cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
Pemberdayaan masyarakat Desa Linggajati dalam pencegahan dan penanganan stunting dengan menggunakan potensi sumber daya lokal Nurkholidatunnisa, Wulan; Hazlisa, Dheana Ratu; Handayani, Ratna; Luthfi, Maulana Rusyda; Salsabila, Azahra Meylany; Azizah, Masitoh Nur; Setiawan, Fajar; Sudirman, Rendy
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34071

Abstract

Abstrak Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan pembangunan bangsa. Di Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, prevalensi stunting masih tinggi dengan 69 balita sangat pendek dan 364 balita pendek pada tahun 2020. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi, sanitasi, dan pola asuh menjadi faktor penghambat utama pencegahan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan dengan desain pretest-posttest. Materi mencakup pengertian stunting, faktor risiko, serta dampak jangka panjang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan, lalu dianalisis dengan uji berpasangan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor pengetahuan peserta setelah penyuluhan. Dampak PkM ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai gizi seimbang, ASI eksklusif, dan sanitasi layak, serta tumbuhnya motivasi untuk memanfaatkan potensi pangan lokal dalam pencegahan stunting. Dengan demikian, metode pretest-posttest dapat menjadi alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan edukasi kesehatan dalam menurunkan risiko stunting di wilayah dengan prevalensi tinggi. Kata kunci: stunting; pendidikan kesehatan; pre test-post test; produk lokal; pengetahuan masyakarat tasikmalaya. AbstractStunting is a chronic nutritional problem that impacts the quality of human resources and national development. In Sukaratu District, Tasikmalaya Regency, the prevalence of stunting remains high, with 69 very short toddlers and 364 stunted toddlers in 2020. Low public knowledge about nutrition, sanitation, and parenting is a major barrier to prevention. This activity aims to increase public knowledge through health education using a pretest-posttest design. The material covered the definition of stunting, risk factors, and long-term impacts. Data were collected using questionnaires before and after the education, then analyzed using a paired t-test. The results showed a significant increase in participants' knowledge scores after the education. The impact of this Community Service Program (PKM) was an increased public understanding of balanced nutrition, exclusive breastfeeding, and proper sanitation, as well as a growing motivation to utilize local food potential in stunting prevention. Thus, the pretest-posttest method can be an appropriate evaluation tool to measure the success of health education in reducing the risk of stunting in areas with high prevalence. Keywords: stunting; health education; pre test-post test; local product; community knowledge in tasikmalaya.
Peningkatan keterampilan pemasaran melalui sosialisasi pengelolaan media sosial bagi pemilik batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten Setyaningsih, Yuliani; Bahar, Shofwan; Putri, Shafhah Meiska; Rahmadinisyah, Aulia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34017

