Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Hati dalam Perspektif Al-Qur`An dan Hadits: Sebuah Studi Pustaka Barni, Mahyuddin; Rosadi, Khumaini; Iskandar
NABAWI: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2023): NABAWI: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syamsul Ma'arif Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The heart, as the king that moves body parts, must be cared for regularly, because the heart is a benchmark for the quality of a human being. The heart is the birthplace of human feelings. Human nature is determined by one's heart. Rasulullah SAW always taught his people to always maintain purity and cleanliness of heart in order to avoid heart disease and despicable qualities. Because if you don't take care of it, it will be dangerous for yourself and others. If the heart is left alone, not cared for by enlightening good advice, it can become susceptible to becoming sick. If a person's heart has been infected with a disease, such as envy, then he cannot feel peace and tranquility in life. His heart was always restless every time he saw other people getting pleasure. It seems like he doesn't want other people to get pleasure from God, as if he had to have that pleasure himself.
Character Building Of Adolescents Based On The Al-Qur'an And Hadith In Preventing Drug Abuse Factors syarniah, syarniah; Barni, Mahyuddin; ZA, Ali Muammar; Hermina, Dina; Huda, Nuril
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 12 No 2 (2024): JURNAL CITRA KEPERAWATAN Edisi : Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jck.v12i2.379

Abstract

Narcotics, psychotropic substances, and addictive substances are substances that can provide a calm, or excited effect on its users, but also provide negative effects such as hallucinations, loss of emotional and behavioral control. Drug abuse has spread to various age groups from school age to adults. It is necessary to build the character of adolescent behavior based on the Al-Qur'an and Hadith to prevent drug abuse. The purpose of the study was to analyze the character building of adolescents based on the Al-Qur'an and Hadith in dealing with drug abuse factors. The study population was adolescents aged 12-19 years, the sample size was 95 respondents. Questionnaire research instrument. Correlational survey research method with cross sectional approach. Data analysis using Spearman rank test. The results of the study found substance factors that affect the risk of drug abuse low category as much as 92.6% and high category as much as 7.4%. The risk of drug abuse was found to be 94% of non-users and 6% of drug users. There is a perfect relationship between substance factors and the risk of drug abuse in adolescents, ρ = 0.000; α, r = 0.920. The Al-Qur'an and Hadith provide moral guidance that prohibits drug use as part of adolescent character to prevent drug abuse. It is necessary to strengthen the character based on the Al-Qur'an and Hadith in adolescents to prevent drug abuse behavior.
MENYINERGIKAN TRADISI DAN TEKNOLOGI: OPTIMALISASI METODE SOROGAN DAN BANDONGAN DI PESANTREN SALAFIYAH MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL Priyatna, Surya Eka; ZA, Ali Muammar; Barni, Mahyuddin
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v8i2.1927

Abstract

Pendidikan di pesantren salafiyah memiliki akar yang kuat dalam metode tradisional seperti sorogan dan bandongan, yang telah lama menjadi ciri khas dalam sistem pembelajaran di pesantren. Namun, perkembangan teknologi digital di era modern menghadirkan tantangan sekaligus peluang untuk mengoptimalkan metode-metode tersebut tanpa menghilangkan esensi tradisi. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sinergi antara metode pembelajaran tradisional dan teknologi digital, serta mengembangkan strategi optimalisasi yang efektif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pengelola pesantren, kyai, ustaz, dan santri, serta observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital, seperti video pembelajaran, e-kitab, dan forum daring, dapat mendukung metode sorogan dan bandongan dengan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pembelajaran. Meski demikian, implementasinya dihadapkan pada beberapa tantangan teknis dan non-teknis, termasuk infrastruktur, resistensi budaya, dan keterampilan teknologi. Artikel ini menyarankan pengembangan platform pembelajaran digital yang sesuai dengan konteks pesantren, pelatihanguru dan santri, serta desain kurikulum hibrida yang mengintegrasikan tradisi dengan teknologi.
Argumentative Reasoning in Tafsir Learning at Islamic Boarding in South Kalimantan Barni, Mahyuddin; Wahyuddin, Wahyuddin; Ilmi, Fajrul; Hudaya, Hairul
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol 11 No 3 (2024): TARBIYAH WA TA'LIM November 2024
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/twt.v11i3.9130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pembelajaran tafsir, dasar-dasar argumentasi, pendekatan, model, metode, implikasi, dan relevansi argumentasi tafsir di Pondok Pesantren Rasyidiyah-Khalidiyah, Ibnul Amin, Darul Hijrah, dan Darussalam. Penelitian kualitatif ini menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari pengajar tafsir di pondok-pondok pesantren tersebut. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pengajar tafsir adalah lulusan pondok pesantren yang melanjutkan ke S1 dan S2, menggunakan metode terjemah, ceramah, dan langsung; 2) Dasar-dasar argumen meliputi rujukan argumen (Tafsir al-Jalalayn, Shafwah Tafaasir, al-Tafsiir al-Madrasiy), kaidah-kaidah argumen (kesederhanaan, koherensi, komprehensif), dan validitas argumen (tidak terukur dengan baik); 3) Pendekatan argumen yang digunakan adalah analogi, reduktio, dan dialektik, dengan model bertolak dari premis mayor naqliyah dan premis minor dari silogisme; 4) Metode argumen meliputi metode persamaan (method of agreement), metode perbedaan (method of difference), dan metode persamaan-perbedaan.
Konsep Fitrah dan Pengembangannya dalam Perspektif Alquran dan Hadis Rosita; Iskandar; Barni, Mahyuddin
AZKIYA Vol 6 No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/azkiya.v6i2.1419

