Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Implementasi Anti Bullying Dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu Fahlefi, Faizal Rezza; Hudha, Atok Miftachul
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12061

Abstract

Abstract: The basis for implementing Child-Friendly Schools is in Article 4 of Law No.23 of 2002 concerning child protection. Schools play a role as implementing agents in the education process which must have a friendly culture in carrying out their functions to achieve the goals of education. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of anti-bullying informing the SRA, the role of stakeholders, (2) the factors that are a problem in the process of implementing anti-bullying informing Child-Friendly Schools in SD and MI Tanah Bumbu Regency. This research uses descriptive qualitative. With data collection techniques in the form of interviews, observation of participation, and study documentation. The results of this study indicate that: 1) the child-friendly school model is to create quality education for every child by considering the rights of children and free from discrimination, friendly school programs namely anti-bullying is one way to tackle and prevent bullying behavior or impact in school. It is very important for educators and parents to be good listeners and to convince and involve them in participating in anti-bullying programs. 2) the problem of bullying can rarely be known if a new bullying case is dealt with quickly. For this program, it is not always run but to be maintained forever. It is needed from the second part of the school to provide more training and workshops both for teachers, parents, and students. Furthermore, for the relevant agencies to add an anti-bullying curriculum so that all things know about the apprenticeship, its impact, there is also a place for or anti-bullying association.Keyword: Anti-bullying, Child-Friendly Schools, BullyingAbstrak: Dasar penerapan Sekolah Ramah Anak yaitu terdapat pada Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sekolah berperan sebagai agen pelaksana dalam proses pendidikan yang harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi anti bullying dalam membentuk SRA, peran serta stakeholder, (2) faktor yang menjadi permasalahan dalam proses implementasi anti bullying dalam membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi patisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sekolah ramah anak model tersebut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan hak-hak anak serta terbebas dari diskriminasi, program sekolah ramah yaitu anti bullying salah satu cara untuk menanggulangi dan pencegahan perilaku atau dampak bullying di sekolah. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua menjadi pendengar yang baik serta meyakinkan dan melibatkan mereka ikut serta dalam program anti bullying. 2) permasalah bullying jarang dapat diketahui apabila kasus bullying terjadi baru ditangani dengan cepat. Untuk program ini tidak sewaktu saja dijalankan tetapi untuk dipetahankan selamanya. Perlu dari pihak kedua sekolah untuk lebih memberikan pelatihan dan workshop baik itu kepada guru, orang tua, maupun siswanya. Selanjutnya untuk pihak dinas terkait agar menambahkan kurikulum anti bullying agar semua halayak tahu tentang penagangan, dampaknya, juga tersedia tempat untuk atau wadah perkumpulan anti bullying.Kata Kunci: Anti bullying, Sekolah Ramah Anak, Bullying
KEANEKARAGAMAN MESOFAUNA TANAH DAERAH PERTANIAN APEL DESA TULUNGREJO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU SEBAGAI BIOINDIKATOR Ibrahim, Hasan; Hudha, Atok Miftachul; Rahardjanto, Abdulkadir
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 11, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional XI Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Mesofauna’s soil is a soil fauna which has a body size of 100 µm-< 2 mm its population has been rare because of applying an intensive agriculture system, which is based on the chemical equipment, such as chemical synthetic of fertilizer and synthetic insecticide. Other problem is less information about the diversity of soil mesofauna, especially in the agriculture apples at Tulungrejo, Bumiaji, Batu. The aim of this research is to determine of the species of soil mesofauna, ecology parameter, index of diversity, evenness index and soil fertility in the research area. The research used descriptive quantitative research. Descriptive research aims to describe an event and the events that occurred, quantitative research aims to explain numbers of data analysis using statistical. The research carried in the morning with the plot method (squares). Data were collected by direct observation of the population investigated. The results showed that soil mesofauna were found to consist of a kind Ascocyrtus sp, Homidia cingula, Isotomurus palustris, Pseudacorutes javanicus, Pseudisotoma sensibilis, Sphyroteca dawydoffi, and Macrocheles robustulus. Soil mesofauna of ecology parameters are: (1) density ranged from 0,592 ind/m2–131,556 ind/m2, relative density between of 0,002–0,484. The highest density species Homidia cingula and the lowest is Isotomurus palustris (2) frequency ranged between 0,037–0,926 the relative frequency ranged from 0,012–0,344 with the highest frequency value species Pseudisotoma and the lowest is Isotomurus palustris (3) the highest importance index value species Homidia cingula 0,756, and lowest is Isotomurus palustris 0,013. The index of diversity value Shannon wiener (H’) 1,368 or categories is low diversity values, so the soil fertility degree in the area of the research is low. Evenness value (E) is 0,85, means the population prone to average (E approaching 1). Keywords: Diversity ,Soil mesofauna, Bioindicator, Agriculture of apple
Pendampingan Pembuatan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) di Kelompok Tani Sumber Urip-1 Desa Wonorejo Budiyanto, Moch. Agus Krisno; Hudha, Atok Miftachul; Husamah, H.; Raharjanto, Abdulkadir; Muizzudin, M.; Aminah, Tien; Syafa’ah, Erina Lailatus
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.134 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i4.37037