Abstract

Abstrak Sebagian besar pengrajin batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten masih mengandalkan pemasaran konvensional, seperti penjualan langsung dan promosi dari mulut ke mulut. Kondisi ini membatasi jangkauan pasar, sementara pemanfaatan platform digital seperti Instagram dan Shopee belum optimal karena keterbatasan waktu, literasi digital, serta faktor usia pengrajin.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital pengrajin batik di Desa Jarum, Bayat, Klaten, yang masih dominan menggunakan metode konvensional. Tahapan pelaksanaan meliputi: (1) observasi dan wawancara awal dengan sepuluh pemilik batik untuk mengidentifikasi pola pemasaran dan kendala yang dihadapi, (2) sosialisasi bertema Pemasaran Berbasis IT yang membahas pemanfaatan media sosial, pembuatan konten promosi, serta pengenalan e-commerce, dan (3) evaluasi pasca kegiatan melalui wawancara lanjutan serta pembuatan konten digital. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta mengenai strategi pemasaran digital. Beberapa pengrajin mulai aktif menggunakan Instagram dan WhatsApp Business, serta menunjukkan minat untuk mengembangkan toko daring di Shopee. Selain itu, tim KKN membuat sembilan konten promosi batik yang dipublikasikan melalui akun TikTok @batikdi.jarum. Konten ini berhasil memperoleh 9.508 tayangan, 484 likes, 115 komentar, 19 saves, dan 306 shares, menandakan tingginya respons audiens terhadap produk batik lokal. Secara keseluruhan, program ini memberikan wawasan praktis, meningkatkan keterampilan digital, serta mendorong pengrajin batik untuk lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi pemasaran. Digitalisasi pemasaran melalui media sosial terbukti efektif memperluas jangkauan pasar dan memperkuat daya saing UMKM batik Desa Jarum di era digital. Kata kunci: batik; digital marketing; TikTok; UMKM; Desa Jarum. Abstract Most batik artisans in Jarum Village, Bayat, Klaten still rely on conventional marketing methods, such as direct sales and word-of-mouth promotion. This condition limits market reach, while the use of digital platforms such as Instagram and Shopee remains suboptimal due to limited time, digital literacy, and the age factor of the artisans. This community service program aims to enhance the digital marketing skills of batik artisans in Jarum Village who predominantly use conventional methods. The implementation stages consisted of: (1) initial observation and interviews with ten batik owners to identify marketing patterns and existing challenges, (2) a socialization program on IT-Based Marketing that introduced the use of social media, promotional content creation, and e-commerce platforms, and (3) post-activity evaluation through follow-up interviews and the creation of digital content. The results showed an increase in participants’ understanding of digital marketing strategies. Several artisans began actively using Instagram and WhatsApp Business, and expressed interest in developing online shops on Shopee. In addition, the KKN team produced nine promotional batik contents published through the TikTok account @batikdi.jarum. These contents gained 9,508 views, 484 likes, 115 comments, 19 saves, and 306 shares, indicating a positive audience response to local batik products.Overall, this program provided practical insights, improved digital skills, and encouraged artisans to be more confident in utilizing digital marketing. Social media-based digitalization proved effective in expanding market reach and strengthening the competitiveness of Jarum Village’s batik MSMEs in the digital era. Keywords: batik; digital marketing; TikTok; MSMEs; Jarum Village.
Digitalisasi pembelajaran IPA di sekolah 3T melalui pemanfaatan google workspace for education Listiani, Hanida; Satar, Suriyah; Nurbaya, Nurbaya; Gombo, Etta; Biang, Febiola Astri; Pagoga, Gracea; Piabang, Darmiati; Pigome, Samoel; Ledoh, Cartika Candra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34047

Abstract

Abstrak Pendidikan di abad 21 membutuhkan inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan kini memiliki peran yang krusial, namun muncul kekhawatiran global terkait rendahnya tingkat literasi digital di kalangan guru. Oleh karena itu kegiatan pengabdian pemanfaatan google workspace for education ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan literasi digital guru IPA di Daerah 3T terutama Kabupaten Keerom. Program ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan digital dalam pendidikan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025. Peserta yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru yang tergabung dalam MGMP guru IPA Kabupaten Keerom yang berjumlah 22 guru. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode Participatory Learning and Action. Pengabdian ini menghasilkan capaian yang menggambarkan peningkatan kompetensi guru secara signifikan, serta terbentuknya praktik pembelajaran IPA yang lebih interaktif dan digital. Hal ini dibuktikan dengan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 34,7 skor dari hasil pretest dan posttest. Sebanyak 80% peserta mampu menyiapkan google meet, 75% peserta mampu mengelola google classroom dan 79% peserta mampu membuat kuis di google form. Pencapaian ini menunjukan bahwa meskipun mayoritas guru berasal dari wilayah 3T dengan keterbatasan fasilitas, mereka tetap memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan beradaptasi terhadap teknologi. Kata kunci: digitalisasi; google workspace for education; literasi digital; pembelajaran IPA. Abstract Education in the 21st century requires innovation in the learning process, one of which is through the use of technology. The adoption of digital technology in education is very important, but there are global concerns about the level of digital literacy of teachers. Therefore, this community service activity utilizing google workspace for education was carried out with the aim of improving the digital literacy of science teachers in the 3T Region, especially Keerom Regency. This program is expected to be able to bridge the digital divide in education. This community service activity was carried out in June 2025. Participants involved in this community service activity were teachers who were members of the MGMP Science Teachers of Keerom Regency, totaling 22 teachers. The method used in this community service was the Participatory Learning and Action method. This community service resulted in achievements that illustrate a significant increase in teacher competency, as well as the formation of more interactive and digital science learning practices. This is evidenced by an increase in knowledge of 34.7 scores from the pretest and posttest results. 80% of participants were able to set up google meet, 75% of participants were able to manage google classroom and 79% of participants were able to create quizzes in google forms. This achievement shows that even though the majority of teachers come from 3T areas with limited facilities, they still have high motivation to learn and adapt to technology. Keywords: digitalization; google workspace for education; digital literacy; science learning.
Pemberdayaan pemasaran produk kerajinan Bank Sampah Tri Alam Lestari melalui pelatihan komunikasi bahasa inggris Umam, Akhmad Hairul; Kristiyanti, Dinar Ajeng; WS, Paidi; Hakim, Muhammad Fikri; Astuti, Intan Febrianti Sri; Fairuz, Isna Nurhaliza
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34513

