuk tujuan pengobatan. Kedua, warga sebagian besar tidak mengetahui cara membuang obat yang benar, ketiga para wanita atau ibu-ibu di RT.06 masih ada memakai kosmetik yang ternyata mengandung zat berbahaya dan keempat para wanita atau ibu di RT.06 belum mengetahui apa itu kanker serviks dan bagaimana cara mendeteksi penyakit ini. Kesimpulan:setelah diadakannya sosialisasi masyarakat telah mengetahui manfaat tanaman tradisional, informasi seputar penggunaan obat, bahaya kosmetik ilegal, dan cara mendeteksi sejak dini kanker serviks.
Penyuluhan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Desa Dusun Mudo Yuni Andriani; Tria Marisha S
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.581 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v1i2.211

Abstract

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) merupakan senyawa kimia yang sengaja dibuat untuk kepentingan medis dan pengobatan. Kecamatan Taman Rajo telah rawan akan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif), oleh karena itu penulis disarankan untuk melakukan penyuluhan mengenai bahaya NAPZA. Metode yang digunakan pada kegiatan penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab yang dievaluasi dengan kuesioner. Hasil penyuluhan menunjukan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang narkoba dari 49,52% menjadi 89,04 % dari 21 orang. Kegiatan ini agar dapat dijadikan untuk orang tua dan remaja agar lebih waspada terhadap narkoba.
Pengaruh Jus Buah Dan Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Kadar Asam Urat Dan Kolesterol Darah Yuni Andriani; Nela Andriani; Randika Fransiska; Helmi Arifin
Jurnal Katalisator Vol 3, No 2 (2018): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.747 KB) | DOI: 10.22216/jk.v3i2.2964

Abstract

Pemanfaatan tanaman srikaya (Annona squamosa L) telah banyak dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun. Tanaman srikaya secara tradisional digunakan untuk batu empedu, memperlancar pencernaan, anti sembelit, meningkatkan selera makan. hipertensi, asam urat dan kolesterol. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan studi tehadap pengaruh dari jus buah srikaya terhadap kadar asam urat dan pengaruh ekstrak daun srikaya terhadap kadar kolesterol. Pada penelitian ini hewan uji dibagi menjadi lima kelompok uji. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif (menggunakan pembanding allupurinol dan simvastatin), kelompok beberapa dosis dari jus buah dan ekstrak daun srikaya. Sebelum penginduksian jus buah dan ekstrak daun srikaya hewan uji diberi makan purin tinggi selama 7 hari. Pengamatan pengaruh pemberian jus buah dan ekstrak daun srikaya dilakukan pada hari ke 0, 3, 5, 7 dan 14. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengaruh pemberian jus buah srikaya menurunkan kadar asam urat darah selama waktu pengamatan dan pada konsentrasi 600 mg/Kg BB memberikan penurunan kadar asam urat yang sama dengan penuruan asam urat pada kelompok pembanding menggunakan allupurinol. Sedangkan pengaruh ekstrak etanol daun srikaya menurunkan kadar kolesterol secara signifikan (p = <0,05) pada hari ke 7 dan 14, dan penurunan kadar kolesterol darah pada hewan uji kelompok dosis 600 mg/ Kg BB menunjukkan penurunan kadar kolesterol lebih baik dari kelompok pembanding dengan menggunakan simvastatin 10 mg/Kg BB
EDUKASI PENGGUNAAN OBAT SINTETIS DAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT DUSUN BARONGAN, SUMBERAGUNG, BANTUL Firdausia, Rizqa Salsabila; Yuni Andriani; Ammar Annafi; Anjar , Devita
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v3i2.1205

Abstract

Obat merupakan suatu senyawa yang dapat berfungsi untuk menyembuhkan, mencegah penyakit maupun meningkatkan kesehatan apabila digunakan sesuai aturan dan fungsinya. Apabila tidak sesuai, maka efek yang didapatkan justru sebaliknya. Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah terkadang masyarakat mengkonsumsi obat tidak sesuai aturan dan cara yang benar. Hal ini akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan terapi yang seharusnya. Maka penting adanya pemberian edukasi kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat lebih paham berkaitan dengan penggunaan obat sintetis dan bahan alam yang sesuai, agar tercapainya tujuan terapi yang diharapkan dan menghindari efek samping yang merugikan. Kegiatan pengabdian berupa edukasi ini dilakukan di Dusun Barongan, Sumberagung, Bantul yang diikuti oleh 15 orang, terdiri dari kader kesehatan dan perwakilan dari masing-masing RT yang ada di dusun tersebut. Kegiatan terdiri dari pretest, pemberian materi, diskusi serta posttest. Adanya pretest dan posttest ditujukan agar terlihat perbandingan pengetahuan masyarakat terkait topik yang diberikan sebelum dan sesudah diberikan materi. Berdasarkan hasil rekapitulasi didapatkan adanya kenaikan rata-rata skor dari yang semula 46,67 pada pretest menjadi 86,67 pada posttest.  Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi tentang penggunaan obat sintetis dan tradisional bahan alam yang dilakukan di Dusun Barongan, Sumberagung, Bantul dapat meningkatkan pengetahuan para peserta.
STUDI ETNOFARFARMASI PADA SUKU ANAK DALAM (SAD) DI DESA PEMAYONGAN KECAMATAN SUMAY KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI: STUDI ETNOFARFARMASI PADA SUKU ANAK DALAM (SAD) DI DESA PEMAYONGAN KECAMATAN SUMAY KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Perawati, Santi; Sutrisno, Deny; Ara Ofiana; Deny Sutrisno; Siti Hamidatul 'Aliyah; Lili Andriani; Rizky Yulion Putra; Rahmadevi; Desi Sagita; Yuni Andriani; Lia Anggresani; Barmi Hartesi
Jurnal Khazanah Intelektual Vol. 7 No. 2 (2023): Khazanah Intelektual
Publisher : Balitbangda Provinsi Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37250/khazanah.v7i2.198