Abstract

Pertanian organik bertujuan untuk  menghasilkan  produk  yang  berkualitas dan menjaga lingkungan tetap  bersih dan sehat.  Namun, realitasnya di lapangan, petani yang menerapkan pertanian organik masih mengalami permasalahan terkait pengetahuan tentang pembuatan dan penggunaan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung). Untuk itu,           perlu dilakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). PkM ini bertujuan memberikan pendampingan kepada mitra, sehingga terjadi perbaikan dalam hal: (1) penguasaan metode pembuatan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra dan (2) menguasai metode penggunaan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra. Mitra PkM adalah Kelompok Tani Sumber Urip-1 Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jumlah anggota kelompok tani yang terlibat sebanyak 10 petani. Metode pelaksanaan PkM terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu sebagai berikut. 1) Pelatihan pembuatan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) dari bahan baku lokal dan 2) Pelatihan dan pendampingan penggunaan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung). Melalui serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan dan setelah dilakukan pretest, posttest, dan observasi, maka: 1) semua anggota (100%) mitra PkM telah menguasai metode pembuatan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) dan 2) semua anggota (100%) mitra PkM telah menguasai penggunaan dan mampu meningkatkan produksi MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung). Indikator keberhasilan yang digunakan adalah 80% Mitra PkM dapat melakukan produksi dan penggunaan MOLGA (Moluskisida dari Umbi Gadung) dengan baik.
Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate Widyasari Usman; Endang Poerwanti; Atok Miftachul Hudha
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12050

Abstract

Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda. (3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) kendala dari guru; (b) kendala memilih metode mengajar; (c) kendala dari siswa; (d) kendala menggunakan sumber belajar; (e) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yaitu guru memilih metode mengajar tepat dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didikKata kunci: Pembelajaran, Mata Pelajaran Peminatan, Kurikulum 2013
Implementasi Anti Bullying Dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu Faizal Rezza Fahlefi; Atok Miftachul Hudha
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12061

