p-Index From 2020 - 2025
7.396
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas 1-Methylcyclopropene (1-MCP) terhadap ketahanan simpan bunga potong mawar (Rosa hybrida Hort.) Dinnur Afiifah; Wawan Sutari; Kusumiyati Kusumiyati; Erni Suminar; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.892 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11547

Abstract

Mawar (Rosa hybrida Hort.) merupakan salah satu tanaman hias yang populer dan banyak diminati di kalangan masyarakat. Namun, salah satu permasalahan yang sering dialami oleh produsen dan konsumen mawar adalah daya simpan nya yang cukup singkat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi 1-MCP serta lama aplikasi yang tepat dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura Universitas Padjadjaran pada bulan Desember 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Sederhana dari tujuh perlakuan yaitu kontrol, pemberian 1-MCP 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1  yang diberikan selama  6 jam, serta 0.1, 0.5, dan 1 μL L-1 yang diberikan selama 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi 1 μL L-1 1-MCP selama 24 jam memberikan hasil terbaik dengan mempertahankan lama segar bunga potong mawar cv Avalance putih selama 9.67 hari.Kata kunci: Lama kesegaran, bunga potong mawar cv. Avalance putih, 1-MCP 
Pemanfaatan fenomena pembentukan buah partenokarpi dalam perspektif pertanian di Indonesia Firman Rezaldi; Muhammad Abdilah Hasan Qonit; Anne Nuraini; Kusumiyati Kusumiyati; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.887 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.21172

Abstract

Sari. Buah merupakan organ reproduktif yang memainkan peranan penting pada tanaman dalam proses perbanyakan tanaman dan penyebaran biji. Biji akan terbentuk akibat adanya proses polinasi dan fertilisasi. Pada beberapa jenis buah keberadaan biji tidak diinginkan, sehingga sekarang sudah banyak dikembangkan buah tanpa biji atau buah partenokarpi. Secara garis besar partenokarpi terdiri dari dua kelompok utama, yaitu partenokarpi alami dan partenokarpi buatan. Pisang, tomat, dan manggis merupakan contoh tanaman yang bersifat partenokarpi alami. Pembetukan buah partenokarpi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah penggunaan hormone auksin/giberelin, iridiasi polen, perubahan jumlah kromosom, gene  silencing, modifikasi gen, dan genome editing tools. Review ini menjelaskan mengenai pembentukan buah partenokarpi melalui pendekatan bioteknologi.Kata Kunci: Bioteknologi, partenokarpi alami, partenokarpi buatan, buah  AbstractFruit is a reproductive organ that plays an important role in plants for plant propagation and seed dispersal. Seeds will be formed due to the process of pollination and fertilization. In some types of fruit, seed in the fruit is not expected, therfore recently many study have been conducted to develop seedless fruit (parthenocarpic fruit). Seedless fruit consists of two main groups namely natural and artificial partenocarpic. Bananas, tomatoes, and mangosteen are examples of natural parthenocarpy plants. Artificial parthenokarpi fruit can be developed in several methods including the use of plant hormone i.e. auksin or gibberellin, pollen iridiation, changes in chromosome number, gene silencing, gene modification, and genome editing tools. In this review, it is explained about the formation of parthenocarp fruit through a biotechnology approach. Keywords: Biotechnology, natural parthenocarpy, artificial parthenocarpy, and fruit
Pengaruh Pemberian berbagai konsentrasi benzyl amino purine (BAP) terhadap pertumbuhan tiga kultivar tanaman kamboja jepang (Adenium arabicum) Yayat Rochayat Suradinata; Ine Elisa Putri; Kusumiyati Kusumiyati
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.935 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11550

