Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFEKTIVITAS ASPAL EMULSI METODE CAMPURAN DINGIN PADA LAPISAN LASTON AC-BASE: EFEKTIVITAS ASPAL EMULSI METODE CAMPURAN DINGIN PADA LAPISAN LASTON AC-BASE Frederik Tambunan, Hermon; Martono, Yohanes; Catur Marina, Bernaditha; Dwiky Iswara, Kerri; Abi Berkah Nadi, Muhammad; Zhafira, Elian; Gunawan, Raden
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 1 (2024): STATIKA JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jts.v10i1.575

Abstract

Perancangan campuran aspal panas merupakan metode pencampuran umum yang diterpakan dalam pelaksanaan lapis perkerasan jalan. Tantangan suhu yang harus memenuhi spesifikasi teknis menjadi perhatian saat penghamparan. Penggunaan aspal emulsi untuk campuran spal dingin diharapkan mmpu menjadi solusi. Studi ini dilakukan untuk melihat efektifitas dari penggunaan aspal emulsi campuran dingin dibandingkan dengan aspal campuran panas pada jenis perkerasan Laston AC-Base. Hasil penelitian penelitian menunjukkan dengan campuran aspal emulsi sebesar KAE 7,3% memiliki nilai stabilitas mencapai 2.635 kg, namun memiliki angka flow sebesar 1,78 mm. Angka ini menunjukkan bahwa hasil campuran aspal dengan menggunakan aspal emulsi campuran dingin memiliki tingkat kelelehan plastis yang masih dibawah ambang batas minimal sebesar 3 mm.
PENGARUH CURAH HUJAN, KEMIRINGAN LERENG SERTA BEBAN GEMPA TERHADAP STABILITAS LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS Rahman Hakim Sitepu, Arif; Dallis Evalinesuri, Agnes; Hayati, Julita; Syuhada, Syahidus; Yuliyanto, Andry; Zhafira, Elian; Budi Ribowo, Anggarani
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 1 (2024): STATIKA JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jts.v10i1.576

Abstract

Lereng saat hujan sering mengalami kelongsoran, maka dilakukan penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas yaitu metode bishop untuk mencari nilai faktor of safety (FOS) lereng dengan kemiringan lereng 30,45, dan 60. Intensitas hujan yang digunakan yaitu 20 mm/jam, 50 mm/jam, dan 100 mm/jam. Longsor juga disebabkan oleh gempa, pada pemodelan digunakan percepatan gempa sebesar 0,304. Berdasarkan hasil analisis, pengaruh dari curah hujan dan percepatan gempa mengakibatkan nilai FOS menurun. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai FOS tereduksi rata-rata 1,4% terhadap hujan, 18% terhadap kemiringan, dan 37% terhadap gempa. Hal ini menunjukkan bahwa lereng yang tidak stabil akibat dari adanya gaya gravitasi yang mendoorng material terjatuh kebawah serta adanya infiltrasi air hujan dan menambah berat tanah karena kenaikan air pori tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa lereng pada kondisi stabil pada kemiringan 30 karena FOS>1,5 dalam kondisi statik dan FOS>1 dalam kondisi dinamik.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DAN BEKISTING ALUMINIUM FORMWORK : ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DAN BEKISTING ALUMINIUM FORMWORK Maharani Wijaya, Mutiara; Zhafira , Elian; Rio Prayogi, Galih; Ayu Dwiyana, Putri; Budi Ribowo, Anggarani; Kamila Khanza, Ayu; Febri Miranda, Evan; Rhomianti Putri, Fahira; Gunawan, Raden
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 2 (2024): STATIKA : JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jts.v10i2.706

