Claim Missing Document
Check
Articles

Optimizing the density of ultrafine bubbles fluid by time and production volume in a closed-loop system Budiman, Arif Adtyas; Meikayani, Jentik; Nitiamijaya, Devita; Wardhani, Veronica Indriati Sri; Setiawan, Putut Hery; Juarsa, Mulya; Prayogo, Kukuh; Baiquny, Ariq Hafizh
Jurnal Teknosains Vol 14, No 2 (2025): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.100358

Abstract

Ultrafine bubbles (UFBs) play a crucial role as catalysts in water treatment, pharmaceuticals, biomedical engineering, and industrial processes, particularly those involving heat transfer mechanisms. Several researchers in Indonesia have explored ultrafine bubble fluids' potential as a heat transfer medium in passive cooling system models. In this context, changes in the density of ultrafine bubble fluids serve as the primary driver for flow. Since ultrafine bubbles increase in diameter when heated, examining an optimal production model is essential to ensure their availability in the flow. This study aims to optimize the production of ultrafine bubble fluids with the lowest possible density compared to the base fluid (reference). The research investigates the effect of production time and volume variations on ultrafine bubble density in a closed-loop system. Production times of 30, 60, 90, 120, 150, and 180 minutes are tested across tank volumes of 20, 40, 50, and 60 liters. The closed-loop production model utilizes hydrodynamic cavitation to maintain continuous fluid flow, with sample collection occurring at 15-minute intervals after the initial production time to allow for stable bubble size. Observations and statistical analysis using the Response Surface Method (RSM) reveal a nonlinear relationship between production time and ultrafine bubble fluid density. The optimal density is achieved with a production time of 60 minutes for a 40-liter volume. Additionally, this closed-loop model increases the temperature of the ultrafine bubble fluid to 54.3 °C in a 20-liter volume. Heat accumulation occurs due to the continuous pump-driven flow without additional cooling systems.
Pemilihan Fluida Kerja pada Pengembangan Organic Rankine Cycle Gaos, Yogi Sirodz; Juarsa, Mulya; Marzuki, Edi; Yulianto, Muhamad
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.311 KB) | DOI: 10.32832/ame.v1i1.106

Abstract

Studi ini menjelaskan perbandingan 3 fluida kerja yang digunakan dalam pengembangan Siklus Rankine Cycle. Menurut Tabel refrigerant yang sering digunakan, makalah ini menggunakan fluida kerja R134a, R141b dan n-penthane. Analisis menggunakan fluida kerja untuk pengembangan ORC berdasarkan kreteria termodinamika, lingkungan dan ekonomi seperti efesiensi, non-flammability,toksin rendah, tidak ada penipisan ozon dan cost yang rendah. Metode penelitian untuk analisis menggunakan software Cycle Tempo dan penentuan sifat-sifat fluida kerjanya dengan software Refprop. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi sistem adalah 8,42%, 11,79% dan 16,92% secara berturut-turut untuk R134a, R141b dan n-penthane pada temperature inlet 160oC. Sehingga dapatdisimpulkan bahawa penggunaan fluida kerja terbaik adalah fluida R134.
KARAKTERISASI LAJU ALIRAN MASSA PADA PIPA BAGIAN HEATER BERDASARKAN PERUBAHAN DAYA DI UNTAI (FASSIP-01) MOD.1 Fauzi, Ahmad; Juarsa, Mulya; Giarno, Giarno; Heru, Gregorius Bambang; Haryanto, Dedy; Irianto, Ignatius Djoko
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.455 KB) | DOI: 10.32832/ame.v5i1.2331

