cover
Contact Name
Aji Mulyana
Contact Email
ajimulyana@unsur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ajimulyana@unsur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
JE (Journal of Empowerment)
ISSN : 25800620     EISSN : 25979809     DOI : -
JE (Journal of Empowerment) was formed based on the results of Suryakancana University Leaders Meeting on January 28, 2017, and was approved on April 8, 2017 in accordance with the Rector Decree Number 11 / SK / REK / UG / IV / 2017 regarding Appointment of Journal Manager of Community Service at Suryakancana University. The name of the Journal of Community Service is JE (Journal of Empowerment). JE (Journal of Empowerment), is a mean of developing science and technology in the exact and non-exact field through the publication of writing based on the results of community service (original). JE (Journal of Empowerment), is a periodic scientific journal published by Institute of Research and Community Service of Suryakancana University (LPPM UNSUR) twice a year in June and December. JE (Journal of Empowerment), has registered number ISSN 2580-0620 (print), and ISSN 2597-9809 (online). The first edition is Volume 1, Number. 1, June 2017. JE (Journal of Empowerment), has the vision to become Scientific journal with National and International standard in disseminating and developing the results of conceptual.
Arjuna Subject : -
Articles 117 Documents
MENINGKATKAN POTENSI DAN KOMPETENSI SISWA SEKOLAH DASAR PADA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR Indra Wildani; Heri Isnaini
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2395

Abstract

ABSTRAK Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan pengembangan pendidikan dari program Kampus Merdeka, yaitu salah satu program unggulan dari Badan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kampus Mengajar merupakan sebuah program yang mengajak mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia agar mau membantu memajukan dan mengembangkan sekolah, terutama dalam bidang literasi, numerasi, administrasi dan teknologi. Sekolah yang menjadi sasaran dalam program ini ialah sekolah-sekolah yang terletak di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdalam) dan sekolah yang masih dalam tahap pengembangan. Salah satunya Sekolah Dasar Swasta Pasirgede yang berlokasi di Dusun Pasirgede, Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sekolah ini dibangun pada tahun 2012 sehingga baru beroperasi sekitar 8-9 tahun. Mahasiswa yang ditugaskan pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 di SDS Pasirgede berjumlah 7 orang. Kegiatan di mulai dari tanggal 22 Maret 2021 sampai 22 Juni 2021, yaitu sekitar tiga bulanan. Adapun beberapa program kerja atau program kegiatan yang telah berhasil dirumuskan dan dilaksanakan selama kegiatan Kampus Mengajar ini berlangsung, seperti pojok baca, penghijauan sekolah, pembuatan perpustakaan digital, dan literasi senja. ABSTRACTThe Teaching Campus is one of the educational development activities of the Merdeka Campus program, which is one of the flagship programs from the Agency of the Ministry of Education and Culture. Kampus Mengajar is a program that invites students from various regions in Indonesia to be willing to help advance and develop schools, especially in the fields of literacy, numeracy, administration and technology. The schools targeted in this program are schools located in the 3T (Disadvantaged, Outermost, Deepest) areas and schools that are still in the development stage. One of them is Pasirgede Private Elementary School located in Pasirgede Hamlet, Cimarias Village, Pamulihan District, Sumedang Regency, West Java. The school was built in 2012 so it has only been operating for about 8-9 years. The students assigned to the Teaching Campus Batch 1 activities at SDS Pasirgede totaled 7 people. The activity starts from March 22, 2021 to June 22, 2021, which is around three months. There are several work programs or activity programs that have been successfully formulated and implemented during this Teaching Campus activity, such as reading corners, school greening, making digital libraries, and twilight literacy.
PARTISIPASI MAHASISWA SEBAGAI MODAL SOSIAL BERBASIS 4C DALAM KEGIATAN MEWUJUDKAN DESA SEHAT, CERDAS, DAN SEJAHTERA Siti Maryam; Dinar Nursyifa
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2687

