cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
Pengendalian demam berdarah melalui pembentukan kader jumantik di Desa Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara Tonapa, Emelia; Hazanah, Sri; Rahayu, Eka Putri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33838

Abstract

Abstrak Pada tahun 2022 terdapat enam kasus dan 2024 terdapat satu kasus penyakit DBD di Kawasan Rumah Pangan Lestari RT. 24, Desa Loa Janan Ulu, Kab. Kutai Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Dilihat dari segi perilaku masyarakat setempat masih 40 % dari 82 rumah masih menimbun barang-barang yang sudah tidak terpakai yang dapat menampung air, 25% rumah berada di struktur tanah berawah, dengan jenis rumah panggung, dan 11 % rumah ditemukan jentik nyamuk pada tempat penampungan air. Salah satu langkah pencegahan Demam Berdarah adalah menghindari gigitan nyamuk. Partisipasi masyarakat sangat menentukan hasil dari pemberantasan DBD. Upaya ini melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait melalui pembentukan kader (Jumantik) yang dihadiri oleh 21 orang. Tujuan dari PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan, dan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar rumah, dan melakukan PSN 3M Plus dalam upaya pencegahan demam berdarah. Metode kegiatan menerapakan model Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan masyarakat desa dalam setiap tahapan kegiatan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu edukasi kepada masayarakat tentang DBD sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, membentuk kader jumantik agar melakukan melakukan pemantauan jentik nyamuk. Adapun hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu terbentuknya kader jumantik, yakni satu rumah satu jumantik, peningkatan pengetahuan baik sebelum diberikan edukasi sebesar 52,38% dan seseudah diberikan edukasi pengetahuan baik meningkat menjadi 90,47 % tentang demam berdarah dan PSN 3M-Plus, dan meningkatnya angka bebas jentik nyamuk. Diharapkan terbentuknya komitmen dengan desa dan kader jumantik tetap bertanggung jawab dalam keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masayarakat ini. Kata kunci:  demam berdarah; jumantik; kader. Abstract In 2022 there were six cases and in 2024 there was one case of Dengue Fever in the Sustainable Food House Area RT. 24, Loa Janan Ulu Village, Kutai Regency, Kutai Kartanegara, East Kalimantan Province. Judging from the behavior of the local community, 40% of the 82 houses still hoard unused items that can hold water, 25% of houses are on swampy land structures, with the type of stilt houses, and 11% of houses were found to have mosquito larvae in water reservoirs. One of the steps to prevent Dengue Fever is to avoid mosquito bites. Community participation is very important in determining the results of Dengue Fever eradication. This effort involves cross-programs and related sectors through the formation of cadres (Jumantik) attended by 21 people. The purpose of this PKM is to increase knowledge and awareness of the importance of maintaining the environment around the house, and implementing PSN 3M Plus in an effort to prevent dengue fever. The activity method applies the Participatory Rural Appraisal (PRA) model that involves the village community in every stage of the activity. The activities carried out are educating the community about dengue fever so that there is an increase in knowledge, forming jumantik cadres to monitor mosquito larvae. The results of this community service activity are the formation of jumantik cadres, namely one house one jumantik, an increase in knowledge both before being given education by 52.38% and after being given education good knowledge increased to 90.47% about dengue fever and PSN 3M-Plus, and an increase in the number of mosquito larvae free. It is hoped that a commitment will be formed with the village and the jumantik cadres will remain responsible for the sustainability of this community service activity. Keywords: dengue fever; jumantik; cadres.
Greening education 101: peningkatan kompetensi civitas akademika SMK Negeri 1 Puring Kebumen dalam merespon krisis lingkungan dan iklim dunia Nashiroh, Putri Khoirin; Primadiyono, Yohanes; Ekarini, Fitria; Fathoni, Khoirudin; Ningsih, Ayup Suran; Wisnujati, Galih Prapdipto; Putra, Ade; Pratama, Iqbal Kend; Iskandar, Ranu; Pratiwi, Endang; Sukrina, Nur Fitri; Rokhayatun, Umi; Parjono, Pudji
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v%vi%i.34150