Abstract

AbstrakTujuan dari pelatihan komunikasi dan strategi pemasaran dalam Bahasa Inggris di Bank Sampah Tri Alam Lestari adalah untuk meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota dalam mempromosikan produk kerajinan daur ulang ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar yang dapat diakses di tingkat internasional. Kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris untuk memperkenalkan produk, pembuatan deskripsi, caption yang menarik dan strategi komunikasi lisan dan tulisan yang efektif adalah kebutuhan yang sangat penting dalam era digital saat ini. Metode pelalatihan menggunakan pendekatan belajar melalui pengalaman (experiential learning), yang menekankan keterlibatan aktif peserta melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan praktik langsung pembuatan konten pengenalan produk daur ulang bank sampah. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta lebih percaya diri dalam berkomunikasi, mulai memahami kosakata pemasaran bahasa Inggris, terampil menulis deskripsi produk yang persuasif, dan bisa menulis caption produk daur ulang. Melalui program pelatihan ini diharapkan akan menjadi langkah strategis dalam memperluas pemasaran produk kerajinan bank sampah sekaligus meningkatkan reputasi gerakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kata kunci: komunikasi pemasaran; bahasa Inggris; bank sampah; promosi produk; daur ulang. AbstractThe objective of the training on communication and marketing strategies in English at Bank Sampah Tri Alam Lestari is to improve the ability of administrators and members to promote recycled craft products to a wider market, including markets that are accessible at the international level. The ability to communicate in English to introduce products, create descriptions, write interesting captions, and develop effective verbal and written communication strategies is a very important requirement in today's digital age. The training method uses an experiential learning approach, which emphasizes active participant involvement through interactive lectures, group discussions, and hands-on practice in creating content to introduce the waste bank's recycled products. The training results show that participants are more confident in communicating, beginning to understand English marketing vocabulary, skilled at writing persuasive product descriptions, and able to write captions for recycled products. This training program is expected to be a strategic step in expanding the marketing of waste bank craft products while enhancing the reputation of community-based waste management movements. Keywords: marketing communication; english; waste bank; product promotion; recycling.
Pengaruh edukasi terhadap pengetahuan siswa MI Cijuhung tentang PHBS kesehatan gigi Sukmawan, Yedy Purwandi; Hidayati, Nur Laili Dwi; Sutiawan, Agus; Putri, Nadhira Alika; Solihah, Silfi Isyahul; Isma, Naylatul; Kusmiati, Karin; Bilqis, Juwita Amanda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34198

