p-Index From 2020 - 2025
7.396
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Berbagai Konsentrasi dan Metode Aplikasi Hormon GA3 terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Brokoli Kultivar Lucky di Lembang Nedya Deninta; Tino Mutiarawati Onggo; Kusumiyati Kusumiyati
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijas.v7i2.10710

Abstract

 AbstrakHasil tanaman brokoli dari tunas samping diharapkan dapat meningkat dengan adanya pemberian GA3, yang mampu mempengaruhi translokasi nutrisi yang lebih cepat dan lebih baik menuju tunas samping. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pengaruh konsentrasi dan metode aplikasi hormon GA3 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli kultivar Lucky. Percobaan ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2016 di lahan CV. Agro Duta Farm, Kecamatan Cisarua – Kabupaten Bandung Barat, dengan ketinggian tempat 1.100 meter diatas permukaan laut. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan, masing-masing terdiri dari 3 taraf yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi GA3 25 mg/L, 50 mg/L, dan 100 mg/L. Faktor kedua adalah metode aplikasi GA3 yang terdiri dari taraf perendaman bibit selama 24 jam, penyemprotan daun 15 dan 25 HST, serta perendaman bibit 24 jam dan penyemprotan daun 15 HST. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi dan metode aplikasi hormon GA3 terhadap komponen pertumbuhan dan hasil brokoli. Konsentrasi GA3 100 mg/L dapat meningkatkan persentase bobot dan jumlah brokoli kualitas B, serta menurunkan persentase bobot dan jumlah kualitas C brokoli dari tunas samping. Metode aplikasi perendaman akar bibit selama 24 jam dapat menghasilkan persentase bobot dan jumlah brokoli kualitas B dari tunas samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya.Kata Kunci : GA3, Konsentrasi, Metode Aplikasi, Pertumbuhan dan Hasil, Tanaman BrokoliAbstractBroccoli’s yield from side shoots was expected to increase with GA3 application, due to the translocation of nutrients faster and better towards the side shoots. The experiment was carried out to study the interaction between concentration and application method of GA3 on growth and yield of broccoli. The experiment was conducted from Februari until Mei 2016 at CV. Agro Duta Farm, located in Cisarua – West Bandung, at an elevation of 1.100 m above the sea level. The experimental design used was Factorial Randomized Block Design (FRBD) with three replications, consisted of two factors and three levels. The first factor was concentration of GA3, comprised of 25 mg/L, 50 mg/L, and 100 mg/L. The second factor was application method of GA3, comprised of three levels : seedling soaking for 24 hours, foliar spray at 15 and 25 DAT, seedling soaking for 24 hours and foliar spray at 15 DAT. The results showed that there were not interaction between concentration and application method of GA3 on growth and yield component. GA3 100 mg/L significantly increased the percentage of weight and amount B’s quality, and decreased the percentage of weight and amount C’s quality from side shoots of broccoli. The higher percentage of weight and amount B’s quality from side shoots were obtained from seedling soaking of GA3 for 24 hours. Keywords: GA3, Concentration, Application Method, Growth and Yield, Broccoli
Respon nilai kekerasan, kadar air dan total padatan terlarut buah jambu kristal pada berbagai jenis kemasan dan masa simpan Kusumiyati Kusumiyati; Ine Elisa Putri; Yuda Hadiwijaya; Syariful Mubarok
Jurnal Agro Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/4142