Abstract

Kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima Daiichi Jepang pada 11 Maret 2011, menyebabkan dilakukannya penelitian ini di berbagai negara termasuk Indonesia yang sedang mengembangkan sistem  keselamatan pasif dengan alat Untai FASSIP-01 Mod.1 di PTKRN-BATAN Serpong. Ada beberapa komponen pada Untai FASSIP-01 Mod.1 yaitu komponen pemanas yang dinamakan Blanket Ceramic Heater (BCH-02), komponen pendingin dengan sistem refrigerant cooling  system (RCS), dan tabung  ekspansi. Sistem pasif menerapkan hukum alami untuk mengamati kondisi yang tidak stabil pada  reaktor. Perlu dilakukannya eksperimen untuk mengetahui karakterisasi distribusi temperatur pada pemanas BCH-02 di Untai FASSIP-01 Mod.1 dengan memvariasikan daya dan tegangan 20 volt – 160 volt. Pengujian dilakukan selama 120 menit dan tegangan dinaikkan sebesar 20 volt selama 15 menit,  eksperimen pada BCH-02 dilakukan dengan posisi vertikal dan horizontal. Hasil eksperimen  pada BCH-02, semakin besar daya yang diberikan maka temperaturnya semakin tinggi. Temperatur yang berada di permukaan ceramic-brick lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur di dalam pipa section, hal ini disebabkan karena terjadi heat loss pada celah celah ruang di dalam BCH-02 sebelum mencapai pipa section.
CHARACTERIZATION OF SPECIFIC HEAT CAPACITY OF WATER-ALUMINUM OXIDE-BASED NANOFLUIDS Waluyo, Roy; Deendarlianto, Deendarlianto; Indarto, Indarto; Yuliaji, Dwi; Kharisma, Sunandi; Maryadi , Shendy Akbar; Oktaviandi, Ryan; Juarsa, Mulya
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 16 No. 2 (2025)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v16i2.2003

Abstract

Since the advent of nanofluids, engineers have expected major gains in thermal‐system efficiency. Yet a key property—specific heat capacity (Cp)—remains poorly understood, because Cp is not a single value but a spectrum governed by nanoparticle size, shape, material, and concentration. Deeper insight is essential, especially for natural‑circulation experiments that rely on accurately characterized working fluids. This study targets that gap by measuring the Cp of Al₂O₃–water nanofluids at mass fractions of 0.1, 0.2, and 0.3 wt%. Thirty-nanometer Al₂O₃ particles were dispersed in deionized water using magnetic stirring and ultrasonic processing. The nanofluid was heated in a thermostatic bath while temperature rise was tracked with thermocouples and a data‑acquisition system. Results reveal that relative Cp decreases as nanoparticle concentration increases and is also sensitive to fluid temperature. These findings clarify how concentration and temperature jointly shape the thermal behavior of Al₂O₃ nanofluids, guiding for design high‑performance natural‑circulation loops and other heat‑transfer applications.
EFISIENSI HEATING TANK SECTION PADA KONDISI TUNAK BERDASARKAN VARIASI DAYA PEMANAS Haryanto, Dedy; Rosidi, Ainur; Setiawan, Putut Hery; Juarsa, Mulya
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi) Vol 7, No 1 (2023): SEMNAS RISTEK 2023
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/semnasristek.v7i1.6239

Abstract

Kejadian station blackout (SBO) pada PLTN Fukushima Daiichi pada Maret 2011 di Jepang menjadi latar belakang yang penting untuk kegiatan penelitian tentang sistem pendinginan pasif pada teknologi keselamatan reaktor nuklir. Pengaruh perubahan densitas fluida di daerah panas menimbulkan gaya apung (buoyancy force) dan pengaruh perubahan densitas fluida pada keadaan dingin menimbulkan gaya gravitasi (gravitational force) sehingga terjadi sirkulasi alam pada fluida kerja (air) di sepanjang untai. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja Heating Tank Section (HTS) yang dilengkapinya dengan keterbaruan berupa helical heat exchanger. Penelitian dilakukan secara eksperimental berdasarkan variasi setting temperatur air dalam tangki pemanas dan daya listrik di heater (variasi tegangan regulator). Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi pada HTS (εH) dengan keterbaruan yang dimilikinya memiliki rentang 45,48% - 99,41% dengan efisiensi ratarata 82,58%. Efisiensi yang cukup tinggi pada HTS ini menunjukkan bahwa adanya keterbaruan penukar kalor helical meningkatkan unjuk kerja pemanasan HTS pada fasilitas Untai FASSIP-03 NT.
Analisis Aliran Sirkulasi Alami di Bagian Pendingin Berdasarkan Variasi Temperatur Air Pemanas pada Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2 Wahyuni, Asri; Yuliaji, Dwi; Setiawan, Putut Hery; Budiyanto, Nur Rochman; Maryadi, Shendy Akbar; Pamungkas, Adhika Enggar; Budiman, Arif Adtyas; Kharisma, Sunandi; Waluyo, Roy; Juarsa, Mulya
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 19 No. 1 (2024): Volume 19, Nomor 1, April 2024
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v19i1.4706