Abstract

Merujuk pada tujuan penelitian dengan menggunakan desain metode kajian literature review yang mana berfokus pada pembahasan mengenai konsep fitrah dan pengembangannya dalam persepektif alquran dan hadis. Dari literature yang dilakukan, terdapat beberapa temuan, yaitu: kata fitrah (fathara) yang berarti menciptakan, yaitu untuk menyatakan penciptaan sesuatu, seperti khalaqallahus samawati wal ard dan khalaqal insana min alaq, baik secara al-jism maupun an-nafs, ayat tersebut menggunakan kata khalaqa, artinya menisbatkan pelakunya kepada Allah Swt. Makna fithrah (فطر) juga bisa diartikan kejadian, agama, kesucian, potensi dasar atau tabiat. Dalam pandangan pendidikan Islam fitrah diartikan sebagai potensi manusia yang meliputi kekuatan hidup, akal manusia dan kekuatan spritual keagamaan. Pengembangan fitrah dalam perspektif alquran tidak lepas dari penjelasan ayat alquran dalam QS. Ar-Rum (30): 30 dan penafsirannya memaparkan dengan tegas tentang fitrah manusia, yaitu agar manusia hanya beribadah kepada Allah Swt. Dan beberapa redaksi hadis salah satunya menyebutkan bahwa fitrah berarti kesucian jasmani dan rohani. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam proses perkembangan dapat menjadikan anak tergelincir kearah yang jauh dari ajaran Islam, sebab didikan yang salah. Oleh sebab itu, pengembangan fitrah manusia yang hanif dalam pendidikan Islam, salah satunya yaitu dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai dan mengolah potensi fitrah anak. Pendidik juga mampu menjadi fasilator bagi pelaksanaan seluruh pengaktualisasian potensi yang dimiliki anak dan didukung dengan kurikulum yang dapat membina seluruh aspek kehidupan manusia dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip.
Konsep Kejujuran Dalam Perspektif Al Qur'an Hadits Dan Relevansinya Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter Kemendikbud Nasiruddin Al Arifi; Iskandar; Barni, Mahyuddin
AZKIYA Vol 6 No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/azkiya.v6i2.1421

Abstract

Kejujuran merupakan salah satu nilai moral yang menjadi inti dari karakter manusia. Sebagai prinsip dasar, kejujuran mencerminkan integritas dan kualitas moral yang membangun fondasi kuat bagi individu dan masyarakat. Al Qur’an dan hadits selaku inti dari syariat islam menyebut tema kejujuran dalam berbagai pembahasan. Maka penting kiranya memahami konsep kejujuran sesuai ketentuan Al-Qur’an maupun hadits sehingga dapat memaksimalkan implementasi nilai kejujuran sesuai dengan konsep pendidikan karakter yang di canangkan Kemendikbud. Penelitian library research ini menggunakan pendekatan tematik. Dengan teknik dokumentasi sebagai media pengumpulan data, berupa usaha mengumpulkan data dari dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Lalu data dianalisis dengan metode content analysis dan diverifikasi dengan triangulasi sumber. Hasil menunjukkan bahwa kejujuran menurut terminologi bahasa arab biasa disebut sebagai amanah, merujuk pada kejujuran dalam menunaikan hak kepada Allah dan sesama dan sidiq yang merujuk pada karakteristik lurus dan membenarkan janji Allah Swt. Lafadz amanah tersebut sebanyak 14 kali dan sidiq tersebut sebanyak 270 kali dalam Al Qur’an, adapun dalam hadits lafadz amanah tersebut 153 kali dan sidiq sebanyak 645 kali. Konsep kejujuran dalam perspektif Al Qur’an dan hadits bermuara kepada 3 pokok: 1) Pemenuhan hak kepada Tuhan, 2) Pemenuhan hak kepada sesama, 3) Keselarasan antara hati, lisan dan tindakan. Pokok-pokok tersebut menjadi dasar dari karakter kejujuran yang menjadi bagian dari nilai pendidikan karakter yang dicanangkan Kemendikbud
GURU DAN MURID DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Sumiati, Sumiati; Barni, Mahyuddin
FIKRUNA Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 5 No 2 (2023): FIKRUNA : JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN
Publisher : STIT Ibnu Rusyd Tanah Grogot