Abstract

Penurunan kualitas selama penyimpanan merupakan permasalahan yang seringkali ditemui pada pascapanen buah jambu kristal. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat. Penanganan pascapanen yang umum digunakan adalah dengan penggunaan kemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan berbagai kemasan dan masa simpan terhadap nilai kekerasan, total padatan terlarut (TPT) dan kadar air buah jambu kristal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah pengemasan (tanpa kemasan (kontrol), plastik wrapping, koran) dan faktor kedua adalah masa simpan (0, 4 dan 8 hari). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis sidik ragam (ANOVA), selanjutnya diuji Duncan dengan taraf 5%. Hasil yang didapatkan menunjukkan tidak terjadi interaksi antara jenis kemasan dan masa simpan terhadap nilai kekerasan, TPT dan kadar air buah jambu kristal. Namun, jenis kemasan koran menampilkan nilai kekerasan buah jambu kristal yang lebih rendah daripada perlakuan tanpa kemasan (kontrol) dan plastik wrapping, sedangkan masa simpan 0 hari memperlihatkan nilai kekerasan buah jambu kristal yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa simpan 4 dan 8 hari. Nilai kekerasan buah mengalami penurunan setelah 4 hari penyimpanan. Penggunaan kemasan berupa plastik wrapping dan koran tidak lebih baik dibandingkan dengan tanpa pengemasan (kontrol) terhadap nilai kekerasan pada buah jambu kristal.ABSTRACT Losses during storage is often encountered in postharvest of crystal guava fruit. Therefore, proper handling is needed. Packaging is the most commonly performed postharvest handling. The purpose of this study was to examine the relationship of various packagings and storage periods to the values of firmness, total soluble solids (TSS) and water content of crystal guava fruit. This study used factorial arrangement of completely randomized design (CRD) with four replications. The first factor was packagings (without packaging (control), wrap plastic and paper) and the second factor was storage periods (0, 4, and 8 days) in room temperature (±250C). The data obtained then processed using analysis of variance (ANOVA), then duncan test was carried out with a level of 5%. The results showed no interaction between the types of packaging and storage periods to the values of firmness, TSS and water content of crystal guava fruit. However, the paper packaging presented the firmness value which was lower than without packaging (control) and wrap plastic, whereas the 0 day storage showed the firmness value fruit which was higher than the 4 and 8 days storage. Value of fruit firmness decreased after 4 days of storage. The use of packaging in the form of wrap plastic and paper were not better than without packaging (control) to the firmness of the crystal guava fruit.
Kualitas ubi kentang pada dosis pupuk NPK dan umur panen yang berbeda Kusumiyati Kusumiyati; Diky Indrawibawa; Syariful Mubarok; Gustiono Tegar Prasetyo
Jurnal Agro Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/12292

Abstract

Semakin tingginya permintaan bahan baku kentang untuk french fries khususnya, perlu diimbangi oleh peningkatan suplai kentang dengan kualitas yang memenuhi persyaratan skala industri. Aplikasi dosis pupuk NPK yang tepat serta umur panen yang sesuai merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas kentang. Penelitian bertujuan untuk menentukan  dosis pupuk NPK dan umur panen yang dapat menghasilkan ubi kentang dengan kualitas olah terbaik. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama, yaitu dosis pupuk NPK (50, 100, 150% dosis rekomendasi) dan umur panen (90, 105, 120 HST). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan dosis pupuk NPK dan umur panen tidak memperlihatkan interaksi. Kadar air dan gula reduksi tidak dipengaruhi oleh perlakuan dosis pupuk dan umur panen. Perlakuan dosis pupuk 150 kg N ha-1, 225 kg P ha-1, dan 225 kg K ha-1 menunjukkan kadar pati ubi tertinggi dengan tingkat kerenyahan french fries paling disukai. Perlakuan umur panen 120 hari setelah tanam (HST) memberikan kadar pati dan tingkat kesukaan warna dan kerenyahan french fries paling tinggi. AbstractThe potato demand is increasing, as a raw material for french fries in particular, yet followed by potato improvement to fulfil the industry requirement. The application of NPK fertilizer in appropriate dosage and harvesting time is the essential strategy to increase potato quality. This study aimed to determine the proper dosage of NPK and harvesting time to obtain the best characteristics of potato tuber for processing. The experimental design used a factorial randomized block design consisting of two factors; NPK fertilizer dosages (50, 100, 150% recommended dosage) and harvesting time (90, 105, 120 DAP). NPK fertilizer dosage had no interaction with harvesting time. Tuber water content and reducing sugars were not affected by NPK fertilizer dosage and harvesting time. The treatment of 150 kg N ha-1, 225 kg P ha-1 and 225 kg K ha-1 had the best tuber starch content, and after processing to be french fries, it showed the most favored crispness. Meanwhile, harvesting time at 120 DAP resulted in the highest tuber starch content, french fries colour and crispness score. Giving a certain dose of NPK fertilizer will affect the quality of potato tubers. The right harvesting time affects on the potato tuber quality.  
Kandungan karotenoid, antioksidan, dan kadar air dua varietas cabai rawit pada tingkat kematangan berbeda dan deteksi non-destruktif Kusumiyati Kusumiyati; Ine Elisa Putri; Wawan Sutari; Jajang Sauman Hamdani
Jurnal Agro Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/14650