Abstract

ABSTRAK Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, partisipasinya senantiasa diharapkan masyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara terbangun dengan sehat dan kondusif. Sebagai ujung tombak pembangunan nasional, partisipasi mahasiswa dalam membangun desa diharapkan bukan hanya sekedar wacana, melainkan terealisasi dengan baik. Tujuan kajian ini akan mendeskripsikan tingkat partisipasi mahasiswa sebagai modal sosial berbasis 4C (Kritis, Komunikatif, Kreatif, dan Kolaboratif) dalam konteks Kuliah Kerja Nyata (KKN).  Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposif bagi penentuan sampel, metode analisis untuk mendeskripsikan data, metode pendampingan dalam pelaksanaan partisipasi mahasiswa. Selain itu, dilakukan pula observasi langsung ke lapangan. Hasilnya, mahasiswa melaksanakan partisipasi pada kegiatan posyandu, donor darah, kewirausahaan, kebersihan, dan mengaji serta  mengajar. Di lapangan mahasiswa berkolaborasi dengan Masyarakat, Kader Posyandu, Petugas Palang Merah Indonesia Kabupaten Cianjur, Pengusaha, dan Keluarga Besar Yayasan Pendidikan Al-Kausar Cianjur.  Jumlah mahasiswa yang ber-KKN di Desa Muka ada 15 orang dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika,  Ilmu Hukum, Ekonomi Syariah, Agribisnis, Agriteknologi, dan Teknik Sipil.   Melalui perhitungan persentase, efektivitas dan produktivitas mahasiswa dalam berpartisipasi pada KKN di Desa Muka Kecamatan Cianjur berkategori sangat baik. Rerata partisipasi mahasiswa pada semua program yang dilaksanakan sebesar 86.3%.   Partisipasi ini merupakan potensi modal sosial yang sangat berharga bagi peningkatan kesehatan, kecerdasan, dan  kesejahteraan masyarakat di Desa Muka Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. ABSTRACTStudents are the next generation of the nation whose participation is always expected by the community, so that the life of the nation and state is built in a healthy and conductive manner. As the sprearhead of national development, it is hoped that student participation in village development is not just a discourse, but is well realized. The purpose of this study is to describe the level of student participation as social capital during Social and Community Service (Kuliah Kerja Nyata/KKN) program which is based on 4C (critical thinking, communicative, creative, and collaborative). This study was conducted using a purposive method for determining the sample, an analytical method for describing the data and a mentoring method in implementing students’ participation.  In addition, direct field observations were also carried out. As a result, students served in many communities such as Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu/Integrated Healthcare Centre), blood donation program, entrepreneurship, cleaning, and teaching activities. They also collaborated with the head of healthcare centre, Indonesian Red Cross Officers, entrepreneurs, and an education foundation.  There are 15 students participated in this Social and Community Service Program and they come from different major backgrounds, namely Indonesian Language Department, English Language Department,  Mathematics Department, Law Studies, Sharia Economics, Agribusiness, Agritchnology and Civil Engineering. By calculating the percentage, the effectiveness and productivity of students in Social and Community Services in Muka Village Cianjur District is categorized as very good. The average of student participations in all programs implemented is 86.3 %. The participation is a potencial social capital that is very valuable to increase the community’s health, intelligence and well-being in Cianjur.
PELATIHAN PRODUKSI PURPLE SEMPRIT DARI BAHAN BAKU UBI JALAR SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA MATANG PUDENG Muhammad Yakob; Prima Nucifera; Syardiansah Syardiansah
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2502

