Media sosial, sebagai salah satu produk utama dari era digital, kini menjadi sarana yang sangat populer untuk berbagi informasi, termasuk konten kesehatan, jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 4,9 miliar, dengan remaja menjadi salah satu kelompok pengguna terbesar. Kondisi ini menunjukkan bahwa media sosial memiliki potensi besar dalam memengaruhi perilaku kesehatan remaja. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh konten kesehatan di media sosial terhadap perilaku kesehatan remaja, baik dalam aspek positif maupun negatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif deskriptif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lapangan berdasarkan data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan media sosial setiap hari, dengan jumlah 48 responden atau sekitar 87.72% dari total responden. Sementara itu, hanya 7 responden atau 12.28% yang menggunakan media sosial secara jarang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna media sosial memiliki kebiasaan untuk mengakses media sosial secara rutin setiap harinya. Kesimpulannya perkembangan pesat teknologi informasi, khususnya media sosial, mempengaruhi perilaku kesehatan remaja secara signifikan. Mayoritas remaja yang terlibat dalam penelitian ini mengakses media sosial secara rutin, dengan sebagian besar menggunakan platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.