Abstract

Cabe rawit umumnya berwarna hijau, jingga dan merah. Tiap tingkat kematangan memiliki kualitas yang berbeda. Teknologi non-destruktif visible/near infrared spectroscopy (Vis/NIRS) telah banyak digunakan untuk memprediksi kualitas secara cepat dan akurat serta tidak merusak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar air, total karotenoid dan antioksidan dua varietas buah cabai rawit dengan tingkat kematangan berbeda dan memprediksi kualitas secara non-destruktif menggunakan Vis/NIRS. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu varietas ‘Manik’ dan ‘Domba’, yang dipanen pada 20 hari setelah bunga mekar (HSBM), 40 HSBM dan 60 HSBM, serta diulang 5 kali. Data dianalisis dengan analisis varians (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas ‘Manik’ and ‘Domba’ yang dipanen pada 20 HSBM memiliki kandungan kadar air dan antioksidan tertinggi sedangkan total karotenoid meningkat pada buah matang. Model kalibrasi dan uji validasi silang kadar air, total karotenoid, dan antioksidan mendapatkan nilai Rkal  ≥ 0,87 dan Rval  ≥ 0,84. Berdasarkan hasil tersebut, maka kandungan air dan antioksidan terbesar yaitu buah cabai rawit hijau sedangkan total karotenoid tertinggi pada buah cabai rawit merah. Vis/NIRS dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan air, total karotenoid dan antioksidan pada buah cabai rawit. Generally, cayenne pepper is coloring in green, orange, and red. Each maturity level has a different quality.  A non-destructive technology, visible/near infrared spectroscopy (Vis/NIRS), has been widely used to predict the quality quickly and accurately without causing damage. The study aimed to determine water content, total carotenoids, and antioxidant of two varieties cayenne pepper with different maturity levels and to predict quality non-destructively using Vis/NIRS. The research was conducted at the Horticulture Laboratory, Agriculture Faculty, Universitas Padjadjaran. The research was arranged in a completely randomized design (CRD) with 6 treatments, namely ‘Manik’ and ‘Domba’ varieties harvested at 20 days after flowering (DAF), 40 DAF and 60 DAF, and 5 replications with analysis of variance (ANOVA). The results showed that ‘Manik’ and ‘Domba’ harvested at 20 DAF had the highest water content and antioxidant while the total carotenoids increased in ripe fruit. The calibration model and cross-validation of water content, total carotenoids, and antioxidants obtained values of Rcal 0.87 and Rval 0.84. Based on these results, the highest water and antioxidant content was green cayenne pepper, while the highest total carotenoids were in red cayenne pepper. Vis/NIRS can be used to detect water content, total carotenoids, and antioxidants in cayenne pepper.
PREDIKSI TOTAL PADATAN TERLARUT BUAH MELON GOLDEN MENGGUNAKAN VIS-SWNIRS DAN ANALISIS MULTIVARIAT Yuda Hadiwijaya; Kusumiyati Kusumiyati; Agus Arip Munawar
Jurnal Penelitian Saintek Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v25i2.34487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi total padatan terlarut buah melon golden (Cucumis melo L.) menggunakan Vis-SWNIRS dan analisis multivariat. Terdapat 82 sampel buah melon golden dipilih untuk dianalisis di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Nirvana AG410 spectrometer dengan rentang panjang gelombang 300 sampai 1050 nm digunakan untuk pengambilan data spektra pada sampel buah melon utuh. Metode koreksi spektra yang digunakan yaitu Standard Normal Variate (SNV), Multiplicative Scatter Correction (MSC), dan Orthogonal Signal Correction (OSC). Pemodelan kalibrasi dilakukan menggunakan Partial Least Squares Regression (PLSR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode koreksi spektra OSC menampikan model kalibrasi terbaik dibandingkan spektra original dan 2 spektra lainnya yang telah dikoreksi. Koefisien determinasi pada spektra OSC memperlihatkan nilai R2 tertinggi yaitu 0,99. Di samping itu, nilai ratio performance to deviation (RPD) yang diperoleh sebesar 3,40. Hal ini membuktikan total padatan terlarut buah melon golden dapat diprediksi dengan akurasi yang tinggi menggunakan Vis-SWNIRS dan analisis multivariat.PREDICTION OF TOTAL SOLUBLE SOLIDS OF GOLDEN MELON USING Vis-SWNIRS AND MULTIVARIATE ANALYSISThis study was aimed at predicting the total dissolved solids of golden melon (Cucumis melo L.) using Vis-SWNIRS and multivariate analysis. There were 82 golden melon fruit samples selected for analysis at the Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. Nirvana AG410 spectrometer with a wavelength range of 300 to 1050 nm was used to collect spectral data on intact melon fruit samples. The spectra correction methods used were Standard Normal Variate (SNV), Multiplicative Scatter Correction (MSC), and Orthogonal Signal Correction (OSC). Calibration modeling was carried out using Partial Least Squares Regression (PLSR). The results show that the use of the OSC spectra correction method presents the best calibration model compared to the original spectra and 2 other corrected spectra. The coefficient of determination on the OSC spectra shows the highest R2 value, namely 0.99, besides that the ratio performance to deviation (RPD) value obtained is 3.40. This proves that the total dissolved solids of golden melon can be predicted with high accuracy using Vis-SWNIRS and multivariate analysis.
Aplikasi VIS/NIR spectroscopy dan partial least square regression untuk pendugaan nilai warna kulit buah cabai rawit Kusumiyati Kusumiyati; Ine Elisa Putri; Wawan Sutari; Jajang Sauman Hamdani
Jurnal Penelitian Saintek Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v1i1.47930

