cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
heme@unbrah.ac.id
Editorial Address
Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Jalan Raya By Pass Km 15 Aie Pacah Padang – Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Health and Medical Journal
ISSN : 26852772     EISSN : 2685404X     DOI : https://doi.org/10.33854/heme
Core Subject : Health, Science,
Health & Medical Journal with registered number pISSN: 2685-2772 and eISSN: 2685-404X is a peer-review journal published by Medical Faculty of Universitas Baiturrahmah. The frequency of publishing is two issues in a year. The topics covered include the fields of Allergy and Immunology, Anesthesiology, Cancer and stem cells, Cardiovascular, Cell and Molecular Biology, Children's Health, Dermato-venereology, Geriatrics, Histopathology, Internal Medicine, Neuro-psychiatric treatment, Ophthalmology, Otorhinolaryngology, Physical medicine and rehabilitation, Physio-pharmacology, Pulmonology, Radiology, Surgery includes orthopedics and urology, Obstetrics and Gynecology, Science of nutrition, Clinical Pathology, Anatomy Pathology, Parasitology, Microbiology, Public Health and Medical Education. Submissions are welcome from other clinically relevant areas. However, the Journal emphasizes publishing high-quality and novel research.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025" : 10 Documents clear
Investigating The Impact of Pruritus on The Quality of Life of the Elderly in Surakarta Nursing Home Oktavriana, Triasari; Mawardi, Prasetyadi; Murastami, Ammarilis; Murasmita, Alamanda; Pradestine, Sesia; Putri, Osdatilla Esa; Lidjaja, Lifesia Natali; Alia, Vrenda; Kusumasari, Nila
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1641

Abstract

Background: The elderly population has been growing rapidly in recent decades. Research has shown that the prevalence of itching (pruritus) increases with age, with 20.8% of individuals aged 60-69 years experiencing it, 22.9% for those aged 70-79 years, and 26% for those aged 75 years and above. Assessing the skin's barrier function by measuring transepidermal water loss (TEWL) using a tool called a Tewameter is important for objectively evaluating dry skin, which is the most common cause of itching in the elderly. It's important to understand how itching affects the quality of life of the elderly, particularly in nursing homes. Objective: This study aims to determine how itching affects the quality of life of the elderly in nursing homes in Surakarta City, especially at PMI Peduli and Aisyiyah Nursing Homes. Methods: This research used an observational, cross-sectional design. Data was collected through interviews using the 5D itch scale questionnaire, and the quality of life was measured using the DLQI (Dermatology Life Quality Index) questionnaire. TEWL levels were also measured using a Tewameter. Results: 29 subjects participated in the interviews, with 69% being women and 31% being men. Most subjects were aged 60-69 years (41%), and the most common comorbidity was hypertension (41%). The 5D Itch Scale questionnaire revealed that itching affected the subjects for less than 6 hours daily (66%), and during the last 2 weeks, itching did not significantly impact the subjects' activities, including sleep, hobbies, housework, and work (51%-69%). The most common location of itching was the back (14%). The DLQI data showed that itching had a severe impact on the subjects (65.5%), followed by a moderate impact (24.1%), and a very severe impact (10.3%). TEWL data indicated that all subjects had an increase of >10 g/h/m2. Conclusion: The study found that itching had a mild impact on the lives and activities of the subjects in general, lasting for less than 6 hours a day. The statistical results showed a positive and significant relationship between the intensity of itching and the quality of life of the elderly with pruritus.
Profil Pasien Sirosis Hepatis di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2021 Usman, Fandri Hidayah; Birman, Yuliza; Wahyuni, Sri
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1635