Abstract

Abstract: The basis for implementing Child-Friendly Schools is in Article 4 of Law No.23 of 2002 concerning child protection. Schools play a role as implementing agents in the education process which must have a friendly culture in carrying out their functions to achieve the goals of education. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of anti-bullying informing the SRA, the role of stakeholders, (2) the factors that are a problem in the process of implementing anti-bullying informing Child-Friendly Schools in SD and MI Tanah Bumbu Regency. This research uses descriptive qualitative. With data collection techniques in the form of interviews, observation of participation, and study documentation. The results of this study indicate that: 1) the child-friendly school model is to create quality education for every child by considering the rights of children and free from discrimination, friendly school programs namely anti-bullying is one way to tackle and prevent bullying behavior or impact in school. It is very important for educators and parents to be good listeners and to convince and involve them in participating in anti-bullying programs. 2) the problem of bullying can rarely be known if a new bullying case is dealt with quickly. For this program, it is not always run but to be maintained forever. It is needed from the second part of the school to provide more training and workshops both for teachers, parents, and students. Furthermore, for the relevant agencies to add an anti-bullying curriculum so that all things know about the apprenticeship, its impact, there is also a place for or anti-bullying association.Keyword: Anti-bullying, Child-Friendly Schools, BullyingAbstrak: Dasar penerapan Sekolah Ramah Anak yaitu terdapat pada Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sekolah berperan sebagai agen pelaksana dalam proses pendidikan yang harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi anti bullying dalam membentuk SRA, peran serta stakeholder, (2) faktor yang menjadi permasalahan dalam proses implementasi anti bullying dalam membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi patisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sekolah ramah anak model tersebut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan hak-hak anak serta terbebas dari diskriminasi, program sekolah ramah yaitu anti bullying salah satu cara untuk menanggulangi dan pencegahan perilaku atau dampak bullying di sekolah. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua menjadi pendengar yang baik serta meyakinkan dan melibatkan mereka ikut serta dalam program anti bullying. 2) permasalah bullying jarang dapat diketahui apabila kasus bullying terjadi baru ditangani dengan cepat. Untuk program ini tidak sewaktu saja dijalankan tetapi untuk dipetahankan selamanya. Perlu dari pihak kedua sekolah untuk lebih memberikan pelatihan dan workshop baik itu kepada guru, orang tua, maupun siswanya. Selanjutnya untuk pihak dinas terkait agar menambahkan kurikulum anti bullying agar semua halayak tahu tentang penagangan, dampaknya, juga tersedia tempat untuk atau wadah perkumpulan anti bullying.Kata Kunci: Anti bullying, Sekolah Ramah Anak, Bullying
PERBANDINGAN SELF-AWARENESS POLA KONSUMSI MAKANAN DAN OLAHRAGA DENGAN RIWAYAT KELUARGA MEMILIKI DAN TIDAK MEMILIKI DIABETES MELITUS TIPE II PADA MAHASISWA PSIK UMM Henik Tri Rahayu; Atok Miftachul Hudha; Umu Sofiatul Umah
Jurnal Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2015): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.713 KB) | DOI: 10.22219/jk.v6i1.2848

Abstract

Diabetes mellitus tipe II merupakan penyakit dengan prevalensi yang semakin meningkat. DM tipe II disebabkan oleh pola hidup yang buruk, seperti pola konsumsi makanan dan kurangnya aktivitas fisik, serta yang lebih berpotensi adalah riwayat keluarga dengan diabetes mellitus tipe II. Cara untuk menghindari diabetes mellitus tipe II adalah meningkatkan self-awareness pada pola konsumsi makanan dan olahraga. Self-awareness dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pikiran, perasaan, motivasi, perilaku, pengetahuan dan lingkungan. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah case control. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan jumlah 102 mahasiswa. Analisa data dilakukan dengan uji fisher dan uji chi square. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden hanya memiliki self-awareness rendah pada pola konsumsi makanan dan olahraga. Hasil analisa pada self-awareness pola konsumsi makanan menggunakan uji fisher dengan taraf signifikan 0.05 didapatkan nilai p 0.022 < 0.05 yang berarti ada perbedaan antara self-awareness pola konsumsi makanan pada mahasiswa PSIK dengan riwayat keluarga memiliki dan tidak memiliki diabetes mellitus tipe II. Hasil analisa pada self-awareness olahraga dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai X2=1.945 (< 3.841) yang artinya tidak ada perbedaan antara self-awareness olahraga pada mahasiswa PSIK dengan riwayat keluarga memiliki dan tidak memiliki diabetes mellitus tipe II. Ada perbedaan antara self-awareness pola konsumsi makanan pada mahasiswa PSIK UMM dengan riwayat keluarga memiliki dan tidak memiliki diabetes mellitus tipe II.
Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Streptococcus pyogenes Atok Miftachul Hudha; Dewi Agustin; Siti Zaenab; Mohamad Agus Krisno Budiyanto
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 7, No 6 (2019): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Streptococcus pyogenes can cause pharyngitis (sore throat) and impetigo (skin infection). Then, the purpose of this study was to analyze the effect of various concentrations of Averrhoa bilimbi in the formation of inhibitory zones of the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. The population in this study was the whole of Streptococcus pyogenes bacteria, and the sample of this study was pure culture of Streptococcus pyogenes bacteria. The data analysis techniques used were the Kruskal Wallis Test and the Mann Whitney Test. The results showed that there was an effect of giving various concentrations of Averrhoa bilimbi to the inhibition zones of the growth of Streptococcus pyogenes bacteria. The concentration of Averrhoa bilimbi which has the best effect on the inhibitory zone diameter of Streptococcus pyogenes bacteria which is 25% with an average inhibition zone diameter of 1,392 mm. Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan penyakit faringitis (radang tenggorokan) dan impetigo (infeksi permukaan kulit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Populasi dalam penelitian ini yaitu keseluruhan bakteri Streptococcus pyogenes, dan sampel penelitian ini yaitu biakan murni bakteri Streptococcus pyogenes. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian berbagai konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes. Konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang memiliki pengaruh terbaik terhadap diameter zona hambat bakteri Streptococcus pyogenes adalah 25% dengan rata-rata diameter zona hambat 1,392 mm. Kata kunci: belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), Streptococcus pyogenes, zona hambat bakteri
PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA PELAJARAN BIOLOGI MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SISWA KELAS XII SMK NEGERI 02 BATU Fega Rahmayani; Iin Hindun; Atok Miftachul Hudha
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 1 No. 1 (2015): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v1i1.2302

Abstract

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA PELAJARAN BIOLOGI MATERI BIOTEKNOLOGI UNTUK SISWA KELAS XII SMK NEGERI 02 BATU Fega Rahmayani1, Iin Hindun1, Atok Miftachul Hudha1 1Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail : atok_emha@yahoo.com ABSTRACT The teaching learning activity in SMK is inappropriate with the purpose of teaching and learning in SMK, which the students are taught to be able to apply the materials in the real life. Teaching material is taken from the biology book of SMA that the content is theoretically, so the explanation on the material is unsuitable and not applicative that makes the student less in ability and skill for application in daily life. From the problem above, this research purpose on developing the contextual basic handout of the biological course in biotechnology material in SMK N 02 Batu.This research is developing research based on research and development by Sugiyono&rsquo;s model that use a few developing steps, those are: (1) Potential and problem, (2) Collecting data, (3) Product design, (4) Validation design, (5) Design revision, (6) Try out the product, (7) Product revision. The data collecting methods is using validation from the expert of handout, material expert and try out to the study club. The technique of analyze data using quantitative and qualitative data. The result of quantitative data is the percentage of handout product value that classify in the handout quality and the result of qualitative data come from comment and advise of validator and try out in SMK.The result quality of the handout found that the developing contextual basic handout reach out the good quality after following the procedure of validation with percentage 80.90% and try out to the student that use the handout with percentage very good, 97.75% and get the positive respond from student with percentage 90.82%. From the whole of the contextual basic handout have a good quality and appropriate in use for teaching material of Biology in teaching learning process in SMK N 02 Batu. Keywords: Contextual Basic Handout, Development and Quality of Handout.
PENERAPAN KERANGKA RANCANGAN TANDUR DALAM MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SMPN 03 CANDIPURO LUMAJANG Henia Wati; Abdulkadir Rahardjanto; Atok Miftachul Hudha
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 1 No. 1 (2015): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v1i1.2308

