Tingkat turnover karyawan yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, hal ini menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia, juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena organisasi kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Banyak faktor yang mempengaruhi turnover intention karyawan, diantaranya adalah Job Insecurity dan komitmen organisasi yang tinggi dari karyawan dapat menurunkan turnover intention. Keinginan untuk meninggalkan suatu organisasi didahului oleh niat karyawan yang dipicu antara lain oleh ketidakpastian terhadap pekerjaan dan tidak adanya komitmen karyawan terhadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Job Insecurity dan komitmen organisasi terhadap turnover intention di Puskesmas Nambo Bandung. Penelitian ini dilakukan pada 49 responden dengan metode sampling menggunakan total sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan Job insecurity dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention di Puskesmas Nambo Kabupaten Bandung baik secara simultan maupun parsial.