Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 DI KELURAHAN AMPENAN TENGAH TAHUN 2021 Wahid , Karmiwati; Kardi, Kardi
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Juli 2022
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v1i1.5

Abstract

Stunting (pendek) atau kurang gizi kronik adalah suatu bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan. Jumlah Balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Ampenan sebanyak 231 balita. Berdasarkan Studi Awal yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada 10 Ibu Balita dengan menggali Riwayat ASI esklusif selama bayi berusia 0-6 bulan sebanyak 8 ibu mengakui memberikan minuman lain selain ASI seperti madu, air putih, dan vitamin, sedangkan 2 orang ibu lainnya mengakui hanya memberikan ASI saja kepada Balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Ekslusifdan Riwayat Berat Badan Lahir (BBL) dengan kejadian Stunting pada Balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Ampenan Tengah Tahun 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Survei Analitik dengan pendekatan case-control. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 76 Balita, dengan 38 Balita sebagai kelompok kasus dan 38 Balita sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purpose Sampling, sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik menggunakan SPSS menunjukkan bahwa variabel Pemberian ASI Ekslusif tidak memiliki hubungan dengan kejadian Stunting. Sedangkan variabel Riwayat BBL memiliki hubungan dengan kejadian Stunting. Diperoleh nilai OR dengan nilai p-value <0,05; Exp(B) 99,167 yang berarti bahwa balita yang memiliki riwayat BBL beresiko mengalami stunting 99,167 kali dibandingkan dengan balita yang tidak memiliki riwayat BBL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, variabel Pemberian ASI Ekslusif tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting. Sedangkan variabel Riwayat Berat Badan Lahir (BBL) merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada Balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Ampenan Tengah Tahun 2021. Disarankan untuk Kepala Lingkungan setempat untuk terus berkoordinasi melaksanakan program pencegahan Stunting melalui upaya peningkatan gizi Balita, baik dengan pemberian makanan tambahan ataupun melalui upaya pencegahan dimulai sejak ibu Balita mengandung.
HUBUNGAN MOTIVASI DAN PARITAS DENGAN METODE KONTRASEPSI PADA WUS KAWIN DI WILAYAH KERJA UPT. PUSKESMAS PENANAE TAHUN 2021 Rahmawati, Sri; Kardi, Kardi
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Januari 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i1.20

Abstract

Beberapa penelitian menyatakan bahwa adanya hubungan motivasi dan paritas dengan metode kontrasepsi. Berdasarkan data dari BKKBN Kota Bima, bahwa masih tinggi penggunaan metode kontrasepsi Non MKJP yaitu sebesar 97,78% dari jumlah akseptor KB 13.289 orang. Data dari Puskesmas Penanae dari 3.214 akseptor KB, dimana sebesar 98,19% menggunakan metode kontrasepsi Non MKJP. Penggunaan metode kontrasepsi Non MKJP yang tinggi ini, kemungkinan ada hubungannya dengan motivasi dan paritas terutama pada WUS Kawin terhadap pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel yang diteliti sebanyak 99 orang, yang diperoleh dengan rumus Slovin dan penentuan jumlah sampel dengan Proposive Sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat serta analisis multivariat. Analisis univariate dan bivariate menggunakan uji Chi Square, sedangkan analisis multivariat dengan Nagelkerke R Square. Semua analisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode kontrasepsi yang digunakan oleh WUS Kawin adalah MKJP sebesar 20,20% dan Non MKJP sebesar 79,80%. Motivasi WUS Kawin yaitu sebanyak 18 orang (18,18%) memiliki motivasi tinggi, sebanyak 6 orang (6,06%) memiliki motivasi sedang, dan sebanyak 75 orang (75,76%) memiliki motivasi rendah. Paritas WUS Kawin yaitu sebanyak 31 orang (31,31%) merupakan kategori ideal dan 68 orang (68,69%) tidak ideal. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukan ada hubungan masing- masing motivasi dan paritas WUS Kawin dengan metode kontrasepsi. Sedangkan nila uji Nagelkerke sebesar 0,686 artinya bahwa motivasi dan paritas mampu menjelaskan hubungannya dengan metode kontrasepsi sebanyak, 68,6%. Hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas Penanae dapat meningkatkan berbagai upaya promosi kesehatan dengan pemberian KIE kepada seluruh
PENGARUH SKILL, ATTITUDE, DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PERSONEL KEAMANAN PENERBANGAN Setiyawan, Ferdi; Septiawan , Faris Ahmad; Kardi, Kardi
Journal of Language and Literature Education Vol. 1 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jolale.v1i2.917