Abstract

PENERAPAN KERANGKA RANCANGAN TANDUR DALAM MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SMPN 03 CANDIPURO LUMAJANG Henia Wati1, Abdulkadir Rahardjanto1, Atok Miftachul Hudha1 1Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang, e-mail: rahardjanto@gmail.com ABSTRAK Pembelajaran Snowball Throwing merupakan pembelajaran kooperatif yang bekerja secara berkelompok secara kolaboratif yang penerapannya membuat sebuah pertanyaan yang dituliskan dikertas kemudian diremas menyerupai bentuk bola salju lalu dilemparkan kepada siswa lain dan siswa lain yang mendapatkan bola kertas dibuka dan menjawab perrtanyaan. Adanya kerjasama secara kooperatif ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang bertugas mengorganisasikan materi, mengorganisasikan siswa dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas VIII-B di SMPN 03 Candipuro Lumajang, menunjukkan bahwa pembelajaran Biologi yang diterapkan selama ini masih berorientasi pada guru (teacher centered) dan selalu dilakukan secara konvensional, sehingga siswa mayoritas tidak mengerti bagaimana hubungan antara fakta yang ada dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini karena siswa dalam mencapai pengetahuan atau konsep materi pelajaran masih belum terlaksana. Selain itu, nilai hasil belajar siswa kelas VIII-B mayoritas di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Snowball Throwing yang didalamnya terdapat kerangka rancangan TANDUR dalam meningkatkan hasil belajar IPA SMPN 03 Candipuro Lumajang pada materi metamorfosis dan metagenesis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseacrh) dengan menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai siklus spiral yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMPN 03 Candipuro Lumajang dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar klasikal pada siklus II lebih baik dibandingkan siklus I, hal ini ditunjukkan dari hasil analisa ketuntasan hasil belajar klasikal yang mengalami peningkatan dari 75% pada siklus I menjadi 95,83% pada siklus II yang artinya terjadi peningkatan sebesar 20,83%. Kata Kunci : Hasil Belajar, Snowball Throwing, Kerangka Rancangan Tandur
STUDY OF INSTRUCTIONAL MODELS AND SYNTAX AS AN EFFORT FOR DEVELOPING ‘OIDDE’ INSTRUCTIONAL MODEL Atok Miftachul Hudha; Mohamad Amin; Sutiman Bambang; Sa'dun Akbar
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2016): JULY
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v2i2.3448

Abstract

The 21st century requires the availability of human resources with seven skills or competence (Maftuh, 2016), namely: 1) critical thinking and problem solving skills, 2) creative and innovative, 3) behave ethically, 4) flexible and quick to adapt, 5) competence in ICT and literacy, 6) interpersonal and collaborative capabilities, 7) social skills and cross-cultural interaction. One of the competence of human resources of the 21st century are behaving ethically should be established and developed through learning that includes the study of ethics because ethical behavior can not be created and owned as it is by human, but must proceed through solving problem, especially ethical dilemma solving on the ethical problems atau problematics of ethics.The fundamental problem, in order to ethical behavior competence can be achieved through learning, is the right model of learning is not found yet by teachers to implement the learning associated with ethical values as expected in character education (Hudha, et al, 2014a, 2014b, 2014c). Therefore, it needs a decent learning model (valid), practical and effective so that ethics learning, to establish a human resources behave ethically, can be met.Thus, it is necessary to study (to analyze) and modificate the steps of learning (syntax) existing learning model, in order to obtain the results of the development model of learning syntax. One model of learning that is feasible, practical, and effective question is the learning model on the analysis and modification of syntax model of social learning, syntax learning model systems behavior (Joyce and Weil, 1980, Joyce, et al, 2009) as well as syntax learning model Tri Prakoro (Akbar, 2013). The modified syntax generate learning model 'OIDDE' which is an acronym of orientation, identify, discussion, decision, and engage in behavior. Keywords: Ethics, OIDDE Learning Model, Model Behavior Learning System-consistent, Social Learning Model, Model Learning Triprakoro, Syntax