Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Peternak dan Pertambahan Alamiah Sapi Bali di Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana Dirman Dirman; Muh Rusdin; Rahim Aka
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 4, No 3 (2022): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v4i3.27015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik peternak dan pertambahan alamiah sapi Bali di Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah peternak sapi Bali yang ada di Kecamatan Rarowatu Utara sedangkan sampel penelitian adalah 54 orang peternak sapi Bali di Desa Tembe, Kelurahan Aneka Marga dan Desa Marga Jaya yang ditentukan secara Stratified Sampling. Variabel yang diamati meliputi karakteristik peternak dan pertambahan alamiah sapi Bali. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi Bali di lokasi penelitian berada pada kisaran umur produktif (83,33%), tingkat pendidikan peternak masih rendah didominasi SD (55,56%), pengalaman beternak sebagian besar >5 tahun (90,74%) dengan sistem pemeliharaan 100% dilakukan secara semi insentif. Tingkat kepemilikan ternak sebagian besar cukup tinggi yaitu >10 ekor (44,44%). Persentase kelahiran dan kematian sapi Bali masing-masing sebesar 27,33% dan 1,87%, sehingga diperoleh pertambahan alamiah sapi Bali sebesar 25,46%. Pertambahan alamiah sapi Bali tersebut termasuk dalam kategori sedang.
Kualitas Spermatozoa Sapi Bali Setelah Preservasi Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dan Madu Dengan Level Berbeda Andi Dzulqarnain; Takdir Saili; Muh Rusdin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 4, No 3 (2022): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v4i3.27026

Abstract

Madu sebagai tambahan bahan pengencer pada semen sapi Bali berpotensi dapat mempertahankan kualitas spermatozoa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas spermatozoa sapi Bali setelah diencerkan mengandung tris kuning telur dan madu dengan level berbeda, sebelum dan sesudah equilibrasi. Materi yang digunakan adalah semen segar sapi bali jantan dan madu.. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 unit satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian pengencer tris kuning telur dan madu dengan konsentrasi berbeda yang terdiri atas P0 (Tris kuning telur  + Gliserol 6%), P1 (Tris kuning telur + Gliserol 4% + madu lebah hutan 2%, P2 (Tris kuning telur + Gliserol 2% + madu lebah hutan 4%), dan P3 (Tris kuning telur + Madu lebah hutan 6%). Parameter yang dievaluasi adalah persentase motilitas dan viabilitas spermatozoa setelah pengenceran, persentase motilitas dan viabilitas spermatozoa setelah equilibrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan nilai persentase motilitas spermatozoa setelah diencerkan berkisar antara (70,0 – 72,5%), dan viabilitas spermatozoa (79,4 – 86,6%). Sedangkan rataan nilai persentase motilitas spermatozoa setelah equilibrasi berkisar antara (12,5 – 70,3%), dan viabilitas spermatozoa (44,1 – 76,4). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penggunaan madu sebagai bahan pengencer spermatozoa sapi bali pengganti gliserol tidak berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa setelah diencerkan, tetapi berpengaruh nyata terhadap viabilitas spermatozoa dengan tren menurun dan penggunaan madu sebagai bahan pengencer spermatozoa sapi bali pengganti gliserol setelah equilibrasi berpengaruh nyata menurunkan presentase motilitas dan viabilitas spermatozoa. Perlakuan terbaik yaitu pada P0 dengan Tris kuning telur  + Gliserol 6%. Pemanfaatan madu sebagai tambahan bahan pengencer dalam proses pengenceran semen sapi bali dapat mempertahankan kualitas spermatozoa setelah preservasi.
Daya Tetas Telur Hasil Persilangan Ayam Bangkok dan Ayam Ras Petelur (Isa brown) Menggunakan Ekstrak Daun Sirih Sebagai Bahan Sanitasi Wa Ode Aprili sapta Nadira; Muh Rusdin; Astriana Napirah; Hamdan Has
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 1 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i1.28791

