Claim Missing Document
Check
Articles

Investigasi Eksperimental Pengaruh Laju Aliran Massa Air Pada Solar Termal Tipe CPC Edi Marzuki; Mokhamad Nur Khasan; Yogi Sirodz Gaos; Mulya Juarsa; Muhamad Yulianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.507 KB)

Abstract

Abstrak:Optimasi penggunaan energi matahari masih perlu ditingkatkan, salah satunya dengan menggunakan kolektor surya.Panas yang diterima digunakan sebagai sumber kalor untuk sistem pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC).Kegiatan penelitian diawali dengan desain, konstruksi, dan pengujian kolektor termal solar, tipe concentrated paraboliccollector (CPC). Banyak paramater yang mempengaruhi capaian temperatur pada CPC, salah satunya laju aliran.Tujuan penulisan makalah adalah untuk menentukan temperatur optimal CPC berdasarkan perubahan laju aliransecara eksperimen. Investigasi secara eksperimental dilakukan untuk dapat memanfaatkan potensi radiasi matahariyang bisa mencapai 5,2 kWh/m2 sebagai media evaporasi pada sistem pembangkit ORC yang merupakan langkahawal penelitian. Kolektor surya tipe CPC yang digunakan memiliki geometri panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028m, lebar tutup 1,16 m. Solar collector dilapisi dua bahan yang berbeda yaitu polistirena foam dengan tebal 0,02 m danarmaflex dengan tebal 0,02 m. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran besaran radiasi dantemperatur pada dinding kolektor, temperatur masuk air, dan temperatur keluar air. Pengambilan data radiasi mataharimenggunakan lux meter dan temperatur menggunakan thermocouple tipe K. Hasil dari penelitian ini adalah temperaturcapaian maksimum terjadi ketika laju aliran massa air paling rendah.Kata kunci: Kolektor surya, CPC, temperatur, laju aliran, ORCAbstract:Optimization of solar energy utilization is still needs to be improved, either by using solar collectors. Absorbed heat willuse as a heat source for an Organic Rankine Cycle (ORC) plant system. Research activities begins with the design,construction, and testing of solar thermal collectors, the type of concentrated parabolic collector (CPC). Manyparameters that affect the achievement of the temperature on the CPC, one of which flow rate. The purpose in thispaper is to determine the optimal temperature CPC based on changes in flow rate experimentally. Experimentalinvestigation has been done to exploit the potential of solar radiation that could reach 5.2 kWh/m2 as evaporation mediain ORC plant system as the first step of the study. The CPC solar collectors type has geometries with length 1 m, height0.9 m, width of pedestal 0,028 m, and width 1.16 m cap. Solar collector coated with two different materials, namelypolystyrene foam with a thickness of 0.02 m and armaflex with a thickness 0.02 m. The data collection was performedby measuring the amount of radiation and temperature on the collector wall, the water inlet temperature, and wateroutlet temperature. Measurement for solar radiation was conducted using a lux meter, and temperature using athermocouple type K. The results of this study shows that the highest of temperature achievement is occurs for thelowest mass flow rate.Keywords: Solar collector, CPC, temperature, flow rate, ORC
Analisis Karakteristik Rewetting Dalam Celah Sempit Vertikal Untuk Kasus Bilateral Heating Berdasarkan Perubahan Temperatur Awal Plat IGN. Bagus Catrawedarma; Indarto -; Mulya Juarsa; Ismu Handoyo; Kiswanta -; Ririn Fitriana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 5, No.1 April 2011
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.238 KB)