Abstract

Abstrak Krisis lingkungan dan iklim global menuntut pendidikan untuk turut serta dalam solusi melalui pendekatan Greening Education, sebagaimana diinisiasi oleh UNESCO. SMK Negeri 1 Puring yang memiliki visi ramah lingkungan menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Greening Education 101, yang bertujuan meningkatkan kompetensi civitas akademika dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai konservasi lingkungan. Kegiatan menggunakan pendekatan manajerial POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) yang diterapkan pada seluruh tahapan pelaksanaan. Metode pelatihan terdiri atas ceramah, tanya jawab, demonstrasi, praktik mandiri, dan pendampingan. Evaluasi dilakukan melalui pretest-posttest. Pelatihan diikuti oleh 24 peserta pada tanggal 11 Juni 2025 dan menghasilkan peningkatan signifikan pada seluruh aspek. Pengetahuan meningkat dari 38% menjadi 88%; keterampilan dari 25% ke 56%; sikap dari 88% ke 100%; dan nilai konservasi dari 44% ke 81%. Hal ini menunjukkan efektivitas pelatihan dalam menginternalisasi prinsip greening education. Namun, pelaksanaan hanya satu hari menjadi kendala dalam pendalaman materi dan pengukuran outcome jangka panjang. Partisipasi peserta juga bervariasi, dengan dominasi komunikasi satu arah. Pelatihan Greening Education 101 efektif dalam meningkatkan kompetensi peserta di bidang pendidikan berkelanjutan. Diperlukan pelatihan lanjutan berdurasi lebih panjang dan pendekatan komunikasi dua arah untuk mendukung transformasi lingkungan sekolah secara menyeluruh. Kata kunci: greening education; pendidikan lingkungan; SMK; sustainable development. Abstract The global environmental and climate crisis demands that education participate in solutions through the Greening Education approach, as initiated by UNESCO. SMK Negeri 1 Puring, with its environmentally friendly vision, became a partner in a community service activity entitled Greening Education 101, which aims to improve the competence of the academic community in the aspects of knowledge, skills, attitudes, and values of environmental conservation. The activity uses the POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) managerial approach, which is applied at all stages of implementation. The training includes lectures, questions and answers, demonstrations, independent practice, and mentoring. Evaluation was carried out quantitatively and qualitatively through pretests and posttests. Twenty-four participants attended the training and significantly improved all aspects. Knowledge increased from 38% to 88%; skills from 25% to 56%; attitudes from 88% to 100%; and conservation values from 44% to 81%. This demonstrates the effectiveness of the training in internalizing the principles of greening education. However, the one-day implementation hampered in-depth understanding of the material and the measurement of long-term outcomes. Participant participation also varied, with one-way communication predominating. The Greening Education 101 training effectively improved participants' competencies in sustainable education. Further, longer training and a two-way communication approach are needed to support comprehensive school environmental transformation. Keywords: environmental education; greening education; sustainable development; vocational high schools.
Pendampingan ekstrakurikuler berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) untuk siswa SDIT Al Munawwaroh Balikpapan Musyarofah, Musyarofah; Utomo, Zinedine Zidane; Simanjuntak, Cristovel; Ardhansyah, Mukti; Andrie, Attila Alief Anugrah; Sihaloho, Elisabeth Romanauli; Agung R, Risa Rahelia; Sastrawan, Febrian Dedi; Sa’adiyah, Devy Setiorini; Prayitno, Budi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33373