Abstract

ABSTRAKProduksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan produk maupun jasa, yang kemudian dapat digunakan oleh konsumen. Dewasa ini, semakin banyak orang yang tergerak untuk melakukan kegiatan produksi, tidak terkecuali di Aceh. Sebagian besar masyarakat Aceh memiliki animo untuk berdagang hasil tani yang mereka garap sendiri. Desa Matang Pudeng Aceh Timur salah satunya, dimana para petaninya menanam ubi jalar, kemudian mengolahnya menjadi produk unggulan (kuePurprit). Kegiatan ini  juga dilakukan oleh petani dengan kelompok PKK yang ada di desa tersebut. Ubi jalar merupakan salah satu tanaman yang tergolong mudah untuk dibudidayakan, sehingga kegiatan pengabdian ini menawarkan sebuah inovasi unik untuk mengolah ubi jalar menjadi kue kering yang memiliki daya simpan yang lama. Kue ini diberi merk “PurPrit” yaitu akronim dari Purple Semprit atau semprit ungu. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada kelompok PKK di DesaMatang Pudeng, Kabupaten Aceh Timur. Teknik pelaksanaan dilakukan secara praktek langsung didepan kelompok PKK sehingga dapat dengan cepat dapat memahami apa yang dilakukan. Pengabdian ini bertujuan agar kelompok PKK di Desa Matang Pudeng mampu mengolah ubi jalar menjadi kue “Purprit” (sempritungu) dan memasarkannya. Metode kegiatan pengabdian adalah (1) sosialisasi (2) pelatihan pembuatan kue “Purprit” (3) pemasaran kue “Purprit” (4) pendampingan pada kelompok PKK Desa Matang Pudeng (5) monitoring dan evaluasi. Luaran wajib pengabdian adalah produk berupa kue “Purprit” dan Jurnal Ilmiah Nasional. Hasil dan capaian yang didapat adalah terciptanya kue semprit ungu, dan ibu ibu PKK memahami cara membuat keu semprit ungu dari bahan ubi jalar ungu.ABSTRACTProduction is an activity that aims to produce products or services, which can then be used by consumers. Today, more and more people are being moved to carry out production activities, one of which is in Aceh. Most of the people of Aceh have an interest in trading the agricultural products they cultivate themselves. MatangPudeng Village, East Aceh is one of them, where farmers grow purple sweet potatoes, then process them into superior products (purprit cake). This activity was also carried out by the farmers together with the PKK group in the village. Sweet potato is one of the plants that is relatively easy to cultivate, so this service activity offers a unique innovation to process sweet potatoes into pastries that have a long shelf life. This cake is branded "PurPrit" which stands for Purple Semprit or purple syringe. This activity will be carried out in the PKK group in MatangPudeng Village, East Aceh Regency. This service aims to make the PKK group in MatangPudeng Village able to process sweet potatoes into Purprit cakes (purple injections) and market them. The method of service activities are (1) socialization (2) training in making "Purprit" cakes (3) marketing "Purprit" cakes (4) assistance to PKK groups in MatangPudeng Village (5) monitoring and evaluation. The outputs of the compulsory service are products in the form of “Purprit” cakes and the National Scientific Journal. 
PENGENALAN PERANGKAT LUNAK LaTeX SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PENULISAN BUKU AJAR BAGI GURU Wise Herowati; Setyo Budi; Tangkas Surya Wibawa; Wahyu Aji Eko Prabowo
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2740