Abstract

Boiling heat transfer to analysis of effect main plate initial temperature to rewetting characteristics that arerewetting time, and pattern of rewetting were studied from transient temperature of surface plate. It is as result of experimentusing two vertical plate with 1 mm narrow gap. Debit and temperature of cooling water were controlled about 0,09 lt/s andsaturated temperature. The initial temperatures of main plate were changed from 500°C, 550°C, and 600°C. As results shownthat midle part of main plat has the highest value of rewetting time that is 310 second at 600°C initial main platetemperature, the lowest rewetting time is 40 second at 500oC initial main plate temperature on the bottom part of plate. Thehigher the plate initial temperature, the longer the rewetting time and variation of the plate initial temperatures can notinfluent the pattern of rewetting.
Desain Dan Pengujian Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca Sebagai Media Evaporasi Sistem ORC Dwi Yuliaji; Yogi Sirod Gaoz; Tachli Supriyadi; Roy Waluyo; Mulya Juarsa; Muhamad Yulianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.876 KB)

Abstract

Abstrak:Bagian dari kegiatan penelitian pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC) dengan sumber kalor dari radiasi matahariadalah kolektor surya. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan disain kolektor surya dengan menggabungkan dua tipe,yaitu reflektor plat datar dengan concentrated parabolic collector (CPC).Bagian terpenting dari kolektor surya adalahselubung kaca pada receiver yang bertujuan sebagai media evaporasi pada system Organic Rankine Cycle(ORC).Geometri kolektor termal solar memiliki dimensi dengan panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028 m, lebartutup 1,16 m. Concentrator merupakan bagian penangkap radiasi matahari dengan model semi silinder tipe CPCdengan bahan AISI 1015 yang dilapisi alumunium foil. Receiver menggunakan pipa tembaga 12,7mm, tebal 20mm,panjang total 3,46 m. Pipa tembaga dibungkus oleh pipa kaca diameter 51,4 mm, tebal 20mm. Dinding reflectormenggunakan AISI 201. Isolator terdiri dua lapisan, lapisan dalam menggunakan bahan polistirena foam tebal 20mmdan lapisan luar menggunakan Harmaflek tebal 20mm. Temperatur tertinggi pipa reciever sebelum dialiri fluida 104,4oCpada intensitas cahaya matahari 57,8 flux.Kata kunci: Kolektor surya, reflektor plat datar, concentrated parabolic collector (CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)Abstract:A Part of the research activity for development of Organic Rankine Cycle (ORC) plant with a heat source from solarradiation aresolar collector. The purpose in this paper is to describe design of solar collector with combining two type ofreflector, flat type reflector and concentrated parabolic collector (CPC). Most important part of the solar collector is theglass layer on the receiver which intended as media evaporation in the ORC system. The geometries of solar collectorhave dimensions of length 1 m, height 0.9 m, width of pedestal 0,028 m, width 1.16 m for cap. Then, concentrator is thepart solar radiation catcher using semi-cylinder models type CPC with material AISI 1015 was coated by aluminum foil.Receiver uses a 12,7 mm copper pipe, 20mm thick, total length of 3.46 m. Copper pipe wrapped by a glass pipe withdiameter of 51,4mmand thickness 20mm. Wall reflector using AISI 201. Insulation consists of two layers with innerlayers using polystyrene foam material with a size of 20 mm thick and the outer layer usingHarmaflek with the size of20mm thick. Highest temperature on reciever pipe without fluid is 104,4oC at solar flux 57,8 flux.Keywords : solar collector, flat plate reflector, concentrated parabolic collector(CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)
Analysis of Rewetting Time and Temperature Distributions During Cooling Process in Vertical Rectangular Narrow IGN. Bagus Catrawedarma; Indarto Indarto; Mulya Juarsa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.46 KB)

