Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PROGRAM REVITALISASI KEBUN KELAPA SAWIT DI DESA DALIL KECAMATAN BAKAM KABUPATEN BANGKA Andry Yulianto; Fournita Agustina; Yudi Sapta Pranoto
Journal of Integrated Agribusiness Vol 2 No 2 (2020): Journal of Integrated Agribusiness
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.937 KB) | DOI: 10.33019/jia.v2i2.1796

Abstract

Kekuatan modal yang belum memadai, sempitnya jangkauan pemasaran dan kurangnya akses inovasi teknologi perkebunan yang dimiliki masyarakat menyebabkan hasil produksi kebun yang tidak maksimal. Pemerintah kemudian bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perkebunan besar, baik swasta maupun BUMN untuk membantu dan membimbing perkebunan rakyat salam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan, utuh dan berkesinambungan melalui hubungan kemitraan salah satunya adalah program revitalisasi perkebunan sawit. Revitalisasi perkebunan adalah upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitas tanaman perkebunan yang didukung kredit investasi dari perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah dengan melibatkan perusahaan dibidang usaha perkebunan sebagai mitra dalam pengembangan perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil. Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan dampak sosial ekonomi yang diterima petani program revitalisasi sebelum dan sesudah program berjalan (2) Menghitung kontribusi pendapatan dari usahatani kelapa sawit dengan mengikuti program revitalisasi terhadap pendapatan total keluarga petani di Desa Dalil Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode penarikan contoh yang dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) Alat analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 6 aspek terdapat 5 aspek yang mengalami perubahan dampak sosial ekonomi program revitalisasi kebun kelapa sawit. Kontribusi kebun revitalisasi terhadap pendapatan total keluarga sebesar 35,44%, hal ini menunjukkan kurang dari setengah pendapatan keluarga didapatkan dari kebun revitalisasi.
Pemanfaatan Zeolit dengan Aktivasi Fisik sebagai Bahan Pengganti Semen pada Beton Berpori Ahmad Yudi; Andry Yuliyanto; P Kirtinanda; Chevin Gerhard; Edward Riyadi Irawan
Media Teknik Sipil Vol. 22 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v22i2.34686

Abstract

Beberapa tahun terakhir, populasi di kota dan pinggiran kota telah meningkat secara signifikan, area yang dahulu tertutup oleh tanah dan dapat menyerap air kini tergantikan oleh infraastruktur trotoar, jalan, dan tempat parkir. Beton Poros (PC) merupakan solusi sederhana dan tahan lama yang meniru karakteristik hidrologi alami tanah. Penggunaan semen dapat digantikan dengan metode subtitusi zeolit. Berat semen digunakan sebagai faktor dalam pencampuran beton. Dengan mengetahui berat semen, kita dapat menentukan jumlah semen yang dibutuhkan untuk campuran beton, dengan mempertimbangkan berat jenis zeolit sebagai faktor pengganti. Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan nilai kuat tekan, porositas, permeabilitas, kehilangan abrasi dari beton poros. Zeolit yang diaktivasi fisik dan tidak diaktivasi fisik berpengaruh terhadap setiap pengujian yang dilakukan dan mendapatkan perbedaan hasil yang signifikan dilihat dari analisis ANOVA (Analysis of Variance). Kekuatan tekan maksimum ditemukan pada variasi zeolit aktivasi 15% pada nilai 10,75 MPa, dan Porositas dan permeabilitas tertinggi terdapat pada variasi subtitusi zeolit 20% tidak diaktivasi dengan nilai 12,5%; 0,55(cm/s), nilai abrasi terendah pada pengujian cantabro didapat pada variasi zeolit 15% aktivasi dengan nilai 30,27% dari nilai sebelum pengujian.
Evaluasi rel dan bantalan berdasarkan beban angkut lintas dan kinerja operasi kereta api (studi kasus: jalan rel Tanjung Karang-Rejosari) Andry Yuliyanto; Galih Rio Prayogi; Michael; Frans Dermanto Hutabarat; Muhammad Abi Berkah Nadi
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pd.13.1.9159.26-35

