p-Index From 2020 - 2025
7.804
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Politika: Jurnal Ilmu Politik Sosiohumaniora Insignia: Journal of International Relations JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Jurnal Ilmiah HUBUNGAN INTERNASIONAL Jurnal Ketahanan Nasional Jurnal Transformasi Global Global Strategis Jurnal Hubungan Internasional Jurnal Hubungan Internasional Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science Indonesian Perspective Cosmogov: Jurnal Ilmu Pemerintahan JISPO (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional (International Relations Journal) JWP (Jurnal Wacana Politik) JURNAL MUQODDIMAH : Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Jurnal Asia Pacific Studies Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional TRANSBORDERS: International Relations Journal Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan Andalas Journal of International Studies Gema Keadilan Sospol : Jurnal Sosial Politik Polinter Indonesian Journal of International Relations Media Iuris PERSPEKTIF Global Political Studies Journal Journal of Political Issues Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Responsive: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora dan Kebijakan Publik Padjadjaran Journal of International Relations Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Resolusi: Jurnal Sosial Politik Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Ilomata International Journal of Social Science GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Arus Jurnal Sosial dan Humaniora International Journal of Science and Society (IJSOC) Papua Journal Of Diplomacy And International Relations BUANA GENDER : Jurnal Studi Gender dan Anak Intermestic: Journal of International Studies Indonesian Perspective Global: Jurnal Politik Internasional Journal of Public Representative and Society Provision Bhuvana: Journal of Global Studies Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional Sunan Ampel International Conference of Political and Social Sciences Indonesian Governance Journal : Kajian Politik-Pemerintahan Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik dan Kewarganegaran Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities
Claim Missing Document
Check
Articles

Diplomasi Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB 2019-2020 dalam Mempromosikan Program Prison Deradicalization Arfin Sudirman; Rafidha Dinda Putri
Global Political Studies Journal Vol 5 No 2 (2021): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v5i2.5956

Abstract

Terrorism remains as an urgent and important matter to be discussed. It has been realized that a comprehensive strategy is needed to deal with what happened to the terrorist after they’re caught, since there’s a high possibility of radicalism and recruitment of new member might happen inside the prisons. Moreover, along with the increasing concern of foreign terrorist fighters and human rights issues, using merely hard approaches in dealing with terrorism is no longer sufficient, hence, Indonesia proposed a soft approach using deradicalization program. This research attempts to elaborate the details of Indonesia’s diplomacy as UNSC non-permanent member in 2019-2020 in promoting and encouraging the development of a comprehensive strategy to tackle the problems of terrorism more efficiently and effectively. Descriptive analysis with a qualitative approach was used to arrange this research, with supporting information that was gathered through interviews, official documents and repots, also other literature study. The result shows how Indonesia is using this chance to enhance its role in decision-making process on international forum and increasing its influence as a middle power country in the international community. Keywords : Diplomacy, Deradicalization, Indonesia, Terrorism, UNSC
Regional Security Complex in ASEAN: Neutrality and Centrality at Brink in the South China Sea Issue Arfin Sudirman
Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities Vol 7, No 1 (2017): General Issue: Indonesian Social Sciences and Humanities
Publisher : Deputy of Social Sciences and Humanities, the Indonesia Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.107 KB) | DOI: 10.14203/jissh.v7i1.74

Abstract

The South China Sea conflict has been a highly sensitive issue for the last 5 years in ASEAN. China and the US have been using the South China Sea as the “New Cold War Arena” of power and military hegemonic competition in the South East Asia region. This has been a major challenge for ASEAN as the only regional organization in the South East Asia region that has direct in the area must take major role in managing and resolving the dispute peacefully even though ASEAN has no defense pact like NATO. This paper argues that ASEAN, at this moment, must maintain its role as a mediator and independent-negotiator in the region but at the same time apply its principle of gradually adapting with the new international system. This article also suggests that in the future, ASEAN can take a major role in the governance of the South China Sea and the South East Asia region.
IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN JALANAN DI POLRES SORONG PAPUA BARAT Junov Siregar; Arfin Sudirman; Mas Halimah
Responsive Vol 5, No 1 (2022): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v5i1.39525