Abstract

AbstractCooling process to analyze effect of gap size to rewetting time and temperature distributionswere studied from transient temperature of surface plate. It as result of experiment using twovertical plate with the initial temperature about 600°C. Debit and temperature of cooling waterare 0,09 L/s and saturated temperature. The gap sizes were changed from 1 mm, 2 mm, and 3mm. As the results showed that the smaller the gap size, the longer the rewetting time. Patternof temperature distribution is similar at initial condition for all of gap sizes and the smaller thegap sizes, the longer the time of decreasing temperature.Keywords: Cooling process, rewetting time, temperature distribution.AbstrakProses pendinginan untuk menganalisa pengaruh ukuran celah terhadap waktu pembasahandan distribusi temperatur diamati dari transient temperatur permukaan plat. Penelitiandilakukan menggunakan dua plat vertikal dengan temperatur awal 6000C. Debit dan temperaturair pendingin adalah 0,09 L/s dan temperatur jenuh. Ukuran celah divariasikan dari 1 mm, 2mm dan 3 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran celah semakinpanjang waktu rewetting. Pola distribusi temperaursama pada kondisi awal untuk semuaukuran celah, semakin kecil ukuran celah semakin panjang waktu untuk penurunantemperatur.Kata kunci: Proses pendinginan, rewetting time, distribusi temperatur
Analisis Kekuatan Mekanik pada Struktur Cooling Tank Section Untai FASSIP-03 NT Berbasis Simulasi Software Dedy Haryanto; Giarno Giarno; Adhika Enggar Pamungkas; Ainur Rosidi; Gregorius Bambang Heru Kusnugroho; Mulya Juarsa
Semesta Teknika Vol 25, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v25i1.13470

Abstract

Untai Fasilitas Simulasi Sistem Pasif-03 Nanobubble Transparent (FASSIP-03 NT) mulai didesain pada tahun 2021. Komponen pada untai FASSIP-03 NT terdiri dari Heating Tank Section (HTS) dan Cooling Tank Section (CTS) yang dilengkapi dengan Helical Heat Exchanger, Pyrex Glass Tube dan sistem pemipaan. CTS berfungsi sebagai komponen untuk mensimulasikan penukar kalor dari teras reaktor nuklir. Pengujian secara simulasi dan analisisnya dilakukan untuk mengetahui kekuatan mekanik terdiri dari tegangan mekanik dan translational displacement pada desain komponen CTS. Hasil pengujian secara simulasi diperoleh tegangan mekanik maksimal sebesar 1,61 x 108 N/m2 lebih kecil daripada yield strength material stainless steel 304 sebesar 1,73 x 108 N/m2. Translational displacement yang terjadi sebesar 3,04 mm pada bagian sisi belakang CTS. Hasil pengujian secara simulasi dan analisisnya menunjukkan bahwa desain CTS dapat dipabrikasi dan aman digunakan sebagai penukar kalor pada untai FASSIP-03 NT.
KARAKTERISTIK PENDIDIHAN DALAM CELAH SEMPIT REKTANGULAR VERTIKAL DENGAN VARIASI TEMPERATUR AWAL PLAT I Gusti Ngurah Bagus Catrawedarma; Indarto Indarto; Mulya Juarsa
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v18i1.3948

Abstract

KARAKTERISASI FLOWMETER UNTUK LAJU ALIRAN RENDAH PADA SIRKULASI ALAMI DI UNTAI FASSIP-01 Restiya Maulana; Mulya Juarsa; Kusigit Susanto; Joko Prasetio Witoko
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian sistem keselamatan PLTN masih menjadi topik menarik di dunia, khususnya sistem pendingin pasif. Karena penggunaan sistem pendinginan pasif menjadi sistem keselamatan handal untuk reaktor generasi maju dalam rangka peningkatan teknologi keselamatan mandiri. Sehingga penelitian lebih lanjut terkait sistem keselamatan pasif masih perlu dilakukan untuk memahami fenomena sirkulasi alami menggunakan untai FASSIP-01. Komponen utama untai FASSIP-01 terdiri dari tangki pemanas, tangki pendingin, dan tangki ekspansi. Pengukuran parameter menggunakan termokopel dan flowmeter yang digunakan untuk mengukur laju aliran air akibat perbedaan temperatur di dalam loop. Selama eksperimen, hasil pengukuran flowmeter harus memiliki nilai keselahan relatif yang kecil untuk memperkuat  perbandingan  laju aliran air hasil perhitungan.  Sehingga tujuan penelitian adalah untuk memperoleh hasil karakterisasi flowmeter dengan mengkalibrasi menggunakan pengukuran manual. Metode penelitian dilakukan dengan alat uji aliran rendah berupa tabung pyrex,  ball valve, gelas ukur, serta  stopwatch.  Pengkalibrasian dilakukan dengan cara pengambilan data laju aliran dengan alat uji aliran rendah yang dibandingkan dengan hasil pengukuran flowmeter yang terkoneksi dengan sistem akuisisi data National Instrument. Pendekatan regresi juga dilakukan dengan  Modul arus NI 9203, kalibrator JOFRA dan  software  Lab view. Selanjutnya dilakukan perbandingan metode teoritis serta metode aktual untuk mengetahui tingkat kesalahan. Sehingga didapat kurva perbandingan hasil karakterisasi  dan kalibrasinya. Hasil karakterisasi berdasarkan kalibrasi menunjukan bahwa pembacaan error rata –  rata 6.324% dengan faktor koreksi alat sebesar 0,06324. Sehingga flowmeter FLR 1009ST-I ini layak dan siap digunakan.Kata Kunci : karakterisasi, kalibrasi, aliran rendah, flowmeter, sirkulasi alami, FASSIP-01
Analisis Eksperimental Fluks Kalor pada Celah Sempit Anulus Berdasarkan Variasi Suhu Air Pendingin Menggunakan Bagian Uji HeaTiNG-01 Bambang Riyono; Indarto; Sinta Tri Habsari; Mulya Juarsa; Kiswanta; Ainur R.; Edy S.; Joko P.W.; Ismu H.
Jurnal Rekayasa Proses Vol 5, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.1895