Abstract

AbstrakStudi kegiatan ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan siswa MI Cijuhung tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), khususnya mengenai kesehatan mulut dan gigi. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Juli 2025 menggunakan desain pre-post test dengan 31 siswa kelas enam sebagai responden. Intervensi tersebut mencakup penyediaan materi melalui ceramah, demonstrasi, poster, lagu, permainan, dan sikat gigi massal. Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (postest) intervensi. Hasil analisis menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 78,9 menjadi 86,13. Total 17 siswa melihat nilai mereka meningkat, sementara kategori "baik" mengalami peningkatan pengetahuan dari 64,51% menjadi 83,87%. Ceramah, demonstrasi, dan media interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang PHBS kesehatan mulut dan gigi. Disarankan untuk melakukan upaya keberlanjutan dengan mengintegrasikan materi PHBS ke dalam kurikulum dan memperkuat kebiasaan sehari-hari di sekolah. Kata kunci: PHBS; kesehatan gigi; edukasi kesehatan; siswa sekolah dasar; pre-posttest. AbstractThis activity study aims to determine the influence of education on improving the knowledge of MI Cijuhung students about Clean and Healthy Living Behaviour (PHBS), specifically regarding oral and dental health. This activity will be carried out in July 2025 using a pre-post test design with 31 sixth-grade students as respondents. The intervention included providing materials through lectures, demonstrations, posters, songs, games, and mass toothbrushing. Knowledge measurement was conducted before (pretest) and after (posttest) the intervention. The analysis results show an increase in the average score from 78.9 to 86.13. A total of 17 students saw their grades improve, while the "good" category experienced an increase in knowledge from 64.51% to 83.87%. Lectures, demonstrations, and interactive media have proven effective in increasing students' knowledge of oral and dental health PHBS. It is recommended to implement sustainability efforts by integrating PHBS materials into the curriculum and strengthening daily habits at school. Keywords: PHBS; oral health; health education; elementary school students; pre-posttest.
Pemanfaatan aplikasi Notion sebagai “otak kedua” untuk meningkatkan produktivitas belajar siswa-siswi di SMAS Datuk Ribandang Makassar Usman, Nasir; Harmin, Andi; Baharuddin, Suardi Hi; Moeis, Dikwan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33486

Abstract

AbstrakDi era digital saat ini, informasi menjadi aset penting yang perlu dikelola secara efisien. Pencatatan digital menawarkan kemudahan akses, keamanan, dan integrasi lintas platform. Teknologi ini meningkatkan produktivitas, mengurangi risiko kehilangan data, serta mendukung kolaborasi dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data. Salah satu aplikasi pencatatan digital terbaik saat ini adalah Notion yang berfungsi layaknya "otak kedua" untuk mengelola informasi secara terstruktur. Dengan fitur database, template fleksibel, dan integrasi multitasking, Notion membantu mengatur tugas, catatan, dan proyek secara efisien. Aplikasi ini memungkinkan pengguna menyimpan, mengedit, dan mengakses data kapan saja, sehingga meningkatkan produktivitas dan keteraturan dalam bekerja maupun belajar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Februari 2025 melalui penyelenggaraan pelatihan yang ditargetkan kepada siswa/i Sekolah Menengah Atas Swasta Datuk Ribandang Makassar. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memanfaatkan aplikasi Notion guna meningkatkan produktivitas siswa/i dalam belajar melalui pencatatan, pengelolaan tugas, dan pengorganisasian materi secara digital. Metode yang digunakan meliputi sesi penyampaian materi, sesi tanya jawab, dan kegiatan praktik. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa penggunaan Notion memberikan manfaat besar bagi siswa/i. Mereka dapat mengatur catatan dengan lebih rapi, mengakses informasi dengan cepat, serta meningkatkan produktivitas dan kolaborasi. Notion membantu mereka belajar lebih terstruktur dan efisien dalam mengelola tugas akademik. Berdasarkan kuesioner pasca pelatihan, lebih dari 90% dari 21 peserta menyatakan bahwa penggunaan Notion dalam pembelajaran sangat bermanfaat, mudah dipahami, dan meningkatkan wawasan. Tanggapan positif ini menunjukkan efektivitas Notion dalam membantu siswa/i mengelola informasi dan meningkatkan produktivitas belajar. Kata kunci: notion; pencatatan digital; otak kedua; pengabdian masyarakat. AbstractIn this digital era, information has become an essential asset that must be managed efficiently. Digital note-taking offers ease of access, enhanced security, and cross-platform integration. This technology improves productivity, minimizes the risk of data loss, and supports smarter, data-driven collaboration and decision-making. One of the leading digital note-taking applications today is Notion, which functions like a "second brain" for managing information in a structured manner. With its database capabilities, flexible templates, and multitasking integration, Notion helps users efficiently organize tasks, notes, and projects. The application enables users to store, edit, and access data at any time, thereby enhancing productivity and organization in both work and study. This community service activity was conducted on Monday, February 24, 2025, in the form of a training session targeted at the students of Datuk Ribandang Private High School in Makassar. The training aimed to introduce and promote the use of the Notion application to boost students' productivity in learning through digital note-taking, task management, and material organization. The methods used included a presentation session, a Q&A session, and hands-on practice. The training results showed that the use of Notion provided significant benefits to the students. They were able to organize their notes more systematically, access information quickly, and enhance both their productivity and collaboration. Notion helped them manage academic tasks in a more structured and efficient way. Based on the post-training questionnaire, more than 60% of the 21 participants stated that using Notion in learning was highly beneficial, easy to understand, and expanded their insights. This positive feedback indicates the effectiveness of Notion in helping students manage information and improve their learning productivity. Keywords: notion; digital notetaking; second brain; community service.
Edukasi keamanan pangan melalui media kalender “penanganan tepat, kontaminasi silang minggat” pada masyarakat Kota Bogor Nurlita, Asri Ismiyani; Ardelia, Saifani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33851

Abstract

AbstrakKontaminasi silang merupakan salah satu penyebab utama penyakit bawaan pangan yang dapat terjadi di setiap tahapan rantai pangan. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap praktik keamanan pangan menjadi faktor risiko yang signifikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kontaminasi silang melalui media kalender edukatif bertema “Penanganan Tepat, Kontaminasi Silang Minggat”. Sasaran kegiatan adalah masyarakat RT 04, RW 05 Kelurahan Ciwaringin Kaum, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, sebanyak 15 orang. Kegiatan dilaksanakan melalui ceramah edukatif dan distribusi media kalender dan leaflet. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test berupa 10 soal pilihan ganda untuk menilai pemahaman peserta. Hasil menunjukkan peningkatan skor median (Q1,Q3) dari 80 (50,90) pada pre-test menjadi 100 (90,100) pada post-test, dengan proporsi peserta dalam kategori pengetahuan baik meningkat dari 33,3% menjadi 80%. Media kalender dan leaflet terbukti efektif dalam menyampaikan informasi secara visual dan menarik, serta mampu meningkatkan antusiasme dan partisipasi peserta. Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi visual sederhana dapat berdampak signifikan dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai keamanan pangan. Kata kunci: kontaminasi silang; keamanan pangan; edukasi; kalender; pengabdian masyarakat. Abstract Cross-contamination is one of the leading causes of foodborne diseases and can occur at any stage of the food chain. The lack of public knowledge about food safety practices contributes significantly to this risk. This community service activity aimed to increase public awareness of cross-contamination prevention through educational media in the form of a calendar titled “Proper Handling, Goodbye Cross-Contamination.” The target participants were 15 from residents of RT 04, RW 05, Ciwaringin Kaum Subdistrict, Central Bogor District, Bogor City. The method used was an educational session involving lectures, distribution of calendars and leaflets, and evaluation using pre-test and post-test questionnaires. Each participant answered 10 multiple-choice questions before and after the session. The results showed an increase in the median (Q1,Q3) score from 80 (Q1: 50, Q3: 90) in the pre-test to 100 (Q1: 90, Q3: 100) in the post-test. Participants with good knowledge increased from 33.3% to 80%. The use of visually engaging calendars and informative leaflets proved effective in delivering key messages and encouraging active participation. This activity demonstrates that simple, visual-based education tools can significantly improve public understanding of food safety practices. Keywords: cross-contamination; food safety; education; calendar; community service.
Melestarikan warisan, menembus pasar digital: pemberdayaan UMKM tas kulit ukir bali dengan pendekatan technopreneurship Mahmud, Mahmud; Hariyadi, Guruh Taufan; Kusuma, Pradana Jati; Parwita, Gde Bayu Surya; Prastyadewi, Made Ika; Putra, I Dewa Made Arik Permana; Munzila, Laila
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33788

