Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Antibacterial effects of plants from lembang highland towards skin-infecting microorganisms Anna Choirunnisa; Ita Nur Anisa; Dwi Yuliana Prasita; Suci Nar Vikasari
Science Midwifery Vol 11 No 1 (2023): April: Midwifery and Health Sciences
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v11i1.1198

Abstract

Bacterial skin infection is a common infection in Indonesia. Staphylococcus aureus cause skin and soft tissue infections and Propionibacterium acnes causes acne (acnes vulgaris). Moringa oleifera, Piper betle, and Leucaena leucocephala leaves traditionally use as. This study aims is to evaluate antimicrobial activity of the ethanol extract of the leaves from Lembang highland against S. aureus and P. acnes. The extract of each leaves prepared using reflux in 50% ethanol and examination of antibacterial activity of the ethanol extract using the microdilution method in vitro. The results showed that the ethanol extracts of M.oleifera, P.betle, and L.leucocephala leaves had antibacterial activity against S. aureus and P. acnes with different minimum inhibitory concentrations. The greatest antibacterial activity against S.aureus was shown by the ethanol extract of moringa leaves (MIC = 1024 µg/ml), where the greatest antibacterial activity against P. acnes was possessed by the ethanol extract of betel leaves (MIC = 512 µg/ml).
EFEK ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN CERME (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) PADA TIKUS WISTAR BETINA Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Ririn Sinaga; Redya Hernawati; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v1i1.1

Abstract

Cerme (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) merupakan salah satu tumbuhan yang oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan kadar kolesterol tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antikolesterol ekstrak etanol daun cerme pada tikus Wistar betina, dan menguji salah satu mekanisme kerjanya melalui uji efek penghambatan penyerapan kolesterol di saluran cerna. Ekstrak etanol dibuat dengan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Induksi kolesterol pada hewan uji dilakukan dengan pemberian kolesterol murni 400 mg/kg bb per oral dan 0,01% propiltiourasil dalam air minum ad libitum. Ekstrak etanol daun cerme diberikan pada dosis 22,5 dan 45 mg/kg bb, dan sebagai pembanding digunakan ezetimibe 0,9 mg/kg bb. Parameter yang diukur adalah bobot badan, kadar kolesterol dalam serum dan kadar kolesterol dalam feses. Hasil pengujian dianalisis statistik menggunakan Uji-t. Hasil uji persen relatif kadar kolesterol dalam serum menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cerme dosis 22,5 da n 45 mg/kg bb mampu menghambat pembentukkan kolesterol jika dibandingkan terhadap kontrol pada hari ke-14, dimana efek penghambatan pembentukkan kolesterol terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etanol dosis 45 mg/kg bb. Hasil uji persen relatif kadar kolesterol dalam feses menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun cerme dosis 22,5 dan 45 mg/kg bb memiliki efek penghambatan penyerapan kolesterol jika dibandingkan terhadap kontrol mulai hari ke 3 sampai hari ke 14. Hasil pengujian bobot badan hewan yang diberi sediaan uji ekstrak etanol cerme dan pembanding ezetimibe tidak menunjukkan peningkatan mulai hari ke 3 sampai hari ke 14. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa efek antikolesterol dari ekstrak etanol daun cerme berkaitan dengan kemampuannya menghambat penyerapan kolesterol di saluran cerna.
UJI EFEK ANTITUKAK LAMBUNG EKSTRAK AIR HERBA BAYAM MERAH(Amaranthus tricolor L.)TERHADAP TIKUS WISTAR BETINA Novia Anggraeni Hanafi; Afifah Bambang Sutjiatmo; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i1.11

Abstract

Herba bayam merah (Amaranthus tricolor Linn) dilaporkan dapat mengatasi gangguan lambung yang disebabkan asam berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antitukak lambung ekstrak air herba bayam merah. Ekstrak air herba bayam merah dibuat dengan cara perendaman pada air dingin selama 2 jam, selanjutnya disaring dan filtrat dikeringkan menggunakan freeze dry. Dosis ekstrak air herba bayam merah yang digunakan adalah 47,5; 95, dan 190 mg/kg bb, dan digunakan simetidin72 mg/kg bb sebagai pembanding. Induksi tukak lambung dilakukan dengan pemberian asetosal500 mg/kg bb dan pengikatan pilorus. Parameter yang diukur adalah keasaman lambung, jumlah tukak, diameter tukak, indeks tukak. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air dosis 47,5; 95, dan 190 mg/kg bb mampu menurunkan keasaman lambung, menurunkan jumlah tukak lambung dan memperkecil diameter tukak lambung jika dibandingkan kelompok kontrol. Dosis ekstrak air herba bayam merah yang paling efektif sebagai anti tukak lambung adalah 190 mg/kg bb dan setara dengan pembanding simetidin 72 mg/kg bb (p>0,05).
EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK AIR DAUN KENCANA UNGU Ayu Nurfitiria Rahmi; Afifah Bambang Sutjiatmo; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i2.17

Abstract

Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk mengobati diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik ekstrak air daun kencana ungu dengan menggunakan metode toleransi glukosa pada tikus Wistar jantan. Ekstrak air daun kencana ungu dibuat dengan metode perebusan, pengeringan menggunakan freeze dry. Dosis ekstrak air daun kencana ungu yang digunakan adalah  30, 60 dan 90 mg/kg bb, dengan pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah pada menit ke-0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia daun kencana ungu mengandung flavonoid, alkaloid, polifenonl, tanin, steroid, triterpenoid, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid; sedangkan ekstrak air daun kencana ungu mengandung flavonoid,  alkaloid, polifenol, tanin, kuinon, monoterpernoid, seskuiterpenoid. Hasil uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa dosis uji ekstrak air kencana ungu dosis 30, 60, dan 90 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda bermakna bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Ekstrak air daun kencana ungu dosis 60 mg/kg bb memiliki efek hipoglikemic terbaik dan setara denga pembanding klorpropamid dosis 22,5 mg/kg bb.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR HERBA PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L) VAHL) PADA MENCIT SWISS WEBSTER Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Candra Candra; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v3i2.103

Abstract

ABSTRAK Herba pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) secara tradisional dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti infeksi dan batu saluran kencing, diuretik, rheumatik, sakit tenggorokan (faringitis), pembersih darah, datang haid tidak teratur, keputihan, hepatitis A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan penggunaan herba pecut kuda pada hewan uji. Ekstrak air herba pecut kuda dibuat dengan metode perebusan dalam air suling selama 30 menit. Pengujian toksisitas akut dilakukan mengacu pada pedoman BPOM. Pengujian toksisitas akut dilakukan pada mencit Swiss Webster jantan dan betina dengan pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda pada dosis 100, 500, 2.000, 5.000 dan 10.000 mg/kg bb. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Hasil menunjukkan bahwa selama 14 hari setelah pemberian tunggal ekstrak air herba pecut kuda, tidak ada kematian pada seluruh hewan uji. Dapat disimpulkan bahwa LD50 ekstrak air herba pecut kuda lebih besar dari 5.000 mg/kg bb. Kata kunci: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, toksisitas akut, ekstrak air, LD50 ABSTRACT Traditionally, Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) is used to treat various diseases such diuretic and rheumatic. The research objective was to determine safety of water extract S. jamaicensis herbas in mice. Water extract of S. jamaicensis were made using boiled water for 30 minutes. Acute toxicity test was done according to BPOM. Acute toxicity test was performed on Swiss Webster mice with a single administration of the water extract at doses of 100, 500, 2.000, 5.000 and 10.000 mg/kg bw. Observations of animal were done for a total of 14 days. The results showed that during 14 days of observation after single oral administration of water extract of S. jamaicensis up to 10000 mg/kg bw showed no toxicity of all experimental animals. It can be conclude that LD50 of water extract of S. jamaicensis is greater than 5.000 mg/kg bw. Keywords: pecut kuda, Stachytarpheta jamaicensis, acute toxicity, water extract, LD50
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN KECUBUNG GUNUNG (Brugmansia candida Pers) TERHADAP DEPRESIASI KATALEPSI Ita Nur Anisa; Sulaeman Al Jati; Suci Nar Vikasari
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v8i1.286

Abstract

Katalepsi merupakan tanda efek ekstrapiramidal dari obat-obatan yang menghambat transmisi dopaminergik atau meningkatkan pelepasan histamin di otak. Salah satu tanaman yang memiliki efek menurunkan kadar histamine adalah kecubung gunung. Metode yang di gunakan adalah pencegahan di mana hewan diuji di bagi dalam beberapa kelompok, yang terdiri atas kelompok kontrol yang diberikan Natrium CMC 10 mL/kg bb secara oral, kelompok pembanding di berikan difenhidramin hidroklorida 1 mg/kg bb mencit secara intraperitoneal, dan 3 kelompok terakhir di berikan ekstrak air daun kecubung gunung 0,315 mg/20g bb mencit ; 0,63 mg/20 g bb mencit ; serta dosis 1,26 mg/20g bb mencit secara per oral. Semua kelompok di induksi oleh obat klonidin 1 mg/kg bb mencit secara subkutan setelah 30 menit pemberian sediaan uji, kemudian di ukur durasi katalepsinya pada rentang waktu 5, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit. Parameter yang digunakan adalah durasi katalepsi. Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu kelompok ekstrak air daun kecubung gunung dosis 0,63 mg/20 g bb mencit merupakan ekstrak yang paling sedikit durasi katalepsinya dibandingkan dengan kelompok kontrol, pembanding dan dua dosis ekstrak yang lain. Rata –rata kumulatif durasi katalepsinya yaitu 1,5s + 1,1 ; 3,0s + 1,5; 4,3s +1,9 ; 7,2s + 2,9 ; 9,4s + 3,1 ; 11,9s + 3,1 dan pada menit terakhir 14,7s + 3,4. Hasil yang didapatkan berbeda bermakna secara statistik pada P<0,05 di bandingkan dengan kelompok kontrol dengan uji T-student. Kesimpulan yang didapatkan bahwa ekstrak air daun kecubung gunung memiliki efek menurunkan durasi katalepsi yang di induksi oleh klonidin.
COST OF ILLNESS PASIEN KANKER PARU-PARU RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI BANDUNG Oskar Skarayadi; Syarifuddin Syarifuddin; Dzikrial Sa’id; Suci Nar Vikasari
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 7 No 2 (2024): March 2024
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kanker merupakan penyakit katastropik yang membutuhkan biaya yang yang besar. Cost of illness merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan karena menjadi suatu metode untuk menilai beban ekonomi dari penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis Cost Of Illness pada pasien rawat inap yang mengidap penyakit kanker paru-paru peserta JKN . Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan rancangan deskriptif cross sectional menggunakan hasil studi pembiayaan yang dilakukan salah satu RSUD di Bandung. Data yang diambil merupakan data rekam medis dan biaya medis pasien ddpada periode Januari- Juni 2023. Didapatkan sebanyak 21 populasi dengan 27 episode perawatan yang sesuai kriteria inklusi yang menunjukkan total biaya rill berdasarkan perspektif rumah sakit pada pasien Tumor Paru dengan kode INA-CBG’s (J-4-14) sebesar Rp. 107.865.061 dan pasien dengan total biaya pada penyakit Prosedur Sisten Pernafasan Sangat Kompleks (J-1-10) sebesar Rp. 34.627.221. Sedangkan Perbandingan selisih dari tarif INA-CBG’s dengan tarif rill pada pasien kanker didapatkan hasil selisih total Rp. 143.633.469. Kesimpulan dari penelitian ini terjadi selisih positif dimana biaya kesehatan dengan perspektif rumah sakit lebih rendah daripada nilai INA CBG’s
Diuretic Effect of Combination of Watercress (Nasturtium officinale) and Purslane (Portulaca oleraceae) Sutjiatmo, Afifah Bambang; Yuliartati, Ni Luh Ade; Yulianti, Maulidya; Suryani, Suryani; Vikasari, Suci Nar
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 10, No 3 (2023)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v10i3.36330

Abstract

Watercress (Nasturtium officinale) and purslane (Portulaca oleracea) are used to increase urination.This preclinical study aims to prove the diuretic effect of a combination of watercress and purslaneextracts. Simplisia of watercress and purslane herbs mixed with various combinations A (1:9), B(1:3) and C (1:1), then extracted in 50% ethanol. The animals were divided into five groups: control,furosemide 3.6 mg/kgBW, A 38 mg/kgBW, B 28 mg/kgBW, and C 10 mg/kgBW. Diuretic assay wascarried out using the modified Lipschitz method with the parameters observed were cumulative urinevolume for 6 and 24 hours, and potassium levels in 24-hour urine. The results showed the onset ofdiuretic effect of furosemide at 60 minutes, A at 150 minutes, B at 240 minutes and C at 90 minutes.Percent effectiveness of the diuretic in the furosemide was 718%, A 212%, B 231%, and C 368% whencompared to the controls. All combinations of extracts increased sodium and potassium secretion whencompared to controls, but this effect was not as strong as furosemide. All combinations of watercressand purslane herbs have a diuretic effect but weakly saluretic when compared to furosemide and thecombination that gives the best effect is combination C.
Efek Iritasi Sabun Mandi Batang Mengandung Susu Produk Usaha Kecil Menengah di Kota Cimahi Vikasari, Suci Nar; Hermanto, Faizal; Simatupang, Elivas; Sutjiatmo, Afifah Bambang; Sutarna, Titta Hartyana; Puspadewi, Ririn; Rachmawan, Lucky; Haq, Fahmy Ahsanul
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 10, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v10i2.2592

