cover
Contact Name
Fahmi
Contact Email
fahmi@ulm.ac.id
Phone
+6285332834301
Journal Mail Official
jurnalseru@gmail.com
Editorial Address
Master Program of Natural Science Education, Postgraduate Program, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin City, South Kalimantan Indonesia, 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
SERIBU SUNGAI: Journal of Research and Community Service
ISSN : -     EISSN : 30259371     DOI : https://dx.doi.org/10.20527
The SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat or abbreviated as the SERU Journal (Jurnal SERU) [E-ISSN 3025-9371] was first published in 2023. This journal is managed and published by the Master of Science Education Study Program, Lambung Mangkurat University, Banjarmasin. The aim of this journal is to accommodate research output and community service. We invite researchers, educators, or practitioners of research and community service to publish original articles that have never been published in other journals. The articles that we can accept and publish in this journal are in accordance with the focus and scope. This journal is published twice a year, namely July, and December. Since 2024, the time publication has changed to May and November.
Articles 22 Documents
Usaha berbagai olahan makanan berbahan dasar cabe bagi kelompok kewirausahaan PKK Desa Wage Sidoarjo Jawa Timur Surasmi, Wuwuh Asrining; Setiani, Rahyu; Winarti, Winarti; Dwikoranto, Dwikoranto
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.243

Abstract

Cabe sebagai salah satu bahan pangan yang penting bagi masyarakat. Cabe merupakan bahan pokok yang tidak stabil harga dan pasokannya, cuaca dan kondisi alam sangat mempengaruhi produktivitas petani Cabe. Kekeringan yang panjang dan hujan yang berlebihanlah yang menjadi kendala bagi petani Cabe. Kondisi alam tersebut harus disiasati oleh para petani agar tidak merugi dan tetap dapat bertahan pada sector pertanian. Cuaca bisa juga mendatangkan berkah dan musibah bagi petani Cabe. Harga cabe yang terus melambung, membuat petani cabe menangguk untung sesaat tetapi masyarakat umum yang resah. Harga Cabe mahal saat terjadi becana alam banjir, letusan gunung dan gangguan hama yang serentak karena stok di petani habis atau menipis. Kisaran harga yang terlalu fluktuatif tersebut mengganggu bagi petani dan masyarakat ditambah ulah para pengepul dan penimbun yang memainkan harga tanpa pertimbangan keresahan masyarakat. Untung sesaat dapat mematikan petani cabe dan mengganggu kegiatan kuliner masyarakat luas. Pasca Pandemi Covid-19 ini mulai berangsur pulih untuk memulai wirausaha kuliner. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan mengedukasi dalam beberapa bentuk mengawetkan, merubah hasil produk ke bentuk yang lain dengan bekerja sama dengan ibu-ibu PKK desa Wage untuk melakukan diversifikasi olahan Cabe agar kegiatan kewirausahaan baik saat panen maupun musim penghujan dan saat terjadi bencana dengan kisaran kenaikan harga yang manusiawi. Solusinya adalah bersinergi dengan Ibu-ibu PKK dilatih melalui pelatihan kewirausahaan diversifikasi olahan berbahan baku Cabe dan pengemasan hasil olahan Cabe yang Higienis dan tahan lama. Hasil PKM ibu-ibu PKK memiliki keterampilan pengolahan Cabe dan timbul jiwa wira usaha baru untuk menambah penghasilan bagi keluarga.Abstract. The Chili is an important food ingredient for society. Chili is a staple ingredient whose price and supply are unstable, weather and natural conditions greatly influence the productivity of chili farmers. Long droughts and excessive rain are obstacles for chili farmers. Farmers must overcome these natural conditions so that they do not suffer losses and can continue to survive in the agricultural sector. Weather can also bring blessings and disasters to chili farmers. The price of chilies continues to soar, making chili farmers reap short profits but the general public is worried. Chili prices are expensive when natural disasters occur, floods, volcanic eruptions and simultaneous pest attacks because farmers' stocks run out or are running low. The overly fluctuating price range is disturbing for farmers and the public, in addition to the actions of collectors and hoarders who manipulate prices without considering public concerns. Fortunately, for a moment it can kill chili farmers and disrupt the culinary activities of the wider community. After the Covid-19 pandemic, people are starting to gradually recover to start a culinary business. To overcome this, it is necessary to provide education in several forms of preserving, changing the product to another form by collaborating with PKK women in Wage village to diversify processed chilies so that entrepreneurial activities both during the harvest and the rainy season and when disasters occur with the range of increase humane price. The solution is to synergize with PKK mothers who are trained through entrepreneurship training on diversification of processed products made from chili raw materials and packaging of processed chili products that are hygienic and long-lasting. As a result of PKM, PKK women have skills in processing chilies and a new entrepreneurial spirit has emerged to increase income for the family. Key words: Diversification; Processed chilies; Post-pandemic; Culinary
Pelatihan pengembangan pembelajaran berorientasi higher order thinking skills (HOTS) bagi guru SDN Banjarmasin Utara Suhaimi, Suhaimi; Wahdini, Erny; Amberansyah, Amberansyah
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.140