Abstract

Seiring dengan pesatnya perkembangan industri konstruksi, berbagai material berkualitas tinggi mulai banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi, terutama untuk pekerjaan bekisting pada gedung bertingkat. Oleh karena itu, diperlukan analisis terhadap jenis material yang akan digunakan untuk mencapai efisiensi biaya dan waktu. Pembangunan proyek XYZ memiliki podium 5 lantai yang menggunakan bekisting konvensional, serta tower 43 lantai yang menggunakan bekisting aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya dan waktu antara penggunaan bekisting konvensional, aluminium, serta kombinasi keduanya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif komparatif. Berdasarkan hasil analisis, anggaran yang dibutuhkan untuk bekisting konvensional adalah Rp27.149.858.086, atau 22% lebih mahal dibandingkan bekisting campuran, dengan durasi pekerjaan 497 hari. Sementara itu, anggaran untuk bekisting aluminium adalah Rp24.251.496, atau 9% lebih mahal dibandingkan bekisting campuran, dengan durasi pekerjaan 126 hari. Durasi pekerjaan dengan bekisting campuran adalah 337 hari. Dengan demikian, penggunaan bekisting campuran lebih hemat biaya dibandingkan bekisting konvensional atau aluminium, dan waktu pengerjaan lebih cepat dibandingkan bekisting konvensional, meskipun tidak secepat aluminium. Hal ini disebabkan oleh kemudahan pemasangan pada metode bekisting aluminium. Sehingga peningkatan kualitas material bekisting dapat meningkatkan efisiensi biaya dan waktu, terutama dalam konstruksi gedung bertingkat.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Identifikasi Penentuan Lokasi Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda Kota Pangkalpinang Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2031

Abstract

Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda di Kota Pangkalpinang merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya kerajinan tangan khas Bangka Belitung. Gedung ini dirancang sebagai pusat promosi, pameran, dan pemasaran produk kerajinan lokal, sekaligus menjadi simbol identitas budaya daerah. Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan adalah penentuan lokasi yang strategis, dengan mempertimbangkan aksesibilitas, konektivitas, dan potensi pengembangan kawasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi proses kolaborasi pemangku kepentingan dalam menentukan lokasi pembangunan Gedung Galeri Dekranasda. Metodologi yang digunakan meliputi observasi lapangan, analisis spasial, dan diskusi kelompok terfokus dengan pemerintah daerah, pengrajin, komunitas lokal, serta akademisi. Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil bersifat inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan. Hasil kegiatan ini memberikan alternatif lokasi terbaik untuk pembangunan Gedung Galeri Dekranasda berdasarkan kajian teknis dan social yaitu direncanakan pada tiga alternatif lokasi, yaitu Lokasi 1 (Taman Mandara), Lokasi 2 (Tumpuk Pinangpura), dan Lokasi 3 (Tugu Remangok, Jl. Selindung). Ketiga lokasi tersebut telah dikaji berdasarkan berbagai aspek teknis, termasuk aksesibilitas melalui jalan lokal, ketersediaan jaringan air bersih, listrik, telekomunikasi tetap, penerangan jalan, dan kedekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Namun, infrastruktur pemadam kebakaran belum tersedia di ketiga lokasi tersebut.
Pendampingan Teknis Identifikasi Pedagang untuk Proyek Relokasi dan Perluasan Pasar Muntok di Kabupaten Bangka Barat Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2032

