Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja ASN di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magelang, mendeskripsikan kendala-kendala yang menyebabkan kinerja ASN belum maksimal dan merumuskan upaya untuk meningkatkan kinerja ASN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Narasumber sebanyak 7 orang, sumber data terdiri dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ASN di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magelang sudah cukup baik namun belum maksimal. Kendala-kendala yang menyebabkan kinerja belum maksimal adalah adanya SOTK baru sehingga pembagian beban kerja menjadi kurang proporsional, masih terdapat sebagian ASN yang kurang memiliki kemampuan dalam hal teknologi informasi, ASN pada jabatan fungsional mengalami berbagai kendala yaitu belum adanya analisa jabatan pada peta jabatan OPD terkait, disiplin ASN yang menurun sejak adanya pandemi covid-19, keterbatasan jumlah ASN yang ada, masih minimnya sarana prasarana yang memadai, keterbatasan anggaran. Adapun upaya yang dilakukan adalah kerjasama antar bidang dalam menyelesaikan pekerjaan, melaksanakan capacity building dalam meningkatkan kapasitas ASN terkait dengan tupoksinya, melakukan konsultasi ke provinsi dan pusat terkait dengan tim penilai angka kredit, meningkatkan disiplin dengan pemberlakuan aplikasi SIABA, memaksimalkan ASN yang ada dalam menyelesaikan tugas-tugas kedinasan, memaksimalkan sarana prasarana yang ada , memaksimalkan anggaran yang ada. This study aims to determine the performance of ASN in the Community and Village Empowerment Office of Magelang Regency, describe the obstacles that cause ASN performance to not be optimal and formulate efforts to improve ASN performance. This research uses descriptive qualitative methods. There were 7 resource persons, the data source consisted of primary and secondary data obtained from data collection techniques by conducting observations, interviews, and documentation. The results showed that the performance of ASN in the Community and Village Empowerment Office of Magelang Regency was quite good but not optimal. The obstacles that cause performance not to be optimal are the existence of a new SOTK so that the division of workload becomes less proportional, there are still some ASNs who lack the ability in terms of information technology, ASNs in functional positions experience various obstacles, namely the absence of position analysis on the related OPD position map, ASN discipline that has decreased since the Covid-19 pandemic, limited number of existing ASNs, There is still a lack of adequate infrastructure, limited budget.The efforts made to improve are cooperation between fields in completing work, carrying out capacity building in increasing the capacity of ASNs related to their goals, consulting the provinces and centers related to the credit score assessment team, improving discipline with the implementation of the SIABA application, maximizing existing ASNs in completing official tasks, maximizing existing infrastructure, maximizing existing budgets.