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sains dan minat belajar siswa melalui pendampingan ekstrakurikuler berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di SDIT Al-Munawwaroh Balikpapan. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia masih didominasi aktivitas fisik seperti olahraga dan pramuka, sementara kegiatan berbasis sains dan teknologi belum dikembangkan secara sistematis. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan alternatif pembelajaran yang menyenangkan sekaligus aplikatif bagi siswa sekolah dasar melalui eksperimen sederhana berbasis STEM. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi program kepada sekolah, penyusunan modul eksperimen, pendampingan dan praktikum langsung oleh tim kepada 93 siswa kelas 1–6, serta refleksi hasil bersama guru. Topik eksperimen meliputi gaya apung, bangun ruang, filtrasi air, mobil balon, lava lamp, roket air, dan hidroponik. Evaluasi dilakukan melalui observasi partisipasi siswa, kemampuan menjelaskan kembali konsep, serta wawancara dengan guru. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi aktif siswa hingga 85%, kemampuan menjelaskan konsep sains sebesar 72%, serta penguatan softskill seperti kerjasama dan komunikasi ilmiah. Program ini efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa, sekaligus memberikan nilai tambah bagi sekolah dalam diversifikasi kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan model alternatif pembelajaran kontekstual berbasis praktik untuk sekolah dasar lainnya. Kata kunci: STEM; eksperimen sederhana; ekstrakurikuler; sekolah dasar; literasi sains. Abstract This community service activity aims to improve scientific literacy and student learning interest through STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)-based extracurricular mentoring at SDIT Al-Munawwaroh Balikpapan. The problem faced by the partners is that available extracurricular activities are still dominated by physical activities such as sports and scouts, while science and technology-based activities have not been systematically developed. The purpose of this activity is to provide an alternative learning that is fun and applicable for elementary school students through simple STEM-based experiments. The methods used include program socialization to schools, preparation of experimental modules, mentoring and direct practicums by the team for 93 students in grades 1–6, and reflection on the results with teachers. Experiment topics include buoyancy, geometric shapes, water filtration, balloon cars, lava lamps, water rockets, and hydroponics. Evaluation was carried out through observation of student participation, the ability to re-explain concepts, and interviews with teachers. The results showed an increase in active student participation of up to 85%, the ability to explain scientific concepts by 72%, and strengthening soft skills such as collaboration and scientific communication. This program is effective in improving students' science process skills, while also providing added value to the school by diversifying extracurricular activities. This activity can be used as an alternative model for practice-based contextual learning for other elementary schools. Keywords: STEM; simple experiments; extracurricular; elementary school; science literacy.
Hilirisasi bisnis budidaya ikan lele pada umkm “makmur berjaya”: edukasi dan pelatihan pengolahan abon lele Khaira, Dicky Septiannoor; Rahman, Andri Nur; Widyanto, Rinto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34119

Abstract

AbstrakUMKM memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi lokal, termasuk sektor perikanan yang berpotensi memberikan nilai tambah melalui inovasi produk olahan. UMKM “Makmur Berjaya” di Desa Tampang Awang, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar merupakan usaha budidaya ikan lele yang menghadapi tantangan rendahnya nilai jual produk segar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hilirisasi budidaya ikan lele menjadi produk olahan abon berbasis teknologi tepat guna. Kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu edukasi dan pelatihan demonstrasi. Peserta berjumlah 10 orang, terdiri dari pemilik dan tenaga kerja UMKM. Evaluasi pengetahuan dilakukan dengan metode pre-test dan post-test menggunakan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis peningkatan pengetahuan menggunakan N-Gain Score dan uji beda berpasangan (paired t-test). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta. Sebelum intervensi, mayoritas peserta (70%) berada pada kategori pengetahuan rendah, sedangkan setelah edukasi sebanyak 60% peserta mencapai kategori baik. Nilai N-Gain Score sebesar 71,50% menunjukkan efektivitas edukasi dalam meningkatkan pemahaman peserta. Uji paired t-test menghasilkan selisih skor rata-rata sebesar 28,00 dengan p-value 0,000 (<0,05), yang membuktikan adanya perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Selain itu, pelatihan pengolahan abon lele mendorong keterlibatan aktif peserta pada setiap tahapan produksi, sehingga keterampilan teknis mereka semakin terasah. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa edukasi yang dikombinasikan dengan praktik langsung terbukti efektif meningkatkan kapasitas UMKM dalam inovasi produk berbasis perikanan, sekaligus membuka peluang peningkatan daya saing dan keberlanjutan usaha. Kata kunci: UMKM; hilirisasi; abon lele; edukasi; pelatihan. AbstractMicro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a strategic role in strengthening the local economy, including the fisheries sector, which has great potential to generate added value through product innovation. “Makmur Berjaya” MSME in Tampang Awang Village, Tatah Makmur District, Banjar Regency, is a catfish farming business facing challenges of low profit margins from selling fresh products. This community service program aimed to improve the knowledge and skills of MSME members in the downstream process of catfish farming into shredded catfish products using appropriate technology. The program was carried out in two stages: education and hands-on training through demonstration. A total of 10 participants, consisting of the owner and workers, were involved. Knowledge evaluation was conducted using pre-test and post-test questionnaires that had been tested for validity and reliability. Data were analyzed using the N-Gain Score and paired t-test to measure improvement. The results indicated a significant improvement in participants’ knowledge. Prior to the intervention, 70% of participants were in the low knowledge category, whereas after the education session, 60% achieved the good category. The N-Gain Score of 71.50% reflected the effectiveness of the education in enhancing understanding. The paired t-test showed a mean score difference of 28.00 with a p-value of 0.000 (<0.05), confirming a statistically significant improvement. Moreover, the training activity encouraged participants’ active involvement in every production stage, thereby strengthening their technical skills. In conclusion, combining interactive education with practical training proved effective in enhancing MSMEs’ capacity for fisheries-based product innovation, while opening opportunities to improve competitiveness and business sustainability. Keywords: MSMEs; downstreaming; shredded catfish; education; training.
Pemberdayaan caregiver informal lansia di RW 04 Kelurahan Kasin Kota Malang untuk mencegah burden dengan afirmasi positif Prihanto, Yafet Pradikatama; Setyobudi, Yustina Emi; Sodikin, M. Ali
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33365

Abstract

AbstrakSeluruh lansia di RW 04 Kelurahan Kasin tinggal di rumah bersama dengan keluarga yang sekaligus menjadi caregivernya. Namun, ketua kader kesehatan mengatakan bahwa beberapa caregiver mengatakan merasa lelah dalam menghadapi lansia dimana kadang yang dilakukan serba salah karena kondisi psikologis lansia yang tidak stabil dan cenderung seperti anak kecil. Berdasarkan fenomena real di lapangan ini kader kesehatan ingin tim pengabdian kepada Masyarakat memberikan terapi penguatan supaya caregiver tetap kuat dan sabar dalam mendampingi lansia. Menanggapi permasalahan tersebut, dosen STIKes Panti Waluya Malang telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama tiga hari dengan fokus pada pemberian edukasi psikologis melalui materi “Afirmasi positif” yang ditujukan kepada para caregiver lansia di lingkungan RW 04 Kelurahan Kasin. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan caregiver baik secara kognitif maupun psikomotor dalam melakukan terapi afirmasi positif untuk penguatan psikologis dalam merawat lansia. Melalui pendekatan edukatif ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan rumah tangga yang lebih suportif, serta mendorong peningkatan partisipasi lansia dalam layanan kesehatan preventif seperti aktif dalam kegiatan Posyandu Lansia. Metode pelasanaan PkM ini adalah ceramah dan demonstrasi, dengan media power point dan modul “afirmasi positif” yang telah dilaksanakan selama 3x pertemuan pada tanggal 23, 25 dan 30 Juni 2025 dengan jumlah peserta 20 orang di balai RW 04 Kelurahan Kasin. Sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan, dilakukan pre test (pertemuan pertama) dan post test (pertemuan ketiga). Soal pre dan post test berupa pengetahuan peserta mengenai cara mencegah burden saat merawat lansia, berjumlah 10 soal, dilanjutkan dengan praktikum afirmasi positif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dikatakan berhasil karena ada rata-rata penilaian kognitif dan psikomotor adalah 9,125, atau terjadi kenaikan sebesar 59,6%. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, modul untuk caregiver; dengan judul “Afirmasi Positif Untuk Caregiver lansia”. Implikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah caregiver lansia dirumah memahami teori dan praktik afirmasi positif. Kata Kunci : afirmasi positif; caregiver; lansia. AbstractAll elderly people in RW 04, Kasin Village, live at home with their families, who also serve as their caregivers. However, the head of the health cadre stated that some caregivers reported feeling exhausted in dealing with the elderly, as their efforts were often perceived as wrong due to the unstable psychological condition of the elderly, who tend to behave like children. Based on this real phenomenon in the field, the health cadre requested the Community Service Team to provide strengthening therapy so that caregivers remain resilient and patient in accompanying the elderly. In response to this issue, lecturers from STIKes Panti Waluya Malang carried out a three-day community service program focusing on providing psychological education through the topic of “Positive Affirmation” addressed to elderly caregivers in RW 04, Kasin Village. The objective of this program was to improve caregivers’ abilities both cognitively and psychomotorically in applying positive affirmation therapy as psychological reinforcement in caring for the elderly. Through this educational approach, it is expected that a more supportive household environment will be created, while also encouraging greater participation of the elderly in preventive health services, such as being active in Posyandu Lansia activities. The method of this community service program consisted of lectures and demonstrations, using PowerPoint and the “Positive Affirmation” module, implemented over three sessions on June 23, 25, and 30, 2025, with 20 participants at the RW 04 community hall, Kasin Village. Pre-tests (first session) and post-tests (third session) were conducted before and after the training. The tests consisted of 10 questions assessing participants’ knowledge about preventing caregiver burden in elderly care, followed by practical exercises in positive affirmation. This community service program was considered successful as the average cognitive and psychomotor scores reached 9.125, indicating an increase of 59.6%. The outputs of this program included a community service report and a caregiver module entitled “Positive Affirmation for Elderly Caregivers.” The implication of this activity is that elderly caregivers at home are now able to understand both the theory and practice of positive affirmation. Keywords: caregiver; elderly; positive affirmation.
Sosialisasi dan pelatihan aplikasi buku warung untuk pencatatan keuangan umkm di Desa Lalang Sembawa Kristianing, Endang; Rafiana, Chintya; Adelia, Christina; Erilio, Marcello; Handayani, Susi; Emilda, Emilda; Wadud, Muhammad
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34221

