Claim Missing Document
Check
Articles

KERAGAMAN JENIS SALAK PADANG SIDEMPUAN (Salacca sumatrana) BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN ANALISIS ISOENZIM Harahap, Gabe Pangihutan; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.175 KB) | DOI: 10.21776/727

Abstract

Tanaman salak merupakan salah satu produk unggulan dari sektor pertanian di Kabupaten Tapanuli Selatan Medan. Ada lima jenis salak yang menjadi ciri khas dari daerah Padangsidempuan, seperti salak Sisundung1, salak Sisundung2, salak Sisundung3, salak Sisundung4, salak Sisundung5. Ada dua tipe penanda biokimia untuk metode genetik, yaitu protein (analisis isoenzim dengan elektroforesis protein) dan karakter morfologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kekerabatan lima jenis salak Padang Sidempuan dengan menggunakan penanda morfologi kualitatif dan analisis isoenzim dan mengetahui keragaman lima jenis salak Padang Sidempuan dengan menggunakan penanda kualitatif dan analisis isoenzim. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2016. Pengamatan morfologi dan pengambilan sampel daun tanaman salak dilaksanakan di kebun salak yang ada di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Uji Isoenzim dilaksanakan di LSIH (Laboratorium Sentral Ilmu Hayati)  dan Biosains Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara metode berdasarkan karakter morfologi dan analisis isoenzim. Karakter morfologi salak Padang Sidempuan memiliki kesamaan genetik sebesar 77%, keragaman genetik 23%, dan jarak genetik sebesar 0.06, sedangkan analisis isoenzim peroksidase pada salak Padang Sidempuan terdiri dari  dua cluster dengan kesamaan genetik 42%, keragaman genetik sebesar 58%, dan jarak genetik sebesar 0.16.
HERITABILITAS DAN KARAKTERISTIK TANAMAN PADI RENDAH EMISI GAS METANA Arisandi, Finsa Dwi; Setyanto, Prihasto; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.645 KB) | DOI: 10.21776/745

Abstract

Tanaman padi memegang peranan penting dalam melepaskan metana (CH4) ke atmosfer dari lahan sawah. Pelepasan gas metana dari padi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui heritabilitas beberapa karakter varietas padi rendah emisi gas metana dan menentukan karakter penciri khusus untuk tanaman padi dengan emisi gas metana rendah. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok. Padi ditanam dengan sistem gogorancah (gora). Analisis genetik dengan menggunakan heritabilitas serta perhitungan regresi antar karakter dengan emisi gas metana berdasarkan penciri khusus tanaman padi rendah emisi gas metana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman padi mengemisikan gas CH4 diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dengan nilai heritabilitas 0,91. Padi dengan emisi gas metana rendah mempunyai karakter penciri biomassa sedikit, luas rongga aerenkima akar sempit, dan morfologi ketegaran batang dan daun yang lemah. Varietas Inpari 13 dan Mekongga mengemisikan gas CH4 rendah.
KERAGAMAN GENETIK DAN DAYA HASIL DELAPAN GALUR JAGUNG (Zea mays L.) GENERASI S4 Kurniawan, Puput; Waluyo, Budi; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.053 KB) | DOI: 10.21776/749

Abstract

Pemenuhan kebutuhan nasional masyarakat Indonesia terus meningkat. Maka untuk meningkatkan produksi jagung salah satu usahanya dengan penggunaan varietas hibrida. Usaha yang dilakukan adalah dengan metode silang dalam untuk pembentukan galur inbrida yang homozigot. Oleh Karena itu, sangat penting dilakukan Untuk mengetahui informasi keragaman genetik, nilai heritabilitas dan daya hasil yang diperlukan sebagai informasi awal identitas galur inbrida.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 hingga Juli 2016 di Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang sempit pada semua karakter. Nilai koefisien keragaman genetik yang didapatkan antara 1,12% hingga 33,24%. Nilai heritabilitas yang didapatkan antara 0,02 sampai 0,81 dan didapatkan heritabilitas yang tinggi terhadap semua karakter kecuali pada karakter jumlah biji, hasil tongkol (kg plot-1), dan hasil tongkol (ton ha-1) mempunyai kriteria sedang, dan karakter diameter batangmempunyai kriteria rendah. Galur yang memiliki daya hasil yang tinggi adalah galur P80, P75, P66 dan B1.
PENDUGAAN NILAI HERITABILITAS PADA SEMBILAN GENOTIPE TOMAT CHERRY (Lycopersicum esculentum Mill, Var. Cerasiforme alef.) Safa’ah, Nur; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/802

Abstract

Permintaan import tomat cherry meningkat, sehingga perlu dilakukan perakitan varietas unggul di Indonesia. Pendugaan nilai heritabilitas tomat cherry perlu diketahui untuk seleksi genotipe potensial untuk dijadikan sebagai tetua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai heritabilitas beberapa karakter sembilan genotipe tomat cherry. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 9 genotipe tomat cherry dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang, pada bulan Januari hingga April 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, nilai heritabilitas sembilan genotipe tomat cherry bervariasi antara 0,54-0,99. Seleksi dilakukan pada nilai heritabilitas untuk mengetahui apakah pewarisan sifat dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor lingkungan. Karakter yang dapat dijadikan dasar seleksi adalah karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi yaitu umur awal berbunga (hst), jumlah bunga per tandan (bunga), tinggi tanaman (cm), fruit set (%), jumlah buah per tandan (buah), umur awal panen (hst), bobot buah total per tanaman (g), bobot per buah (g), bobot buah jelek per tanaman (g), bobot buah baik per tanaman (g). Genotipe potensial yang terseleksi dan dapat dijadikan tetua adalah Yellow pear, Garden pearl, dan Red pear, Black prince, dan Indigo rose.
Uji Daya Hasil Pendahuluan Mutan Padi Merah (Oryza nivara L.) di Dataran Medium Putro, Moh Yusup Ridho; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/897

Abstract

Padi merah ialah jenis padi yang telah dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tetapi jenis padi ini kurang diminati oleh para petani karena umur panen tanaman yang cukup lama. Pengembangan varietas padi masih terus dilakukan untuk mendapatkan padi berumur genjah dan berdaya hasil tinggi. Uji daya hasil pendahuluan penting dilakukan karena merupakan langkah awal sebelum pelepasan varietas baru dan untuk mengetahui potensi produksi dari tanaman yang diujikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotip padi merah yang berdaya hasil tinggi. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan dan 10 perlakuan yang terdiri dari 6 genotip mutan padi merah dan 4 varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Areng-Areng, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hasil genotip mutan padi merah MR 1512 mempunyai potensi yang sama dengan varietas pembanding di dataran medium berdasarkan karakter produksi panen.
Uji Sembilan Genotip Potensial Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Tahan Virus Gemini Hasil Pemisahan dari Populasi Campuran Indah, Ayu Nurlaila; Purnamaningsih, Sri Lestari; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/934

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang telah dibudidayakan secara luas dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Tingginya nilai permintaan masyarakat tidak diikuti dengan produktivitas cabai rawit yang tinggi. Salah satu penyebab rendahnya produksi cabai rawit serangan virus gemini. Upaya peningkatan produksi cabai rawit dapat dilakukan dengan perakitan varietas unggul melalui program pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji ketahanan sembilan genotip potensial cabai rawit hasil pemisahan dari populasi campuran terhadap virus gemini. Penelitian ini dilakukan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 genotip cabai rawit sebagai perlakuan dan ulangan sebanyak tiga kali. Berdasarkan parameter pengamatan menunjukkan bahwa seluruh genotip memiliki penampilan yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat cabai rawit yang memiliki hasil yang tinggi dan tahan terhadap serangan virus gemini. Namun terdapat empat genotip terpilih yang dapat dilanjutkan sebagai tetua yakni genotip CRUB 90, CRUB 99, CRUB 153, dan CRUB 171. Genotip CRUB 153 agak tahan terhadap serangan virus gemini sedangkan genotip CRUB 90, CRUB 99, dan CRUB 171 memiliki hasil yang lebih tinggi dari genotip yang diuji lainnya yakni 262.47 gram, 275.13 gram, dan 343.81 gram per tanaman.
Studi Waktu Persilangan Terhadap Hasil dan Kemampuan Silang Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Putih (Hylocereus undatus) Pratama, Harun; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/949

Abstract

Tanaman buah naga (Hylocereus polyrhizus) ialah tanaman tahunan yang dimanfaatkan buahnya. Hingga kini ada 4 jenis tanaman buah naga yang memiliki prospek baik, yakni buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga supermerah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning (Selenicereus megalanthus) (Kristanto, 2014). Agar proses penyerbukan berjalan lancar dengan hasil optimal, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sistem penyilangan variasi jenis kelamin, reseptimatis stigma individu bunga, vektor yang berperan dalam penyerbukan, pengaruh cuaca. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2016 di Desa Bululawang, Malang, Jawa Timur. Kecamatan Bululawang berada pada ketinggian 500 mdpl. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persentase kemampuan silang tertinggi yaitu 100% terdapat pada persilangan antara Hylocereus polyrhizus dan Hylocereus undatus pada jam 00:00 WIB. Berdasarkan hasil penelitian, waktu penyerbukan buah naga yang sesuai antara pukul 23:00 WIB – 02:00 WIB diikuti dengan faktor-faktor pendukung dengan tidak adanya buah yang gugur sampai panen, bentuk buah yang bulat, rata-rata berat buah yang terbesar yaitu 486,4 g, rata-rata panjang dan diameter yang terbaik yaitu 13,96 cm dan 13,38 cm, serta kadar gula yang tertinggi yaitu 12%brix.
Keberhasilan Persilangan Pada Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Herlina, Della; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/978

Abstract

Salah satu upaya dalam mendapatkan keragaman genetik adalah dengan melakukan persilangan antar tetua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan (persilangan) khususnya pada tanaman bunga matahari. Salah satu cara untuk mendapat hasil persilangan yang tinggi diperlukan waktu persilangan yang tepat. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan ketinggian tempat ± 460 m dpl pada bulan April hingga Agustus 2017. Bahan yang digunakan 4 genotip yaitu HA45, HA10, HA50, dan HA11. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Hasil penelitian menunjukkan kemampuan persilangan tidak berpengaruh terhadap waktu persilangan yang bervariasi tetapi berpengaruh terhadap kombinasi tetua persilangan. Kemampuan persilangan pada kombinasi tetua persilangan ditunjukkan oleh karakter jumlah biji per bunga. Persentase jumlah biji per bunga meningkat pada kombinasi persilangan P4 sebesar 37%, P5 sebesar 49%, P6 sebesar 25% dan menurun pada kombinasi persilangan P1 sebesar 12% , P2 sebesar 6%, P3 sebesar 10%.
Evaluasi Keragaman Kacang Bogor (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) Hasil Induksi Mutasi Kolkisin Firmansyah, Fendy Bayu; Saptadi, Darmawan; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/979

Abstract

Kacang bogor merupakan salah satu komoditi pertanian yang dapat digunakan sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan keragaman pada tanaman kacang bogor ialah dengan mutasi menggunakan kolkisin. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari keragaman dan penampilan karakter kacang bogor hasil induksi kolkisin generasi CT-0. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kolkisin, media tanah, air, pupuk urea, SP36, KCl, pupuk kandang, pestisida dan benih kacang bogor galur GSG-2.1.1. Penelitian ini menggunakan metode perlakuan pada tanaman tunggal yang disusun dalam satu barisan. Konsentrasi kolkisin yang digunakan 0 ppm (kontrol), 100 ppm (P1), 300 ppm (P2) dan 500 ppm (P3). Waktu perendaman benih yang digunakan 3 jam (W1), 6 jam (W2) dan 9 jam (W3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolisin menyebabkan keragaman yang luas pada karakter jumlah biji per tanaman dan panjang polong per tanaman. serta, karakter yang memiliki rata-rata lebih tinggi akibat pemberian kolkisin dibandingkan dengan kontrol ialah panjang biji per tanaman, lebar biji pertanaman, panjang polong per tanaman, lebar polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan jumlah polong per tanaman.
Korelasi Antara Karakter Fisik Biji Dengan Hasil Dan Kadar Minyak Bunga Matahari(Helianthus annuus L) Wahyuningtyas, Diah; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 11 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1479

Abstract

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah salah satu komoditas penting dibidang pertanian. Bagian bunga matahari yang banyak dimanfaatkan untuk industri adalah biji yang mengandung banyak nutrisi dan kadar minyak. Biji bunga matahari memiliki 2 potensi biji yaitu oil seed dan non oil seed. Potensi biji bunga matahari dapat diketahui melalui karakter fisik biji bunga matahari yang berkorelasi dengan kadar minyak dan hasil biji bunga matahari. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui korelasi antara karakteristik fisik biji terhadap hasil dan kadar minyak biji bunga matahari dan juga berguna untuk memermudah seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk memelajari karakter biji sebagai deteksi hasil dan kadar minyak bunga matahari dan memelajari korelasi karakter biji dengan hasil dan kadar minyak bunga matahari. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang pada bulan Januari 2018 hingga April 2019. Penelitian ini menggunakan metode pengacakan rancangan acak kelompok (RAK) 20 genotipe bunga matahari dengan 2 ulangan dan juga menggunakan metode pengamatan single plant. Karakteristik yang diamati adalah karakter kualitatif dan kuantitatif biji bunga matahari dalam Panduan Pelaksana Uji bunga matahari.. Data untuk karakter kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisa korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga matahari memiliki 12 karakter biji yang digunakan untuk deteksi awal hasil dan kadar minyak dan juga terdaat karakter yang berkorelasi terhadap hasil dan kadar minyak.
Co-Authors Abdurrakhman Abdurrakhman Afrianingsih, Siti Afrianingsih, Siti Ainnurasjid, Ainnurasjid Ainnurasjid, Ainnurasjid Ainurrohmah, Nurul Aminuyati Andrian Samosir Andy Soegianto Aniek Herwati Anik Herwati Ariffin, Ariffin Arifin Noor Sugiharto Arifin, Azeri Gautama Arisandi, Finsa Dwi Arisandi, Finsa Dwi Astutik, Fina Dian Bambang Heliyanto Basuki, Nur Budi Waluyo Budi Waluyo Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Danniary Ismail Faronny Darmawan Saptadi Darmawan Saptadi, Darmawan Descha Giatri Cahyaningrum Dewi Liesnoor Setyowati Dewi, Martina Sari Dewi, Martina Sari Dicky Wahyudi Dita Agisimanto Djumali Djumali Eko Widodo Eries D. Mustikarini Fajriani, Sisca Nur Farida, Dwi Ghina Farida, Dwi Ghina Faronny, Danniary Ismail Firmansyah, Fendy Bayu Firmansyah, Fendy Bayu Fitriana, Riza Anissatul Fitriana, Riza Anissatul Gani, Novitry Wahyu Siptyansyah Gumilang, Gusti Angger Harahap, Gabe Pangihutan Harahap, Gabe Pangihutan Herlina, Della Herlina, Della Indah, Ayu Nurlaila Indah, Ayu Nurlaila Intan Widia Santika Izmi Yulianah Jaenun, M. Jaenun, M. Kurniawan, Puput Kurniawan, Puput Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laras Sukma, Dyah Ayu Laras Sukma, Dyah Ayu Lita Soetopo Maharani Mega Candra Kartika Meilia, Anggita Adha Meilia, Anggita Adha Mochammad Roviq Moh Rizki Fadli Shobri Muhamad Firdaus Muhammad Firdaus Nabila, Ardan Rizki Nabila, Ardan Rizki Nadira Genta Ganeswara Niken Kendarini Novansyah, Rifky Alfariz Nugraha, Aldita Adin Nugraha, Aldita Adin Nur Basuki Nur Basuki Octriviana, Riskyhanti Octriviana, Riskyhanti Orlimao, Sanu Dwi Orlimao, Sanu Dwi Permatasari, Santi Permatasari, Santi Prabawati, Dian Prabawati, Dian Prajaka, Nanang Wahyu Pranomo, Ali Pratama, Harun Pratama, Harun Prattidina Hapsari PRIHASTO SETYANTO Purita, Shela Yaka Purita, Shela Yaka Putri Warastuti, Intan Dwi Putri Warastuti, Intan Dwi Putri, Galuh Rahma Prandiny Putri, Galuh Rahma Prandiny Putro, Moh Yusup Ridho Putro, Moh Yusup Ridho Respatijarti Respatijarti Respatijarti, Respatijari Rohmawati, Alta Octavia Rufaidah, Ranny Rufaidah, Ranny Safa’ah, Nur Safa’ah, Nur Saptadi, Darmawan Sari, Della Novita Sari, Della Novita Setiawan, Sahrul Setyanto, Prihasto Siswanto Siti Fatimah Sri Lestari Purnamaningsih Sujoko, Anang Sumeru Azhari Susanto, Untung Untung Susanto Wahidatun, Wahidatun Wahidatun, Wahidatun Wahyuningtyas, Diah Widi Astuti Widyawati, Putri Eka Winawanti, Nanik Indah Dwi Winawanti, Nanik Indah Dwi Yati Supriyati, Yati Yulistyarini, Titut Yulistyarini, Titut Zulfaidah Penata Gama