Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

PENGARUH METODE DAN VARIASI PELARUT EKSTRAKSI TERHADAP KADAR POLIFENOLAT BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) Lestari, Tresna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.61 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v12i1.68

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap kadar polifenol total atau total phenolic content (TPC). Pada penelitian ini, bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm) diekstraksi dengan dua metode yaitu maserasi dan refluks. Nilai TPC ditetapkan secara spektrofotometri menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu (FC) dan dihitung sebagai GAE (Galiic acid equivalent) yaitu jumlah kesetaraan gram asam galat dalam 100 gram ekstrak. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai TPC dengan metode maserasi (0,905g GAE/100g ekstrak) dan metode refluks (1,058g GAE/100g ekstrak) memberikan perbedaan yang bermakna  (p˂0,05) terhadap kadar fenol total.
PENETAPAN KADAR POLIFENOL DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidiodes (Benth.) S. moore) Lestari, Tresna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.559 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v13i1.20

Abstract

Sintrong merupakan satu jenis tanaman yang banyak dikonsumsi sebagai lalapan oleh masyarakat sunda. Sintrong diketahui memiliki kandungan senyawa polifenol yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar polifenoldan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sintrong. Penetapan kadar polifenol dilakukan dengan metode Jeong et al (2005) menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai standar. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Hasil pengujian diperoleh kadar total senyawa fenolik ekstrak etanol daun sintrong adalah 1,8581 g GAE/100 g ekstrak dan konsentrasi hambat minimum ekstrak terhadap Escherichia coli ATCC 89391 sebesar 8% setara dengan konsentrasi Tetrasiklin HCl 8,698 µg/ml serta konsentrasi hambat minimum terhadap Staphylococcus aureus ATCC 65381 sebesar 8% setara dengan konsentrasi Tetrasiklin HCl 11,913 µg/ml.Kata kunci : Sintrong, ekstrak etanol, polifenol, antibakteri
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN DARI EKSTRAK AIR KULIT BATANG KELAPA GADING (Cocos nucifera var. eburnea) Lestari, Tresna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.172 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v9i1.90

Abstract

Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa tanin dari ekstrak air kulit batang kelapa gading (Cocos nucifera var. eburnea). Ekstraksi kulit batang kelapa gading dilakukan dengan cara infundasi. Ekstrak cair selanjutnya dikeringkan dengan metode freeze drying. Terhadap ekstrak selanjutnya dilakukan KLT analitik dengan eluen n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 : 5). Eluen ini memisahkan tiga bercak noda dengan nilai Rf yaitu 0,51;0,67;0,78. Berdasarkan studi literatur dan pengamatan dibawah lampu UV 254 nm dan 366 nm bercak dengan nilai Rf 0,67 adalah senyawa yang diduga tanin. Senyawa dengan Rf 0,67 selanjutnya diisolasi dengan KLT preparatif. Isolat selanjutnya diidentifikasi dengan spektrofometer UV-Vis dan FTIR. Hasil analisis spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa isolat memiliki serapan pada panjang gelombang maksimum 333 nm. Hasil identifikasi dengan spektrofotometer FTIR menunjukan serapan – serapan spesifik dari senyawa tanin seperti rentangan OH asimetri pada bilangan gelombang 3424,96 cm-1, rentang CH pada 2923,56 cm-1, rentangan C=C cincin aromatik pada 1635,34 cm-1 C-O alkohol sekunder pada 1130,8 cm-1 dan benzene pada 759,816 cm-1. Kata kunci :          Kulit batang kelapa gading (Cocos nucifera Var. eburnea), tanin,      kromatografi lapis tipis (KLT), spektrofotometer UV-Vis, FTIR.
POTENSI ANTIKANKER DARI EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG DENGAN BERBAGAI TINGKAT KEPOLARAN TERHADAP SEL T47D Lestari, Tresna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.392 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.104

Abstract

Telah dilakukan uji aktivitas sitotoksik dari ekstrak bunga kecombrang yang diekstraksi menggunakan pelarut dengan berbagai tingkat kepolaran terhadap sel T47D. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu refluks secara bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Hasil uji aktivitas sitotoksik diketahui ekstrak n-heksan memiliki potensi sitotoksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan metanol dengan nilai IC50 berturut-turut adalah 372,117 ppm; 455,263 ppm; 448,589 ppm.Kata Kunci : kecombrang, refluks, kepolaran pelarut, aktivitas sitotoksik
KADAR FENOL TOTAL EKSTRAK DAUN DAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Andriani, Yeni Yulia; Rahmiyani, Ira; Amin, Saeful; Lestari, Tresna
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 15, No 1 (2016): Pebruari 2016
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.612 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v15i1.153