Abstract

Warna kulit buah buah cabai rawit (Capsicum Frutescens L.) merupakan salah satu indikator dari kematangan buah. Visible/near infrared (Vis/NIR) spectroscopy merupakan teknologi alternatif untuk memprediksi warna kulit buah yang dikombinasikan dengan partial least square regression (PLSR). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi warna kulit buah cabai rawit menggunakan Vis/NIR spectroscopy. Analisis di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Padj+!adjaran. Sampel yang digunakan yaitu buah cabai rawit var. Domba. Sampel dibagi ke dalam 3 grup, buah cabai rawit hijau, oranye, dan merah. Spectrometer yang digunakan yaitu NirVana AG410 dengan panjang gelombang 300-1065 nm dengan interval 3 nm. Semua data absorban dikoreksi dengan menggunakan metode prapengolahan spektra multiplicative scatter correction (MSC), orthogonal signal correction (OSC), dan standard normal variate (SNV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prapengolahan spektra terbaik untuk memprediksi L*dan b* pada buah cabai rawit yaitu PLSR+OSC sedangkan a* yaitu PLSR+SNV. Nilai akurasi L* dengan OSC yaitu R kalibrasi = 0,99 dan b* dengan OSC yaitu R kalibrasi = 0,76. Akurasi pada a* dengan SNV menghasilkan R kalibrasi = 0.99. Penelitian ini membuktikan bahwa Vis/NIR spectroscopy dan PLSR memiliki akurasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk memprediksi warna kulit buah cabai rawit.Application of VIS/NIR spectroscopy and partial least square regression for estimation of skin color in cayenne pepper fruitThe skin fruit color of cayenne pepper (Capsicum Frutescens L.) is one of indicators of fruit maturity. Visible/near infrared (Vis/NIR) spectroscopy is alternative technology to predict of skin color fruit combined with partial least square regression (PLSR). The research was aimed to predict skin color fruit of cayenne pepper using Vis/NIR spectroscopy. Analysis at Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. The samples used was cayenne pepper var. Domba. The smples were divided into 3 groups, green, orange red cayenne pepper. The spectrometer used was NirVana AG410 spectrometer with 300 to 1065 nm with 3 nm intervals. All of absorbance data were pre-treated using spectra correction methods including multiplicative scatter correction (MSC), orthogonal signal correction (OSC) dan standard normal variate (SNV). The result showed that the best spectra correction method for predicting L*and b* in cayenne pepper was PLSR+ OSC while a*was PLSR+ SNV. The accuracy value of * with OSC is R calibration = 0.99 and b*with OSC is R calibration = 0.76. This research resumed that Vis/NIR spectroscopy and PLSR have high accuracy and can be used to predict the skin color of cayenne pepper fruit.
KERAGAMAN GULMA DOMINAN PADA PERTANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) DI KABUPATEN GARUT YAYAN SUMEKAR; UUM UMIYATI; KUSUMIYATI KUSUMIYATI
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan gulma-gulma pada pertanaman wortel di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, melalui metode survey. Setiap komoditas pertanaman diteliti pada 4 areal yang menyebar di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda dengan umur tanaman berkisar 25 sampai 40 hari. Setelah didapatkan jumlah petak-contoh yang diperlukan maka dilakukan analisis vegetasi. Setiap analisis vegetasi ditentukan: spesies gulma, kerapatan gulma, frekuensi gulma, dominasi gulma, SDR, koefisien komunitas, bobot kering gulma. Kuesioner diberikan kepada petani untuk mengetahui sejarah daerah penelitian, seperti varietas tanam yang digunakan, pola tanam yang digunakan, jenis pupuk yang digunakan, teknik pengendalian gulma, dan usia tanaman. Hasil penelitian menunjukkan gulma dominan yang ditemukan diareal pertanaman wortel di Kabupaten Garut ada 14 spesies gulma. Tercatat 10 spesies gulma daun lebar, yaitu: Alteranthera sessilis, Amaranthus spinonsus, Drymaria villosa, Erechtites valerianifolia, Erigeron sumatrensis, Galinsoga parviflora, Oxalis corniculata, Portulaca oleraceae, Oxalis latifolia, dan Richardia brasiliensis. Tercatat 3 spesies gulma rumput, yaitu: Digitaria cilaris, Eulesine indica, dan Cynodone dactilone. Terdapat 1 spesies gulma teki, yaitu: Cyperus rotundus. 
KEANEKARAGAMAN GULMA DOMINAN PADA PERTANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN GARUT Yayan Sumekar; Uum Umiyati; Kusumiyati Kusumiyati; Yussi Rabani
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan gulma-gulma pada pertanaman tomat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, melalui metode survey. Setiap komoditas pertanaman diteliti pada 4 areal yang menyebar di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda dengan umur tanaman berkisar 25 sampai 40 hari. Setelah didapatkan jumlah petak-contoh yang diperlukan maka dilakukan analisis vegetasi. Setiap analisis vegetasi ditentukan: spesies gulma, kerapatan gulma, frekuensi gulma, dominasi gulma, SDR, koefisien komunitas, bobot kering gulma. Kuesioner diberikan kepada petani untuk mengetahui sejarah daerah penelitian, seperti varietas tanam yang digunakan, pola tanam yang digunakan, jenis pupuk yang digunakan, teknik pengendalian gulma, dan usia tanaman. Hasil penelitian menunjukkan gulma dominan yang ditemukan di areal tanaman tomat 16 spesies gulma. Tercatat 11 spesies gulma daun lebar, yaitu: Alteranthera sessilis, Oxalis latifolia, Portulaca oleraceae, Erechtites valerianifolia, Drymaria villosa, Amaranthus spinonsus, Galinsoga parviflora, Erigeron sumatrensis, Oxalis corniculata, Ageratum conyzoides, dan Richardia brasiliensis. Tercatat 4 spesies gulma rumput, yaitu: Digitaria cilaris, Eulesine indica, Cynodone dactilone, dan Leptochloa chinensis. Terdapat 1 spesies gulma teki, yaitu: Cyperus rotundus. Kata Kunci : Keanekaragaman, Gulma, Tomat
Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam NaCl terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Bibit Lima Kultivar Asparagus (The Effect of NaCl Salt Solution Concentrations on Growth and Seedling Quality of Five Asparagus Cultivars) nFN Kusumiyati; Tino Mutiarawati Onggo; Fajrianti Anandya Habibah
Jurnal Hortikultura Vol 27, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v27n1.2017.p79-86

Abstract

Kondisi iklim tropis seperti di Indonesia yang memiliki suhu dan kelembaban udara yang tinggi, memicu penyebaran penyakit yang merupakan masalah utama pada pertanaman asparagus. Penggunaan air garam (kondisi salin) pada media tanam dapat mengendalikan penyakit busuk akar dan memperbaiki pertumbuhan tanaman asparagus. Percobaan ini bertujuan menguji ketahanan salinitas dari lima kultivar asparagus untuk memilih kultivar asparagus yang menghasilkan pertumbuhan bibit yang baik ditanam di Indonesia. Percobaan dilaksanakan di kecamatan Cisarua, Bandung dengan tinggi tempat 1.100 meter di atas permukaan laut dari bulan April sampai September 2014. Rancangan yang digunakan adalah Acak Kelompok Faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kultivar asparagus terdiri dari lima kultivar yaitu Atlas F1; De Paoli F1 Hybrid; Jing Green No. 1 Hybrid F1; San Knight Hybrid F1 dan Jaleo. Faktor kedua adalah konsentrasi larutan garam terdiri dari tiga taraf yaitu 1.0 g L-1; 4.0 g L-1 dan 7.0 g L-1. Hasil percobaan menunjukkan tidak adanya interaksi antara jenis kultivar dan konsentrasi larutan garam. Pengaruh mandiri dari perlakuan menunjukkan bahwa kultivar De Paoli F1 Hybrid menghasilkan bobot segar bibit, tinggi bibit, jumlah batang, bobot shoot, bobot crown, volume crown, panjang akar dan jumlah akar yang lebih tinggi dibandingkan kultivar lainnya. Kultivar San Knight Hybrid F1 menghasilkan bibit yang lebih rendah dari semua komponen pengamatan dibandingkan kultivar lainnya. Aplikasi konsentrasi larutan garam 4 dan 7 g L-1 menunjukkan tinggi bibit, jumlah batang, bobot segar bibit, bobot shoot, bobot crown dan volume crown lebih rendah dibandingkan konsentrasi larutan garam 1 g L-1. Pengaruh konsentrasi larutan garam 7 g L-1 nyata menekan pertumbuhan panjang akar dan jumlah akar.KeywordsKultivar Asparagus officinalis L.; Bibit Asparagus officinalis L.; Konsentrasi air garamAbstractHigh temperature and humidity in tropical conditions as in Indonesia affect the spread of diseases which is the main problem in asparagus production. The application of salt water (salin condition) in the growing media reduced the infestation of root rot diseases and improve the growth of asparagus plants. This experiments aims to study the salinity resistance of five asparagus cultivar for the selection of asparagus cultivar which produced favorable seedling to be planted in Indonesia. This experiment conducted at Cisarua, Bandung at an altitude of 1,100 m asl. from April to September 2014. The experimental design used was a randomized block design factorial and replicated three times.The first factor was asparagus cultivars consisting of five cultivars i.e. Atlas F1, De Paoli F1 hybrid, Jing Green no.1 hybrid F1, San Knight hybrid F1, and Jaleo. The second factor was salt concentration, consisting of three levels i.e. 1.0 g/L, 4.0 g/L, and 7.0 g/L. The results showed that there was no interaction between the cultivar and the concentrations of salt solution on all parameter tested. The effects of treatments showed that De Paoli F1 hybrid cultivars produced heavier seedling weight, higher seedling, more stems number, heavier shoot weight and crown weight, greater crown volume, longer roots length and more roots number compared to the other cultivars. San Knight hybrid F1 cultivars produced the inferior seedling from all component tested compared to the other cultivars. Application of 4 and 7 g/L salt concentration produced lower seedlings high, stems number, fresh seedling weight, shoot weight, crown weight and crown volume compared to the concentration of 1 g/L salt. The effect of salt concentrations of 7 g/L significant in reducing roots length and roots number.
Improvement of Yield of Bean Grown on Inceptisol Jatinangor Applied with Granular Organic Fertilizer and Harvest Interval Kusumiyati Kusumiyati; Sutari Wawan; Syarief Aanisah Lutfiyyah; Oktavia Ade Risti
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 23, No 2: May 2018
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2018.v23i2.65-72