Abstract

Sistem pendingin pasif berbasis mekanisme sirkulasi alami menjadi topik hangat dalam sistem keselamatan PLTN karena tidak membutuhkan pasokan listrik dan juga lebih ekonomis, maka perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh karakteristik pendinginan pada bagian tangki pendingin perlu dipelajari mengingat proses pendinginan dilakukan dengan model tidak langsung. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis aliran sirkulasi alami di bagian pendingin berdasarkan variasi temperatur air pemanas pada Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2. Penelitian dilakukan untuk memperoleh karakteristik perubahan temperatur pada bagian tangki pendingin berdasarkan variasi temperatur air pemanas serta bilangan Reynold dan laju aliran yang terjadi terhadap variasi temperatur. Metode penelitian dilakuan secara eksperimental dengan memvariasi temperatur air pemanas dari 50oC, 60oC, dan 70oC dengan daya pemanas 4,2 kW dan temperatur air pendingin ditetapkan pada 20oC. Pengolahan data menghasilkan grafik karakteristik temperatur dan laju aliran yang terjadi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa berdasarkan laju aliran sirkulasi alami yang terjadi pada bagian tangki pendingin Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2 untuk variasi temperatur air pemanas 50 oC sebesar 1,32 LPM berada pada rejim aliran laminar dengan bilangan Reynold bernilai 1851 sedangkan pada temperatur air pemanas 60 oC dan 70 oC sebesar 1,61 LPM dan 1,94 LPM berada pada rejim aliran transisi yang secara berturut-turut bilangan Reynold bernilai 2624 dan 3716. Kenaikan gradien temperatur antara sisi panas dan sisi dingin telah meningkatkan laju aliran sirkulasi alami dan mempengaruhi rejim aliran yang terbentuk.
Effect of water temperature on flow regimes and reynolds number in a passive natural circulation cooling system Setiawan, Putut Hery; Pamitran, Agus Sunjarianto; Yuliaji, Dwi; Pamungkas, Adhika Enggar; Budiman, Arif Adtyas; Amelia, Almira Citra; Maryadi, Shendy Akbar; Irwansyah, Ridho; Juarsa, Mulya
Jurnal Polimesin Vol 23, No 3 (2025): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v23i3.6665

Abstract

Natural circulation flow is an important phenomenon of passive cooling systems in nuclear reactor thermal management during accidents. This experimental study investigates the effect of varying water temperatures on flow regimes and Reynolds number within a passive natural circulation system. The research was conducted using a rectangular TP-loop (FASSIP-04 Ver.2) made of 1-inch SS304 pipe, 6 m high and 1.32 m wide. The water temperature setting was varied at 45°C, 55°C, 65°C, and 75°C, with a heating power of 4.2 kW, and the cooling tank was maintained at 10°C. Observations were made during transient heating, steady-state (for 3 hours), and transient cooling phases. Results show that increasing the heating tank temperature reduces fluid density and viscosity, thereby enhancing buoyancy-driven flow. This led to a transition in flow regimes from laminar to turbulent as the temperature increased. The Reynolds number increased by 169.38% when the water temperature was raised from 45°C to 75°C. Unstable flow behaviour, including fluctuating amplitudes and frequencies, was observed—characteristic of natural circulation dynamics. The study confirms a strong correlation between thermal variation and flow regime transition, providing insights into the performance of passive cooling systems under varying thermal loads.
Experimental investigation of the impact of non-uniform pipe diameters on natural circulation and dimensionless flow in in a rectangular loop Roswandi, Iwan; Pamitran, Agus Sunjarianto; Juarsa, Mulya; Budiman, Arif Adtyas
Jurnal Polimesin Vol 23, No 3 (2025): June
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v23i3.6666