Abstract

Penentuan kadar total senyawa fenol pada ekstrak daun dan biji papaya (Carica papaya L) telah dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Sebagai senyawa pembanding digunakan asam galat yang direaksikan dengan reagen Follin-Ciocalteu dan natrium karbonat 7%. Nilai kadar total senyawa fenol dihitung sebagai GAE (Galiic Acid Equivalent) yaitu jumlah kesetaraan terhadap asam galat. Ekstrak daun papaya memberikan nilai kadar total senyawa fenol g GAE/100 g ekstrak sementara ekstrak biji pepaya memberikan nilai kadar total senyawa fenol g GAE/100 g ekstrak. Dengan demikian diketahui bahwa senyawa fenolik lebih banyak terdapat pada daun papaya dibandingkan pada bijinya.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH KUPA (Syzygium polycephalum) TERHADAP RADIKAL BEBAS DENGAN METODE DPPH Nurmalasari, Trisna; Zahara, Sita; Arisanti, Nisa; Mentari, Putri; Nurbaeti, Yulia; Lestari, Tresna; Rahmiyani, Ira
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 16, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.622 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v16i1.167

Abstract

Gowok atau Kupa (Syzygium polycephalum) merupakan buah asli Indonesia. Pada tanaman gowok, umumnya bagian yang dimanfaatkan adalah buahnya. Namun keberadaanya kini mulai langka dan sampai saat ini, penelitian mengenai buah gowok dalam kaitannya sebagai antioksidan belum pernah dilakukan. Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat direndam. Antioksidan sintetik seperti BHA (Butil Hidroksi Anisol), BHT (Butil Hidroksi Toluen), PG (Propil Galat) dan TBHQ (Tert-Butil Hidrokuinon) dapat menyebabkan karsinogenesis, hal ini menyebabkan penggunaan antioksidan alami mengalami peningkatan. Antioksidan alami dalam buah dan sayuran yang memiliki fungsi seperti mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubh yang rusak. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan antioksidan misalnya vitamin C, beta karoten, Vitamin E, dan flavonoid. Ekstraksi simplisia buah kupa ini dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif antioksidan dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan pengembang n-heksan : etanol (6:4) untuk daging buah dan etil asetat : methanol (8:2) untuk biji, serta menggunakan penampak bercak 1-1-difenil-2 pikrilhidrazil (DPPH) 0,2%. Uji kuantitatif antioksidan buah kupa dilakukan dengan metode DPPH dengan vitamin C sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan ekstrak biji buah lebih aktif menunjukan aktivitas antioksidan dan termasuk kedalam antioksidan sangat kuat (IC50 5,246 ppm) serta ekstrak daging buah termasuk kedalam antioksidan kuat (IC50 60,187 ppm).
AKTIVITAS EKSTRAK BUAH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP PROFIL LIPID TIKUS PUTIH JANTAN Rahayuningsih, Nur; Lestari, Tresna; Nurafia, Fitri; Kharina, Elin
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.466 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v14i1.115