Abstract

Abstrak. Using betel leaf extract as a sanitizer, this study aims to examine the hatchability of eggs resulting from crosses between Bangkok chickens and laying hens. This study used a randomized design with four treatments and five replications. There are five eggs in each repetition. The treatments tried were soaking eggs in 70% ethanol (P0), 5% betel leaf extract (P1), 10% betel leaf extract (P2), and 15% betel leaf extract separately (P3). in this study were organisms that had not yet developed practicality, mortality and hatchability. Analysis of variance using to tabulate and analyzed the data obtained. The Least Significant Difference Test using to continue the evaluation if the treatment has a significant effect on the variables studied. The mean embryo survival rates were 88% (P0), 91% (P1), 84% (P2), and 58% (P3), according to the findings. In each treatment, the average mortality rate was 12% (P0), 9% (P1), 16% (P2), and 42% (P3). hatchability was 56% (P0), 79.% (P1), 63% (P2), and 42% (P3). The use of betel leaf extract with different concentrations as egg cleaner from crosses between Bangkok and laying hens had a significant impact on embryo survival and mortality, but not on hatchability. The use of 5% betel leaf extract as a cleansing agent for hatching eggs showed that the embryos lived longer and died less frequently.
Sifat-Sifat Kualitatif Sapi Bali (Bos sondaicus) di KecamatanBaitoKabupaten Konawe Selatan Herniatin Herniatin; Muh Rusdin; Amrullah Pagala
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 2 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i2.34287

Abstract

Abstark. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat kualitatif sapiBali (Bos sondaicus) di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian inidi laksanakan pada Bulan Juni sampai dengan Juli 2021, bertempat di KecamatanBaito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Materi yang digunakanternak sapi Bali sebanyak 120 ekor yang terdiri atas 30 ekor sapi jantan dan 90 ekorsapi betina. Parameter yang diamati adalah: sifat kualitatif yaitu warna bulu, warna cermin pantat, warna kaos kaki, bentuk tanduk, dan garis punggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat kualitatif sapi Bali di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan cukup bervariasi pada warna bulu untuk jantan dan bentuk tanduk untuk sapi jantan dan betina, sedangkan warna bulu pada betina seragam (100% merah bata), warna cermin pantat pada jantan dan betina seragam (100% berwarna putih), warna kaos kaki pada jantan dan betina seragam (100% berwarna putih), bentuk garis punggung pada jantan dan betina seragam (100% berbentuk datar), dan 100% memiliki garis belut baik sapi jantan maupun betina. Ditemukan adanya warna bulu lainnya yang menyimpang dari ciri khas sapi Bali pada jantan 3,33% yaitu memiliki warna putih pada bagian kepala dan perut.
Karakteristik Kualitatif Kambing Lokal di Kecamatan Lakudo dan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah La Ode Robbiq Albany; Muh. Rusdin; Rahim Aka
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 2 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i2.35603

Abstract

Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kualitatif kambing lokal di Kecamatan Lakudo dan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah. Penelitian menggunakan 322 ekor kambing lokal yang berasal dari Kecamatan Lakudo 159 ekor dan Kecamatan Talaga raya 163 ekor. Karakteristik kualitatif dianalisis secara deskriptif meliputi warna bulu, bentuk tanduk dan tipe telinga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kualitatif warna bulu kambing lokal jantan dan betina di Kecamatan Lakudo terdiri dari 10 macam lebih beragam daripada Kecamatan Talaga Raya yang hanya terdapat 6 warna bulu. Kambing lokal jantan dan betina di Kecamatan Lakudo dan Talaga Raya sebagian besar bertanduk. Tonjolan tanduk banyak ditemukan pada kambing betina, sedangkan yang tidak bertanduk hanya ditemukan pada kambing betina. Tipe telinga kambing lokal jantan di Kecamatan Lakudo didominasi telinga tegak dan setengah menjuntai, sedangkan di Kecamatan Talaga Raya seluruhnya adalah tipe telinga tegak. Tipe telinga kambing lokal betina di Kecamatan Lakudo sebagian besar setengah menjuntai dan tegak, sedangkan betina di Kecamatan Talaga Raya hampir seluruhnya memiliki tipe telinga tegak. Karakteristik kambing lokal di Kecamatan Lakudo dan Talaga Raya menyerupai Kambing kacang dan kambing Jawarandu/Bligon. Kata Kunci : Kambing Lokal, Sifat Kualitatif, , Kabupaten Buton Tengah
Fertilitas dan Daya Tetas Telur Ayam Kampung dan Pelung dari Induk Berbulu Hitam dan Berjengger Tunggal Ripaldi Ripaldi; Muh Rusdin; La Ode Nafiu
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 2 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i2.35506