Abstract

Dalam bidang perkeretaapian, perkembangannya cukup mendapat perhatian penting dari pemerintah terutama dengan penetapan kereta api sebagai rencana strategis nasional. Jaringan kereta api di Pulau Sumatera terbentang sepanjang 1,544 km, termasuk yang beroperasi di Provinsi Lampung yang dinaungi oleh Divisi Regional IV Tanjung Karang. Transportasi kereta api di provinsi lampung dinaungi oleh Divisi Regional IV Tanjung Karang. Pada tahun 2022 tercatat pelayanan layanan kereta api tepatnya pada Stasiun Tanjung Karang mencatatkan pelayanan kepada 556,219 penumpang, data ini meningkat sebanyak 150.461 % dari tahun sebelumnya. Penelitian ini menjadi penting guna memahami bagaimana beban lintas yang berbeda mempengaruhi kondisi rel dan bantalan, operator kereta api dapat merencanakan pemeliharaan yang lebih efektif, mengidentifikasi titik-titik rentan, dan mengurangi risiko gangguan operasional. Penelitian ini bertujuan menentukan besar beban angkut lintas tahunan dan bagaimana kondisi kemampuan layanan rel dan bantalan menerima beban lintas diatasnya serta pengaruhnya terhadap kinerja operasional khususnya pada realisasi penjadwalan perjalanan kereta api. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yaitu melakukan evaluasi kondisi jalan rel berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jalan rel Tanjung Karang-Rejosari dikategorikan kedalam kelas jalan rel I, kondisi rel terpasang tidak sesuai dengan standar karena tegangan dasar rel melebihi tegangan dasar yang diizinkan untuk itu perlu dilakukan peningkatan rel dari R.54 menjadi R.60, untuk kondisi bantalan terpasang saat ini sudah baik untuk melayani beban lintas tahunan yang terjadi. Realisasi operasional jadwal perjalanan kereta api baik pada waktu kedatangan dan waktu keberangkatan sudah terprogram dengan baik berdasarkan batas maksimal waktu keterlambatan yang direncanakan. Terlambatnya kereta api pada Divisi Regional IV Tanjung Karang secara garis besar umumnya berasal dari aspek prasarana dengan persentasi penyebab waktu keterlambatan yaitu 81.49 %. Nilai ini menggambarkan bahwa aspek prasarana atau struktur jalan rel sebagai penyumbang terbesar dalam keterlambatan kereta api.
STUDI PENYEBAB KERUSAKAN JALAN DITINJAU DARI PERFORMA SUBGRADE, STUDI KASUS: JALAN TERUSAN RYACUDU, LAMPUNG SELATAN Syuhada, Syahidus; Yulianto, Andry; Prayogi, Galih Rio; Yuliet, Rina
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.3.209-216.2024

Abstract

Ruas Jalan Terusan Ryacudu merupakan jalur akses tol dari kota Bandar Lampung. Banyak kendaraan yang melintas pada jalan tersebut. Kendaraan yang melintas mulai dari kendaraan kecil hingga kendaraan bermuatan berat. Jalan akses tol ini sering kali mengalami kerusakan, sehingga mengganggu kenyamanan dan menimbulkan kecelakaan. Kondisi topografi, kondisi tanah, kondisi material, kelas jalan, material perkerasan, mutu konstruksi, beban kendaraan dan masalah drainase merupakan faktor penyebab kerusakan jalan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan jalan yang dapat ditinjau dari nilai kuat geser tanah California Bearing Ratio (CBR), topografi serta data pendukung lainnya. Uji CBR dilakukan dengan menggunakan Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dengan konus 60o. Dari hasil pengujian DCP didapatkan nilai CBR yang rendah pada lapisan tanah yang relatif tebal sehingga menyebabkan tanah dasar turun saat dikenakan beban. Pada posisi melintang jalan, badan jalan berada sedikit di bawah elevasi bahu jalan, menyebabkan aliran air terhalang sehingga tanah dasar (subgrade) menjadi jenuh air (saturasi). Dari hasil uji Flat Base Electrical Resistivity (FBER) didapatkan litologi di bawah permukaan jalan yang rusak memiliki nilai resistivitas yang cukup rendah. Nilai resistivitas yang rendah menandai adanya saturasi yang cukup besar pada daerah itu. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan penanganan elevasi pada badan jalan sehingga penjenuhan akibat pengaruh topografi dapat dihindari dan mencegah penurunan nilai CBR subgrade jalan.
PENGARUH CURAH HUJAN, KEMIRINGAN LERENG SERTA BEBAN GEMPA TERHADAP STABILITAS LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS Rahman Hakim Sitepu, Arif; Dallis Evalinesuri, Agnes; Hayati, Julita; Syuhada, Syahidus; Yuliyanto, Andry; Zhafira, Elian; Budi Ribowo, Anggarani
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 1 (2024): STATIKA JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jts.v10i1.576