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan UMKM pengrajin tas kulit ukir WH Bali di Denpasar Barat melalui pelatihan berbasis kebutuhan lokal. Tantangan utama meliputi pemasaran tradisional, minimnya branding, dan kurangnya pemanfaatan teknologi digital. Pelatihan mencakup branding, storytelling produk, fotografi, manajemen keuangan sederhana, dan pemanfaatan marketplace. Hasilnya, pengrajin mampu menciptakan konten visual menarik, memasarkan produk melalui media sosial dan platform e-commerce, serta mengelola keuangan secara terstruktur. Kegiatan ini meningkatkan kapasitas usaha, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat identitas budaya produk. Pendampingan berkelanjutan dan kolaborasi dengan komunitas diperlukan untuk keberlanjutan. Model ini dapat direplikasi untuk UMKM serupa di daerah lain. Kata kunci: UMKM; tas kulit ukir; branding; pemasaran digital; ekonomi kreatif. AbstractThis community service program aims to empower WH Bali, a micro, small, and medium enterprise (MSME) producing carved leather bags in West Denpasar, through needs-based training. Key challenges include traditional marketing, lack of branding, and limited digital technology adoption. The training covers branding, product storytelling, photography, basic financial management, and marketplace utilization. As a result, artisans can create engaging visual content, market products via social media and e-commerce platforms, and manage finances systematically. The program enhances business capacity, expands market reach, and strengthens the cultural identity of products. Continuous mentoring and community collaboration are essential for sustainability. This model can be replicated for similar MSMEs in other regions. Keywords: MSMEs; carved leather bags; branding; digital marketing; creative economy.
Edukasi pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi pengawet alami pada kelompok nelayan "Mappedeceng" Natsir, Hasnah; Arfah, Rugaiyah A.; Karim, Muh. Yusri; Raya, Indah; Ahmad, Ahyar; Zakir, Muhammad; Nadir, Muhammad; Mardiyanti, Riska; Rasyid, Herlina; Erviani, Andi Evi; Aziz, Fitria; Anita, Anita; Rauf, Wahyudin; Gita, Gita; Khotimah, Husnul; Alam, Muh. Nur
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34094