Abstract

Eksperimen untuk mempelajari mekanisme perpindahan panas pendidihan pada celah sempit berdasarkan skenario kecelakaan parah PLTN TMI-2 perlu dilakukan untuk pemahaman terkait manajemen kecelakaan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh nilai fluks kalor dan fluks kalor kritis (FKK) selama proses perpindahan panas pendidihan pada celah sempit anulus. Metode penelitian secara eksperimen menggunakan bagian uji HeaTiNG-01dengan fluida pendingin adalah air. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan suhu air pendingin pada suhu 75C, 85C dan 95C, dan memanaskan batang panas hingga mencapai suhu awal 650C. Kemudian proses pendidihan selama pendinginan direkam berdasarkan suhu transien pada batang panas. Data suhu digunakan untuk menghitung nilai fluks kalor dan wall superheat, hasilnya direpresentasikan melalui kurva didih. Hasil penelitian menunjukkan nilai FKK suhu pendingin 750C lebih rendah dibandingkan FKK suhu pendingin 85C dan 95C, dimana nilai FKK untuk suhu pendingin 85C dan 95C agak berdekatan. Nilai FKK maksimum untuk suhu 75C adalah 230 kW/m2, sedangkan untuk suhu 95C adalah 282 kW/m2. Meskipun demikian korelasi FKK terhadap posisi aksial batang panas pada berbagai variasi suhu mengikuti korelasi polynomial. Peristiwa pendidihan pada celah sempit tidak termasuk kategori didih kolam dengan membandingkan area didih film hasil eksperimen menggunakan korelasi Bromley. Kata kunci : kecelakaan parah, anulus, fluks kalor, FKK, celah sempit, didih kolam Experiment to investigate the mechanism of boiling heat transfer in a narrow gap on severe accident scenarios of TMI-2 nuclear power plant is necessary to develop the understanding of the related accident management.The present study aimed to obtain heat flux value and critical heat flux (CHF) during boiling heat transfer process in a narrow gap of annulus. The study was experimentally carried out using the HeaTiNG 01 test with water as cooling fluid which temperature was varied at 75C, 85C dan 95C. The rod was heated to 650C. The boiling process during cooling was investigated by recording the transient temperature of the heated rod. The data was used to calculate the heat flux and wall superheat which results were represented in a boiling curve. The experimental results showed that the CHF value of the cooling media at 75C was lower compared with that of at 85C and 95C. It was found that the values of CHF at 85C and 95C were close. The maximum CHF value at 75C was 230 kW/m2, while at 95C was 282 kW/m2. The CHF values at various position of heated rod was found to follow polynomial correlation. By comparing the boiling film areas from experimental results with that of Bromley correlation, it was concluded that boiling process in a narrow gap could not categorized as pool boiling process. Keywords: severe accident, annulus, heat flux, CHF, narrow gap, pool boiling
KARAKTERISASI TERMOKOPEL TIPE K PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM FASSIP-02 Sumantri Hatmoko Hatmoko; Kussigit Santosa Santosa; Giarno Giarno Giarno; Dedy Haryanto Haryanto; Mulya Juarsa Juarsa; M Hadi Kusuma; Anhar Riza Antariksawan; Surip Widodo Widodo
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin POROS Vol 16, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Poros
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.211 KB) | DOI: 10.24912/poros.v16i2.11651

