Articles
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA TAKLINEAR ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ITERASI VARIASIONAL
Yundari., Elvira Lusiana, Bayu Prihandono,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 3, No 01 (2014): Bimaster
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v3i01.5189
Metode Iterasi Variasional merupakan salah satu metode numeris yang dapat digunakan untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa taklinear orde satu dengan masalah nilai awal. Metode ini dapat menyelesaikan masalah taklinear dengan cara langsung tanpa menggunakan linearisasi, transformasi, dan perturbasi. Metode ini membentuk sebuah fungsi koreksi menggunakan pengali lagrange dan dapat ditentukan dengan menggunakan teori variasional. Pengambilan variasi terhadap variabel independen maka menghasilkan kondisi stasioner dan nilai pengali lagrange sehingga diperoleh rumus iterasi. Penyelesaian bagian linear dari persamaan diferensial biasa taklinear orde satu dan mensubstitusikan nilai awal digunakan sebagai perkiraan awal untuk memperoleh penyelesaian pendekatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Iterasi Variasional merupakan metode pendekatan yang cukup akurat untuk menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa taklinear orde satu. Kata Kunci: Iterasi Variasional, Fungsi Koreksi, Pengali Lagrange
PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON
Helmi., Fitri Monika Sari, Yundari,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 3, No 02 (2014): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v3i02.6563
Metode Adams Bashforth Moulton adalah proses mencari nilai suatu fungsi dititik tertentu dari persamaan diferensial biasa. Untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear orde-n secara numerik maka persamaan diferensial diubah menjadi sistem persamaan diferensial orde satu dengan n-buah persamaan diferensial orde satu. Persamaan diferensial tersebut terlebih dahulu diselesaikan dengan metode Runge Kutta orde tiga untuk mendapatkan solusi awal. Selanjutnya melakukan prediksi dengan persamaan prediktor Adams Bashforth orde dua dengan mensubtitusikan nilai awal  yang diperoleh dari metode Runge Kutta dan melakukan koreksi dengan persamaan korektor Adams Moulton orde dua. Kemudian menentukan galat untuk tahap prediktor dan korektor. Galat kumulatif untuk tahap prediktor pada titik x=1 diperoleh 0,09959432 dan galat kumulatif untuk tahap korektor diperoleh 0,07258924. Metode Adams Bashforth Moulton orde dua memberikan ketelitian yang lebih baik dengan pemilihan ukuran langkah yang tepat dan konstan. Metode ini menghasilkan galat yang kecil sehingga metode ini efisien untuk penentuan beberapa nilai taksiran.
SIFAT-SIFAT LANJUT FUNGSI TERBATAS
Yundari., Suhardi, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 3, No 02 (2014): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v3i02.6564
Fungsi terbatas merupakan fungsi yang memiliki batas atas dan batas bawah. Terdapat kajian lanjut tentang fungsi terbatas yaitu fungsi bervariasi terbatas. Penelitian ini mengkaji definisi fungsi bervariasi terbatas dan hubungan fungsi bervariasi terbatas dengan fungsi terbatas, fungsi monoton serta sifat-sifat fungsi bervariasi terbatas. Suatu fungsi f dikatakan bervariasi terbatas jika jumlahan selisih nilai fungsi dari koleksi partisi pada suatu interval [a,b] lebih kecil atau sama dengan sebarang bilangan real positif M. Fungsi bervariasi terbatas berhubungan dengan fungsi terbatas dan fungsi monoton. Selain itu sifat-sifat fungsi bervariasi terbatas yaitu himpunan fungsi bervariasi terbatas pada [a,b] bersifat linear terhadap perkalian dengan suatu konstanta, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Jika fungsi f bervariasi terbatas pada [a,b] maka f bervariasi terbatas juga pada subset [a,b]. Jika fungsi f bervariasi terbatas pada [a,c] dan [c,b] maka fungsi f bervariasi terbatas pada [a,b].
ISOMORFISMA DARI SU(2)/Ker ? KE SO(3)
Yundari., Arif Rahman, Nilamsari Kusumastuti,
BIMASTER Vol 2, No 02 (2013): Bimaster
Publisher : BIMASTER
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Suatu grup dapat dibentuk dari himpunansemua matriks spesial ortogonalterhadap operasi perkalian matriks biasa yang disebutGrup Spesial Ortogonal, dinotasikan dengan SO(3). Sementara itu,suatu grup dapat pula dibentuk dari himpunan semua matriks spesial uniterterhadap operasi perkalian matriks biasayang disebut Grup Spesial Uniter, dinotasikan dengan SU(2). Terdapat homomorfisma ?yang memetakan setiap elemen di SU(2) ke elemen di SO(3), dengan kernel dari ? adalah ker ?={I,-I}.Himpunan ker ? merupakan subgrup normal dari SU(2), sehingga dapat dibentuk grup faktor dari SU(2) oleh ker ? yang dinotasikan dengan SU(2)/ker ?. Dengan menggunakan Teorema Fundamental Homomorfisma, dapat ditunjukkan bahwa terdapat isomorfisma dari SU(2)/ker ? ke SO(3). Kata Kunci :Grup Spesial Ortogonal, Grup Spesial Uniter, Isomorfisma.