Abstract

Background : Suku Anak Dalam is one of the tribes in Indonesia who still upholds their customs and culture, including their local knowledge about medicine using medicinal plants. One of the Suku Anak Dalam community lives in Pemayongan Village, Tebo Regency, Jambi Province. This ethnopharmaceutical research was conducted to find out various diseases experienced by Suku Anak Dalam and to know various natural resources that are used as treatment. Method : This type of research is a descriptive study using qualitative methods and sampling techniques, namely snowball sampling through open-ended interviews with informants. Results: The results of the study stated that diseases that was often experienced by the Suku Anak Dalam included fever, coughing, itching, shortness of breath and abdominal pain. Treatment of the disease by utilizing natural resources in the form of plants and animals. Plant parts used are roots, leaves, bark, and fruit sap, while for animals the parts used are fat, scales, and meat. The processing method is scraped, crushed, boiled, fried, while the use of these ingredients is eaten, drunk, and applied to the affected part. Conclusion : Based on the results of research that has been done there are 5 diseases that often occur and there are 9 kinds of plants and 5 animals that are used as traditional medicine. Keywords : Ethnopharmacy, Disease, Jambi, Suku Anak Dalam, Natural Resources
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Metode ATC/DDD dan DU 90% di Puskesmas Koni dan Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Periode 2017- 2018 pratama, septa; Andriani, Yuni; Habibie, M
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 1 No 2 (2022): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/ipk.v1i2.22

Abstract

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. Penggunaan antibiotik haruslah terkontrol dan sesuai resep dokter karena jika digunakan sembarangn dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan jumlah dan pola penggunaan antibiotic pada pasien rawat jalan di beberapa Puskesmas di Kota Jambi. Data penggunaanantibiotik diambil dari periode 2017 – 2018. Data diolah dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%. Sebanyak 5 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada Puskesmas Koni dan terdapat 4 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017, yaitu amoksisilin (0,134 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,023 DDD/1000 pasien-hari), tetrasiklin (0,047 DDD/1000 pasien-hari), sefadroksil (0,015 DDD/1000 pasien-hari), dan terdapat 3 jenis antibiotik yang masuk segmen 90% penggunaan pada tahun 2018, yaitu amoksisilin (0,22 DDD/1000 pasien-hari), eritromisin (0,034 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,054 DDD/1000 pasien-hari). Sedangkan di puskesmas Tanjung Pinang, sebanyak 4 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada tahun 2017 dan 2018, terdapat 2 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017 yaitu amoksisilin (0,13 DDD) dan siprofloksasin (0,031 DDD), pada tahun 2018 yaitu amoksisilin (0,121 DDD) dan siprofloksasin (0,072 DDD). Kejadian resistensi dapat meningkat dari efek peresepan penggunaan antibiotik jangka pendek pada pelayanan pengobatan dasar. Diperlukan studi kualitatif untuk mengetahui pola ketidak rasionalan penggunaan antibiotik di pusat pelayanan kesehatan masyarakat tersebut dan mengembangkan model intervensinya.
Evaluasi Penyimpanan Obat Di Gudang Farmasi Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunungkidul Warani, Lulu Laily Aji; Syahyeri, Afrizal Wahyu Darma; Andriani, Yuni
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v2i2.465

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian penting dari layanan kesehatan di puskesmas. Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas adalah aspek penting dalam pelayanan kefarmasian, di mana penyimpanan obat menjadi salah satu tahap penting. Kesalahan dalam penyimpanan dapat menyebabkan kerusakan obat, sehingga mengurangi efektivitasnya saat dikonsumsi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penyimpanan obat serta efisiensi dalam penyimpanan obat di Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif observasional dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan menggunakan lembar checklist yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 dan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tahun 2019. Hasil penelitian dari kesesuaian ruang penyimpanan obat di Puskesmas Saptosari sebesar 100% dan kesesuaian proses penyimpanan obat sebesar100%. Efisiensi penyimpanan obat menunjukkan nilai TOR sebesar 7,3 kali per tahun, persentase obat kadaluwarsa sebesar 7% dengan nilai kerugian sebesar Rp 1.739.578, tidak ada obat yang rusak, stok mati sebesar 10,82%, kesesuaian obat dengan kartu stok sebesar 100%, dan nilai stok akhir obat sebesar 13,69%. Kesesuaian ruang penyimpanan dan proses penyimpanan obat di Puskesmas Saptosari sudah sesuai dengan standar. Meskipun kesesuaian dengan kartu stok dan persentase obat rusak sudah memenuhi standar, TOR, persentase obat kadaluwarsa, stok mati, dan nilai stok akhir masih belum mencapai standar.