Abstract

Latar belakang: Sirosis hepatis penyebab kematian ke-11 diseluruh dunia dan penyebab ke-15 morbiditas diseluruh dunia. Penyebab utama sirosis hepatis adalah hepatitis B dan hepatitis C. Angka kejadian sirosis hepatis di Indonesia mengalami peningkatan akibat hepatitis B berkisar antara 21,2-46,9% dan hepatitis C berkisar 38,7-73,9%. Tujuan: Untuk mengetahui profil pasien sirosis hepatitis di RSUP Dr. M. Djamil Kota Padang tahun 2021 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel berjumlah 71 dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Data diambil dari rekam medik pasien tahun 2021. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. m. Djamil Padang pada bulan Maret 2023 sampai dengan Februari 2024. Data diolah dan dianalisis secara univariat menggunakan program komputerisasi SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Pasien sirosis hepatis terbanyak pada usia lansia awal (40,8%), jenis kelamin laki-laki (69,0%), pendidikan SMA (63,4%) dan pekerjaan IRT (23,9%). Pada etiologi pasien sirosis hepatis terbanyak adalah alkohol (73,2%). Pada gejala klinis pasien sirosis hepatis yang terbanyak adalah asites (76,1%), kemudian tidak memiliki gejala klinis  ikterus (93,0%), tidak mengalami spider nevy  (87,3%), tidak mengalami eritema palmaris (77,5%) dan tidak mengalami splenomegali (50,7%). Pada hasil laboratorium pasien sirosis hepatis yang memiliki kadar rendah adalah hemoglobin (94,4%), leukosit (100,0%), trombosit (100,0%), dan SGPT (47,9%), sedangkan kadar yang tinggi pada SGOT (62,0%). Kesimpulan: Pasien sirosis hepatis yang terbanyak pada usia lansia awal, jenis kelamin laki-laki, pendidikan SMA dan pekerjaan IRT. Pada etiologi pasien sirosis hepatis terbanyak adalah alkohol. Pada gejala klinis pasien sirosis hepatis yang terbanyak adalah asites, kemudian tidak memiliki gejala klinis ikterus, spider nevy, eritema palmaris, dan splenomegali. Pada hasil laboratorium pasien sirosis hepatis yang memiliki kadar rendah adalah hemoglobin, leukosit, trombosit, dan SGPT, sedangkan yang memiliki kadar yang tinggi adalah SGOT.
Non Classic - Congenital Adrenal Hyperplasia: Suatu Kasus Langka Sofiani, Dinda Putri; Decroli, Eva; Aprilia, Dinda; Kam, Alexander
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1643

Abstract

Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) adalah kelainan autosomal resesif yang disebabkan defek steroidogenesis. Salah satu tipe CAH adalah defisiensi 21-hydroxylase yang terdiri dari sub tipe classic dan non-classic. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan CAH merupakan suatu tantangan dikarenakan langkanya kasus dan manifestasi klinis yang bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan defisiensi enzim. Telah dilaporkan suatu kasus yang langka berupa klitoromegali dengan hirsutisme dan amenorea primer, yang merupakan suatu non classic - congenital adrenal hyperplasia (NC-CAH). Penegakan diagnosis NC-CAH pada kasus ini didapatkan dari gambaran virilisasi pada wanita dewasa berupa klitoromegali dan hirsutisme yang disertai amenorea primer dengan kadar kortisol serum dan elektrolit yang normal. Penelusuran riwayat keluarga dan pencitraan membantu penegakan diagnosis, namun pemeriksaan 17-Hydroxyprogesterone tetap disarankan untuk konfirmasi diagnosis dan pemantauan terapi.
Pengaruh Nutrisi Dalam Meningkatkan Kadar Brain-Derived Neurotrophic Factor Pada Pasien Depresi Indriany, Dini; Siringo Ringo, Nalaraty Wahyu; Sanjaya, Ardo; Jasaputra, Diana Krisanti; Gunadi, Julia Windi
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1638

Abstract

Brain-derived neurotrophic factor (BDNF) merupakan salah satu molekular neurotropin dalam sistem saraf yang berperan dalam modulasi dan perkembangan sinapsis serta sebagai regulator penting dalam proses transmisi di hipokampus, neokorteks, otak kecil, striatum, dan amigdala yang berpengaruh dalam proses neuroregenerasi, neuroprotektif, dan neurogenesis. Tingginya angka depresi pada sebagian besar usia dewasa menetapkan bahwa depresi menjadi salah satu perhatian penting dalam masalah kesehatan mental sehingga banyak penelitian meneliti tentang masalah ini pada manusia. Pada penelitian ini digunakan metode narrative review dengan cara mencari artikel dari search engine Pubmed dan Google Scholar dengan kata kunci “BDNF” dan “nutrition” dan “probiotic” dan “depression” dan “vitamin”. Kriteria inklusi berupa artikel penelitian 10 tahun terakhir, bahasa Inggris, full text dapat diakses. Pada narrative review ini, didapatkan lima artikel penelitian yang menguraikan tentang hubungan sintesis BDNF di hipokampus dan daerah lainnya dengan perbaikan gejala pada pasien depresi melalui pemberian jus jeruk murni dengan kandungan flavonoid, suplementasi probiotik, konsumsi minyak zaitun, suplementasi vitamin D dan magnesium, serta konsumsi vitamin C. Hasil telaah menunjukkan terdapat peningkatan kadar BDNF di hipokampus, serta peningkatan modulasi jaringan saraf, neuroplastisitas, neuromaturasi, dan pembentukan sinapsis pada uji coba otak hewan pengerat pada pemberian flavonoid, probiotik, minyak zaitun, suplemen vitamin D dan magnesium, serta vitamin C. Oleh karena itu, pemberian flavonoid,probiotik,  minyak zaitun, vitamin D dan magnesium, serta vitamin C dapat menurunkan tingkat dan gejala depresi dengan cara meningkatkan sintesis BDNF pada hipokampus dan daerah otak lainnya
Korelasi antara Kadar Interleukin-6 dengan Kadar Reverse Triiodothyronine dan Kadar Hormon Tiroid Lainnya pada Pasien Sakit Kritis dengan Non-Thyroidal Illness Syndrome Aprilia, Dinda; Decroli, Eva; Fadella, Annesa
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1639