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fertilitas, daya hidup embrio, daya tetas dan bobot tetas ayam Kampung dan ayam Pelung dari induk berbulu hitam dan berjengger tunggal. Ayam yang digunakan dalam penelitian berjumlah 20 ekor yang terdiri atas 10 ekor ayam kampung dan 10 ekor ayam pelung. Analisis data yang digunakan adalah uji beda antar perlakuan menggunakan uji T pada program IBM Statistik SPSS 25. Parameter yang diamati adalah fertilitas, daya hidup embrio, daya tetas dan bobot tetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas, daya hidup embrio dan daya tetas telur ayam Kampung dan Pelung dari induk berbulu hitam dan berjengger tunggal tidak berbeda nyata, tetapi ditemukan adanya perbedaan pada bobot tetas dari kedua bangsa ayam tersebut.Kata Kunci : Ayam Kampung dan ayam Pelung, fertilitas, Daya Tetas
Morphometric Comparison of Kampong Chickens in Uepai District and Soropia District, Konawe Regency Rusli Badaruddin; Muh. Rusdin; Natsir Sandiah; Sandi Trio Ramadhan; La Ode Nafiu; Muhammad Amrullah Pagala; La Ode Muh. Munadi
Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS) Vol 5, No 3 (2023): Indonesian Journal of Animal Agricultural Science (IJAAS)
Publisher : Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/ijaas.v5i3.45274

Abstract

Kampong chicken is the result of the domestication of the red jungle fowl (Red jungle fowl or Gallus gallus), raised by their ancestors for generations. It has spread to almost all parts of Indonesia. This study aims to identify and analyze the comparison of the quantitative characteristics of native chickens in the Uepai District and Soropia District, Konawe Regency. This research was conducted in Uepai District and Soropia District, Konawe Regency, from April to December 2022, using 400 kampong chickens aged 6-24 months consisting of 200 males and 200 females divided in the two study locations. This research shows that the quantitative characteristics of native chickens in the Uepai District have a higher average value than in the Soropia District, both for males and females. The coefficient of diversity value for body size of kampong chickens in Uepai District and Soropia District shows the medium (5≥) to high (15≥) category for both males and females.
Characteristics of Kampong Chicken (Gallus domesticus) Eggs Based on Shank Color La Ode Abdul Karim Ishak; Takdir Saili; Muh. Rusdin
Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS) Vol 5, No 3 (2023): Indonesian Journal of Animal Agricultural Science (IJAAS)
Publisher : Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/ijaas.v5i3.45271

