Claim Missing Document
Check
Articles

Workshop Pengembangan Soal dan Buku Digital Berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi Guru MGMP Matematika SMK Kota Kediri Bambang Agus Sulistyono; Suryo Widodo; Yuni Katminingsih; Aprilia Dwi Handayani; Ika Santia; Lina Rihatul Hima
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 3 No 2 (2021): Volume 3 Nomor 2, Desember 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v3i2.63

Abstract

AKM adalah asesmen untuk mengukur kemampuan minimal yang diperlukan siswa. Salah satu konten yang dinilai literasi numerasi. Penentuan pencapaian literasi tersebut bertolak pada prestasi siswa Indonesia di kancah Internasional yang menunjukkan literasi numerasi siswa Indonesia 71% dibawah kompetensi minimum. Dalam implementasinya, guru memiliki peranan yang sangat penting sebagai seorang implementator. Namun demikian, cukup banyak guru matematika yang belum memahami sepenuhnya dan belum memeliki kompetensi yang memadai terkait pelaksanaan AKM. Ditambah lagi situasi pandemi Covid saat ini yang tidak mendukung pelaksanaan asesmen dan pengembangan kompetensi guru secara optimal. Adapun solusi yang ditawarkan adalah pemberian pelatihan, mediasi serta bantuan berupa penyediaan forum bagi guru matematika untuk mengenal lebih jauh tentang AKM dalam pembelajaran matematika melalui pengembangan buku digital berbasis AKM. Guru akan berlatih untuk mengembangkan materi serta soal-soal terkait AKM yang dikemas dalam bentuk buku digital yang memudahkan dipelajari siswa secara online. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan selama empat hari secara luring dan daring. Kegiatan secara luring dilaksanakan dengan tatap muka terbatas disertai dengan protokol kesehatan yang ketat pada hari pertama. Selanjutnya pada hari kedua, ketiga dan keempat, kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan secara daring dengan menggunakan platform Zoom Meeting.
Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA pada Materi Trigonometri Lisa Deepsea Yofita Sani; Ika Santia; Yuni Katminingsih
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.12 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v5i2.469

Abstract

Siswa harus memiliki lima standar proses untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematis, salah satunya kemampuan representasi matematis. Namun yang terjadi dilapangan siswa masih belum dapat menggunakan kemampuan representasi matematis beragam dan sering mengikuti arahan guru/buku pelajaran. Dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis kemampuan representasi matematis pada siswa SMA dalam materi trigonometri. Penelitian ini ialah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada siswa SMA Negeri 6 Kediri kelas XI tahun ajaran 2019-2020. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kemampuan representasi matematis pada siswa kategori tinggi menguasai tiga indikator kemampuan representasi matematis. Sedangkan siswa kategori rendah hanya menguasai dua indikator.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Matematika pada Pemecahan Masalah Analisis Real Suryo Widodo; Ika Santia; Jatmiko Jatmiko
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 4, No 2 (2019): Ethnomathematics and Learning Math
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.816 KB) | DOI: 10.33369/jpmr.v4i2.9747

Abstract

Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Pemecahan Masalah Kontekstual Ika Santia
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 1 No. 2 (2018): JRPIPM April 2018 Volume 1 Nomor 2
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v1n2.p50-63