Abstract

ABSTRAK Penulisan dokumen secara digital merupakan kemampuan yang harus dimiliki di era digitalisasi sekarang ini. Secara khusus pada bidang pendidikan, tenaga pendidik wajib memiliki ketrampilan dalam penulisan teks secara digital. Beberapa tahun yang lalu, penulisan dokumen dilakukan menggunakan mesin tik. Kemudian beralih ke era digital,  diperkenalkan perangkat lunak berbasis komputer, salah satunya adalah Microsoft Word. Meskipun penggunaannya yang mudah, namun kurang dapat menampilkan visualisasi persamaan matematika dengan indah. Perangkat lunak lain yang dapat digunakan untuk membuat formulasi matematika lebih rapi dan indah adalah LaTeX. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memperkenalkan dan memberi pelatihan pengggunaan LaTeX kepada tenaga pendidik di Yayasan Hidayatullah Gunung Pati, Kota Semarang. Metode yang digunakan pada PKM ini adalah dengan melakukan pengenalan dan pelatihan penggunaan perangkat lunak LaTeX. Luaran PKM ini adalah softskill guru meningkat sehingga menunjang proses penulisan buku ataupun media ajar yang lain sehingga kualitas SDM dan Yayasan menjadi lebih baik.ABSTRACTNowadays, the ability to document writing is important. In particular, in the field of education, educators are required to have the ability and soft skills in digital text writing. A few decades ago, writing documents was done using a typewriter. In this digital era, computer-based software was introduced, and one of the software was Microsoft Word. Even though easy to use, it is not able to visualize the mathematical formula beautifully. Another software that can produce the mathematical formula beautifully is LaTeX. The purpose of this PKM is to introduce and train on the use of latex to educators at the Hidayatullah Foundations, Gunung Pati, Semarang City. The method used in this PKM is to introduce and train the use of LaTeX software. The output of this PKM is increasing the educator’s soft skills to support the production of teaching media so that the quality of human resources becomes better. 
PELATIHAN CLASSROOM INSTRUCTION UNTUK PEMELAJAR BAHASA INGGRIS USIA DINI DI KALANGAN GURU MI AN-NUR Nia Kurniawati; Jauhar Helmie; Elis Homsini Maolida; Vina Nurviyani; Vina Aini Salsabila; Anisa Sofarini; Asep Saepuloh
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2688

Abstract

ABSTRAKDalam upaya mewujudkan keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, para guru pemelajar usia dini harus dapat memahami kebutuhan siswa mereka. Mereka harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang perkembangan pembelajar muda pelajaran yang efektif untuk memenuhi kebutuhan siswa. MI An-Nur sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan pembelajaran bilingual memerlukan peningkatan kemampuan guru baik bahasa Inggris dan pedagogis. Merujuk pada situasi tersebut, pelatihan bahasa Inggris (classroom instructions) untuk pengajaran para siswa usia dini merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris di MI An-Nur. Pelatihan tersebut dilakukan melalui sejumlah kegiatan simulasi pengajaran yang melibatkan 15 orang guru MI An-Nur beserta para dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Suryakancana. Kegiatan pelatihan tersebut meliputi tiga tahapan, yaitu pra-kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Melalui kegiatan pelatihan ini, para guru MI An-Nur memperoleh wawasan dan keterampilan yang lebih baik tentang pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa usia dini terutama mengenai classroom instruction. Dengan demikian, diharapkan para guru di MI An-Nur akan mampu melaksanakan pengajaran Bahasa Inggris yang lebih baik bagi para siswa usia dini. Kata kunci: Classroom instruction; pembelajaran bahasa Inggris; pemelajar usia dini; pelatihan ABSTRACTIn supporting the realization of English as a foreign language learning to young learners, early childhood English teachers must be able to understand the needs of their students. They must have a thorough understanding of the development of young learners in effective lessons to meet student needs. MI An-Nur as a school that implements bilingual learning requires an increase in the ability of teachers in both English and pedagogical. Referring to this situation, English language training (classroom instructions) for teaching early childhood students is a solution to improve the competence of English teachers at MI An-Nur. The training was carried out through a number of teaching simulation activities involving 15 MI An-Nur teachers and lecturers of the Suryakancana University English Education Study Program. The training activities cover three stages, namely pre-activity, implementation of activities, and evaluation of activities. Through this training activity, MI An-Nur teachers gain better insight and skills about teaching English to early childhood students, especially regarding classroom instruction. Thus, it is expected that the teachers at MI An-Nur will be able to implement better English teaching for young learner.
PENINGKATAN PENGALAMAN KERJA SISWA SEKOLAH KEJURUAN BERBASIS PRAKTIK LAPANGAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA KEDIRI Magfirotus Sa'idah; Feny Rukmanasari; Prima Ayu Rizqi Mahanani
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2736