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas ekstrak buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan TG serum darah tikus. Pada penelitian ini digunakan dua batchperlakuan dimana masing-masing batch terdiri dari enam kelompok yaitu normal, negatif, positif, dosis uji satu, dosis uji dua dan dosis uji tiga. Batch pertama untuk menguji aktivitas terhadap kadar kolesterol total, LDL dan HDL dengan Kelompok I (kontrol normal) diberi PGA 1%, kelompok II (kontrol positif) diberi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus dalam suspensi PGA 1% dan obat simvastatin 1,8 mg/200 gram BB tikus dalam suspensi PGA 1%, kelompok III (kontrol negatif) diberi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus dalam suspensi PGA 1%, kelompok IV, V, dan VI (kelompok dosis uji) diberi ekstrak etanol buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) dalam PGA 1% secara oral dengan dosis 99,5 mg/200 gram BB tikus, 199 mg/200 gram BB tikus, dan 398 mg/200 gram BB tikus dalam suspensi PGA 1% yang telah di induksi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus. Batchkedua untuk menguji aktivitas terhadap kadarTG denganKelompok I (kontrol normal) diberi PGA 1%, kelompok II (kontrol positif) diberi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus dalam suspensi PGA 1% dan obat simvastatin 1,8 mg/200 gram BB tikus dalam suspensi PGA 1%, kelompok III (kontrol negatif) diberi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus dalam suspensi PGA 1%, kelompok IV, V, dan VI (kelompok dosis uji) diberi ekstrak etanol buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) dalam PGA 1% secara oral dengan dosis 94,5 mg / 200 g BB tikus, 189mg/ 200 g BB tikus, 378mg / 200 g BB tikus dalam suspensi PGA 1% yang telah di induksi diet tinggi kolesterol, propiltiourasil 0,02% 10 ml/Kg BB tikus.Penetapan kadar kolesterol total, HDL, dan LDL dilakukan dengan metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Para Aminophenazone). Penetapan kadar trigliserida dengan metode Enzymatic Colorimetric Test dengan Glycerol -3- Phosphate Oxidase. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian ekstrak etanol buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai aktivitas menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serta meningkatkan kadar HDL serum darah tikus dengan dosis efektif adalah dosis II (199 mg/200 gram BB tikus 199 mg/200 gram BB tikus) dengan persen efektivitas penurunan kadar kolesterol total 123,2%, LDL 132,9% dan peningkatan kadar HDL 140,6%. Dan ekstrak etanol buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) dosis III (378mg / 200 g BB tikus) mempunyai aktivitas menurunkan kadar TG dengan persentase sebesar 67,97%.Kata kunci: Ekstrak Etanol Buah Buncis, Kolesterol Total, High Density Lipoprotein (HDL) , Low Density Lipoprotein(LDL), Trigliserida
Co-Authors Ahadi, Ghany Ahmad Tantowi Jaohari Alifia, Fathia Putri Andriani, Yeni Yulia Anggi Agustira Anindita Tri Kusuma Pratita Anindita Tri Kusuma Pratita Anindita Tri Kusuma Pratita Anisa Pebiansyah Anna Yuliana, Anna Annazalia Rustandi Putri Annisa Pebiansyah APP, Ferrinda Yunisha Arisanti, Nisa ayunda Azahra, Fildza Fathila Cahyati, Keni Ida Citra Dewi Salasanti Dewi Dewi Diana Sri Zustika Dimas Rahman Fauzi Ditha Rizqi Aulia Utami Dudi Nurmalik F, Alya Nisrina F, Syifa Nur Fadilah, Refi Tazhqiyatul FAJAR SETIAWAN Falya, Yuniarti Fathurohman, Mochamad Fauziarahma, Wulan Fikri Alatas Firmansya, Ardianes Fitriani, Vina Nurul Gatut Ari Wardani Gunawan, Cyndi Arwini Hartyana Sutarna, Titta Hendy Suhendy Heri Herdiana Ilham Alifiar Ilham Alifiar Ilham Alifiar Imam Mustaqim Garna Ira Rahmiyani Keni Idacahyati Keni Idacahyati Kharina, Elin Leli Siti Zaqiah Lilis Tuslinah Lilis Tuslinah Lilis Tuslinah Lilis Tuslinah, Lilis Lusi Nurdianti, Lusi M. Faturohman Maryam, Sinta Dewi Maryanto, Naida Ajeng Mentari, Putri Moch. Reza Pratama Mochamad Fathurahman Mochamad Fathurohman Muharam Priatna Muharam Priatna Nofianti, Tita Nofianti, Tita Nur Laili Dwi Hidayati Nur Rahayuningsih Nur Rahayuningsih, Nur Nurafia, Fitri Nurbaeti, Yulia Nurdianingsih, Sefi Nurlita, Putri Nurmalasari, Anisa Nurmalasari, Trisna Nurmalik, Dudi Nurmalik, Dudi Pikri Adit Praditya R Pratama, Moch. Reza Pratita, Anindita Tri Kusuma Putri Pratiwi Rahadian, Gio Handika Rahmi, Sulis Gina Renny Amelia Richa Mardianingrum Rissa Putri Aulia Yulianto Ruswanto, Ruswanto Saeful Amin Setyaningsih, Indah Shal Nurdinda Fauziah Sindi Lestari Sri Asih Suharyani, Ine Syafar, Ridho Mulya Tiara Permata Sari Tifa Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti Tita Nofianti, Tita Tuslinah, Lilis Tuslinah, Lilis Tussadiyah, Halimah Vera Nurviana Winda Trisna Wulandari, Winda Trisna Yayan Rizikiyan Yulia Salmini Yunia Amalia Zahara, Sita