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian ini bertujuan membantu pelaku UMKM di Desa Lalang Sembawa agar lebih memahami pentingnya pencatatan keuangan yang teratur dan sistematis, sekaligus mengenalkan penggunaan aplikasi Buku Warung sebagai solusi digital. Selama ini, sebagian besar UMKM masih mencatat keuangan secara manual, di buku tulis, atau bahkan tidak mencatat sama sekali, sehingga menyulitkan mereka dalam mengelola arus kas, memantau kondisi usaha, dan menyusun laporan keuangan. Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian tahapan, seperti observasi awal, penyuluhan mengenai manfaat pencatatan, serta pelatihan langsung penggunaan aplikasi Buku Warung secara bersama-sama. Hasilnya menunjukkan bahwa para peserta mulai memahami manfaat pencatatan keuangan digital, serta mampu menggunakan fitur dasar aplikasi seperti mencatat transaksi harian, mengelola utang-piutang, dan membuat laporan keuangan sederhana. Kegiatan ini terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran finansial dan kemampuan digital para pelaku UMKM. Ke depannya, program ini diharapkan dapat berlanjut melalui pendampingan berkelanjutan serta pelatihan lanjutan, sehingga UMKM menjadi lebih mandiri, adaptif terhadap teknologi, dan profesional dalam pengelolaan keuangan usahanya. Kata Kunci: UMKM; pencatatan keuangan; aplikasi buku warung; sosialisasi; pelatihan. AbstractThis community service activity aimed to help MSME (Micro, Small, and Medium Enterprises) actors in Lalang Sembawa Village better understand the importance of financial record-keeping and introduce them to the use of the BukuWarung application. Until now, most MSMEs in the area still keep financial records manually—or not at all—making it difficult for them to manage their businesses effectively. The program included initial observation, educational sessions, and hands-on training using the application in a participatory way. As a result, participants began to understand the benefits of proper financial documentation and were able to use basic features of the app, such as recording daily transactions, managing debts and receivables, and generating simple financial reports. This activity proved effective in raising awareness and improving the digital skills of MSME actors. Going forward, the program is expected to continue through regular mentoring and further training, so that MSMEs can become more independent and professional in managing their business finance. Keywords: MSMEs; financial recording; Buku Warung application; socialization; training.
Pelatihan penggunaan mesin pencacah kotoran sapi dalam proses pembuatan pupuk organik di Desa Sesait Huda, Ahmad Akromul; Wirawan, Made; Sinarep, Sinarep; Setyawan, Paryanto Dwi; Pandiatmi, Pandri; Syahrul, Ahmad Ibrahim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33449