Abstract

Transportasi udara yang aman dan selamat adalah komponen penting dalam menghubungkan antar daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki 17.000 pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 270jt untuk saat ini, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi agar menciptakan kesinambungan dalam pembangunan selain untuk melakukan perpindahan orang atau barang dari suatu bandara ke bandara yang lain menggunakan pesawat udara. Dalam menjaga keamanan penerbangan yang diatur dalam peraturan Menteri dengan nomor PM 51 tahun 2020 tentang Keamanan Penerbangan Nasional. Artikel ini membahas tentang faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja, yaitu skill, attitude, dan knowledge management, suatu studi literatur Personel Keamanan Penerbangan. Tujuan penulisan ini untuk membangun hipotesis pengaruh antara variabel yang digunakan dalam riset selanjutnya: 1) Skill berpengaruh terhadap kinerja; 2) Attitude berpengaruh terhadap kinerja; dan 3) Knowledge Management berpengaruh terhadap kinerja. Penilitian ini berfokus pada pentingnya peran personel dalam menjaga keamanan di bandar udara. Mereka menemukan bahwa personel yang terlatih dan memiliki kemampuan yang sesuai dapat memainkan peran penting dalam deteksi dan tanggulangan ancaman keamanan. Dalam laporan ini, peneliti juga mempelajari bagaimana risiko keamanan. Dalam sintetis, penelitian ini menunjukkan bahwa personel bandar udara memiliki peran penting dalam menjaga keamanan di bandar udara. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan personel dan meningkatkan keamanan operional di bandar udara. Kata kunci: skill, attitude, knowledge management, kinerja, keamanan penerbangan
The Relationship between Drinking Water Consumption, Nutritional Status and Workload with The Incidence of Heat Strain in Tofu-Making Workers in West Kekalik Sub-District Ayu, Baiq Fathin; Kardi, Kardi; Wanda, Janur
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 3 (2024): June-July 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i3.12373

Abstract

Various cases of accidents and occupational diseases, as well as other health problems are often caused by unqualified work environment factors, Workers in a hot environment are one of the causes of workers experiencing occupational diseases. Heat strain is an acute or chronic impact caused by exposure to heat stress experienced by a person from physical and mental aspects. The physical impact caused by heat strain ranges from mild complaints such as skin rashes to fainting to life-threatening situations when there is a cessation of sweating and heat stroke. Tofu making is one of the hot working environments. This study uses a quantitative method with a sampling technique using a purposive sampling technique. The sample in this study is 44 tofu makers. The data collection technique uses questionnaires and pulse measurement. Data analysis uses the Spearman Rank test. The results showed that there was a relationship between drinking water consumption and heat strain activity with a value (p = 0.000), there was no relationship between BMI (p = 0.113) and there was a relationship between workload and heat strain incidence (p = 0.000) and heat strain complaints in tofu factory workers. It is expected that workers consume >11 glasses of drinking water and use clothes that can reflect heat such as wearing thin clothes, wearing loose shirts and easily absorbing sweat.
Pelatihan Personel Pemandu Parkir Pesawat Udara (Marshalling) Bagi Personel Bandar Udara Kardi, Kardi; Agustono, Agustono; Sundoro, Sundoro; Adriansyah, Feri; Pratiwi, Ayu Kumala; Kusumah, M. Chandra
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 02 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Langit Biru
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54147/jpkm.v5i02.1057

Abstract

Aircraft parking guide personnel training (marshalling) is training that is carried out to increase competence and knowledge for Aviation Human Resources related to aircraft parking guide procedures and services. The competency standards for aircraft parking guide personnel as stipulated in the Minister of Transportation Regulation Number PM 37 of 2021 concerning airport personnel states that each aircraft parking guide personnel is expected to be able to handle fixed wings aircraft parking guide activities, able to guide fixed wings aircraft with hand signals. This training is given to aviation personnel at stakeholders / aviation companies who do not yet have a marshalling certificate at agencies around the Indonesian Aviation Polytechnic Curug (PPI Curug). This training needs to be held with the aim of increasing the competence of professional and reliable human resources in the field of Aviation, in line with applicable regulations related to airport personnel certification. In addition to gaining knowledge and skills, trainees will get a marshalling competency certificate as the final result of this training activity.
Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba pada Pelajar Kelas IX di SMP Negeri 5 Woha, Kabupaten Bima Sofyandi, Arif; Kardi, Kardi; Zaedah, Una; Astawan, Wanda Januar
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2467

Abstract

Sosialisasi bahaya narkoba sangat penting dilakukan, selain meningkatkat pengetahuan juga, pelajar dapat mengidentifikasi dan menghindari lingkungan yang berpotensi menjadi tempat penyalahgunaan Napza. Permasalahan Narkoba bersifat urgent dan sangat kompleks. Penyalahgunaan Narkoba dapat mengakibatkan kerugian dalam berbagai hal, mulai dari individu yang menggunakannya hingga merusak suatu bangsa. Hal tersebut karena Narkoba sangatlah berbahaya dan memiliki efek samping berupa penurunan kesadaran hingga Kematian. Metode yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah: 1. Survei Dilakukan untuk memilih dan menetapkan lokasi pelaksanaan Kegiatan, dan dipilih Pelajar Kelas IX di SMP Negeri 5 Woha 2. Edukasi dan Diskusi. Edukasi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan Pre-Test sebelum edukasi dan Post Test setelah diberikan Edukasi untuk mengetahui apakah materi yang diberikan jelas ditangkap. Kegiatan Pengabdian dilakukan di Mushollah SMP Negeri 5 Woha. Hasil dari pengabdian ini adalah didapatkan nilai rata-rata pengetahuan siswa/siswi sebelum diberikan penyuluhan adalah 33.33 namun setelah diberikan penyuluhan tentang tentang bahaya narkoba, rata-rata pengetahuan siswa/siswi meningkat menjadi 68.89 dengan nilai P Value 0.000 (P<0.005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih atau perbedaan nilai pre-test dan post test dengan selisih 37.78. Tsosialization about the Dangers of Drugs to Jonior High School Students Class IX in Bima Abstract Socializing the dangers of drugs is very important, apart from increasing knowledge, students can identify and avoid environments that have the potential to become places of drug abuse. The drug problem is urgent and very complex. Drug abuse can cause The drug problem is urgent and very complex. Drug abuse can cause harm in various ways, starting from the individual who uses it to harming a nation. This is because drugs are very dangerous and have side effects in the form of decreased consciousness and even death. The methods used in this service are: 1. Survey carried out to select and organize the location for the activity, and Class IX students at SMP Negeri 5 Woha were selected. 2. Education and discussion. The education that will be carried out is by carrying out a Pre-Test before the education and a Post Test after the education is given to find out whether the material provided is clearly captured. Service activities were carried out in the Mushollah at SMP Negeri 5 Woha. The result of this service was that the average value of students' knowledge before being given counseling was 33.33, but after being given counseling about the dangers of drugs, the average knowledge of students/girls increased to 68.89 with a P value of 0.000 (P<0.005). So it can be concluded that there is a difference or difference in the pre-test and post-test scores with a difference of 37.78.
PERAN KINERJA PETUGAS AVIATION SECURITY (AVSEC) DALAM MENANGANI KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI BANDAR UDARA Erchan, Rafael; Satrio Arianto, Alvito Yumna; Kardi, Kardi
Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) Vol. 1 No. 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jmie.v1i4.921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kemampuan petugas keamanan udara dalam menangani tantangan keamanan dan keselamatan bandara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan kajian pustaka dari berbagai sumber baik offline maupun online. Hasil analisis literatur menyoroti komponen-komponen kunci seperti pelatihan, teknologi, manajemen stres, serta peraturan dan kebijakan yang berpengaruh pada kinerja petugas keamanan udara. Penelitian ini menegaskan bahwa implementasi teknologi canggih, manajemen stres yang efektif, serta kebijakan dan regulasi yang ketat dapat meningkatkan kesiapan dan kinerja petugas dalam menjaga keamanan bandara. Simpulannya, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkuat teori terkait keamanan udara dengan menyoroti interaksi antar variabel yang signifikan dalam konteks keamanan dan keselamatan bandara. Kata Kunci : Peran, Aviation Security, Keamanan, Keselamatan, Bandar Udara
Review of The Security Check Process at The Passenger Security Checkpoint (PSCP) to Improve Flight Security at Soekarno-Hatta International Airport kardi, Kardi; Amir, Elvi; Adriansyah, Fery; Kumala Pratiwi, Ayu
Siber Journal of Transportation and Logistics Vol. 1 No. 2 (2023): (SJTL) Siber Journal of Transportation and Logistics (July 2023)
Publisher : Siber Nusantara Research & Yayasan Sinergi Inovasi Bersama (SIBER)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/sjtl.v1i2.45

Abstract

Threats to aviation security have increased, firearms technology has developedrapidly, including the existence of firearms using a magazine in which there are 4 (four) rounds of ammunition and firearms with revolver type with titanium material which is light, strong and can store 5 (five) rounds of ammunition so that it can shoot with a certain amount of ammunition contained in it. In addition to thedevelopment of firearms, there are also sharp weapons that are not made of metal (non-metallic knife) where the developmentof this sharp weapon is in stark contrast to the technology of security equipment used at terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport, the majority of which still use metal detectors. With the development of weapons technology, both firearms and sharp weapons, it is this equipment, procedures and capabilities of aviation security personnel, especially at Terminal 3 of Soekarno- Hatta Airport, that can be improved to anticipate technologicaldevelopments in aviation crimes, so that aviation security and safety is the goal. in aviationin Indonesia can be realized. The Ministry of Transportation seeks to assist every airport operator in determining standards for each personel, equipment and procedures to anticipate increasing aviation security threats through the Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia Number PM 28 of 2021 concerning the National Aviation Security Education and Training Program.
Pelatihan Aviation Security Awareness Bagi Personel Penerbangan Kardi, Kardi; Machmiyana, Ichyu; Pamurahardjo, Hemi; Sundoro, Sundoro; Adriansyah, Fery; Pratiwi, Ayu Kumala
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 02 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Langit Biru
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54147/jpkm.v4i02.756

Abstract

Aviation Security Personnel play a central role in preventing crimes within the aviation sector, bearing significant responsibilities. Strong expertise and competence are crucial in accordance with the requirements outlined in the Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia PM Number 28 of 2021 concerning the National Aviation Security Education and Training Program. Aviation Security Awareness training becomes essential, particularly within the Indonesian Aviation Polytechnic Curug campus environment. A 3-month Community Engagement Activity involves various partners including UPBU Budiarto, the Center for Calibration of Flight Facilities, Airnav Indonesia Budiarto-Curug Branch, and BMKG Curug. Experienced instructors in the field of Aviation Security participate in a comprehensive 2-day training, covering topics such as National Aviation Security, Criminal Technology, Trusted Insider Threats, and Aviation Security Threat Handling. The results demonstrate that several entities within the PPI Curug campus community still lack awareness in Aviation Security. The training focuses on National Aviation Security, Criminal Technology, Trusted Insider Threats, and Aviation Security Threat Handling. This training enhances the understanding and capabilities of personnel in executing aviation security measures, applying them in practice, and cultivating an overall commitment to aviation security. The ongoing Aviation Security Awareness training is expected to continuously develop the competence of aviation security personnel, enabling them to perform their duties at the required level of quality.
HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PENGETAHUAN MENSTRUASI PADA SISWI SMPN 10 MATARAM TAHUN 2022 Fatimah, Siti; Kardi, Kardi
Aspiration of Health Journal Vol. 1 No. 1: Aspiration of Health Journal, Maret 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on data of World Health Organization (WHO) in 2014 the number of Reproductive Tract Infection on teenagers and adult was the highest number in the world. Based on interview on September 20, 2021 toward 10 female students of SMPN 10 Mataram, there were 6 of the female students answered did not know about menstruation, other 8 female students did not get information about menstruation and reproduction health from their mothers. In this regard, it is necessary to carry out study with aimed to know the relationship between mother’s information quality about reproduction health and knowledge about menstruation on female students of SMPN 10 Mataram in 2022. Design of the study was descriptive analysis by cross sectional approach. The population of the study was all female students of SMPN 10 Mataram. Sampling technique by proportional random sampling. Analysis used in this study was univariate and bivariate analyses by Chi Square test with SPSS application. Result of the study showed respondents who got information about health reproduction in good category was 44 respondents (57.9%) who have high knowledge about menstruation; moderate knowledge was 28 (36.8%); low knowledge was 4 (5.3%). Whereas, 3 (50.0%) respondents did not get information but they have moderate knowledge, and other 3 (5-.0%) respondents have low knowledge about menstruation. Based on Chi-Square test with p value= 0.000(p<0.05). Can be concluded that there was a significant relationship between mother’s information quality about reproduction health and knowledge about menstruation on female students of SMPN 10 Mataram in 2022. Suggestion to SMPN 10 Mataram is information about health reproduction from mother is needed by female students to increase knowledge and prepare themselves for menstruation.