Abstract

ABSTRAKPendidikan merupakan hal yang sangat penting agar kita dapat berkompetisi dalam dunia kerja serta mampu mengembangkan skill yang dimiliki. Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswanya, salah satunya dengan mengadakan praktik kerja lapangan (PKL). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan dilaksanakannya PKL, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman kerja pada Dinas Pendidikan Kota Kediri. Dengan menggunakan metode service learning, pelaksanaan praktik kerja lapangan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri berjalan cukup baik dan memberikan manfaat terhadap peningkatan pengalaman di dunia kerja, yaitu menambah dan mengasah keterampilan, mengenalkan siswa pada dunia kerja yang sesunggunya, dan menyiapkan lulusan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Pada konteks ini, tujuan kegiatan PKL yang ditargetkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pawyatan Daha 1 Kediri sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan magang yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri.ABSTRACTEducation is very important so that we can compete in the world of work and be able to develop our skills. Vocational High Schools have efforts to improve the skills of their students, one of which is by holding fieldwork practices (PKL). This study aims to prove that with the implementation of PKL, students of Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School can improve their abilities and work experience at the Kediri City Education Office.  By using the service learning method, the implementation of fieldwork practices by students of Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School went quite well and provided benefits for increasing experience in the world of work, namely adding and honing skills, introducing students to the real world of work, and preparing graduates as quality human resources. In this context, the objectives of PKL activities targeted by Pawyatan Daha 1 Kediri Vocational High School are in accordance with the standard operating procedures (SOP) for the implementation of internships implemented by the Kediri City Education Office.
PELATIHAN DAN PASANGGIRI MAMAOS DAN MAENPO SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA Ninuk Lustyantie; Evi Rosyani Dewi; Nia Kurniawati; Librilianti Kurnia Yuki
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2715

Abstract

ABSTRAK  Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur nomor 10 tahun 2020 dan Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2021perihal penerapan tiga pilar budaya Cianjur yaitu budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo, dirasa belum sepenuhnya diimplementasikan terutama di kalangan generasi muda yang cenderung lebih tertarik dengan budaya asing. Padahal budaya daerah merupakan faktor penting dalam pendidikan karakter generasi muda.Hal ini menyebabkan perlunya upaya yang berkesinambungan dari berbagai pihak dalam pengimplemantasian perda tersebut. Dikemas dalam kegiatan pelatihan dan pasanggiri, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap mamaos dan maenpo di lingkup SMAN 1 Mande di desa Bobojong, sebagai desa binaan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama satu bulan dan diakhiri dengan kegiatan pasanggiri sebagai bentuk evaluasi. Dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa siswa tidak memiliki pengetahuan yang baik terhadap tiga pilar budaya  karena kurangnya media dan fasilitas penunjang. Namun respon siswa terhadap kegiatan pelatihan dan pasanggiri cukup baik, sehingga kegiatan sejenis direkomendasikan untuk terus dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas dan waktu yang lebih panjang. ABSTRACTThe Cianjur District Regulation number 10 of 2020 and the regent regulation number 18 of 2021 regarding the implementation of the three pillars of Cianjur culture, Ngaos, Mamaos, and Maenpo, are considered to have not been fully implemented, especially among the younger generation who tend to be more interested in foreign cultures. Meanwhile, local culture plays a significant role in character-building among the young generation. This causes the need for sustainable efforts from various parties in implementing the regulation. Packaged in training and pairs of activities, this community service activity aims at fostering the love of the younger generation towards Mamaos and Maenpo in SMAN 1 Mande in Bobojong, as a fostered village. The training activity was carried out for one month and ended with a competition that acts as a form of evaluation. From this service activity, it can be concluded that students do not have enough knowledge of the three pillars of culture due to the lack of media and supporting facilities. However, the student's response to the training and competition was relatively good, so it is recommended that such activities to be continued in a wider scope and a longer period of time.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DESAIN E-DIDAKTIK MELALUI BAHAN AJAR BERBASIS BUDAYA CIANJUR Rani Sugiarni; Tatang Herman; Dadang Juandi; Samsul Pahmi; Sarah Inayah; Edi Supriyadi; Ahmad Lutfi Fauzi; Ratu Sarah Fauziah; Mahmudin .
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2511

