This study aims to describe the planning and implementation of differentiated learning in Natural and Social Sciences (IPAS) at State Elementary School No. 61 East Kota, Gorontalo City. This research uses a descriptive approach with quantitative methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation, including learning planning documents (teaching modules) and primary data from observation sheets and interview guides. The results showed that differentiated learning has been implemented in the planning and implementation of IPAS learning. In the planning, the integration of differentiated learning reached 87.5% in the teaching module components, 75% in the learning steps, and 83.3% in the attachments to the teaching module instruments. In the implementation, teachers have applied differentiation of content, process, and product, with an average score of 80.5%. However, there are several aspects that still need to be optimized, such as the variation of student learning products. Overall, differentiated learning has the potential to improve the quality of IPAS learning by accommodating student diversity. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar Negeri No. 61 Kota Timur, Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang meliputi dokumen perencanaan pembelajaran (modul ajar) serta data primer dari lembar observasi dan panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi telah diimplementasikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPAS. Dalam perencanaan, integrasi pendekatan berdiferensiasi mencapai 87,5% pada komponen modul ajar, 75% pada langkah-langkah pembelajaran, dan 83,3% pada lampiran instrumen modul ajar. Dalam pelaksanaan, guru telah menerapkan diferensiasi konten, proses, dan produk, dengan rata-rata skor 80,5%. Namun, terdapat beberapa aspek yang masih perlu dioptimalkan, seperti variasi produk hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi berpotensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS dengan mengakomodasi keragaman siswa.