Abstract

Pasar Muntok memiliki sejarah panjang sebagai pusat aktivitas ekonomi di Bangka Barat. Namun, peningkatan jumlah pedagang dan kunjungan masyarakat memunculkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan, ketidakteraturan tata letak, dan keterbatasan fasilitas pendukung. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memulai proyek strategis relokasi dan perluasan Pasar Muntok guna menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih modern, tertib, dan nyaman. Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas pasar, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu tahap awal yang krusial dalam pelaksanaan proyek ini adalah identifikasi pedagang terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akomodasi yang sesuai bagi para pedagang berdasarkan kebutuhan dan jenis usaha mereka, sekaligus meminimalkan potensi konflik, meningkatkan transparansi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil pendampingan teknis, ditemukan bahwa terdapat setidaknya 55 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, sehingga mengurangi fungsi jalan tersebut sebagai jalur transportasi utama. Para pedagang ini direkomendasikan untuk direlokasi ke lokasi baru yang lebih layak dan mendukung kegiatan jual beli, yaitu di Pasar Muntok.Relokasi ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih tertib, aman, dan nyaman. Selain itu, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur pasar, memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat lokal, serta memperlancar arus lalu lintas di kawasan sekitar pasar.
Pembelajaran Interaktif Konsep Cahaya melalui Media Aplikasi dan Eksperimen di SD Alam Lampung Dwiyana, Putri Ayu; Marina, Bernaditha Catur; Maini, Miskar; Khanza, Ayu Kamila; Ribowo, Anggarani Budi; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Zhafira, Elian; Saputra, Cahyo Agung; Syuhada, Syahidus; Prayogi, Galih Rio; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Susanti, Junita Eka; Tambunan, Hermon Frederik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.139

Abstract

Mahasiswa dan dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema "Cahaya Interaktif" di SD Sekolah Alam Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar terhadap konsep dasar cahaya dan sifat-sifatnya melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi penyampaian materi melalui presentasi interaktif, praktik langsung menggunakan alat peraga Kotak Cahaya, serta simulasi digital berbasis web untuk memperkuat pemahaman visual siswa. Guna mendorong keterlibatan aktif, siswa diberikan sistem poin dan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi mereka. Sebagai bentuk keberlanjutan program, alat peraga Kotak Cahaya dihibahkan kepada pihak sekolah untuk mendukung proses pembelajaran sains di masa mendatang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap konsep cahaya, yang tercermin dari partisipasi aktif lebih dari 90% siswa dalam eksperimen dan diskusi. Pemanfaatan media peraga dan pendekatan interaktif berbasis teknologi terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kolaboratif, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar.
ANALISIS TINGKAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI BANDAR LAMPUNG Elian Zhafira; Galih Rio Prayogi; Hesty Wulandari
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 12 (2025): Nusantara Hasana Journal, May 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i12.1464

Abstract

The construction industry has the highest rate of occupational accidents, including in Indonesia, accounting for 32% of all cases. Data from the Social Security Agency for Employment (BPJS Ketenagakerjaan) shows a significant increase in claims, from 234,370 cases in 2021 to 360,635 in 2023, with 25% of these accidents occurring in high-rise building projects. In 2023, the province of Lampung recorded 3,142 occupational accidents, ranking 19th nationally and 7th in Sumatra. This study employed a quantitative approach using structured questionnaires, followed by qualitative analysis to identify the key barriers in safety implementation. The level of implementation of the Construction Safety Management System (CSMS) in building projects across Bandar Lampung ranged from 74% to 95%, classified as good to satisfactory, with all projects fully allocating safety-related budgets. The primary obstacles identified include a weak safety culture among leaders and workers, regulations that are not well-aligned with field conditions, and a shortage of qualified safety supervisors. Strengthening safety education, updating regulatory frameworks, and increasing the number of competent safety professionals are critical measures to improve occupational safety in construction projects.
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND DETERMINING CONTROL (HIRADC) PADA PROYEK PEMBANGUNAN MASJID RAYA AL-BAKRIE BANDAR LAMPUNG Elian Zhafira; Rajiman, Rajiman
Nusantara Hasana Journal Vol. 5 No. 3 (2025): Nusantara Hasana Journal, August 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v5i3.1650