Abstract

Abstrak.Keterampilan berpikir kreatif sangat penting dimiliki calon guru matematika dalam menghadapi kompetisi era global karena tingkat kompleksitas masalah yang semakin meningkat. Oleh karena melihat pentingnya keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru matematika, maka penelitian ini bertujuan:1) Mendeskripsikan bagaimana keterampilan berpikir kreatif mahasiswa calon guru matematika; 2) Menganalisis proses pemecahan masalah kontekstual oleh mahasiswa calon guru matematika yang didasarkan keterampilan berpikir kreatif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat eksploratif yang dilaksanakan dalam kelas MKPBM IV di UN PGRI Kediri pada bulan Januari 2016 menggunakan metode tes dan wawancara. Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data dilakukan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Terdapat 5 mahasiswa dari 36 mahasiswa yang memenuhi 4 indikator berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), fleksibilitas (flexibility), elaborasi(elaboration) dan keaslian (originality). Dari kelima mahasiswa tersebut terdapat 2 mahasiswa yang memiliki fluency tertinggi(SCT), 1 mahasiswa memiliki flexibility tertinggi (SFT), 1 mahasiswa memiliki originality tertinggi (SOT) dan 1 mahasiswa memiliki elaborasi tertinggi (SET); 2) Dalam pemecahan masalah kontekstual, SCT dan SFT menggunakan cara eliminasi-substitusi model matematika dan termasuk dalam TKBK3, SET menggunakan representasi skematik dan cara trial-error, sedangkan SOT menggunakan representasi figural. SET dan SOT termasuk dalam TKBK 4. Abstract.Skill of think creatively is very important owned by mathematics preservice teacher to thrive in global era competition because complexities of problem is progressively expanded. Based of the important of creatively skill used mathematics preservice teacher in learns mathematics, hence this researchs aimed to: 1) Describe how mathematics preservice teachers creativity skill of when learning mathematics 2) Analize process solving contextual problem by mathematics preservice teacher based their mathematics creativety skill. This is qualitative research because have explorative character which these research placed in class of MKPBM IV UN PGRI Kediri on January 2016 with written test method and interview method. To ensure the validity of data, this research used time triangulation. Result of research showed: 1) There are 5 student from 36 student fulfilling 4 indicator of creatively thingking
Describing the phenomena of students’ representation in solving ill-posed and well-posed problems Imam Rofiki; Ika Santia
International Journal on Teaching and Learning Mathematics Vol 1, No 1 (2018): June (This issue published papers with authors/co-authors from 7 universities/in
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ijtlm.v1i1.5713

Abstract

Mathematical representation is an essential aspect of mathematical problem-solving. But students’ ability of an accurate representation in ill-posed problem-solving is still very minimal compared to that in well-posed problem-solving. However, ill-posed problem supported mathematical abstraction used in mathematical concept understanding. This study described the representations used by mathematics education students in solving ill-posed and well-posed problems. Thirty Indonesian matematics education students have solved ill-well posed problems by using think-aloud. Researchers also collected data using a video recorder and a field note. Data were analyzed by a constant comparative method so that it was obtained the different characteristics of representations between solving ill-posed and well-posed problems. The finding of the study showed that verbal and symbolic representations were used by subjects to compute, detect, and correct error. They also justified their answers in ill-posed problem-solving. However, the visual representation was only used by first subject to identify and correct error. The subjects lacked to expose necessary information to solve the ill-posed problem compared to the well-posed problem.
EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK Jatmiko Jatmiko; Ika Santia; Dita Setyaningrum
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.728 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v2i1.393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) manakah diantara Model Pembelajaran TPS atau Pembelajaran langsung yang menghasilkan prestasi yang lebih baik?, (2) Manakah yang lebih baik, prestasi belajar matematika peserta didik yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi, sedang atau rendah?, (3) manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, di antara Model Pembelajaran TPS dan Pembelajaran langsung pada peserta didik yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu (Quasi experimental), dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs NU Joho Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2015/2016. Dipilih dua kelas secara acak sebagai sampel dengan jumlah sampel 62 peserta didik. Sampel selanjutnya dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol yang masing-masing 31 peserta didik. Uji prasyarat anava yaitu uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1).Model pembelajaran TPS memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung; (2). Peserta didik dengan kecerdasan interpersonal tinggi, kecerdasan interpersonal sedang maupun kecerdasan interpersonal rendah mempunyai prestasi belajar yang sama; (3). Pada masing-masing kecerdasan interpersonal peserta didik , baik tinggi, sedang ataupun rendah prestasi belajar matematika pada model pembelajaran TPS lebih baik dari pada pembelajaran langsung.
Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Aljabar Siswa SMP Ika Santia; Jatmiko Jatmiko
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.557 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v2i1.394