Abstract

This experimental study investigates the effect of non-uniform pipe diameters on natural circulation flow within a rectangular loop related to non-dimensional numbers, such as the Reynolds number and the Grashof number. The study aims to understand how variations in pipe diameters influence natural circulation, which is critical for thermal engineering applications, including passive cooling systems for nuclear reactors and thermal management in electronic devices. Previous research by Vijayan et al., Garibaldi et al., and Elton et al. explored the impact of loop geometry on flow stability and heat transfer efficiency. In this study, a loop system with varying pipe diameters operates without a pump at atmospheric pressure. Data on fluid flow and temperature distribution were recorded at different temperature settings. The results show that fluid flow increases with temperature, decreasing fluid density and enhancing buoyancy forces. This increases the Reynolds number, reaching turbulent flow at 70°C throughout the loop. However, the 2-inch diameter hot leg remains in the transition region up to 90°C. The experimental correlation shows higher Grashof numbers than previous models, highlighting the significant impact of pipe diameter variations on buoyancy forces and flow transitions. These findings emphasize the importance of non-uniform pipe geometries in influencing natural circulation flow and its transition from laminar to turbulent flow, providing valuable insights for designing systems with non-uniform pipe configurations.
ANALISIS PENYERAPAN KALOR PADA AIR DI WATER COOLING TANK SELAMA KONDISI TUNAK BERDASARKAN VARIASI TEMPERATUR Maulana, Jodi; Juarsa, Mulya
ALMIKANIKA Vol 3 No 3 (2021): Juli
Publisher : UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/almikanika.v3i3.6731

Abstract

Kecelakaan PLTN yang terjadi di USA yaitu kecelakaan pada reaktor tipe PWR di Three Mile Island unit-2. Kecelakaan tersebut menyebabkan lelehnya teras reaktor akibat gagalnya sistem pendingin aktif (pompa mati). Sehingga masalah tersebut menjadi perhatian penting pada sistem pendingin pasif dengan memanfaatkan aliran sirkulasi alam untuk meningkatkan kinerja keselamatan PLTN saat kecelakaan menjadi topik yang menarik. PTKRN BATAN memiliki fasilitas Untai Uji FASSIP-02 Mod.1 yang diperuntukkan pada penelitian sistem pendingin pasif. Sehingga tujuan penelitian adalah melakukan analisis pelepasan kalor ke dalam air WCT (water cooling tank) dari heat exchanger tipe-U selama kondisi tunak berdasarkan variasi temperatur di daerah WHT (water heating tank). Sehingga perlu dilakukan kajian pada WCT untuk memperoleh hasil analisis penyerapan kalor pada air WCT selama kondisi tunak berdasarkan variasi temperatur. Metode penelitian yang dilakukan dengan variasi temperatur setting air dalam WHT pada kondisi tunak dari temperatur 60oC, 70oC, 80oC, dan 90oC dengan eksperimen dilakukan selama 6 jam. Hasil analisis penyerapan yang paling besar pada temperatur 900C yaitu 7366,55 W sedangkan hasil yang paling kecil adalah temperatur 600C yaitu 3416,77 W dan kalor yang terbuang dengan hasil yang paling besar pada temperatur 900C yaitu 869,10 W sedangkan hasil yang paling kecil adalah temperatur 600C yaitu 238,13 W. Kata kunci : Pelepasan kalor, WCT, Pendingin pasif, Tunak, Sirkulasi alamABSTRACTThe nuclear power plant accident that occurred in the USA was an accident at the PWR type reactor at Three Mile Island unit-2. The accident caused the reactor core to melt due to the failure of the active cooling system (pump off). So that this problem becomes an important concern in passive cooling systems by utilizing natural circulation flows to improve the safety performance of nuclear power plants when an accident becomes an interesting topic. PTKRN BATAN has the FASSIP-02 Mod.1 Test Strand facility which is intended for passive cooling system research. So the aim of the research is to analyze the heat release into the WCT (water cooling tank) water from the U-type heat exchanger during steady conditions based on temperature variations in the WHT (water heating tank) area. So it is necessary to conduct a study on WCT to obtain the results of the analysis of heat absorption in WCT water during steady conditions based on temperature variations. The research method was carried out by varying the water setting temperature in WHT at steady conditions from temperatures of 60oC, 70oC, 80oC, and 90oC with experiments carried out for 6 hours. The results of the analysis of the largest absorption at a temperature of 900C that is 7366.55 W while the smallest result is a temperature of 600C that is 3416.77 W and the heat wasted with the greatest result at a temperature of 900C that is 869.10 W while the smallest result is 600C temperature is 238.13 W.Key words: Heat release, WCT, Passive cooling, Steady, Natural circulation
RANCANGAN DAN KONTRUKSI WATER-JACKET COOLER PADA ALAT EKSPERIMEN USSA-FTS01 Pitanova, Thasyah; Juarsa, Mulya; Yuliaji, Dwi
ALMIKANIKA Vol 4 No 2 (2022): April
Publisher : UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/almikanika.v4i2.7051

Abstract

ABSTRAK Water Jacket Cooler merupakan komponen dari alat uji untai simulasi sirkulasi alam. Memiliki fungsi sebagai penyerap panas pada pipa untai. Desain dan rancang bangun water jacket cooler telah dilakukan dengan menggunakan prinsip tabung bejana tekan. Spesifikasi material menggunakan mild steel ASTM A36, volume bejana 4 liter, jumlah aliran 3 phase. Pengujian dilakukan dengan memberikan udara bertekanan ke dalam tabung WJC USSA-FTS01 dengan variasi 0,5 bar sampai dengan 5 bar kemudian hasilnya dicatat. Tegangan aktual material , tegangan longitudinal , tegangan tangensial , tegangan longitudinal akibat tekanan hidrostatik , tegangan tangensial akibat tekanan hidrostatik . Hasil analisa sambungan baut, tegangan tarik material baut ,  tegangan tarik aktual baut . Hasil analisa sambungan las, tegangan tarik kawat las E6013 , tegangan aktual logam las . Hasil analisa struktur bejana tekan, sambungan baut dan pengelasan telah memenuhi persyaratan, yaitu tegangan-tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan ijin material. Kata kunci :  Bejana tekan; Sirkulasi alam; tegangan material; untai simulasi; water jacket cooler   ABSTRACT Water Jacket Cooler is a component of the natural circulation simulation strand test equipment. Has a function as a heat absorber on the strand pipe. The design and design of the water jacket cooler has been carried out using the principle of the pressure vessel tube. Material specifications using ASTM A36 mild steel, 4 liter vessel volume, 3 phase flow rate. The test is carried out by applying compressed air into the USSA-FTS01 WJC tube with a variation of 0.5 bar to 5 bar then the results are recorded. Actual stress of material 6.5 í— 105 N⁄m2, longitudinal voltage 8.7 í— 105 N⁄m2, tangential voltage 1.7 í— 105 N⁄m2, longitudinal stress due to hydrostatic pressure 1.1 í— 106 N⁄m2, tangential stress due to hydrostatic pressure 2.2 í— 106 N⁄m2. The results of the bolt connection analysis, the tensile stress of the bolt material 8 í— 108 N⁄m2, the actual tensile stress of the bolt 8.4 í— 107 N⁄m2. The results of the welding connection analysis, the tensile stress of the welding wire E6013 414 í— 106 N⁄m2, the actual stress of the weld metal 5,3 í— 103 N⁄m2. The results of the analysis of the structure of the pressure vessel, bolt connection and welding have met the requirements, namely the stresses that occur do not exceed the material permit stress. Keywords : Natural circulation; Material; Pressure vessels; Stress; Strand simulation; water jacket cooler