Abstract

Adenium arabicum disebut sebagai mawar gurun. Tanaman ini memiliki bonggol. Bonggol dapat diperbesar dengan bantuan benzil amino purine (BAP). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara tiga kultivar Kamboja Jepang (Adenium arabicum) dengan lima konsentrasi (BAP) yang digunakan, untuk memperoleh kultivar diuji yang memiliki pertumbuhan paling baik dengan perlakuan berbagai konsentrasi BAP. Penelitian dilakukan dari bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016 di rumah kaca Ciparanje Fakultas Pertanian Univesitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial) yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama yaitu kultivar Yak saudi, Ra Chi Nee pan Dok (RCN) dan Thai Socotranum dan faktor kedua yaitu konsentrasi BAP terdiri atas 0 part per million (ppm), 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara kultivar dan konsentrasi BAP terhadap jumlah daun dan diameter bonggol. Kultivar Thai Socotranum dan Yak saudi menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih tinggi dicirikan dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman Adenium arabicum, rata-rata  pertambahan luas daun tinggi tanaman Adenium arabicum dan rata-rata pertambahan tunas lateral tinggi tanaman Adenium arabicum yang lebih tinggi daripada RCN namun pada rata-rata pertambahan bonggol tanaman tinggi tanaman Adenium arabicum kultivar Thai Socotranum dan RCN menunjukkan petumbuhan yang lebih baik. Perlakuan BAP dengan konsentrasi 150 ppm dan 200 ppm menghasilkan rata-rata pertumbuhan lebih tinggi dicirikan dari rata-rata pertambahan jumlah daun, rata-rata pertambahan tinggi dan rata-rata pertambahan tunas lateral. Pada rata-rata  pertambahan luas daun konsentrasi 100 ppm menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik daripada konsentrasi yang lainnya. Kultivar Thai Socotranum dan BAP 150 ppm menunjukkan hasil perlakuan terbaik.Kata Kunci : Adenium arabicum, BAP, Diameter Bonggol, Konsentrasi, Sitokinin
Mutu buah sawo selama periode simpan berbeda Kusumiyati Kusumiyati; Farida Farida; Wawan Sutari; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.912 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14385

Abstract

Buah sawo adalah salah satu buah tropik yang dipanen sebelum matang fisiologis, sehingga membutuhkan masa penyimpanan. Proses penyimpanan dilakukan saat proses distribusi. Selama masa penyimpanan terjadi perubahan mutu buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan mutu buah sawo yang terjadi selama masa simpan terhadap kekerasan buah, kadar air dan total padatan terlarut (TPT). Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Juli 2017 di Laboratorium Tekno-logi Produksi Tanaman Divisi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penyimpanan 0 hari (P0), penyimpanan 5 hari (P5) dan penyimpanan 10 hari (P10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode simpan yang berbeda berpengaruh terhadap berbagai parameter mutu buah sawo, seperti kekerasan buah, kadar air dan TPT. Kata Kunci: Buah Klimaterik, Kadar Air, Kekerasan Buah, Penyimpanan, Total Padatan Terlarut
Pengaruh interval penyiraman terhadap pertumbuhan dan adaptasi tiga bawang merah komersial Grace Pratiwi Manurung; Kusumiyati Kusumiyati; Jajang Sauman Hamdani
Kultivasi Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i1.34836