SYARAT CUKUP DAN SYARAT PERLU AGAR RUANG BERNORMA MENJADI RUANG HASIL KALI DALAM
Yundari, Hendri Untoro, Nilamsari Kusumastuti,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 01 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v4i01.9783
Ruang vektor V atas lapangan R merupakan himpunan tidak kosong yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan vektor dan pergandaan scalar serta memenuhi beberapa aksioma. Setiap vektor memiliki panjang vector atau yang disebut dengan norma. Norma merupakan suatu fungsi yang memetakan dari V kehimpunan semua bilangan real dan memenuhi aksioma norma. Ruang vektor V yang dilengkapi aksioma norma disebut ruang bernorma. Hasil kali dalam adalah fungsi yang memetakan dari V×V ke himpunan semua bilangan real dan memenuhi aksioma hasil kali dalam. Ruang vector V yang dilengkapi aksioma hasil kali dalam disebut ruang hasil kali dalam. Diketahui bahwa setiap ruang hasil kali dalam merupakan ruang bernorma, namun sebaliknya belum tentu berlaku. Setiap ruang hasil kali dalam merupakan ruang bernorma dengan x = 〈x,x〉1/2 untuk setiap di , dengan kata lain x = 〈x,x〉1/2 merupakan syarat cukup ruang bernorma menjadi ruang hasil kali dalam. Selanjutnya ruang bernorma merupakan ruang hasil kali dalam jika dan hanya jika memenuhi hukum jajaran genjang. Diperoleh setiap ruang bernorma yang memenuhi hukum jajaran genjang merupakan syarat perlu untuk menjadi ruang hasil kali dalam. Kata kunci: Ruang Bernorma, Ruang Hasil Kali Dalam, Hukum Jajar Genjang
PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL FUZZY ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON ORDE TIGA
Helmi., Nurhayati, Yundari,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 3, No 02 (2014): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v3i02.6562
Persamaan diferensial Fuzzy merupakan suatu persamaan diferensial yang berkaitan dengan ketidakpastian pada himpunan Fuzzy. Pada penelitian ini, persamaan diferensial Fuzzy orde satu diselesaikan menggunakan metode numerik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menyelesaikan persamaan diferensial Fuzzy orde satu menggunakan metode Adams Bashforth Moulton orde tiga. Metode ini merupakan  metode banyak langkah yang memerlukan informasi dari beberapa titik dan nilai fungsi ketiga titik tersebut yang diperoleh dari metode satu langkah yaitu metode Runge Kutta orde empat agar diperoleh nilai taksiran yang baik. Nilai fungsi dari ketiga titik tersebut kemudian disubtitusikan ke dalam persamaan Adams Bashforth orde tiga dan dikoreksi menggunakan persamaan Adams Moulton orde tiga. Metode tersebut memerlukan jumlah iterasi yang semakin banyak sehingga memberikan nilai hampiran yang baik dan efisien karena menghasilkan galat yang kecil.
KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU
Yundari., Muhlasah Novitasari Mara, Neva satyahadewi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 2, No 03 (2013)
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v2i03.3866
Pada dunia nyata seringkali ditemukan pola data linear dan nonlinear pada data runtun waktu sehingga penggunaan model non linear saja tidak lagi cukup. Penggabungan model linier dan nonlinier menjadi alternatif solusi permasalahan tersebut. Penelitian yang dilakukan untuk mengkaji hybridizing exponential smoothing dan neural network untuk peramalan data runtun waktu. Penelitian ini dilaksanakan dengan studi literatur. Langkah pertama dalam kajian teoritik ini adalah mempelajari kembali model exponential smoothing dan neural network. Selanjutnya dipelajari bentuk arsitektur beserta model gabungan exponential smoothing dengan neural network. Dari model gabungan tersebut dikaji cara menduga parameter. Dari kajian teoritik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa estimasi parameter bobot dengan metode kuadrat terkecil pada model hybridizing exponential smoothing dengan neural network tidak memberikan hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan mengkuadratkan kesalahan pada model penggabungan akan menggeser fit kurva ke suatu titik lain sehingga mengurangi keakuratan hasil prediksi. Oleh karena itu parameter optimal model hybridizing diperoleh dengan meminimalkan jumlahan absolut error. Kata Kunci : Hybridizing, Exponential Smoothing, Neural Network, Runtun Waktu.