Abstract

Kemampuan berpikir secara matematis dan menggunakannya dalam penyelesaian masalah merupakan tujuan penting dari pembelajaran matematika sekolah. Tetapi pada kenyataannya, pembelajaran matematika di sekolah selama ini difokuskan untuk menghitung jawaban akhir. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa proses berpikir siswa kurang diperhatikan oleh guru. Di pihak lain, dalam materi matematika sekolah khususnya menyelesaikan persamaan aljabar, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut karena siswa dituntut memahami simbol samadengan sebagai suatu relasi ekivalensi. Hal ini menunjukkan sebuah karakter yang berbeda daripada hanya mengaplikasikan algoritma untuk mendapatkan jawaban akhir. Sehingga diperlukan kemampuan berpikir relasional. Melihat pentingnya berpikir relasional, khususnya untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menerima aljabar sebagai materi baru bagi mereka, diperlukan suatu media pembelajaran aljabar yang merangsang kemampuan berpikir relasional. Untuk itu,penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu bahan ajar berupa modul pembelajaran untuk siswa SMP dengan mengutamakan kemampuan berpikir relasional sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah aljabar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model 4-D menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Namun pengembangan ini hanya sampai tahap pengembangan (develop) dan tahap keempat tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan modul yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat layak, ditinjau dari kelayakan isi sebesar 84,11%, kelayakan bahasa sebesar 86,61%, kelayakan penyajian sebesar 84,82%, kelayakan kegrafikan sebesar 84,72%. Hasil ujicoba terbatas pada tiga puluh orang siswa mendapat respon positif sebesar 98,25%sehingga modul sangat layak digunakan sebagai bahan ajar. Kata kunci: Modul Pembelajaran, Berpikir Relasional, Menyelesaikan Masalah, Aljabar
Pengembangan BKS Berbasis MCK (Mathematical Content Knowledge) Sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Matematika Siswa SMP Ika Santia; Feny Rita Fiantika; Jatmiko Jatmiko
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 3 No 2 (2017): JMEN : Jurnal Math Educator Nusantara
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.08 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v3i2.909

Abstract

Abstrak: Rendahnya hasil PISA dan TIMSS siswa Indonesia kontradiktif dengan motivasi belajar matematika dan sains mereka yang berada di atas Singapura dan Malaysia. Permasalahan tersebut dikarenakan kurangnya MCK khususnya domain penalaran di setiap Mathematical Content. Mereka perlu penguatan kemampuan mengintegrasikan informasi, menarik kesimpulan, serta menggeneralisasikan pengetahuan yang dimiliki. Untuk itu dilakukan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan Buku Kerja Siswa (BKS) yang valid, praktis dan memiliki efek potensial bagi literasi matematika siswa SMP. Penelitian ini mengacu pada modifikasi model 4-D Thiagarajan yaitu Define, Design dan Develop. Prosedur penelitiannya adalah: 1) menganalisis MCK awal siswa SMP di Kota Kediri berdasarkan domain TIMSS dan literasi matematika PISA; 2) mengembangkan BKS yang valid, praktis dan layak. Hasil penelitian menunjukkan BKS yang dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat layak, ditinjau dari kelayakan isi sebesar 84,11%, kelayakan bahasa sebesar 86,61%, kelayakan kegrafikan sebesar 84,72% dan Hasil ujicoba terbatas pada tiga puluh orang siswa mendapat respon positif sebesar 98,25%. Kata Kunci: BKS, MCK, Literasi Matematika, Siswa SMP
Pemberdayaan kemampuan kolaborasi mahasiswa menggunakan model pembelajaran student teams achievement division Suryo Widodo; Jatmiko Jatmiko; Ika Santia; Yuni Katminingsih
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Math Educator Nusantara
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.955 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v5i2.13795

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri menggunakan model pembelajaran Student Teams Achiievement Division (STAD) melalui penelitian tindakan kelas yang dikolaborasikan dengan Lesson Study yang mempunyai 3 tahapan yaitu pland, do, dan see. Penelitian terdiri dari 2 siklus, yang setiap siklus terdiri dari 4 pertemuan. Upaya yang dilakukan dosen model berhasil meningkatkan kemampuan kolaborasi mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achiievement Division. Hasil ditunjukan dari peningkatan presentase pada kemampuan kolaborasi mahasiswa dari 73,67% pada siklus I menjadi 78,17% pada siklus II
Analisis kemampuan koneksi matematis pada pemecahan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan emosional siswa Felix Yudha Yulian; Ika Santia; Aan Nurfahrudianto
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Math Educator Nusantara
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.595 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v6i1.14323