Abstract

Lereng saat hujan sering mengalami kelongsoran, maka dilakukan penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas yaitu metode bishop untuk mencari nilai faktor of safety (FOS) lereng dengan kemiringan lereng 30,45, dan 60. Intensitas hujan yang digunakan yaitu 20 mm/jam, 50 mm/jam, dan 100 mm/jam. Longsor juga disebabkan oleh gempa, pada pemodelan digunakan percepatan gempa sebesar 0,304. Berdasarkan hasil analisis, pengaruh dari curah hujan dan percepatan gempa mengakibatkan nilai FOS menurun. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai FOS tereduksi rata-rata 1,4% terhadap hujan, 18% terhadap kemiringan, dan 37% terhadap gempa. Hal ini menunjukkan bahwa lereng yang tidak stabil akibat dari adanya gaya gravitasi yang mendoorng material terjatuh kebawah serta adanya infiltrasi air hujan dan menambah berat tanah karena kenaikan air pori tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa lereng pada kondisi stabil pada kemiringan 30 karena FOS>1,5 dalam kondisi statik dan FOS>1 dalam kondisi dinamik.
Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam Identifikasi Penentuan Lokasi Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda Kota Pangkalpinang Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2031

Abstract

Pembangunan Gedung Galeri Dekranasda di Kota Pangkalpinang merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya kerajinan tangan khas Bangka Belitung. Gedung ini dirancang sebagai pusat promosi, pameran, dan pemasaran produk kerajinan lokal, sekaligus menjadi simbol identitas budaya daerah. Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan adalah penentuan lokasi yang strategis, dengan mempertimbangkan aksesibilitas, konektivitas, dan potensi pengembangan kawasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi proses kolaborasi pemangku kepentingan dalam menentukan lokasi pembangunan Gedung Galeri Dekranasda. Metodologi yang digunakan meliputi observasi lapangan, analisis spasial, dan diskusi kelompok terfokus dengan pemerintah daerah, pengrajin, komunitas lokal, serta akademisi. Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil bersifat inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan. Hasil kegiatan ini memberikan alternatif lokasi terbaik untuk pembangunan Gedung Galeri Dekranasda berdasarkan kajian teknis dan social yaitu direncanakan pada tiga alternatif lokasi, yaitu Lokasi 1 (Taman Mandara), Lokasi 2 (Tumpuk Pinangpura), dan Lokasi 3 (Tugu Remangok, Jl. Selindung). Ketiga lokasi tersebut telah dikaji berdasarkan berbagai aspek teknis, termasuk aksesibilitas melalui jalan lokal, ketersediaan jaringan air bersih, listrik, telekomunikasi tetap, penerangan jalan, dan kedekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Namun, infrastruktur pemadam kebakaran belum tersedia di ketiga lokasi tersebut.
Pendampingan Teknis Identifikasi Pedagang untuk Proyek Relokasi dan Perluasan Pasar Muntok di Kabupaten Bangka Barat Ilpandari, Ilpandari; Sabri, Fadillah; Maini, Miskar; Yudi, Ahmad; Ribowo, Anggarani Budi; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Aprilia, Ayu Sinta; Khanza, Ayu Kamila; Marina, Bernaditha Catur; Saputra, Cahyo Agung; Zhafira, Elian; Prayogi, Galih Rio; Tambunan, Hermon Frederik; Fitriana, Indri Rahmandhani; Hayati, Julita; Susanti, Junita Eka; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Mardika, M Gilang Indra; Michael, Michael; Nadi, Muhammad Abi Berkah; Dwiyana, Putri Ayu; Kurniawan, Rahmat; Ekaputra, Reza Asriandi; Apriwelni, Siska; Syuhada, Syahidus; Sihombing, Tera Melya Patrice
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2032