Abstract

One of the ways to increase profit in small and medium business (UKM) in Cimahi is by diversifying its products, through manufacturing of bar soap derived from cow's milk from UKM. The requirement of bath soap is proper acidity (pH) level, otherwise it will make the skin dry, itchy or even increase irritation. Therefore, this in vivo non-clinical irritation evaluation is conducted to evaluate the effects of bar soap produced by UKM in Cimahi according to the guidelines in rat test animals. The animals is divided into five groups and exposed to soap for four hours. Five soap samples is obtained from UKM in Cipageran area, Cimahi. Observations is made at the hours of 1, 4, 24, 48, and 72 hours after exposure and is continued for 14 days. The measured parameters is erythema and edema, and the primary irritation index. The results showed that bar soap containing cow milk produced by UKM in Cimahi did not cause erythema and edema. Primary irritation index of all bath soap samples was 0.0 . It can be concluded that soap bars containing cow's milk produced by Cimahi City UKM including into the category of very mild irritation (negligigle).
Potensi Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Menghambat Denaturasi Protein secara In Vitro Vikasari, Suci Nar; Septiani, Vina; Rahajeng, Dea Julianti
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfionline.v16i2.216

Abstract

Inflammation is a normal response to injury, which is characterized by protein and fluid leakage from blood vessels, causing pain and swelling. This study was conducted to determine the in vitro protein denaturation inhibition activity of roselle calyx extract (Hibiscus sabdariffa L.). Roselle flowers were extracted in stages by maceration with n-hexane, ethyl acetate, and 96% ethanol. The comparator used was diclofenac sodium. Several concentration series of extracts and comparators were prepared, and protein denaturation inhibition experiments on bovine serum albumin (BSA) were conducted. The parameters measured were the inhibition value of protein denaturation at each concentration and the value of 50% inhibition (IC50). The results of the study indicated that n-hexane extract, roselle calyx ethyl acetate, and roselle calyx ethanol (96%) could inhibit protein denaturation. Roselle calyx n-hexane extract exhibited an IC50 46.6748g/mL, ethyl acetate extract exhibited an IC50 225.8391g/mL, and 96% ethanol extract exhibited an IC50 191.5105g/mL, whereas diclofenac sodium exhibited an IC50 8.5437g/mL. The conclusion revealed that roselle calyx extracts in n-hexane, ethyl acetate, and 96% ethanol display potentials as anti-inflammatory potential agents by inhibiting protein denaturation.
Co-Authors Afifah B. Sutjiatmo Afifah B. Sutjiatmo Afifah B. Sutjiatmo Afifah Bambang Sutjiatmo Afifah Bambang Sutjiatmo, Afifah Bambang Aisyah, Salmanda Akhirul Kahfi Syam Andi Supriatna Andri R. Rahmadi Andri Reza Rahmadi Anna Choirunnisa Anna Choirunnisa, Anna Ari Sri Windyaswari, Ari Sri Asri Wulandari Astuti, Niken Juni Ayu Nurfitiria Rahmi Ayu Nurfitiria Rahmi, Ayu Nurfitiria Bintussolihah, Falna Candra candra Candra Candra Dewi Lidya Ichwana Nasution Dwi Yuliana Prasita Dzikrial Sa’id Elin Yulinah Sukandar ELIN YULINAH SUKANDAR Elin Yulinah Sukandar Elivas Simatupang Elivas Simatupang Encep Abdurahman Faizal Hermanto Febrinella, Catellya Fikri Alatas Grace S. Mardiana Haq, Fahmy Ahsanul Hartyana Sutarna, Titta Ita Nur Anisa Ita Nur Anisa Khansa Rana Khalifa Kristian, Randi Kuatrina, Kuatrina Kusmaningati, Suswini Kusmayadi, Anandita Tiara Kusumawardhana, Gelar Taufiq Lucky Rachmawan Lucky Rachmawan Melani, Beta Nengdiana Permana Novia Anggraeni Hanafi Novia Anggraeni Hanafi, Novia Anggraeni Oskar Skarayadi, Oskar Pudjiastuti Kartidjo Pudjiastuti Kartidjo Puput Ayu Perdana, Puput Ayu Purwoko, Agus Rachmawan, Lucky Rahajeng, Dea Julianti Redya Hernawati Redya Hernawati, Redya Regita Ayu Lestari Ririn Puspadewi Ririn Puspadewi, Ririn Ririn Sinaga Ririn Sinaga, Ririn RR. Ella Evrita Hestiandari Setiani, Nur Asni Sheba, Shiane Hanako Shifa A. Savitri Siftiani, Nindy Dwi Simatupang, Elivas Solihah, Puspa Sari Dewi Soraya Riyanti, Soraya Sri Wahyuningsih Sujiatmo, Afifah Bambang Sulaeman Al Jati Supito, Sarasvati Sekar Ayu Suryani Suryani Syarifuddin Syarifuddin Syarifuddin Syarifuddin Syifa Khoirunnisa, Syifa Tupak, Helma Malini Marol Vina Septiani, Vina Wita Anggraeni Wulan Anggraeni Yulia Ratnawati, Yulia Yulianti, Maulidya Yuliartati, Ni Luh Ade