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan aspek penting dalam pembelajaran matematika. Aspek koneksi matematis diperlukan dalam pemecahan masalah matematika. Meskipun aspek koneksi matematis penting, namun faktanya berdasarkan studi awal yang dilakukan pada 28 siswa SMA di Kediri, lebih dari 70% siswa memiliki kemampuan koneksi matematis yang rendah. Terkait hal tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kecerdasan emosional siswa. Untuk itu, akan dilakukan penelitian kualitatif deskriptif pada 30 siswa SMA di Kediri. Dari 30 siswa diambil dua siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah melalui tes kecerdasan emosional siswa. Selanjutnya subjek diberikan tes kemampuan koneksi matematis dan dilihat kredibilitas datanya melalui wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut: (1) dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi fakta, konsep dan prinsip matematika dari luar bidang matematika, (2) membuat perencanaan penyelesaian masalah dengan menemukan keterkaitan antar prinsip matematika (3) melaksanakan rencana penyelesaian masalah menggunakan hubungan antara fakta dan prinsip matematika dalam masalah yang diselesaikian dan (4) memeriksa kembali penyelesaian menggunakan keterkaitan proses dan prosedur serta operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan di luar matematika. Sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah meliputi: (1) dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi fakta, konsep dan prinsip matematika dari luar bidang matematika, (2) membuat perencanaan penyelesaian masalah yaitu dengan menemukan keterkaitan antar prinsip antar matematika (3) tidak dapat melaksanakan rencana penyelesaian masalah menggunakan hubungan antara fakta dan prinsip matematika dan (4) tidak memeriksa kembali penyelesaian menggunakan keterkaitan proses dan prosedur serta operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan di luar matematika
Co-Authors Aan Nurfahrudianto Ahmad Choirul Anam Akbar Sutawidjadja Am Ayu Kusuma Dewi Anam, Ahmad Choirul Anggraini, Novia Afriana Anjayani, Ririn Annisa Nur Kamilah Aprilia Dwi Handayani Aprilia Dwi Handayani Aprilia Dwi Handayani, Aprilia Dwi Aprillia Dwi Handayani Ardiana Ardiana, Ardiana Axcelleosa Gloria Setiawan Bambang Agus Sulistyono Bambang Agus Sulistyono Candraningtyas, Tsatsabilla Diannira Darsono Darsono Darsono Darsono Dewi, Lusi Noviana Dian Devita Yohanie Yohanie Dita Setyaningrum Efa wahyu Prastaningtyas Encil Puspitoningrum, Encil Felix Yudha Yulian Fiantika, Feny Rita Hermawan, Tanto Hersiyati Palayukan Hima, Lina Ruhatul I Ketut Suada Ilham, Slamet Muhammad Imam Rofiki Ina Febrianti Jatmiko Jatmiko Jatmiko Jatmiko Jatmiko Kiky Ardhianti Kristianti, Lina Laili Rahma Irdani lina Rihatul Hima Lina Rihatul Hima Lina Rihatul Hima, Lina Rihatul Lisa Deepsea Yofita Sani Mohammad, Nanda Nacaska Oktihsani Nanda Nacaska Oktihsani Mohammad Pai’pinan, Matius Pangestu, Yorda Aditya Prasetyani, Tamara Jasmine Purnama, Sephia Rahayu Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Putri Eka Sari PUTRI EKA SARI, PUTRI EKA Putri, Like Rizky Rochana, Siti Romadhoni, Alifvia Novita Putri Samidjo Samidjo Samijo, Samijo Siti Rochana Slamet Muhammad Ilham Subanji Subanji Subanji Sudirman Sulistyo, Bagus Suryo Widodo Sutawidjadja, Akbar Tamara Jasmine Prasetyani Vivi Kusumaningrum Wahyu Henky Irawan Wendy Febia Nuricahyati Wida, Ovilia Nur Widyawati, Irma Yuni Katminingsih Yuni Katminingsih Zayyadi, Moh