Abstract

Pasar Muntok memiliki sejarah panjang sebagai pusat aktivitas ekonomi di Bangka Barat. Namun, peningkatan jumlah pedagang dan kunjungan masyarakat memunculkan berbagai permasalahan, seperti kemacetan, ketidakteraturan tata letak, dan keterbatasan fasilitas pendukung. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat memulai proyek strategis relokasi dan perluasan Pasar Muntok guna menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih modern, tertib, dan nyaman. Proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas pasar, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Salah satu tahap awal yang krusial dalam pelaksanaan proyek ini adalah identifikasi pedagang terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akomodasi yang sesuai bagi para pedagang berdasarkan kebutuhan dan jenis usaha mereka, sekaligus meminimalkan potensi konflik, meningkatkan transparansi, serta mendorong partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil pendampingan teknis, ditemukan bahwa terdapat setidaknya 55 pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Yos Sudarso, sehingga mengurangi fungsi jalan tersebut sebagai jalur transportasi utama. Para pedagang ini direkomendasikan untuk direlokasi ke lokasi baru yang lebih layak dan mendukung kegiatan jual beli, yaitu di Pasar Muntok.Relokasi ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih tertib, aman, dan nyaman. Selain itu, langkah ini juga bertujuan meningkatkan kualitas infrastruktur pasar, memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat lokal, serta memperlancar arus lalu lintas di kawasan sekitar pasar.
ANALISIS DAMPAK PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JL. LETJEN ALAMSYAH RATU PRAWIRANEGARA Prayogi, Galih Rio Prayogi; Mikhael Stefanus Filemon Simatupang; Michael; Andry Yuliyanto
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, November 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i4.30626

Abstract

The population growth in Bandar Lampung city is accompanied by an increase in vehicles, leading to a growing need for road space. The inadequate road conditions often cause traffic issues such as reduced speed and potential congestion. The bottleneck of Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara from 5.50 meters to 3.80 meters reduces the effective lane width. Macroscopic traffic analysis was conducted using four models: Greenshields, Greenberg, Underwood, and Bell. The macroscopic modeling results show that there is a reduction in capacity due to the reduction in effective lane width, accompanied by a decrease in vehicle speed considering VM, Dj, and Sff values. Shock wave analysis was also conducted, with results for Wednesday showing a demand of VA = 952 vehicles per hour and DA = 45 vehicles per kilometer, and an effective delay duration (r) of 1 minute. The wave shock analysis revealed backward forming shock wave (ωAB) = -0.90 km/h, backward recovery shock wave (ωCB) = -5.82 km/h, and forward forming shock wave (ωAC) = 5.15 km/h. The time from peak flow to the end of congestion (tp) was found to be 0.18 minutes, with a potential queue length (QM) of 17.76 meters. Given the queue length, it takes 1.44 minutes for the lane to normalize until the end of congestion. Abstrak Pertumbuhan penduduk kota Bandar Lampung tentu diikuti dengan pertumbuhan jumlah kendaraan. Secara tidak langsung membuat kebutuhan akan ruang gerak kendaraan semakin bertambah. Kondisi ruas jalan yang kurang memadai sering menyebabkan masalah lalu lintas seperti penurunan kecepatan dan potensi antrian. Penyempitan jalan di segmen Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara mengurangi lebar jalur efektif dari 5,50 m menjadi 3,80 m. Analisis terhadap karakteristik makroskopik lalu lintas dilakukan dengan empat model yaitu Greenshields, Greenberg, Underwood, dan Bell. Secara makro hasil pemodelan memberikan kesimpulan bahwa terjadi pengurangan kapasitas akibat pengurangan lebar jalur efektif disertai dengan berkurangnya nilai kecepatan kendaraan ditinjau dari nilai-nilai VM, Dj, dan Sff. Analisis gelombang kejut juga dilakukan, hasil analisis hari Rabu dengan permintaan arus VA = 952 smp/jam dan DA = 45 smp/km serta durasi efektif hambatan (r) = 1 menit menunjukkan adanya gelombang kejut mundur bentukan (ωAB) = -0,90 km/jam, gelombang kejut mundur pemulihan (ωCB) = -5,82 km/jam, dan gelombang kejut maju bentukan (ωAC) = 5,15 km/jam. Selang waktu dari kondisi arus jenuh hingga lokasi antrian berakhir (tp) diperoleh sebesar 0,18 menit dengan potensi panjang antrian (QM) sejauh 17,76 m. Dengan kondisi panjang antrian tersebut, perlu waktu penormalan lajur hingga antrian berakhir selama 1,44 menit.
Studi Penyebab Kerusakan Jalan Ditinjau Dari Performa Subgrade, Studi Kasus: Jalan Terusan Ryacudu, Lampung Selatan Syuhada, Syahidus; Yuliyanto, Andry; Prayogi, Galih Rio; Yuliet, Rina
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 20 No. 3 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.3.209-216.2024