Abstract

In the activities of the Pratama Insinas, Ministry of Higher Education technology research in 2018, PTKRN BATAN built a testing facility that simulates a passive cooling system on the reactor core when there is a loss of outside power. The test facility is the Passive-02 System Simulation Facility (FASSIP02).In FASSIP-02 there are several parameters that need to be measured, one of which is temperature. In the measurement of temperature using a K type Thermocouple Connected to the National Instrument 9178 and 9213 modules that use computer programming with LabVIEW software. Temperature measurements need to be characterized.Characterization of type K thermocouples was carried out using thermobaths, 30 type K thermocouples, standard thermocouples,National Instrument modules 9178 and 9213 with computer programming displays using LabVIEW software. The method used for characterization oftype K thermocouples is a fixed temperature comparison method where the results of the temperature control of thermobath is 30-90 ͦC compared with the results of measurements from the type Kthermocouple and standard thermocouple. From the difference of the copper-wrapped junction tip thermocouple without the copper-wrapped and standard thermocouple produces a small error value, so the use of copper as a thermocouple junction end wrapper can be used as a temperature measurement FASSIP-02.
KARAKTERISTIK ENERGI INTERNAL PENUKAR KALOR BERDASARKAN VARIASI TEMPERATUR PEMANAS SIRKULASI ALAM UNTAI UJI FASSIP-02 Giarno Giarno; G. B. Heru K.; Ainur Rosidi; Dedy Haryanto; Adhika E. P.; Mulya Juarsa
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.283