Abstract

 Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan jalanan di wilayah Polres Sorong Papua Barat dan untuk menganalisis implementasi program penanggulangan kejahatan jalanan di Polres Sorong Papua Barat . Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara obesrvasi dan studi dokumen . Hasil penelitian menjelaskan Bentuk kegiatan implementasi dari program dengan upaya penangulangan kejahatan Program penanggulangan kejahatan jalanan merupakan unsur  pencegahan sarana  non  penal  dalam upaya penanggulangan   kejahatan  jalanan  tidak hanya dengan sarana penal yang  bersifat  represif ,melainkan juga  dilakukan  dengan    sarana    non    penal yang    bersifat    preventif . Program penggulangan kejahatan jalanan dilaksanakan dengan mengutamakan tindakan Preventif, yang meliputi kegiatan pengamanan terbuka dan tertutup dan Kendala-kendala yang dihadapi dalamp pelaksanaan implementasi program penanggulangan kejahatan jalanan yaitu : 1) Faktor Intern, meliputi a) Kurangnya jumlah personil pelaksana, b) kurangnya prasarana penunjang program penanggulangan kejahatan jalanan. Sedangkan kendala dari faktor eksternal yaitu : 1) Kurangnya kesadaran masyarakat 2) Kurangnya penerangan di pos-pos penanggulangan kejahatan jalanan  The purpose of this study is to analyze what factors are the causes of street crime in the Sorong Police District, West Papua and to analyze the implementation of the street crime prevention program at the Sorong West Papua Police. The research method used is descriptive qualitative which aims to describe what is currently applicable. Sources of data in this study using the interview method of observation and document study . The results of the study explain the form of implementation activities of the program with efforts to overcome crime. The street crime prevention program is an element of preventing non-penal means in an effort to overcome street crime, not only by means of repressive punishment, but also by means of non-penal which are preventive. The street crime prevention program is implemented by prioritizing preventive actions, which include open and closed security activities and the obstacles faced in the implementation of the street crime prevention program, namely: 1) Internal factors, including a) Lack of implementing personnel, b) lack of supporting infrastructure street crime prevention program. While the constraints from external factors are: 1) Lack of public awareness 2) Lack of lighting at street crime prevention posts
Kerjasama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Daewoo Shipbuilding Marine Enginering dalam Pengadaan Kapal Selam sebagai Upaya Pemenuhan Minimum Essential Force Militer Republik Indonesia Wawan Darmawan; Jafar Alkadrie; Arfin Sudirman
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.642 KB) | DOI: 10.24198/padjir.v1i4.26242

Abstract

Indonesia memang disebut negara kepulauan terbesar di dunia, karena letaknya yang strategis yaitu diantara benua Asia dan benua Australia. Ditambah berdekatan dengan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Karena hubungan tersebut Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat mempengaruhi beberapa faktor seperti ekonomi, politik, dan keamanan nasional Indonesia. Hal tersebut menyebabkan Indonesia memiliki ancaman dengan pertahanan dan keamanan negara di laut, seperti ancaman yang mempengaruhi konsep dan strategi pertahanan negara dan timbul tidak saja disebabkan oleh hubungan geografis Indonesia, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor globalisasi di era pasca Perang Dingin, maupun perkembangan lingkungan strategis yang terus berkembang secara dinamis. Untuk mengantisipasi ancaman yang akan muncul baik dalam maupun luar negeri, kekuatan militer Indonesia harus memiliki persiapan yang kuat baik dari persenjataan maupun alusista yang lainnya. Walaupun kekuatan militer Indonesia masuk kedalam 20 militer terkuat didunia, namun dari segi persenjataan dan alusista lainnya kelengkapan militer di Indonesia masih belum memadai dari kelengkapan militer negara lainnya. Dengan melihat perkembangan dunia saat ini, seharusnya Indonesia memperbaharui kekuatan militer baik dari persenjataan militer maupun alusista militer untuk mengantisipasi ancaman yang kemungkinan akan muncul baik dari dalam maupun luar negeri. Namun apabila dilihat saat ini, terbatasnya pengadaan persenjataan dan alusista militer dikarenakan adanya broker – broker yang muncul antara hubungan dua negara dalam pengadaan barang tersebut. hal tersebut dapat dilihat dari adanya hubungan kerjasama antara Indonesia dan Korea selatan dalam pengadaan kapal selam yang mana hal tersebut tidak lepas dari adanya broker di Indonesia dimana kualitas alusista dari Korea Selatan secara kualitas masih kurang memadai dari kapal selam Rusia yang menyebabkan kerugian bagi pihak pemerintah Indonesia.
PENERAPAN CONCORDANCE STRATEGY DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA MENGHADAPI KEPENTINGAN NINE DASH LINE CHINA Bimbi Rianda; Yanyan Mochamad Yani; Arfin Sudirman
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v4i1.38022