Abstract

ABSTRAKKurangnya kreativitas guru dalam menciptakan bahan ajar yang disesuaikan dengan kondisi siswa dapat berdampak pada kegiatan pembelajaran yang tidak efektif bagi siswa. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan kualitas pembelajaran dengan desain e-didaktik melalui bahan ajar berbasis budaya Cianjur. Metode  yang  digunakan  adalah service learning yang terbagi  menjadi  dua  kegiatan  yaitu pelatihan (synchronous) dan pendampingan (asynchronous). Pelatihan terdiri atas penyampaian materi, sedangkan pendampingan berupa bimbingan pembuatan bahan ajar. Peserta kegiatan PkM yang terdiri dari 32 guru matematika SMA di seluruh Kabupaten Cianjur telah mengikuti kegiatan ini pada awal tahun ajaran baru semester ganjil tahun 2022, dan hasilnya adalah sebanyak 9 buah bahan ajar. Hasil  pengabdian  ini berupa desain rencana pelaksanaan pembelajaran dan desain bahan ajar. Selain  itu, diperoleh    tingkat keberterimaan  kegiatan    pelatihan yang  dominan  berada  pada kategori “Sangat Baik”. Para guru merasakan peningkatan soft skill-nya setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan.ABSTRACTThe lack of teacher creativity in creating teaching materials that are adapted to students' conditions has an impact on learning activities that are not effectively accepted by students. This PKM aims to improve pedagogic competence and learning quality with e-didactic design through Cianjur culture-based teaching materials. The method used is service learning, which is divided into two activities, namely training (synchronous) and mentoring (asynchronous). Training consists of delivering material, while mentoring is in the form of guidance on making teaching materials. Participants who took part in this PkM activity were 32 high school mathematics teachers in Cianjur Regency who produced 9 teaching materials. The results of this service are in the form of the design of the lesson plan and the design of teaching materials. In addition, the level of acceptance of the dominant training activities was found to be in the "Very Good" category. The teachers felt an increase in their soft skills after participating in the training and mentoring.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MODUL/LKS ONLINE BERBASIS APLIKASI GOOGLE KUIS Ari Septian; Rani Sugiarni; Nia Jusniani; Elsa Komala; Sarah Inayah; Erma Monariska; Erwan Setiawan; Muhamad Soeleman; Andi Sutandi; Ayang Setiawan; Elsa Adetia
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2491