Abstract

Abstrak Desa Sesait menghadapi permasalahan pengelolaan limbah peternakan, khususnya kotoran sapi yang berpotensi mencemari lingkungan serta belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra, yakni Kelompok Tani Ingin Maju, dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik menggunakan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah. Metode yang digunakan meliputi pelatihan partisipatif berbasis praktik langsung, dengan evaluasi melalui pretest dan posttest terhadap 20 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 52% dengan nilai rata-rata 91,50 dan keterampilan peserta yang mampu mengoperasikan mesin secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan teknis masyarakat, efisiensi proses pembuatan pupuk organik, serta membuka peluang diversifikasi usaha pertanian. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis pemanfaatan limbah lokal. Kata kunci: limbah peternakan; pupuk organik; mesin pencacah; pelatihan. Abstract Desa Sesait menghadapi permasalahan pengelolaan limbah peternakan, khususnya kotoran sapi yang berpotensi mencemari lingkungan serta belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra, yakni Kelompok Tani Ingin Maju, dalam mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik menggunakan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah. Metode yang digunakan meliputi pelatihan partisipatif berbasis praktik langsung, dengan evaluasi melalui pretest dan posttest terhadap 20 peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 52% dengan nilai rata-rata 91,50 dan keterampilan peserta yang mampu mengoperasikan mesin secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan teknis masyarakat, efisiensi proses pembuatan pupuk organik, serta membuka peluang diversifikasi usaha pertanian. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis pemanfaatan limbah lokal. Keywords: livestock waste; organic fertilizer; chopping machine; training.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penguatan Koperasi Merah Putih di Desa Limau Sari, Intan; Aminarti, Nyanyu Dini; Nabila, Poppy Saisha; Danuarta, Rahmad; Arieo, Muhammad Dhani; Yustini, Tien; Febriani, Reny Azaitul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33861

Abstract

Abstrak Pemberdayaan ekonomi desa bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan warga. Pengabdian ini menganalisis peran Koperasi Merah Putih dilaksanakan di Desa Limau, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin pada 19 Juli 2025 dengan mitra sasaran yaitu warga Desa, tokoh adat, pemuda berjumlah peserta  sekitar 30 warga Desa. Pengabdian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui sosialisasi, dokumentasi dan diskusi interaktif. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memahami koperasi tidak hanya sebagai Lembaga simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat ekonomi desa. Koperasi Merah Putih berpotensi menjadi penggerak perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja, serta membangun ekosistem ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Kata kunci: koperasi; pemberdayaan ekonomi; Desa Limau; ekonomi kerakyatan. AbstractVillage economic empowerment aims to increase the independence and well-being of residents. This community service project, analyzing the role of the Merah Putih Cooperative, was implemented in Limau Village, Sembawa District, Banyuasin Regency on July 19, 2025, with approximately 30 participants, including village residents, traditional leaders, and youth. The project used a descriptive qualitative approach through outreach, documentation, and interactive discussions. The results demonstrated high community enthusiasm in understanding cooperatives not only as savings and loan institutions but also as centers of the village economy. The Merah Putih Cooperative has the potential to drive the local economy, create jobs, and build an inclusive and sustainable economic ecosystem. Keywords: cooperative; economic empowerment; Limau Village; people's economy.
Pendampingan pengelolaan dana sosial masjid muhammadiyah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan Huda, Fatkur; Amin, Rukhul; Syadqomullah, Dikky
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33550