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kritis dapat disertai dengan perubahan hormon tiroid. Non-thyroidal illness syndrome (NTIs) adalah kelainan tes fungsi tiroid ditandai dengan penurunan kadar triiodothyronine (T3) dan peningkatan kadar reverse triiodothyronine (RT3) pada pasien dengan penyakit sistemik non-tiroid berat tanpa kelainan tiroid sebelumnya dan interleukin (IL)-6 dikatakan terlibat dalam patogenesis NTIs. Tujuan: Mengetahui rerata kadar IL-6, Thyroid Stimulating Hormone (TSH), T3, Thyroxine (T4) dan RT3 pada pasien kritis; Mengetahui hubungan kadaar IL-6 dengan kadar TSH, T3, T4 dan RT3 pada pasien kritis; Mengetahui angka kejadian NTIs. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada 30 pasien kritis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pemeriksaan kadar IL-6, TSH, T3, T4 dan RT3. Hasil: Pada penelitian didapatkan rerata kadar IL-6 adalah 37,457 (24,70) pg/ml dan rerata kadar TSH, T3, T4 dan RT3 secara berurutan adalah 1,19 (1,12) uIU/ml, 0,486 (0,30) nmol/L, 60,87 (27,19) nmol/L dan 181,84 (72,10) ng/dL. Terdapat korelasi yang signifikan (p<0.05) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r=-0.319) antara IL-6 dan TSH, korelasi kuat (r=-0.6) antara IL-6 dan T3, korelasi lemah (r=-0,302) antara IL-6 dan T4. Terdapat korelasi yang signifikan (p<0,05) dengan korelasi positif dan korelasi sangat kuat (0,944) antara IL-6 dan RT3. Angka kejadian NTI 96,67% dengan gambaran kombinasi hormon terbanyak yaitu TSH normal, T3, T4 rendah, RT3 tinggi sebesar 46,7%. Kesimpulan: Terdapat korelasi negatif antara kadar IL-6 dengan kadar TSH, T3, T4 dan korelasi positif antara kadar IL-6 dan kadar RT3 pada pasien sakit kritis.
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Lansia Penderita Penyakit Jantung Hipertensi di RSI Siti Rahmah Padang Sjaaf, Fidiariani; Khansa, Indi Dinah; Maribeth, Annisa Lidra
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1584

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan kejadian tertinggi pada lanjut usia. Hipertensi yang tidak terkontrol akan merusak organ target salah satunya pada penyakit jantung hipertensi. Manifestasi klinis dan pengobatan berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Dukungan keluarga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup lansia penderita penyakit jantung hipertensi di RSI Siti Rahmah. Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kardiovaskular, ilmu psikiatri dan ilmu kesehatan masyarakat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2023. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Populasi terjangkau pada penelitian adalah penderita penyakit jantung hipertensi di RSI Siti Rahmah berusia 60 tahun ke atas sebanyak 46 sampel dengan teknik purposive sampling. Analisis data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square, pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 25.0. Hasil: Gambaran dukungan keluarga dan kualitas hidup lebih banyak adalah buruk dengan nilai masing-masing 25 dan 34 orang, terdapat hubungan bermakna dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia penderita penyakit jantung hipertensi di RSI Siti Rahmah (p=0,001). Kesimpulan: Umumnya dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien penyakit jantung hipertensi di RSI Siti Rahmah Padang dalam kategori buruk dengan hubungan bermakna secara statistik.
Kelainan Mukokutan dan Infeksi Menular Seksual pada Pasien Anak dengan HIV/AIDS Oktaviani, Trya; Mawardi, Prasetyadi; Putri, Osdatilla Esa; Anandita, Benedikta Lauda
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1628