ALJABAR NONASOSIATIF DAN NONKOMUTATIF TERKAIT MUTASI
Fransiskus Fran, Paula, Yundari,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 9, No 4 (2020): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v9i4.42277
Aljabar pada pewarisan genetik merupakan aljabar  atas . Aljabar  merupakan aljabar dengan realisasi genetik jika  memuat suatu segregasi Mendel. Hukum Mendel dalam pewarisan genetik menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet tiap pasang gen disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk. Secara umum, dalam pewarisan genetik memungkinkan terjadinya suatu mutasi. Dalam penelitian ini dibahas tentang aljabar mutasi yang merupakan left almost algebra. Lebih lanjut dibahas pula tentang left almost algebra yang berkaitan dengan aljabar alternatif dan aljabar Jordan. Kata Kunci : aljabar mutasi, aljabar alternatif, aljabar Jordan.
ANALISIS KORESPONDENSI DAN BIPLOT PCA PADA PRODI DI FMIPA UNTAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DOSEN DAN KARAKTERISTIK MAHASISWA
Yundari, Dwi Suci Ramadania,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 10, No 1 (2021): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v10i1.44686
Analisis korespondensi merupakan sebuah teknik multivariat secara grafik yang digunakan untuk eksplorasi data dari sebuah tabel kontingensi. Metode ini dapat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel, dan dapat digunakan untuk melihat keterkaitan (kedekatan) suatu kategori pada satu variabel terhadap kategori variabel lainnya. Langkah awal dilakukan dengan analisis korespondensi yaitu membuat matriks korespondensi, setelah itu mencari jumlah baris dan jumlah kolom, nilai singular, nilai diagonal, koordinat utama baris dan kolom dan membuat plot. Selanjutnya menganalisis biplot PCA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dan mendeskripsikan karakteristik tingkat pendidikan dosen dan karakteristik mahasiswa di FMIPA Untan pada periode 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis korespondensi memiliki total keragaman 92,1%, sedangkan biplot PCA memiliki kebaikan sebesar 80,1%, yang berarti analisis korespondensi lebih baik dibangdingkan biplot PCA. Dan pada plot analisis korespondensi menunjukkan informasi yang baik dibandingkan grafik biplot PCA. Analisis korespondensi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara prodi sistem informasi dan sistem komputer pada variabel tingkat pendidikan dosen magister. Prodi ilmu kelautan dan geofisika memiliki hubungan pada variabel jumlah mahasiswa baru. Prodi matematika, fisika dan statistik memiliki hubungan pada variabel jumlah lulusan dan prodi biologi dan kimia memiliki hubungan pada variabel tingkat pendidikan dosen doktor. Kata Kunci: Tabel kontingensi, Singular-Value-Decomposition. Dimensi DuaÂ
PEMODELAN GJR-GARCH PADA DATA KURS HARIAN RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SAAT KRISIS EKONOMI
Shantika Martha, Dhea Aprilia Wulansari, Yundari,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 10, No 2 (2021): Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/bbimst.v10i2.45878
Kurs merupakan data keuangan suatu negara yang menunjukkan daya beli internasional pada negara yang bersangkutan. Krisis ekonomi global berdampak pada perekonomian yang berpengaruh terhadap kurs menjadi tidak stabil, sehingga mengakibatkan volatilitas dan biasanya memiliki variansi error yang tidak konstan (heteroskedastisitas). Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) adalah model deret waktu yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas. Namun, model GARCH mengabaikan efek asimetris pada volatilitas, sehingga dikembangkanlah model Glosten Jaganathan Runkle GARCH (GJR-GARCH) yang dapat menangkap pengaruh asimetris pada volatilitas. Penelitian ini menggunakan data kurs harian rupiah terhadap dolar Amerika saat krisis ekonomi yang terjadi pada awal tahun 2018 dan 2020. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh asimetris terhadap volatilitas dan memodelkan GJR-GARCH pada return kurs. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh asimetris terhadap volatilitas karena error dari model GARCH(1,1) dengan MAPE sebesar 0,54% tidak berdistribusi normal. Sehingga model yang dapat digunakan adalah GJR-GARCH(1,1) dengan MAPE sebesar 0,39%. Model ini menghasilkan error yang white noise. Model ini juga, mengindikasi terdapat guncangan negatif yang berpengaruh terhadap volatilitas pada return kurs. Hal ini berarti pelemahan rupiah (penguatan dolar AS) akan mengakibatkan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguatan rupiah (pelemahan dolar AS). Kata Kunci : kurs, krisis ekonomi, asimetris, GJR-GARCH