Abstract

Abstrak Limbah cangkang rajungan yang mencapai 40-60% dari total bobot rajungan selama ini hanya dibuang ke lingkungan sehingga menimbulkan pencemaran di daerah pesisir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan kepada kelompok nelayan "Mappedeceng" di Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tentang pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan sebagai pengawet alami. Metode pelaksanaan terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan (penyuluhan, pelatihan teknologi pengolahan, dan praktik langsung), serta evaluasi melalui pre-post test. Kegiatan dilaksanakan pada 9 Agustus 2025 dengan melibatkan 40 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 38,75% berdasarkan perbandingan skor pre-test (rata-rata 10,575) dan post-test (rata-rata 18,325). Kegiatan praktik pembuatan pengawet alami menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, dengan mayoritas merasa percaya diri menerapkan teknologi ini di rumah. Kitosan yang dihasilkan terbukti dapat memperpanjang masa simpan produk perikanan hingga 2-3 kali lipat dan memiliki nilai ekonomi tinggi sekitar Rp 75.000-100.000 per kilogram. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya ekonomi sirkular dalam perikanan dan memberikan solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah cangkang rajungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir. Kata kunci: limbah cangkang rajungan; kitosan; pengawet alami; pemberdayaan nelayan; teknologi pengolahan limbah. Abstract Crab shell waste, which accounts for 40-60% of the total weight of crabs, is often dumped into the environment, causing pollution in coastal areas. This community service activity aims to provide education and training to the "Mappedeceng" fishing group in Lasitae Village, Tanete Rilau District, Barru Regency, on the utilization of crab shell waste into chitosan as a natural preservative. The implementation method consists of three stages: preparation, implementation (counseling, processing technology training, and direct practice), and evaluation through a pre-post test. The activity was carried out on August 9, 2025, involving 40 participants. The evaluation results showed an increase in participant knowledge of 38.75% based on a comparison of pre-test scores (average 10.575) and post-test (average 18.325). The practical activity of making natural preservatives showed high enthusiasm from the participants, with the majority feeling confident in applying this technology at home. The resulting chitosan has been proven to extend the shelf life of fishery products by two to three times and has a high economic value of around IDR 75,000-100,000 per kilogram. This program has successfully raised awareness among fishermen about the importance of a circular economy in fisheries and provided a sustainable solution to address the problem of crab shell waste while creating new economic opportunities for coastal communities. Keywords: crab shell waste; chitosan; natural preservative; fishermen empowerment; waste processing technology.
Optimalisasi penggunaan alat peraga IPA aplikatif dan penguatan karakter siswa melalui pengembangan SIMAS (Sarana Inspiratif Modul Aktivitas Sains) bermuatan karakter di SDN 2 Manukaya Darmayanti, N.W.S.; Sueca, I Nengah; Putra, I Putu Andika Subagya; Jesica, Ni Komang; Rianti, Ni Made Kembar; Murniasih, Ni Putu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34263

Abstract

AbstrakProses pembelajaran IPA di sekolah mitra masih menghadapi sejumlah keterbatasan, antara lain keterbatasan alat praktikum, rendahnya pemahaman guru terhadap penggunaan KIT (Kotak Instrumen Terpadu), serta kurangnya keterampilan dalam menyusun bahan ajar bermuatan karakter maupun media praktikum yang menarik. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk: (1) menyediakan alat peraga IPA di sekolah mitra, (2) meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan alat peraga IPA, (3) melatih guru menyusun Modul Aktivitas Sains bermuatan karakter sebagai inovasi pembelajaran, (4) melatih guru menggunakan aplikasi Scratch sebagai media praktikum IPA, dan (5) menyediakan buku yang memuat nilai-nilai karakter. Kegiatan dilaksanakan bersama 10 guru SD N 2 Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, melalui empat tahapan, yaitu persiapan, pelatihan dan pendampingan, evaluasi melalui presentasi dan konsultasi, serta implementasi. Evaluasi dilakukan melalui observasi serta pretest–posttest. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sekitar 80% guru mampu mengoperasikan KIT IPA, menyusun modul aktivitas siswa bermuatan karakter, dan mengembangkan media pembelajaran IPA berbasis aplikasi Scratch. Kata kunci: optimalisasi; KIT; IPA; modul aktivitas siswa; Scratch. AbstractThe science learning process at the partner school remains constrained by limited practicum equipment, insufficient teacher competence in utilizing the Integrated Instrument Box (KIT), and inadequate skills in developing character-based teaching materials and engaging practicum media. This Community Service Program (PKM) was designed to: (1) provide science teaching aids for the partner school, (2) strengthen teachers’ ability to effectively use science teaching aids, (3) facilitate the development of Character-Based Science Activity Modules as an instructional innovation to foster character education, (4) enhance teachers’ capacity to employ the Scratch application as practicum media in science learning, and (5) provide books incorporating character values. The program involved 10 teachers from SD N 2 Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, and was implemented through four stages: preparation, training and mentoring, evaluation through presentation and consultation, and implementation. Program evaluation, conducted through observation and pretest–posttest, revealed that approximately 80% of participants successfully operated the KIT, developed character-based activity modules, and designed digital practicum media using Scratch. Keywords: optimization; KIT; IPA; student activity module; Scratch.