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai strategi kebijakan luar negeri Indonesia dalam mempertahankan hak berdaulat ZEE di Perairan Natuna Utara dari kepentingan Nine Dash Line China. Proses analisa strategi kebijakan luar negeri Indonesia tersebut menggunakan pendekatan strategi kebijakan luar negeri yang dikemukakan oleh John Lovell. Mendukung proses penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, telaah kepustakaan yang didapatkan melalui buku, media daring, maupun dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menghadapi kepentingan China dengan gagasan nine dash line China yang mulai menyentuh Perairan Natuna Utara, pemerintah Indonesia menyadari bahwa kapasitas negaranya lebih inferior dibandingkan dengan China, sehingga  strategi yang dilakukan berorientasi pada concordance strategy dengan cara kerjasama bilateral melalui BRI, dan kerjasama multilateral ASEAN melalui AOIP yang menguntungkan Indonesia.
The World Trade Organization (WTO) Rules and Regulation: A Threat or Promise to Indonesia’s Agricultural Policy? Arfin Sudirman
Intermestic: Journal of International Studies Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.67 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v2n1.2

Abstract

The WTO is a formally structured organization whose rules are legally binding on its member states. The organization provides a framework for international trade law. Indonesia has been part of WTO membership since 1995. However, the agreement does not always compatible with domestic economic policy particularly on agricultural sector. This article aims to understand the possibility of Indonesia’s economic development particularly on agriculture follow WTO’s policy track into greater prosperity. By using qualitative method, this article concluded that in a broad economic securitization, agricultural products actually have been neglected by securitizing actors (Indonesian government) to fulfill their basic needs in balancing the inequalities between rich and poor. Furthermore, Indonesia’s traditionalist economic method is incompatible with neoliberalist’s economic principle due to social and demographic diversity.
HOW ASEAN PERCEIVE NATURAL DISASTER AS PART OF SECURITY COMMUNITY AGENDA? Alifia Putri Rahmadewi; Arfin Sudirman
Kajian Asia Pasifik Vol 5 No 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : International Relations Study Program of Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/japs.v5i2.3780

Abstract

As a disaster-prone area, ASEAN had a set of disaster management mechanisms. In 2011 ASEAN established an institution that focuses on regional disaster management, namely the AHA Centre. However, the AHA Center did not show its significant role in some disasters. This article aimed to determine the obstacles faced by the AHA Center in 4 phases of international disaster management, namely mitigation, preparedness, response, and recovery, and to use the concept of the security community to analyze ASEAN norms, institutions, and collective identity and relation to disaster management through the AHA Centre. The method used is a qualitative research method. The data collection technique collaborated several techniques derived from interviews with Indonesia’s Ministry of Foreign Affairs, the AHA Center, and BNPB RI, document-based research, and internet-based research. This research showed how the AHA Center had played a role in the four phases of disaster management. However, there were still shortcomings such as its limited role, lack of resource management, and mechanisms that only focused on government-to-government. In addition, this shortcoming can also be found stemming from the collective identity of ASEAN, which is applied in its regional disaster management. Thus, this study suggested that the ASEAN policymakers increase the role of the AHA Center in regional disaster management, improve mechanisms and resource management, and establish cross-pillar mechanisms of the ASEAN community.
Ambiguitas Pembangunan Industri Minyak Kelapa Sawit di Boven Digoel: Ancaman atau Peluang terhadap Keamanan Komunitas Masyarakat Adat? Audrea Denneisha; Arfin Sudirman
Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains Vol 3 No 2 (2022): Jul-Des 2022
Publisher : ECOTAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55448/ems.v3i2.63

Abstract

Boven Digoel was one of the first areas in Papua to meet the palm oil industry in the late 20th century. The palm oil industry’a arrival has changed the living conditions of the indigenous people who have occupied the Boven Digoel area for hundreds of centuries. Using community security and political ecology as the main concepts, this research seeks to determine how the development of the palm oil industry in Boven Digoel has caused and impacted the community security of the indigenous people. This study uses qualitative methods with document-based research, internet-based research, and interviews. The result shows that there is ambiguity in the interpretation of whether the way of life transformation indigenous Papuan people have been going through is considered as a loss. The current younger generation are easier to adapt to today’s modern stance. Meanwhile, before they experienced growth, the older generation had to feel loss first due to lack of knowledge and the many promises given during the land acquisition process. As a result of the change in the way of life, the ‘closeness to nature trait that have always been the trademark of the indigenous Papuan people has been fading.
KERJASAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA DALAM MENANGGULANGI ANCAMAN PENYELUNDUPAN MANUSIA Arfin Sudirman; Yusa Djuyandi; Clara Uli Rebecca
JWP (Jurnal Wacana Politik) Vol 7, No 2 (2022): JWP (Jurnal Wacana Politik) October
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jwp.v7i2.39048

Abstract

Penyelundupan manusia merupakan salah satu masalah bersama yang dihadapi Indonesia dan Australia. Hal ini diakibatkan oleh letak geografis kedua negara yang bertetangga. Australia dikenal sebagai surga bagi para pencari suaka sehingga menjadi negara tujuan utama praktek penyelundupan manusia. Sedangkan Indonesia merupakan negara transit praktek penyelundupan manusia yang menuju ke Australia. Praktek penyelundupan manusia mayoritasnya dilakukan melalui jalur perairan karena lebih sedikit pengamanan dibandingkan di wilayah daratan dan udara. Artikel ini bertujuan untuk memahami kerja sama Indonesia dan Australia khususnya di bidang keamanan maritim dalam menangani kasus penyelundupan manusia yang melibatkan kedua negara dengan menggunakan teori keamanan maritim, people smuggling dan kerja sama keamanan. Dengan menggunakan metode kualitatif, artikel ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki perjanjian kerja sama keamanan kolektif bernama Lombok Treaty yang berjalan sejak tahun 2006. Termasuk di dalamnya adalah penanganan bersama masalah penyelundupan manusia oleh kedua negara melalui berbagai jenis bidang kerja sama keamanan. Kerja sama keamanan maritim kedua negara terlihat dari patroli keamanan laut yang telah berlangsung sejak tahun 2012. Namun demikian, pada kenyataannya kerja sama yang dilakukan kedua negara sangat bergantung pada kebijakan yang dikeluarkan Australia. Selain itu, ketiadaan Undang-Undang atau Peraturan di Indonesia yang mengatur tentang penyelundupan manusia juga merugikan posisi Indonesia yang menjadi negara transit atau tempat tinggal sementara para imigran dan pencari suaka yang sedang menunggu keputusan UNHCR.
DETERMINASI PASAR BEBAS DALAM MENCIPTAKAN KETIDAKAMANAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG Yusuf Fadillah Tirta K; Arfin Sudirman; Deasy Silvya Sari
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v4i2.42760

Abstract

Globalisasi merupakan salah satu peristiwa yang baru dan inheren bersama dengan konsep liberalisasi pasar dan keterbukaan setiap negara. Demikian pula keterkaitan ini tidak lepas dari cara pandang dan logika dari kapitalisme yang haus akan ekspansi akan tanah bernilai rendah. Hal ini terjadi terhadap negara berkembang sebagai entitas global yang berkecimpung dalam integrasi pasar global dengan mengharapkan kompetisi yang setara terhadap negara lain demi terciptanya keamanan ekonomi serta terjaminnya perdamaian. Tujuan dari pembuatan paper ini yaitu memberikan pemahaman sekaligus menjelaskan mekanisme modernisasi serta dampaknya terhadap negara negara berkembang. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengambilan sumber data berupa studi pustaka seperti menggunakan buku, jurnal, dan laporan sebagai dasar argumentasi sehingga data yang dikeluarkan kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa negara berkembang yang masuk dalam integrasi ekonomi global malah menciptakan ketidakamanan ekonomi karena faktor eksternal, berupa tekanan dari rejim internasional dan negara maju untuk terus mengekspor hasil ekstraksi bahan primer dan menciptakan barang sekunder di negara berkembang. Kesimpulan yang didapat ialah adanya integrasi ekonomi global, negara berkembang tidak bisa meningkatkan dan menciptakan poros dan pondasi ekonomi dalam negeri karena sudah ketergantungan dengan hasil ekstraksi dan ekspor komoditi untuk dibawa ke negara maju.
Co-Authors Achmad Bachrudin Achmad Gusman Siswandi, Achmad Gusman Affabile Rifawan, Affabile Afiya, Nadien Akim Akim Alifia Putri Rahmadewi Animbyo Cahya Putra Anshori, Muhammad Fikry Audrea Denneisha Bachrudin, Achmad Bimbi Rianda Clara Uli Rebecca Darmana, Feni Darmawan, Lucky Janitra Priyai Darmawan, Wawan Budi Deasy Silvya Sari Dina Yulianti Djumala, Darmansjah EKO ARI WIBOWO Fadel, Mohamad Fadilah, Edta Muhammad Fadly Achmad Falhan Hakiki Falhan Hakiki Feniawati Darnana Firohmatillah, Zulvyanie Pilgrimmy Francesca Klarensia Angela Gilang Nur Alam Gouw, Safina Al Shifa Chandra Greaty Fitraharani Gumilang, Mugi Hakiki, Falhan Herdiansyah, Ari Ganjar Huala Adolf Ibrahim, Muhamad Rizal Idris Idris Idris Idris, Idpianto Imanuel, Josafath Jafar Alkadrie Januar Aditya Pratama Junov Siregar Kamil, Fadly Muhammad Lanti, Irman G. Lanti, Irman Gurmilang Mahestu, I Maiko Manuhutu, Khrisna Ariyanto Manullang, Abel Josafat Mas Halimah Maulana, Mursal Mauly Dini Budiyanti Meiwatizal Trihastuti Muhammad Fauzan Malufti Muhammad Harry Riana Nugraha Muhammad Ridho Muradi - Mursal Maulana Muzaffar, Eiji Nathania Dwi Marietta Naura Nabila Haryanto Nguyen, Tri Minh Nugraha, Muhammad Harry Riana Nugraha, Muhammad Harry Riana Nur Salsabila, Fairuz Nadhira Pradipta Nindyan Saputra Pratama, Fajri Syahal Guna Pratama, Januar Aditya Prisilla Octaviani Winarto Putra, Animbyo Cahya R, Satrio Gumilar R. Widya Setiabudi Sumadinata Rafidha Dinda Putri Rahim, Arifa Rahmadhani, Tia Panca Rayhan Indy Razani Ridha Aditya Nugraha Rizaldy, Robby RMT Nurhasan Affandi Santoso, Rizal Budi Satriya Wibawa, I Made Siti Aliyuna Pratisti Sopia, Siti Sulaeman, Dina Y Suryana, Nanang Taufik Hidayat Taufik Rachmat Nugraha Tiara Firdaus Jafar Tumpal Silitonga Tumulo, Lukman Jusuf Wawan Darmawan Wibowo, Eko Ari Wicaksono, Raden AP Windy Dermawan Wowor, Harvardry Gerald Abraham Yanyan Mochamad Yani Yanyan Muhammad Yani Yaries Mahardika Putro Yasmin Prisella Rabbani Yomi Romlah, Oom Yusa Djuyandi Yusuf Fadillah Tirta K Zahid, Ali Zulvyanie Pilgrimmy Firohmatillah