Abstract

Abstrak Masjid memiliki peran strategis dalam pengelolaan dana sosial umat, namun masih banyak masjid yang menghadapi tantangan dalam hal pencatatan dan pelaporan keuangan yang akuntabel. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus masjid Muhammadiyah dalam mengelola dana zakat, infaq, dan shodaqah secara transparan melalui metode pendampingan langsung. Empat masjid di wilayah Surabaya menjadi mitra kegiatan ini yakni masjid Baiturrahman, masjid Baiturrahim, Masjid Syaifunnur dan Masjid Sholihin. Pendekatan yang digunakan meliputi identifikasi masalah, sosialisasi di lapangan, pendampingan teknis pencatatan dan pelaporan, hingga publikasi laporan kepada jamaah. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam keteraturan pencatatan, penyusunan laporan keuangan, serta partisipasi jamaah terhadap dana sosial. Pengurus masjid yang semula tidak memiliki sistem pencatatan mulai menerapkan praktik keuangan sederhana yang tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode pendampingan langsung terbukti efektif dalam konteks masjid dengan keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat tata kelola dana sosial dan mendorong peran masjid sebagai pilar pemberdayaan ekonomi umat. Kata kunci: dana social; masjid; pencatatan keuangan; pendampingan; partisipasi jamaah. Abstract Mosques have a strategic role in managing the social funds of the people, but there are still many mosques that face challenges in terms of accountable financial recording and reporting. This service activity aims to increase the capacity of Muhammadiyah mosque administrators in managing zakat, infaq, and shodaqah funds transparently through direct mentoring methods. Four mosques in the Surabaya area are partners in this activity, namely the Baiturrahman mosque, the Baiturrahim mosque, the Syaifunnur Mosque and the Sholihin Mosque. The approach used includes problem identification, socialization in the field, technical assistance in recording and reporting, and publication of reports to pilgrims. The results showed a significant increase in the regularity of recording, preparation of financial statements, and the participation of pilgrims in social funds. Mosque administrators, who originally did not have a recording system, began to implement simple financial practices that were orderly and accountable. The direct mentoring method has proven to be effective in the context of mosques with limited human resources and technology. This activity makes a real contribution in strengthening the governance of social funds and encouraging the role of mosques as a pillar of economic empowerment of the people. Keywords: social funds; mosque; financial records; mentoring; congregation participation.
Edukasi gizi dan pengenalan Stik BAYORLE sebagai PMT berbasis pangan lokal untuk pencegahan stunting pada balita Hasanah, Isniatul; Qirani, Salsabila Rulita Sashi; Hapsari, Indri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33483

Abstract

Abstrak Stunting masih menjadi masalah gizi serius di Indonesia, termasuk di Kelurahan Mulyorejo. Yang ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanganan stunting di Kota Malang. Upaya pencegahan dilakukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, salah satunya adalah stik BAYORLE (bayam, wortel, lele) yang kaya protein, zat besi, dan vitamin. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memperkenalkan dan mengevaluasi tingkat kesukaan masyarakat terhadap terhadap stik BAYORLE sebagai alternatif PMT bergizi untuk mendukung pertumbuhan balita secara optimal serta meningkatkan kemandirian pangan keluarga. Kegiatan Pengabmas dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pembuatan media edukasi poster, dan pelaksanaan di tiga Posyandu Kelurahan Mulyorejo. Rangkaian pelaksanaan kegiatan meliputi pembuatan stik BAYORLE dan produk pembanding (bola nori), uji kesukaan ibu balita dengan formulir hedonik sederhana, serta serta edukasi gizi melalui media poster. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa stik BAYORLE lebih disukai panelis dibandingkan bola nori pada aspek rasa, aroma, warna, dan tekstur. Produk ini berpotensi dikembangkan sebagai PMT berbasis pangan lokal untuk mendukung pencegahan stunting. Disarankan adanya pengembangan formulasi, variasi bentuk, serta edukasi berkelanjutan kepada kader dan ibu balita agar pemanfaatan pangan lokal semakin optimal. Kata kunci: stunting; Pemberian Makan Tambahan (PMT); pangan lokal. Abstract Stunting remains a major nutritional issue in Indonesia, including in Mulyorejo Village, a priority area for stunting management in Malang City. One prevention effort is providing supplementary feeding (PMT) from local food sources, such as BAYORLE sticks (spinach, carrots, and catfish) which are rich in protein, iron, and vitamins. This community service program aimed to introduce BAYORLE sticks and assess community preference as a nutritious PMT alternative to support toddler growth and strengthen family food independence. Activities were conducted in three stages: planning, preparation of educational poster media, and implementation in three Posyandu (Integrated Health Posts). Implementation included producing BAYORLE sticks and a comparison product (nori balls), testing maternal preferences using a simple hedonic scale, and delivering nutrition education through posters. Results showed BAYORLE sticks were more preferred than nori balls in terms of taste, aroma, color, and texture. This indicates their potential for development as a local food-based PMT to help prevent stunting. Future efforts should focus on improving formulations, creating product variations, and providing continuous education for health cadres and mothers to optimize local food utilization. Keywords: stunting; Supplementary Feeding (PMT); local food.