Abstract

AbstrakAir merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian air yang sering dapat menyebabkan kelembaban tinggi (> 70%) dan menjadi tempat tumbuh yang baik bagi hama dan penyakit sedangkan air yang tidak mencukupi dapat menyebabkan cekaman kekeringan bagi tanaman. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu tanaman yang peka terhadap ketersediaan air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interval penyiraman yang efektif dan efisien terhadap pertumbuhan tiga kultivar unggul bawang merah. Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan milik Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran (± 730 meter di atas permukaan laut). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari tiga petak utama dan tiga anak petak yang diulang sebanyak 4 kali. Petak utama adalah kultivar, yang terdiri dari kultivar (cv.) Bima, cv. Trisula, dan cv. Sumenep, sedangkan anak petak adalah interval penyiraman, yang terdiri dari penyiraman sehari sekali, dua hari sekali, dan tiga hari sekali. Hasil percobaan menunjukkan adanya interaksi antara interval penyiraman dan kultivar terhadap bobot akar dan kadar air relatif daun. Pengaruh mandiri dari perlakuan kultivar maupun interval penyiraman mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar, sementara tidak terjadi pengaruh yang nyata pada kandungan klorofil maupun konduktansi stomata. Tanaman bawang merah dapat beradaptasi pada kekurangan air dengan memperpendek tinggi tanaman, mengurangi jumlah daun, dan memperpanjang akar. Interval penyiraman yang menghasilkan pertumbuhan terbaik pada semua kultivar yang diuji adalah sehari sekali.Kata Kunci : Klorofil · Konduktansi stomata · cv. Bima · cv. Trisula · cv. Sumenep AbstractWater is one of environmental factor that affect plant growth and development. Frequent watering can cause high humidity (> 70%) and become a good medium and growing place for pest and disease, but infrequent watering can cause water stress for the plant. Shallot is one of the sensitive plant to water availability. This study aimed to determine the effective and efficient watering interval for supporting the growth of three superior cultivars of shallot. The experiment was conducted in the experimental garden of Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran (± 730 meter above sea level). The experimental design was split plot design consisted of three main plots, three sub plots and four replications. The main plot was cultivar, i.e., cv. Bima, cv. Trisula, and cv. Sumenep. The sub plot was watering interval, i.e., once a day (1 day 1x), once in two days (2 days 1x), and once in three days (3 days 1x). The result showed that there was an interaction between watering intervals and cultivars on root weight and relative water content of leaves. The independent effect of cultivar factor and watering interval affected plant height, number of leaves, and root length, while there was no significant effect on chlorophyll content and stomatal conductance. Shallot could adapt to water shortages by shortening plant height, reducing the number of leaves, and extending roots. Watering interval that caused the best growth performance on all tested cultivars was once a day.Keywords: Chlorophyll · Stomatal conductance · cv. Bima · cv. Trisula · cv. Sumenep
Pengaruh cara pemberian pupuk NPK dan frekuensi pemberian paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G0 di dataran medium Jajang Sauman Hamdani; Sumadi Sumadi; Kusumiyati Kusumiyati; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 20, No 3 (2021): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v20i3.35977

Abstract

AbstrakProduksi benih kentang (Solanum tuberosum L) di dataran medium dapat menjadi pilihan untuk menghindari kerusakan lingkungan dan terbatasnya areal untuk produksi benih kentang di dataran tinggi. Salah satu upaya untuk peningkatan produksi benih kentang generasi ke-0 (G0) adalah  pemberian pupuk NPK dan zat pengatur tumbuh. Sehubungan hal tersebut, maka perlu dilakukan kajian cara pemberian pupuk NPK dan frekuensi pemberian paklobutrazol yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil benih kentang G0 di dataran medium. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara cara pemberian pupuk NPK dan frekuensi pemberian paklobutrazol yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil benih kentang G0 di dataran medium. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Kampus Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok  Faktorial. Faktor pertama adalah cara pemberian pupuk NPK (butiran, cair, butiran+cair) dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian paklobutrazol (1 kali pada 50 hari setelah tanam (HST); 2 kali pada 50 dan 60 HST; dan 3 kali pada 50, 60, dan 70 HST). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara cara pemberian pupuk NPK dan frekuensi pemberian paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan hasil benih kentang G0. Cara pemberian pupuk NPK yang dicairkan dapat meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot kering tanaman, jumlah ubi (7,61knol/tanaman), dan bobot ubi benih kentang G0, yaitu 98,75 g/tanaman. Frekuensi pemberian paklobutrazol 3 kali yang diberikan pada umur 50, 60, dan 70 HST mampu meningkatkan kandungan klorofil, jumlah ubi (7,50 knol/tanaman), dan bobot ubi benih kentang G0 tertinggi, yaitu  104,40 g/tanaman.Kata kunci: Dataran medium ∙ Kentang G0 ∙ NPK ∙ Paklobutrazol  Abstract Potato (Solanum tuberosum L.) seed production in medium altitude land can be another option to avoid environmental damage and limited seed production area in the high altitute land. The effort to increase the production of G0 potato seed is to apply NPK fertilizer and plant growth regulators. There, it is necessary to research the proper application of NPK fertilizer and the frequency of paclobutrazol application to increase the growth and yield of Go potato seeds in medium plains. This study aims to determine the interaction between the application of NPK fertilizer and the frequency of paclobutrazol application that can increase the growth and yield of G0 potato seeds in medium plains. The experiment was carried out at the experimental filed of Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. The experimental design used was a factorial randomized block design. The first factor was the application method of NPK fertilizer (granules, liquid, granular + liquid) and the second factor was the frequency of paclobutrazol application, i.e., 1 time only at 50 days after planting (DAP), 2 times at 50 DAP and 60 DAP and 3 times at 50 DAP, 60 DAP, 70 DAP. The experimental results showed that there was no interaction between the method of NPK fertilizer application and the frequency of paclobutrazol application on the growth and yield of G0 potato seeds. The application method of NPK fertilizer in form of liquid fertilizer could increase plant height, leaf area, leaf area index, plant dry weight, numbers of G0 seed tubers (7.61 knol plant-1) and tuber weights per plant (98.75 g plant-1). The frequency of 3 times NPK fertilizer applied at 50 DAP, 60 DAP, and 70 DAP was able to increase the chlorophyll content, numbers of G0 seed tubers for about 7.50 knol plant-1, and the highest of tuber weight for about 104.40 g plant-1.Keywords: Medium plain ∙ G0 potato ∙ NPK ∙ Paclobutrazol 
Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang Tino Mutiarawati Onggo; Kusumiyati Kusumiyati; A. Nurfitriana
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.419 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11716