Abstract

Kecelakaan PLTN di Fukushima Dai-ichi, Jepang, pada tahun 2011 telah menunjukkan kegagalan sistem pendingin aktif (pompa) untuk mendinginkan reaktor, yang memicu kajian terkait penerapan sistem pendingin pasif (tanpa pompa) untuk pengembangan manajemen keselamatan di PLTN. Kajian tentang laju aliran sirkulasi alami sebagai dasar sistem pendingin pasif telah dilakukan sejak tahun 2011 di PRTRKKN dengan menggunakan fasilitas eksperimental skala besar yang disebut uji loop FASSIP-02. Fasilitas ini memiliki sistem penukar panas tipe U di tangki pendinginnya, yang merupakan bagian penting dari proses pembuangan ke lingkungan. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan energi yang terjadi pada penukar panas selama kondisi tunak. Kajian dilakukan secara eksperimental, dan perhitungan perubahan energi dalam dilakukan dengan menggunakan data suhu dan variasi laju aliran sirkulasi alami yang terjadi pada variasi suhu pada bagian pemanasan yaitu 40°C, 50°C, dan 60°C. Data perbedaan suhu diperoleh dari suhu masuk dan keluar pada heat exchanger dengan menjaga kondisi steady selama 5 jam dari total waktu percobaan 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perubahan energi dalam meningkat seiring dengan laju aliran sirkulasi alam yang terjadi.
Co-Authors A R Antariksawan A. Hafid A.A, Andrea Shevaladze A.R, Esa Putra Abd. Rasyid Syamsuri Adhika E. P. Adhika E. P. Adhika Enggar Pamungkas Ahmad Rofiq Sofyan Ainur R. ainur rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi Ainur Rosidi, Ainur Almadesya Rinaldi Almira Citra Amelia Amelia, Almira Citra Amirruddin Amirruddin Andi Sofrany Ekariansyah Andrea Shevaladze Al Amin Anggraini, Yeni Anhar R. Antariksawan, Anhar R. Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Anhar Riza Antariksawan Arno, Giarno Arya Adhyaksa Waskita Baiquny, Ariq Hafizh Bambang Heru Bambang Riyono Budiman, Arif Adtyas Cukup Mulyana Cukup Mulyana D. H. Salimy Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Dedy Haryanto Haryanto Deendarlianto Defri Sulaeman Dian Ariswara Dimas, Dimas Dinan Andiwijayakusuma Dr.Anhar Riza Antariksawan Dwi Yuliaji Edi Marzuki Edi Marzuki Edi Marzuki Edy Marzuki Edy S Edy S. Edy Sumarno, Edy Erlanda Kurnia Fauzi Ahmad Muda G B Heru Kusmoyo G. B. Heru K. G. B. Heru K. G. Bambang Heru K G. Bambang Heru K. G.B. Heru K G.B. Heru K Giarno . Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Giarno Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Gregorius Bambang Heru Kusnugroho Gunawan, Hyundianto Arif Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono Hendro Tjahjono I Ketut Adi Sugita I Nyoman Suprapta Winaya I. D. Irianto Ign. Djoko Irianto Ignatius Djoko Irianto, Ignatius Djoko IGNB. Catrawedarma Indarto - Indarto - Indarto Indarto Indarto Indarto Intan Parwati Ismu H Ismu H. Ismu Handoyo Januar Akbar Joko P W Joko P.W. Joko Prasetio Joko Prasetio Joko Prasetio Witoko Joko Prasetyo Joko Prasetyo Joko Prasetyo Witoko K, G.B. Heru Keis Jury Pribadi Keis pribadi Kharisma, Sunandi Kiswanta Kiswanta - Kiswanta . Kiswanta Kiswanta, Kiswanta Kusigit Susanto KUSNUGROHO, GREGORIUS BAMBANG HERU Kussigit Santosa Santosa Lovini Gabriella N Lutfi Fitria Ningsih M Hadi Kusuma M. Hadi Kusuma Mahran Noufal Maryadi , Shendy Akbar Maryadi, Shendy Akbar Meikayani, Jentik Mokhamad Nur Khasan Moniaga, Prya Muhamad Yulianto Muhammad Hadi Kusuma Mukhsinun Hadi Kusuma Nandy Putra Nandy Putra Nandy Setiadi Djaya Putra Nasution, Annio Indah Lestari Nathaniel Ezer Putra Darmawan Nitiamijaya, Devita Oktaviandi, Ryan P, Adhika Enggar PAMUNGKAS, ADHIKA ENGGAR Prasetio, Dimas Prayogo, Kukuh Puradwi I W Puradwi Ismu Wahyono Putra, Esa Putra, Muhammad Ganjar Putu Brahmanda Sudarsana Putu Brahmanda Sudarsana Putut Hery Setiawan Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Rahayu Kusumastuti Kusumastuti Raldi Artono Koestor Renaldy Sharin Lesmana Restiya Maulana Rio Natanael Wijaya Ririn Fitriana Riska Khalisa Rosaldi Pratama Roswandi, Iwan Roy Waluyo Sanda Sanda Sinta Tri Habsari Siti mariam Sri Ismarwanti, Sri Sriyono Sriyono Sriyono Sriyono Suhendra Suhendra Sukmanto Dibyo Sumantri Hatmoko Sumantri Hatmoko Hatmoko Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Surip Widodo Widodo Susyadi Susyadi Tachli Supriyadi Topan Setiadipura Totok Dermawan Try Hutomo Putra Try Hutomo Putra Veronica Indriati Sri Wardhani, Veronica Indriati Sri Wayan Nata Septiadi WITOKO, JOKO PRASETIO Yadi Yunus Yogi Sirod Gaoz Yogi Sirodz Gaos Yogi Sirodz Gaos, Yogi Sirodz Zuliantoni, Zuliantoni