Abstract

One of the challenges in construction activities is occupational safety. Every work process often involves the use of heavy equipment, heavy and dangerous building materials, and the height of the building structure, which can increase the risk of work accidents. The number of work accidents in the last five years shows a reasonably high increase, with 32% of work accidents in Indonesia coming from the construction sector. This study aims to identify potential hazards and risks of work accidents, conduct risk assessments, and provide control efforts for the dangers in the Al-Bakrie Grand Mosque construction project in Bandar Lampung. The method used is HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control). The hazard identification is based on literature studies, field observations, and interviews. Risk assessments are carried out to determine how high the risk is by filling out questionnaires by respondents, namely the frequency level questionnaire and the severity level questionnaire. The questionnaire was then processed using the severity index method and risk matrix sourced from PUPR Regulation No. 10 of 2021. The results of the analysis show that 35 hazard variables have the potential to cause work accidents. The risk assessment results obtained a low-risk category of 31 (88%) and a medium-risk category of 4 (12%). Control efforts must be carried out to eliminate or even reduce the risk of work accidents in the project by the control hierarchy, namely elimination, substitution, technical control, administrative control, and personal protective equipment (PPE).
ANALISIS KAPASITAS SUNGAI DELI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BANJIR Simanjuntak, Indi Rezki Uli; Sihombing, Tera Melya Patrice; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Zhafira, Elian; P, Kirtinanda; Sinuraya, William Zones
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 13, No 1 (2024): Volume 13 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v13i1.36669

Abstract

Sungai Deli terletak di Kabupaten Karo dengan daerah aliran sungai seluas 472 km2 dan panjang 72km, mengalir melintasi Kota Medan Selat Malaka. Sungai Deli mengalami penyempitan atau pendangkalan sehingga menyebabkan kapasitas debit Sungai Deli tidak bisa menampung besarnya debit banjir yang diterima. Tujuan penelitian adalah menganalisis Sungai Deli untuk pegendalian banjir, meliputi analisis hidrologi dengan berbagai metode probabilitas frekuensi, perencanaan debit banjir menggunakan HSS ITB-1 dan HSS Gamma-1.Pada analisis hidraulika menggunakan bantuan software HEC-RAS (Hydrolic Engineering Center River Analysis System) 6.1 dilakukan dari bagian hulu sungai hingga titik outlet banjir, dengan wilayah tangkapan air (catcment area) memiliki luas sekitar 250.01 km2 sepanjang 45km. Hasilnya, kapasitas sungai hanya dapat mengurangi debit banjir sekitar 10%, dengan waktu puncak aliran antara 4 hingga 5 jam. Pada penelitian ini, solusi yang diambil adalah membangun parapet atau tembok penggendali banjir. Tinggi jagaan atau freeboard pada pemodelan ini adalah 0.5 hingga 1meter (maksimum).
Innovative Approaches to Post-Earthquake Reconstruction Material Evaluation for Healthy Simple Houses Susanti, Junita Eka; Maini, Miskar; Zhafira, Elian
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 4 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 4 October 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/g-tech.v9i4.8007

Abstract

Post-earthquake housing reconstruction is essential for accelerating community recovery and ensuring safer living conditions in disaster-prone regions. This study evaluates the potential of recycled rubble sand from demolished masonry walls as an acceptable aggregate replacement in mortar production. It explores its integration into the development of a Healthy Simple House (HSH) model for post-disaster housing reconstruction. Laboratory experiments were conducted in accordance with PUBI-1982 and SII 0052-80 standards to characterize material properties and assess mechanical performance. The results indicate that rubble sand exhibits a well-graded particle distribution, stable density values (SSD 2.48 g/cm³, bulk 2.35 g/cm³, apparent 2.71 g/cm³), and moderate water absorption (5.62%), with slight organic contamination. Compressive strength tests showed that mortars with a 1:3 cement-to-sand ratio reached approximately 24 MPa at 28 days, meeting structural requirements, while higher rubble proportions reduced strength, restricting their application to non-structural components. The incorporation of rubble sand into the HSH model highlights its role in sustainable reconstruction by reducing reliance on natural resources while ensuring safe, healthy, and affordable housing. The study concludes that recycled rubble sand can be effectively utilized as a partial aggregate substitute, providing practical guidance for post-disaster housing programs and informing policy development for environmentally friendly and resilient reconstruction strategies that contribute to community resilience.