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 telah memaksa berbagai sektor melakukan perubahan. Berbagai cara perlu dilakukan, salah satunya dengan membuat video pembelajaran. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan tentang model pembelajaran sekaligus media sumber pembelajaran masa pandemi, memperkenalkan dan mendampingi Modul/LKS Online Berbasis Aplikasi Google Kuis kepada para guru matematika di SMA Negeri 1 Pacet Cianjur, dan membantu meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru matematika dalam mengajar sesuai masa pandemi. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendekatan sosial. Kegiatan dilaksanakan pada 4-30 April 2021 di SMAN 1 Pacet Cianjur. Sosialisasi dan Workshop Modul/LKS online berbasis aplikasi google kuis. Sebanyak 9 dosen dan 5 mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan pelaksanaan dilakukan dalam 3 tahap antara lain persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Hasilnya, berdasarkan validasi para pakar dan praktisi dapat disimpulkan 71,4 % modul/LKS layak digunakan di lapangan, dari 10 siswa yang sudah mencoba modul/LKS online respon sebagian besar baik/mudah dalam modul/LKS online untuk belajar, dan 6 siswa merespon positif bahwa modul ini bisa dalam mendorong kemandirian belajar siswa.ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has forced various sectors to make changes. Various ways need to be done, one of which is by making learning videos. The purpose of this activity is to provide insight and knowledge about learning models as well as media learning resources during the pandemic, introduce and accompany the Google Quiz Application-Based Online Module/LKS to mathematics teachers at SMA Negeri 1 Pacet Cianjur, and help improve the quality and professionalism of mathematics teachers in teaching according to the pandemic. The implementation method used is a social approach. The activity was held on April 4-30 2021 at SMAN 1 Pacet Cianjur. Dissemination and Workshop on online modules/LKS based on the Google Quiz application. A total of 9 lecturers and 5 students were involved in this activity. Implementation activities are carried out in 3 stages including preparation, implementation, evaluation, and reporting. As a result, based on the validation of experts and practitioners, it can be concluded that 71.4% of the modules/LKS are suitable for use in the field, out of 10 students who have tried the online modules/LKS the responses are mostly good/easy in online modules/LKS for learning, and 6 students respond positively that this module can encourage student learning independence.
PENYULUHAN GENERASI MUDA KRISTEN MILENIAL YANG CERDAS MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Hotmaulina Sihotang; Manahan Tampubolon; Bernadetha Nadeak; Rospita A Siregar; Cheri Surina Ita
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i2.2583

Abstract

ABSTRAK Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di HKBP Duren Jaya merupakan implementasi dan keberlanjutan MoU antara Universitas Kristen Indonesia dengan HKBP Duren Jaya tahun 2020. Penilaian pimpinan gereja bahwa pembekalan seminar bagi peserta sidi dan orangtua sangat dibutuhkan karena menyeimbangkan materi dari gereja dan pengetahuan yang diberikan oleh pakar pendidikan. Selain itu pernyataan orangtua yang menyatakan memotivasi anak-anak agar menimba ilmu sampai ke tingkat pendidikan yang yang paling tinggi. PkM yang kami lakukan bertujuan sharing knowledge kepada peserta sidi dan orangtua peserta sidi agar peserta sidi dibekali juga pengetahuan tentang menggunakan media sosial yang cerdas. Responden PkM adalah peserta sidi dan orangtua peserta sidi. Teknik pengambilan responden dengan purposive sampling karena sesuai dengan kebutuhan dan program gereja. Sharing knowledge dilaksanakan dalam bentuk seminar dan tanya jawab. Hasil PkM adalah peserta sidi dan orangtua peserta sidi memperoleh pemahaman (1) kompetensi masa depan dan kompetensi era digital; (2) cerdas menggunakan media sosial; dan (3) mengetahui sanksi hukum bagi penyebaran hoax.ABSTRACTCommunity Service (PkM) at HKBP Duren Jaya is the implementation and MoU between the Universitas Kristen Indonesia and HKBP Duren Jaya, in the year 2020. The church leadership's assessment is that the provision of seminars for “pelajar sidi” and parents is very necessary because it balances material from the church and the knowledge provided by education experts. In addition, parental statements state the motivation of “pelajar sidi” to gain knowledge up to the highest level of education. The PKM that we do aims to share knowledge with “pelajar sidi” and their parents so that they are also equipped with knowledge about the smart use of social media. Respondents of PkM our study participants and their parents. The technique of taking respondents was purposive sampling because it was in accordance with the needs and programs of the church. Knowledge sharing is carried out in the form of seminars and questions and answers. The results of the PkM are that the study participants and their parents gain an understanding of (1) future competencies and digital era competencies; (2) smart use of social media; and (3) knowing the legal sanctions for the spread of hoaxes.

Page 6 of 12 | Total Record : 117