Abstract

Tanaman tomat beef merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang peka terhadap penyakit tular-tanah. Penerapan teknologi sambung batang dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit tersebut sehingga dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang optimal. Penanaman dalam polybag dimaksudkan agar rumah plastik dapat digunakan untuk penanaman tomat secara kontinyu. Arang sekam sebagai salah satu bahan pembenah tanah diaplikasikan untuk perbaikan tanah Inceptisol Jatinangor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi penambahan bahan pembenah arang sekam dan ukuran polybag yang berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat beef kultivar Valouro hasil sambung batang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016 di dalam rumah plastik Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu ukuran polybag: 30cm x 35cm, 35cm x 35cm, dan 35cm x 40cm; faktor kedua yaitu penambahan bahan pembenah arang sekam: tanpa penambahan (kontrol), 10% (v/v) arang sekam, dan 20% (v/v) arang sekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan ukuran polybag dan penambahan arang sekam terhadap semua parameter pengamatan. Ukuran polybag terbesar (35cm x 40cm) berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman dan persentase jumlah dan bobot buah kualitas A sebaliknya menurunkan persentase jumlah dan bobot buah kualitas C, sedangkan pada penambahan arang sekam 20% (v/v) diameter batang menjadi lebih kecil.Kata kunci : tomat beef, pertumbuhan, hasil, kualitas buah
Induksi partenokarpi dengan GA3 pada zucchini (Cucurbita pepo L) Risa Nurul Falah; Jajang Sauman Hamdani; Kusumiyati Kusumiyati
Kultivasi Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.128 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i3.22423

Abstract

Sari  Buah zucchini partenokarpi dihasilkan  agar lebih efisien dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi GA3 dan waktu aplikasi terhadap partenokarpi. Penelitian dilakukan dengan penyemprotan GA3 pada perlakuan 0 ppm pollinated; 0, 500, 1.000, 1.500 ppm unpollinated; yang diaplikasikan pre anthesis dan anthesis. Perlakuan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan tiga ulangan. Analisis varian menggunakan Uji Fdengan tingkat kepercayaan 95%.  Uji lanjut menggunakan Tukey pada taraf nyata 5%. Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis data adalah Minitab 17. Hasil penelitian pada konsentasi 1.500 ppm dan waktu aplikasi pre anthesis responsif dalam induksi  partenokarpi pada buah zucchini.Kata Kunci: konsentrasi, GA3,  partenokarpi, biji, zucchiniAbstract. Parthenocarpy zucchini fruit is produced to be more efficient in processing as food. This experiment aimed to determine the effect of GA3 application and time of application on parthenocarpy fruit formation in zucchini. The GA3 treatment was carried out by spraying 0 ppm to pollinated flower; 0 500, 1000, and  1500 ppm  to unpollinated flower. GA3 was applied at pre anthesis and anthesis. This experiment was arranged using Factorial Randomized Block Design (RBD) with three replications. Analysis of variance using the F Test with a confidence level of 95% followed with Tukey at the 5% significance level using Minitab 17. The experimental results showed that the concentration of 1000 ppm applied at pre anthesis were responsive in producing parthenocarpy zucchini fruit.Keywords: parthenocarpy, GA3, zucchini, seed number, concentrate
Pengaruh waktu simpan terhadap nilai total padatan terlarut, kekerasan dan susut bobot buah mangga arumanis Kusumiyati Kusumiyati; Farida Farida; Wawan Sutari; Jajang Sauman Hamdani; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.531 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i3.18698

Abstract

Sari Mangga arumanis merupakan salah satu komoditi mangga unggulan di daerah Majalengka, Jawa Barat. Para pedagang pada umumnya memasarkan buah mangga menggunakan keranjang anyaman bambu terutama dengan tujuan agar konsumen lebih mudah membawanya. Selain itu, harga keranjang anyaman bambu juga murah, sehingga kemasan keranjang anyaman bambu banyak digunakan petani buah mangga. Selama penyimpanan, buah mangga mengalami perubahan komposisi kimia dan juga fisik. Perubahan tersebut mencakup nilai kekerasan buah, total padatan terlarut (TPT), dan susut bobot buah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan nilai kekerasan, TPT dan susut bobot buah pada waktu simpan berbeda menggunakan keranjang anyaman bambu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakukan yaitu penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari dengan 10 ulangan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 90 sampel buah mangga arumanis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai kekerasan, TPT dan susut bobot buah pada tiap perlakuan.Kata Kunci: Kekerasan buah ∙ Keranjang anyaman bambu  ∙ Klimakterik ∙ Total padatan terlarut Abstract Arumanis mango is one of mango’s leading commodities in Majalengka, West Java. Fruit sellers generally marketed mango fruit using bamboo wicker baskets mainly with the aim of making it easier for consumers to carry the fruit. In addition, the price of bamboo wicker basket is also cheap, hence the packaging of bamboo wicker basket is widely used by mango fruit sellers. During storage, mangoes experience changes in chemical and physical properties. These changes include the value of fruit firmness, total dissolved solids (TDS), and weight loss. The purposes of this study were to determine changes in firmness, TDS and weight loss at different storage duration using bamboo wicker baskets. The experimental design used in this research was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 3 treatments, which are 0 day, 7 days and 14 days storage duration with 10 replications. The numbers of samples used were 90 samples of arumanis mangoes. The results of this study indicated that there were changes in the value of firmness, TDS and weight loss in each treatment.Keywords:  Bamboo wicker basket  ∙   Climacteric ∙    Fruit firmness  ∙    Total  dissolved  solids
Kualitas buah mangga selama penyimpanan pada keranjang anyaman bambu dengan identifikasi ruang warna L*,a* dan b* Kusumiyati Kusumiyati; Farida Farida; Wawan Sutari; Syariful Mubarok
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.109 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i2.17023

Abstract

Sari Penanganan pascapanen pada produk hortikultura sangat penting. Pengemasan yang tepat akan membantu produk hortikultura seperti buah mangga arumanis dapat mempertahankan kualitasnya selama proses distribusi. Salah satu jenis pengemasan buah mangga yang umum digunakan adalah dengan mengunakan keranjang anyaman bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  perubahan nilai kualitatif warna kulit buah mangga arumanis selama masa penyimpanan dalam kemasan keranjang anyaman bambu. Penelitian ini dilakukan pada Maret sampai Mei 2018 bertempat di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan terdari dari 0 hari (S0), 7 hari (S7) dan 14 hari (S14) masa simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama masa simpan berpengaruh terhadap berbagai parameter nilai warna kulit buah mangga arumanis yang meliputi nilai L*, a* dan b*.Kata kunci: Klimakterik, keranjang anyaman bambu, penyimpanan, warna kulit buahAbstract Postharvest handling of horticultural product is important. Proper packaging ensures the horticultural product such as mangoes cv.arumanis to maintain the quality during the distribution. One of common mango packings is the use of bamboo wicker basket pack. The purpose of this research was to investigate the change of qualitative value of mango cv.arumanis skin color during storage using bamboo wicker basket pack. This research was conducted from March to May 2018 at Horticulture Laboratory of Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The experimental design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 9 replications. The treatments consisted of0 day (S0), 7 days (S7) and 14 days (S14) storage duration. The results revealed that the storage durationaffected various parameters of skin color values of mango cv.arumanis fruit including L*, a* and b* values. Keywords: Bamboo wicker basket, climacteric, fruit skin color, storage 
Co-Authors A. Nurfitriana A. Nurfitriana, A. A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdilah, Nurullah Asep Ade Risti Oktavia Ade Risti Oktavia Agus Arip Munawar Ahmad Saddam Amelia Amelia Andayaningsih, Poniyah Andri Tri Cahyono ANNE NURAINI Anni Yuniarti Ardika Albi Fauzi Arif Affan Wicaksono Aris Ma’ruf Aris Ma’ruf Arti Wahyu Utami Baarri, Ahmad Ni’matullah Al Desi Trisnawati Desmak Pertiwi, Fernanda Diding Suhandy Diky Indrawibawa Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Diyan Yunanto Setyaji diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Diyan Yunanto Setyaji Dyah Rohma Wati Erni Suminar Erny Suminar Fajrianti Anandya Habibah Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Farida Fauzi Ahmad Muda Fernanda Desmak Pertiwi Fernanda Desmak Pertiwi Fiky Yulianto Wicaksono Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Firman Rezaldi Fitria Eka Resti Wijayanti Giyarto, Gunes Grace Pratiwi Manurung Gultom, Siska Rahmayani Gustiono Tegar Prasetyo Haifa Ruwaidah Hari Hariadi Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri, Ine Elisa Jajang Sauman Hamdani Kurniasari, Indah Lestari, Rahma Wati Lilis Sugiarti Luciana Djaya Lutfiyyah, Syarief Aanisah M Faizal Fathurrohim M Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah M. Fariz Fadillah Maira, Faizah Maolana, Adrian Mathar, Irmawati Maulana, Yusuf Eka Ma’ruf, Aris Mochamad Arief Soleh Mochammad Imron Awalludin Mu’jijah Mu’jijah Muhamad Aditia Ghifari Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhammad Faizal Fathurrohim Muhammad Nur Muhammad Rizki Muhardiono, Iman N. Raniska N. Raniska, N. Nai’matul Retno Faizah Naini, Al Arofatus Nedya Deninta Nedya Deninta Nedya Deninta Ningtias, Retna Yulrosly Nisa, Kahirun Noladhi Wicaksana Oktavia Ade Risti Oktavia, Ade Risti Putri, Dina Rachman, Aulia Afifah Rahmat Budiarto Ratna Fitry Yenny Reni Purbanova Resti Nurjanah Rezaldi, Firman Rika Bhernike Sitepu Risa Nurul Falah Risa Nurul Falah Risti, Oktavia Ade Rosniawati, Santi Rufaidah, Fathi Ruminta Ruminta S. Puspadewi S. Puspadewi, S. Safitri, Endang Salsabila, Syifa Saraswati Prabawardani Sasmita, Heny Shazma Anwar  Siska Dwi Anggraeni Siska Rasiska Siti Suharyatun Sitompul, Kiki Nuratni Sofa Fajriah Sri Waluyo Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Suyamto Syarief Aanisah Lutfiyyah SYARIFUL MUBAROK Syariful Mubarok Tengku Sabrina Tino M Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Tino Mutiarawati Onggo Titin Sulastri Tri Mayanti Trisnawati, Desi Ucu Wandi Somantri Unang Supratman Usman Setiawan Uum Umiyati Uum Umiyati Varinto, Irvan Wahyu Ferdiyansyah Wawan Sutari Wawan Sutari Wibawa, Rangga Yayan Sumekar Yayat Rochayat Suradinata Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yulia, Meinilwita Yulia, Meinilwita Yuliana Kolo Yussi Rabani Zulfatunnisa, Zulfatunnisa