Abstract

Low bean production in Indonesia is caused by several factors such as poor soil condition and low quality of the pods. The use of granular organic fertilizer can optimize soil as a growing medium of beans. In addition, the application of harvest interval setting in combination with the use of granular organic fertilizer probably can  improve production and quality bean pods. The research aimed to find out granular organic fertilizer doses and harvest interval setting that resulted in good effects on the growth, yield, and quality of beans grown on Inceptisol from Jatinangor, West Java. A field experiment was carried out at Ciparanje field, Jatinangor, West Java from February to April 2016. The experiment was arranged in a Randomized Block Design (RBD) with 12 treatments and 3 replications. The results showed that the dose of 150 kg ha-1 granular organic fertilizer and harvest interval of every two days resulted in shoot:root ratio of 12.8, increased percentage of productive branches up to 57.48%, increased percentage of grade B pods (60.17%) and lowered the percentage of grade C pods (29.21%).
Co-Authors A. Nurfitriana A. Nurfitriana, A. A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdilah, Nurullah Asep Ade Risti Oktavia Ade Risti Oktavia Agus Arip Munawar Ahmad Saddam Amelia Amelia Andayaningsih, Poniyah Andri Tri Cahyono ANNE NURAINI Anni Yuniarti Ardika Albi Fauzi Arif Affan Wicaksono Aris Ma’ruf Aris Ma’ruf Arti Wahyu Utami Baarri, Ahmad Ni’matullah Al Desi Trisnawati Desmak Pertiwi, Fernanda Diding Suhandy Diky Indrawibawa Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Diyan Yunanto Setyaji diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Dyah Rohma Wati Erni Suminar Erny Suminar Fajrianti Anandya Habibah Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Fauzi Ahmad Muda Fernanda Desmak Pertiwi Fernanda Desmak Pertiwi Fiky Yulianto Wicaksono Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Fitria Eka Resti Wijayanti Giyarto, Gunes Grace Pratiwi Manurung Gultom, Siska Rahmayani Gustiono Tegar Prasetyo Haifa Ruwaidah Hari Hariadi Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri, Ine Elisa Jajang Sauman Hamdani Kurniasari, Indah Lestari, Rahma Wati Lilis Sugiarti Luciana Djaya Lutfiyyah, Syarief Aanisah M Faizal Fathurrohim M Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah Maira, Faizah Maolana, Adrian Mathar, Irmawati Maulana, Yusuf Eka Ma’ruf, Aris Mochamad Arief Soleh Mochammad Imron Awalludin Mu’jijah Mu’jijah Muhamad Aditia Ghifari Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhammad Faizal Fathurrohim Muhammad Nur Muhammad Rizki Muhardiono, Iman N. Raniska N. Raniska, N. Nai’matul Retno Faizah Naini, Al Arofatus Nedya Deninta Nedya Deninta Nedya Deninta Ningtias, Retna Yulrosly Nisa, Kahirun Noladhi Wicaksana Oktavia Ade Risti Oktavia, Ade Risti Putri, Dina Rachman, Aulia Afifah Rahmat Budiarto Ratna Fitry Yenny Reni Purbanova Resti Nurjanah Rezaldi, Firman Rika Bhernike Sitepu Risa Nurul Falah Risa Nurul Falah Risti, Oktavia Ade Rosniawati, Santi Rufaidah, Fathi Ruminta Ruminta S. Puspadewi S. Puspadewi, S. Safitri, Endang Salsabila, Syifa Saraswati Prabawardani Sasmita, Heny Shazma Anwar  Siska Dwi Anggraeni Siska Rasiska Siti Suharyatun Sitompul, Kiki Nuratni Sofa Fajriah Sri Waluyo Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Suyamto Syarief Aanisah Lutfiyyah SYARIFUL MUBAROK Syariful Mubarok Tengku Sabrina Tino M Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Titin Sulastri Tri Mayanti Trisnawati, Desi Ucu Wandi Somantri Unang Supratman Usman Setiawan Uum Umiyati Uum Umiyati Varinto, Irvan Wahyu Ferdiyansyah Wawan Sutari Wawan Sutari Wibawa, Rangga Yayan Sumekar Yayat Rochayat Suradinata Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yulia, Meinilwita Yulia, Meinilwita Yuliana Kolo Yussi Rabani Zulfatunnisa, Zulfatunnisa