Malnutrisi kronis yang ditandai dengan asupan gizi yang tidak memadai dalam jangka panjang telah secara signifikan berkontribusi terhadap tingginya prevalensi stunting di Indonesia, dengan Kalimantan Timur menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling besar. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, untuk memberdayakan keluarga melalui edukasi dan pengembangan makanan fungsional. Program ini berfokus pada produksi biskuit fortifikasi berbahan dasar tepung ikan lokal (ikan nila / Oreochromis niloticus).) sebagai sumber protein untuk mengatasi kekurangan gizi yang terkait dengan stunting. Kegiatan meliputi edukasi kesehatan, skrining antropometri, dan demonstrasi langsung pembuatan makanan fungsional. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta tentang gizi seimbang, seperti yang ditunjukkan oleh skor pre-test dan post-test (skor rata-rata: 2,3 vs. 4,6). Selain itu, uji organoleptik menunjukkan penerimaan positif terhadap rasa, tekstur, aroma, dan warna biskuit fortifikasi. Program ini menyoroti potensi makanan fortifikasi berbahan lokal untuk mengatasi stunting, serta menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan edukasi dalam mengatasi malnutrisi.