Pada era 5.0 ini, moral menjadi aspek yang memiliki potensi terdegradasi dalam kehidupan manusia. Hal ini menjadikan tantangan dalam berbagai bidang seperti bidang dalam kehidupan yang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Maka dalam hal ini, pemerintah khususnya Kemendikbud menyusun sebuah gagasan profil pelajar Pancasila untuk mengembalikan dan menumbuhkan moral bagi peserta didik. Dalam upaya perealisasian gagasan tersebut tentunya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang berada di satuan pendidikan. guru bimbingan konseling (BK) menjadi salah satu pihak yang sangat diperlukan dalam mendukung upaya ini. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengulas peran BK dalam optimalisasi gagasan profil pelajar Pancasila. Peneliti memilih lokasi SMPN 1 Waru selain karena lokasinya yang terletak pada daerah urban serta di instansi inilah guru BK memiliki peran penting dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Metode penelitian yang dipakai dalam artikel ini ialah metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Data dari penelitian ini diperoleh dari observasi yang dilakukan selama dua minggu, wawancara kepada salah satu guru BK yang terdapat di SMP Negeri 1 Waru. Selain itu, data juga diperoleh dari hasil dokumentasi. Teknik analisa data yang dipilih adalah teknik Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya guru BK di SMP Negeri 1 waru memiliki peran penting dalam menumbuhkan profil pelajar Pancasila. Upaya BK tersebut ialah menjadi fasilitator bagi peserta didik dalam mengembangkan profil pelajar Pancasila. Upaya BK menjadi fasilitator tersebut direalisasikan lewat konseling dan pemberian tugas yang menunjang nilai profil pelajar Pancasila. Selain itu, upaya lain yang dilakukan guru BK ialah menjadi konselor bagi peserta didik. Upaya-upaya yang dilakukan guru BK ini menggunakan pendekatan behavioristik dengan teknik bimbingan kelompok.