Abstract

Ruas Jalan Terusan Ryacudu merupakan jalur akses tol dari kota Bandar Lampung. Banyak kendaraan yang melintas pada jalan tersebut. Kendaraan yang melintas mulai dari kendaraan kecil hingga kendaraan bermuatan berat. Jalan akses tol ini sering kali mengalami kerusakan, sehingga mengganggu kenyamanan dan menimbulkan kecelakaan. Kondisi topografi, kondisi tanah, kondisi material, kelas jalan, material perkerasan, mutu konstruksi, beban kendaraan dan masalah drainase merupakan faktor penyebab kerusakan jalan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan jalan yang dapat ditinjau dari nilai kuat geser tanah California Bearing Ratio (CBR), topografi serta data pendukung lainnya. Uji CBR dilakukan dengan menggunakan Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dengan konus 60o. Dari hasil pengujian DCP didapatkan nilai CBR yang rendah pada lapisan tanah yang relatif tebal sehingga menyebabkan tanah dasar turun saat dikenakan beban. Pada posisi melintang jalan, badan jalan berada sedikit di bawah elevasi bahu jalan, menyebabkan aliran air terhalang sehingga tanah dasar (subgrade) menjadi jenuh air (saturasi). Dari hasil uji Flat Base Electrical Resistivity (FBER) didapatkan litologi di bawah permukaan jalan yang rusak memiliki nilai resistivitas yang cukup rendah. Nilai resistivitas yang rendah menandai adanya saturasi yang cukup besar pada daerah itu. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan penanganan elevasi pada badan jalan sehingga penjenuhan akibat pengaruh topografi dapat dihindari dan mencegah penurunan nilai CBR subgrade jalan.
Pembelajaran Interaktif Konsep Cahaya melalui Media Aplikasi dan Eksperimen di SD Alam Lampung Dwiyana, Putri Ayu; Marina, Bernaditha Catur; Maini, Miskar; Khanza, Ayu Kamila; Ribowo, Anggarani Budi; Kirtinanda. P, Kirtinanda. P; Yuliyanto, Andry; Sitepu, Arif Rahman Hakim; Zhafira, Elian; Saputra, Cahyo Agung; Syuhada, Syahidus; Prayogi, Galih Rio; Kiranaratri, Ayudia Hardiyani; Susanti, Junita Eka; Tambunan, Hermon Frederik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.139

Abstract

Mahasiswa dan dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema "Cahaya Interaktif" di SD Sekolah Alam Lampung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar terhadap konsep dasar cahaya dan sifat-sifatnya melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan partisipatif. Metode pelaksanaan meliputi penyampaian materi melalui presentasi interaktif, praktik langsung menggunakan alat peraga Kotak Cahaya, serta simulasi digital berbasis web untuk memperkuat pemahaman visual siswa. Guna mendorong keterlibatan aktif, siswa diberikan sistem poin dan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi mereka. Sebagai bentuk keberlanjutan program, alat peraga Kotak Cahaya dihibahkan kepada pihak sekolah untuk mendukung proses pembelajaran sains di masa mendatang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa terhadap konsep cahaya, yang tercermin dari partisipasi aktif lebih dari 90% siswa dalam eksperimen dan diskusi. Pemanfaatan media peraga dan pendekatan interaktif berbasis teknologi terbukti mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kolaboratif, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar.