Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Diskursus Islam

Kajian Kritis tentang Jiwa dalam Pemikiran Islam Purwasetiawatik, Titin Florentina; Ahmad, La Ode Ismail; Amri, Muhammad
Jurnal Diskursus Islam Vol 12 No 1 (2024): April
Publisher : Program Pascasarjana, UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v12i1.44336

Abstract

Jiwa (nafs) dalam pemikiran Islam merupakan konsep inti yang melampaui sekadar fungsi biologis. Artikel ini melakukan kajian kritis terhadap pemahaman tentang jiwa dalam tradisi Islam, menelusuri pendekatan filosofis, dan ilmiah. Melalui lensa kritik, artikel ini mendekonstruksi pandangan tradisional, menguji validitas argumen yang mendukungnya, dan mengeksplorasi implikasi teologis dan etis dari berbagai perspektif tentang jiwa. Perspektif teologis Islam menekankan keterkaitan jiwa dengan tubuh, sifat dan fungsi jiwa, serta takdir dan kehendak bebas. Perspektif filosofis Islam menawarkan model tripartit jiwa yang menjelaskan fungsi-fungsi biologis, emosional, dan intelektual jiwa. Filsafat Sufi memandang jiwa sebagai cerminan Tuhan dan berpotensi mencapai kesempurnaan melalui penyucian diri dan cinta ilahi. Kajian psikologi Islam berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip Al-Quran dan Hadis dengan ilmu psikologi modern. Ini dapat membantu memahami mekanisme dan motivasi perilaku manusia serta menawarkan strategi untuk pembinaan jiwa, pengelolaan emosi, dan peningkatan kesehatan mental.
Konsep Efikasi Diri dalam Perspektif Hadis Minarni, Minarni; Ahmad, La Ode Ismail; Ali, Muhammad
Jurnal Diskursus Islam Vol 11 No 3 (2023): December
Publisher : Program Pascasarjana, UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v11i3.44817

Abstract

Self-efficacy is a belief in which a person understands his or her abilities in solving certain problems or activities. Self-efficacy is belief in ability or competence for a given task. A person has confidence that they can achieve a goal, or overcome an obstacle. This belief in ability is influenced by dimensions and factors that influence a person's inner self-efficacy. Self-efficacy in the hadith perspective will give you the ability to become a strong person, to be an intelligent person, not to be a weak person, to be able to control your thoughts, to control yourself to take advantage of every opportunity, to control yourself to avoid bad thoughts, to avoid hasty attitudes, the ability to determining attitudes, the ability to restrain oneself (patience), the ability to behave in a way that makes things easier and builds an attitude of optimism. Abstrak Efikasi diri adalah keyakinan dimana seseorang memahami kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan masalah atau aktifitas tertentu. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan atau kompetensi atas tugas yang diberikan. Seseorang memiliki keyakinan dapat mencapai tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan. Keyakinan akan kemampuan ini dipengaruhi oleh dimensi dan faktor yang mempengaruhi Efikasi diri dari dalam diri seseorang. Efikasi diri dalam persepektif hadis akan memberikan kemampuan menjadi pribadi yang tangguh, menjadi pribadi yang cerdas, tidak menjadi pribadi yang lemah, mampu dalam pengendalian amar, mengontrol diri untuk memanfaatkan setiap kesempatan, mengontrol diri untuk menghindari buruk sangka, menjauhi sikap tergesa-gesa, kemampuan menentukan sikap, kemampuan menahan diri (sabar), kemampuan untuk bersikap memberi kemudahan dan membangun sikap optimisme.
Konsep Spiritual Teaching dalam Perspektif Hadis Purwasetiawatik, Titin Florentina; Ahmad, La Ode Ismail; Amri, Muhammad
Jurnal Diskursus Islam Vol 11 No 3 (2023): December
Publisher : Program Pascasarjana, UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v11i3.44819

Abstract

Spiritual education in the context of Islamic education is an effort to mature the souls of students on the journey towards closeness to Allah SWT. In various scientific references, spiritual teaching is changing students from a dirty soul to a clean soul, from reasoning that has not submitted to Allah to reasoning that obeys the Shari'ah, from a hard and rusty heart to a soft and clear heart. Change from spirituality that is far from awareness of Allah SWT, negligent in worshiping and lacking sincerity in doing it towards spirituality that is ma'rifat towards Allah SWT. and always serve Him sincerely, from a body that does not obey the rules of the Shari'a to becoming a body that always adheres to the rules of the Shari'a of Allah SWT. Abstrak Pendidikan spiritual dalam konteks Pendidikan Islam adalah upaya pendewasaan jiwa peserta didik dalam perjalanan menuju kedekatan dengan Allah swt. Dalam berbagai referensi ilmiah, spiritual teaching adalah merubah peserta didik dari jiwa yang kotor menuju jiwa yang bersih, dari nalar yang belum tunduk kepada Allah menuju nalar yang patuh kepada syari’at, dari hati keras dan berkarat menuju hati yang lembut dan jernih. Merubah dari Rohani yang jauh dari kesadaran Allah swt., lalai dalam beribadah dan kurang ikhlas melakukannya menuju Rohani yang ma’rifat kepada Allah swt. dan senantiasa berbakti kepada-Nya dengan tulus, dari tubuh yang kurang mentaati aturan syari’at menuju menjadi tubuh yang senantiasa memegang aturan-aturan syari’at Allah swt.