Abstract

Kampong chickens have genetic characteristics that are not uniform, one of which is the color of the shank. This study aims to analyze the characteristics of Kampong chicken eggs based on the color of the parent shank. The number of eggs observed was 150, consisting of 50 eggs from black shank hens, 50 from white shank hens, and 50 from yellow shank hens. The variables observed in this study were egg color, egg texture, egg weight, and egg index. Egg color and texture were analyzed descriptively based on percentage values. In contrast, egg weight and index were analyzed using analysis of variance in a completely randomized design with 3 treatments and 10 replications. The results of this study indicate that the color of Kampong chicken egg shells in black, white, and yellow shank chickens shows a variety of egg colors. The texture of the Kampong chicken eggshell, based on the color of the shank on the exterior, is quite high quality. The egg weight of black shank-colored Kampong chickens was not significantly different (P>0.05) from that of white and shank-colored chickens. The index of native chicken eggs with yellow shank (P3) was significantly higher (P
Andrographis paniculate Leaves Extract Impacts the Immune Response of Salmonella-Infected Mice Purnaning Dhian Isnaeni; muhammad amrullah Pagala; Muh. Rusdin; Takdir Saili; Deki Zulkarnain; Andi Murlina Tasse
Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS) Vol 5, No 3 (2023): Indonesian Journal of Animal Agricultural Science (IJAAS)
Publisher : Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/ijaas.v5i3.45272

Abstract

Andrographis paniculate (AP) is one of the traditional herbs of Indonesia that contains andrographolide and has immunomodulator, antibacterial, and antiviral activities. Leucocyte is part of the specific immune system that protects the organism from infection by pathogens, and its response can be affected by immunomodulators such as andrographolide. This study used 60 mice divided into 5 treatment groups of different AP extract doses (control negative, control positive, KS1: 200 mg/kg BW, KS2: 300 mg/kg BW, KS3: 400 mg/kg BW) and was done by completely randomized design. AP extract was given to treatment groups for 21 days. On day 22, mice were orally challenged by Salmonella typhi infection, and blood samples were collected on day 24. Results of this study showed a decreasing leucocyte count in mice treated with AP extract and challenged with S. typhi compared to control positive (untreated and infected group). The results also showed a shift in differential leucocyte percentage in treated groups closer to the normal number in the control negative (untreated and uninfected) group. AP extract at 400 mg/kg BW can be used as an immunomodulator to improve mice's immune response to Salmonella typhi infection.
Karakteristik Kualitatif Ayam Kampung Di Kecamatan Uepai Dan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Sandi Trio Ramadhan; Muh Rusdin; Rusli Badaruddin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 3 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i3.42546

Abstract

Ayam kampung merupakan hasil domestikasi ayam hutan merah (Red jungle fowl atau Gallus galus) yang telah dipelihara oleh nenek moyang secara turun temurun dan menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbandingan karakteristik kualitatif ayam kampung di Kecamatan Uepai dan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilakukan di Kecamtan Uepai dan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe pada bulan April sampai Desember 2022, menggunakan ayam kampung dengan kisaran umur 6-24 bulan sebanyak 400 ekor yang terdiri atas 200 ekor jantan dan 200 ekor betina yang terbagi di kedua lokasi penelitian. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu karakteristik kualitatif meliputi warna bulu, pola bulu, corak bulu, kerlip bulu, bentuk jengger dan warna shank. Sedangkan karakteristik kuantitatif meliputi bobot badan, lingkar dada, panjang punggung, panjang rentang sayap, panjang femur, panjang tibia dan panjang shank. Hasil penelitian ini menunjukkan Karakteristik kualitatif ayam kampung di Kecamatan Uepai dan Kecamatan Soropia baik pada jantan maupun betina memiliki persamaan pada warna bulu yaitu bulu berwarna, corak bulu yaitu lurik, kerlip bulu yaitu perak, dan bentuk jengger yaitu pea. Namun terjadi perbedaan pada pola bulu dimana tipe columbian untuk jantan dan hitam untuk betina dominan di Kecamatan Uepai sedangkan di Kecamatan Soropia pola bulu tipe liar dominan untuk jantan dan betina, begitu pula pada warna shank dimana warna shank putih/kuning mendominasi pada jantan dan betina di Kecamatan Uepai serta jantan di Kecamatan Soropia sedangkan hitam/abu-abu dominan pada betina di Kecamatan Soropia. Kata Kunci : Ayam kampung, karakteristik kualitatif, informasi genetik, Kabupaten Konawe.