Abstract

Latar Belakang: Lesi mukokutan dan infeksi menular seksual (IMS) adalah manifestasi umum pada individu yang terinfeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV) atau sindrom imunodefisiensi didapat (AIDS). Kelainan mukokutan dan infeksi menular seksual (IMS) pada anak-anak dengan HIV/AIDS dapat muncul dengan gejala atipikal, cenderung lebih parah, dan lebih sulit diobati dibandingkan dengan anak-anak dengan sistem kekebalan yang baik. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kelainan mukokutan dan infeksi menular seksual (IMS) pada pasien anak dengan HIV/AIDS di Klinik Dermatologi dan Venerologi Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta, dari Januari 2020 hingga Desember 2022. Metode: Studi deskriptif retrospektif dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari catatan medis pasien anak dengan HIV/AIDS yang mengunjungi poliklinik Dermatologi dan Venerologi di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta, dari 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2022. Hasil: Penelitian ini melibatkan sembilan pasien anak dengan HIV/AIDS, terdiri dari enam laki-laki (67%) dan tiga perempuan (33%). Kelompok usia yang paling banyak diwakili adalah 12-17 tahun, dengan lima pasien (n = 5; 56%). Semua pasien menjalani terapi antiretroviral (ARV) rutin. Manifestasi mukokutan yang paling umum adalah erupsi papular pruritus, diamati pada enam pasien (n = 6; 67%), diikuti oleh dermatitis seboroik dan skrofuloderma, masing-masing mempengaruhi satu pasien (n = 1; 11%). Kondiloma akuminata adalah satu-satunya IMS yang teridentifikasi, hadir pada satu pasien (n = 1; 11%). Tujuh pasien (77%) memiliki jumlah CD4 lebih dari 200 sel/mm³, sedangkan dua pasien (23%) memiliki jumlah CD4 kurang dari 200 sel/mm³. Kesimpulan: Erupsi papular pruritus adalah kondisi mukokutan yang paling umum di antara pasien anak dengan HIV/AIDS, sedangkan kondiloma akuminata adalah IMS yang dominan.
Literature Review: Pengaruh Estrogen Terhadap Depresi Pasca Persalinan Gunawan, Decky; Camillo, Keyshia Valentine; Gunadi, Julia Windi; Sanjaya, Ardo
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1642

Abstract

Depresi pasca persalinan merupakan kondisi mental yang ditunjukkan oleh perasaan yang konstan merasa rendah diri pada ibu yang baru melahirkan, dengan disertai perasaan sedih, penurunan harga diri, dan rasa putus asa. Estrogen memiliki efek indirek terhadap suasana hati melalui pengaruhnya pada fungsi endokrin, proses peradangan selama masa nifas, serta memodulasi aktivitas molekuler otak seperti brain-derived neurotrophic factor (BDNF) dan cyclic AMP response element binding protein (CREB). Perubahan hormonal yang signifikan pada ibu yang baru melahirkan memicu para peneliti untuk mengetahui pengaruh estrogen pada depresi pasca persalinan dan peluangnya dalam pengobatan. Tujuan dari telaah literatur ini adalah mengetahui pengaruh estrogen terhadap depresi pasca persalinan. Metode penelitian adalah telaah delapan artikel yang diperoleh dari PubMed dan BMJ journal dengan kata kunci “estrogen” dan “postpartum depression” dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi seperti tahun terbit (2014-2024) dan isi artikel. Hasil telaah pada delapan artikel penelitian yang diperoleh menunjukan lima penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian estrogen terhadap depresi pasca persalinan, sedangkan tiga penelitian menunjukan ada pengaruh. Depresi pasca persalinan bukan hanya karena faktor hormon estrogen, namun masih banyak faktor lain yang menjadi etiologinya. Kesimpulan telaah ini, sampai saat ini tidak ada bukti langsung pengaruh terapi estrogen untuk depresi pasca persalinan, namun masih memiliki potensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai terapi ajuvan.
Profile of Skin Diseases in The Ederley at Nursing House Surakarta Mawardi, Prasetyadi; Oktavriana, Triasari; Murastami, Ammarilis; Murasmita, Alamanda; Pradestine, Sesia; Esa Putri, Osdatilla Esa; Lidjaja, Lifesia Natali; Alia, Vrenda; Kusumasari, Nila
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1640