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56489/fik.v6i2.107

Abstract

This article aims to find out how the concept of teacher and student is according to the Qur'an and Hadith. The framework used to analyze this theme is a thematic study based on the discussion on the arguments of the Qur'an and Hadith in understanding the meaning of words and the essence of the concept of the teacher and student itself. The discussion that will be raised is the understanding of teachers and students from the perspective of the Qur’an and hadith. Because education is an activity that involves at least 2 individuals who are interrelated and interact with each other, which we know as teacher and student. Teachers are all those who try to improve others Islamically. They can be parents (fathers and mothers), uncles, siblings, neighbours, religious leaders, community leaders, and the wider community. As for students, they are people who want to get knowledge, experience and a good personality to equip their lives so they can be happy in this world and the hereafter by studying earnestly.
Transformation of Education: Pattern of Integration of Science in Learning at UIN Antasari Banjarmasin Hudaya, Hairul; Barni, Mahyuddin
SYAMIL: Journal of Islamic Education Vol 12 No 1 (2024): SYAMIL: Journal of Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v12i1.8928

Abstract

This research aims to analyze the pattern of integrating knowledge in learning at UIN Antasari Banjarmasin. It has become a core issue at State Islamic Religious Higher Education Institutions (PTKIN), especially after the status change of several Islamic higher education institutions from STAIN or IAIN to UIN. This status change has had significant consequences on the shift in the fields of study at UIN, which were originally focused solely on Islamic sciences and have been expanded to include general sciences, both social and natural sciences. Many issues remain unresolved regarding the implementation of knowledge integration in the faculties at UIN Antasari, ranging from policies on knowledge integration in learning, the patterns of knowledge integration practiced by lecturers, and the extent to which lecturers respond to research on knowledge integration. The patterns of knowledge integration employed by some lecturers in the learning process include relating or presenting Quranic verses and Hadiths in the teaching of general subjects, and relating or presenting general knowledge in the teaching of Islamic studies. The integration models include informative and complementary approaches. The method used in this research is qualitative descriptive, which involves capturing the state of institutions, communities, and other entities based on the facts found. The research findings indicate that the pattern of knowledge integration involves lecturers relating Quranic verses and Hadiths in the teaching of general subjects, and integrating general knowledge in the teaching of Islamic studies, as well as using informative and complementary models.
HAKIKAT DAN POTENSI MANUSIA DALAM IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN ISLAM (TINJAUAN AL QUR’AN DAN HADITS) Ulfah, Atiyah; Barni, Mahyuddin; Basir, Abdul; Khairuddin, Ahmad
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 8, No 1 (2024): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v8i01.711

Abstract

Human nature and its potential is one of the important themes in Islamic education. This theme discusses who humans really are and what potential they have. In the perspective of the Qur'an and hadith, humans are noble creatures and have extraordinary potential. These potentials include the mind, heart and soul. The intellect is the human potential to think and understand. The heart is the human potential to feel and live. The soul is the human potential for action and will. These three potentials must be developed optimally so that humans can achieve the perfection of their lives. An understanding of human nature and its potential is very important for Islamic educators. This understanding will help educators to understand the needs and characteristics of students. Thus, educators can provide education that is appropriate and in accordance with the potential of students.
Al Ghazāli’s Thoughts on Islamic Education Curriculum Barni, Mahyuddin; Mahdany, Diny
Dinamika Ilmu Vol 17 No 2 (2017): Dinamika Ilmu, 17(2), December 2017
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.794 KB) | DOI: 10.21093/di.v17i2.921

Abstract

Al Ghazali lived in the Islamic golden age when all the fields of education flourished. There have been many studies of al-Ghazali's thoughts, yet, further and deeper examination from various perspective is needed to get objective and actual thoughts of Al-Ghazali. In al Ghazali’s time, there was no term of curriculum, however, the concept emerged as an accumulation of previous thoughts about the curriculum. The objective of this research is to study about al Ghazali's thoughts on the curriculum of Islamic education based on the series of curricula before al-Ghazali which eventually distinguish this study from others. This library research relies on written materials from the works of al Ghazali and others related to this topic.  The data were collected using documentary technique and analyzed using content analysis method. In conclusion, Al-Ghazali’s curriculum is similar to the concept of holistic education which is characterized by intellectual, emotional, physical, and spiritual developments. The curriculum also covers the dimension of development and it is beneficial for individual and society to make people closer to Allah SWT.