Co-Authors -, Joko A R Antariksawan A. Hafid A.A, Andrea Shevaladze A.R, Esa Putra Abd. Rasyid Syamsuri Adhika E. P. Adhika E. P. Adhika Enggar Pamungkas Ahmad Rofiq Sofyan Ainur R. Ainur Rosidi ainur rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi, Ainur Alhuda, M Raffi Almadesya Rinaldi Almira Citra Amelia Amelia, Almira Citra Amirruddin Amirruddin Andi Sofrany Ekariansyah Andrea Shevaladze Al Amin Anggraini, Yeni Anhar R. Antariksawan, Anhar R. Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Arya Adhyaksa Waskita Baiquny, Ariq Hafizh Bambang Heru Bambang Riyono Budiman, Arif Adtyas Budiyanto, Nur Rochman Cukup Mulyana Cukup Mulyana D. H. Salimy Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Haryanto Deendarlianto Defri Sulaeman Dian Ariswara Dimas, Dimas Dinan Andiwijayakusuma Dr.Anhar Riza Antariksawan Dwi Yuliaji Edi Marzuki Edi Marzuki Edi Marzuki Edy Marzuki Edy S Edy S. Edy Sumarno, Edy Erlanda Kurnia Fauzi Ahmad Muda G B Heru Kusmoyo G. B. Heru K. G. B. Heru K. G. Bambang Heru K G. Bambang Heru K. G.B. Heru K G.B. Heru K Giarno . Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Kusnugroho Gunawan, Hyundianto Arif Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono I Ketut Adi Sugita I Nyoman Suprapta Winaya I. D. Irianto Ign. Djoko Irianto Ignatius Djoko Irianto, Ignatius Djoko IGNB. Catrawedarma Indarto - Indarto - Indarto Indarto Indarto Indarto Intan Parwati Ismu H Ismu H. Ismu Handoyo Januar Akbar Joko P W Joko P.W. Joko Prasetio Joko Prasetio Joko Prasetio Witoko Joko Prasetyo Joko Prasetyo Joko Prasetyo Witoko K, G.B Heru K, G.B. Heru Keis Jury Pribadi Keis pribadi Kharisma, Sunandi Kiswanta Kiswanta - Kiswanta . Kiswanta Kiswanta, Kiswanta Kusigit Susanto KUSNUGROHO, GREGORIUS BAMBANG HERU Kussigit Santosa Santosa Lovini Gabriella N Lutfi Fitria Ningsih M Hadi Kusuma M. Hadi Kusuma Mahran Noufal Maryadi , Shendy Akbar Maryadi, Shendy Akbar Maulana, Jodi Meikayani, Jentik Mokhamad Nur Khasan Moniaga, Prya Muhamad Yulianto Muhammad Hadi Kusuma Mukhsinun Hadi Kusuma Nandy Putra Nandy Putra Nandy Setiadi Djaya Putra Nasution, Annio Indah Lestari Nathaniel Ezer Putra Darmawan Nitiamijaya, Devita Oktaviandi, Ryan P, Adhika Enggar Pamitran, Agus Sunjarianto PAMUNGKAS, ADHIKA ENGGAR Pitanova, Thasyah Prasetio, Dimas Prayogo, Kukuh Puradwi I W Puradwi Ismu Wahyono Putra, Esa Putra, Muhammad Ganjar Putu Brahmanda Sudarsana Putu Brahmanda Sudarsana Putut Hery Setiawan Raden Mohamad Herdian Bhakti Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Kusumastuti Raldi Artono Koestor Renaldy Sharin Lesmana Restiya Maulana Ridho Irwansyah Rio Natanael Wijaya Ririn Fitriana Riska Khalisa Rosaldi Pratama Roswandi, Iwan Roy Waluyo Rudi Irawan Sanda Sanda Sinta Tri Habsari Siti mariam Sri Ismarwanti, Sri Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Suhendra Suhendra Sukmanto Dibyo Sumantri Hatmoko Sumantri Hatmoko Hatmoko Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Widodo Susyadi Susyadi Tachli Supriyadi Topan Setiadipura Totok Dermawan Try Hutomo Putra Try Hutomo Putra Valentina, Pricylia Veronica Indriati Sri Wardhani, Veronica Indriati Sri Wahyuni, Asri Wayan Nata Septiadi WITOKO, JOKO PRASETIO Yadi Yunus Yogi Sirod Gaoz Yogi Sirodz Gaos Yogi Sirodz Gaos, Yogi Sirodz Zuliantoni, Zuliantoni