Abstract

Background: The elderly population has been rapidly increasing over the past few decades. In Indonesia, the percentage of elderly residents is 8.75% of the total population. Aging is an unavoidable process, but it requires care to ensure a good quality of life for the elderly. One of the issues affecting the quality of life in the elderly is skin aging. Skin aging causes various complaints, especially itching or pruritus, which can reduce the quality of life for the elderly. Knowledge of the pathophysiology of skin diseases and skin aging, as well as the factors that affect them, particularly skin hydration, is necessary. This research is expected to be beneficial for medical professionals as well as family members of the elderly. The elderly residents at Wreda Griya PMI Peduli and Aisyiyah Nursing Home come from various regions and economic backgrounds. Therefore, the researchers consider the nursing home to be an appropriate place to conduct this study, as it can represent the elderly population from diverse backgrounds across Indonesia.Objective: This study aims to analyze the various skin disease profiles at the Griya PMI Peduli and Aisyiyah nursing homes in the city of Surakarta. Methods: This type of research is a survey using an observational study method with a descriptive design. Results: There were a total of 45 subjects at the Wreda PMI Peduli and Aisyiyah Nursing Home in Surakarta. Among them, 34 subjects had skin complaints, while 11 subjects were excluded because they did not have any skin complaints (7 subjects) or were uncooperative (4 subjects). The most common diagnosis was xerosis cutis (53%). The majority of patients did not have comorbidities (65%), with the most common comorbidity being hypertension (26%). Conclusion: The results of this study indicate that all the main skin complaints among the elderly at Panti Wreda in Kota Surakarta were dominated by itching or pruritus, with xerosis cutis being the primary etiology of pruritus in the elderly subjects of the study, accounting for 53%.
Pengaruh Ekstrak Etanol Peronema canescens Jack terhadap Ekspresi Gen Tumor Necrosis Factor Alpha pada Sel HeLa Ansharina, Hafiznie; Revilla, Gusti; Kadri, Husnil; Desmawati, Desmawati; Yusri, Elfira; Ali, Hirowati
Health and Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): HEME January 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i1.1418

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker yang menduduki peringkat keempat pada wanita di seluruh dunia. Kanker ini disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) tipe resiko tinggi yang menyerang sel-sel leher rahim. Sel kanker akan mensekresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) untuk menjadikan lingkungan mikrotumor mendukung bagi kelangsungan hidup sel kanker. Terapi kanker serviks yang umum digunakan adalah pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Terapi lain yang juga digunakan adalah tanaman herbal, contohnya sungkai. Ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens J) mengandung senyawa yang berperan sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian ekstrak etanol daun sungkai dalam menurunkan ekspresi gen TNF-α pada sel HeLa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan post test only control group design yang menggunakan 24 well plate kultur sel HeLa yang tumbuh secara konfluens. Sampel dibagi menjadi empat kelompok (K, P1, P2, dan P3). Kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun sungkai dengan konsentrasi inhibition concentration (IC)25, IC50, dan IC75 yang diinkubasi selama 24 jam. Sel yang telah diberi perlakuan akan dipanen untuk dilakukan isolasi RNA. Pemeriksaan gen TNF-α dilakukan menggunakan PCR Konvensional, kemudian band elektroforesis berukuran 47 bp dianalisis menggunakan ImageJ. Hasil: Data didapatkan dari analisis ketebalan band elektroforesis yang diukur menggunakan ImageJ. Analisis data dilakukan menggunakan uji One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni, didapatkan rerata ekspresi gen TNF-α pada kelompok K, P1, P2, dan P3 secara berturut-turut adalah 0,32; 0,29; 0,23; dan 0,14. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok K terhadap P2 dan P3 dengan nilai p=0,000 (p<0,05), sedangkan kelompok K dengan P1 perbedaannya tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun sungkai pada konsentrasi IC50 dan IC75 mampu menurunkan ekspresi gen TNF-α pada kelompok sel HeLa.

Page 1 of 1 | Total Record : 10