Abstract

Tujuan pelatihan pada program pengabdian kepada masyarakat ini yaitu; untuk memberikan pemahaman dan melatih guru SDN melalui pelatihan Pengembangan Pembelajaran Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) Bagi Guru SDN Kecamatan Banjarmasin Utara, dimana masa setelah pandemi Covid 19, terjadi penurunan kinerja guru dalam pembelajaran. Upaya mengembalikan meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dengan melibatkan peserta didik mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi. Metode yang digunakan berupa pelatihan pengembangan pembelajaran berorientasi HOTS bagi guru SDN Kecamatan Banjarmasin Utara. Dalam pelatihan ini guru secara mandiri dibekali pengetahuan dan dilatih membuat persiapan, melaksanakan dan evaluasi pembelajaran berorientasi HOTS. Teknik analisis data skor pengetahuan peserta pada pretest dan posttest, serta dari hasil observasi selama praktik oleh peserta pelatihan. Hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa pelatihan memberikan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan guru-guru di SDN Kecamatan Banjarmasin Utara. Rata-rata nilai pretest adalah 59,72 dan rata-rata hasil posttest adalah 83,33. Persentase peningkatan sebesar 42,58% pembelajaran berorientasi HOTS dapat terlaksana sekolah dasar untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berpikir membuat siswa mampu menyampaikan ide-ide argumentatif, logis, dan percaya diri, baik tertulis, lisan, dan bekal siswa di tingkat pendidikan berikutnya.Abstract. The objectives of the training in this community service program are; to provide understanding and train SDN teachers through training on Higher Order Thinking Skills (HOTS) Oriented Learning Development for SDN Teachers in North Banjarmasin District, where after the covid 19 pandemic, teacher performance decreased in learning. Efforts to improve the quality of learning can be restored by involving students to reach a higher level of thinking. The method used is in the form of HOTS-oriented learning development training for SDN teachers in North Banjarmasin District. In this training, teachers are independently provided with knowledge and trained to prepare, implement and evaluate HOTS-oriented learning. The data analysis technique of participants' knowledge scores in the pre-test and post-test, as well as from the results of observations during practice by training participants. The results of the implementation of the activity showed that the training provided benefits in increasing the knowledge of teachers at SDN, North Banjarmasin District. The average pre-test score was 59.72 and the post-test average was 83.33. The percentage increase of 42.58% HOTS-oriented learning can be carried out in elementary schools to make students familiar with the way of thinking so that students are able to convey argumentative, logical, and confident ideas, both written, oral, and provided for students at the next level of education. Keyword: Development; Learning; HOTS; Thinking skills
Peningkatan kemampuan literasi dan kesadaran lingkungan melalui program pendampingan belajar (dunia sains) untuk anak pesisir Pulau Tarakan Nugroho, Bimo Aji; Fajeriadi, Hery; Retnaningati, Dewi; Iskandar, Ayuk Cucuk
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.198

Abstract

Pendidikan merupakan hak setiap anak, namun masih banyak anak yang belum mempunyai akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Mutu pendidikan suatu daerah akan menentukan kemajuan daerah tersebut. Daerah pesisir seringkali terabaikan, sehingga banyak anak-anak pesisir yang tidak mempunyai akses terhadap pendidikan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membawa manfaat yang besar bagi siswa, orang tua dan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam pelayanan ini mengikuti pola: identification, plan, organizing, action, and impact (IPOAI). Model ini merupakan modifikasi dari model penelitian sosial dan model pelayanan. Kebanyakan orang mencari nafkah dengan menanam rumput laut. Data berhasil dikumpulkan mengenai 20 anak usia sekolah, banyak di antaranya tidak bisa membaca atau menulis. Pada dasarnya anak-anak sadar akan pentingnya dan manfaat pendidikan, namun faktor ekonomi menjadi penyebab banyak anak usia sekolah  tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Program dukungan pendidikan terhadap anak-anak di wilayah pesisir diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang muncul seperti rendahnya kualitas pendidikan di wilayah pesisir. Melalui program ini, kampus sebagai lokasi akademik dapat memberikan nilai lebih dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat yang berada di lingkungan kampus. Selain itu, anak-anak yang putus sekolah masih dapat mengakses ilmu-ilmu yang tidak diperoleh di sekolah.Abstract. Every child has the right to an education, but many still lack access to a good education. The level of education in a region will affect how far that region will advance. Many coastal youngsters lack access to schooling since coastal communities are frequently overlooked. We anticipate that this program will greatly benefit the students, parents, and neighborhood. This service employs an identification, plan, organizing, action, and impact (IPOAI) methodology. The social research model and the service model have been modified to create this paradigm. Growing seaweed is how most people make a living. Twenty school-age youngsters, many of whom were illiterate, had their data collected. In general, kids are aware of the value and advantages of education, yet many school-age kids choose not to continue their education at the next level due to financial constraints. A few issues, including the poor quality of education in coastal communities, are supposed to be solved by the educational support program for kids. Through this program, the campus may provide value as a place of higher learning, and those who live there can immediately reap the rewards. Children who have left school can still access knowledge that was not learned in school, aside from that. Keyword: High-quality education; Coastal region; Literacy; Learning support
Analisis validitas isi instrumen penilaian untuk mengukur literasi sains berdasarkan tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka Ariefianti, Maula; Sholahuddin, Arif; Wati, Mustika
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.249

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan bertujuan menganalisis validitas isi instrumen penilaian untuk mengukur literasi sains peserta didik berdasarkan tujuan pembelajaran kurikulum merdeka pada jenjang SMP yang valid dan reliabel. Instrumen yang dikembangkan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dalam materi energi kalor. Instrumen terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda (PG) dengan indikator literasi sains. Metode penelitian ini menggunakan analisis dekskriptif dari perhitungan validitas isi intrumen penilaian menggunakan rumus V-Aiken dengan metode. Data validitas isi diperoleh dari 5 validator yang terdiri dari 3 dosen ahli yang bergelar doktor di bidang fisika dan instrumen serta 2 orang guru yang terdiri dari guru fisika SMA dan guru IPA di Kabupaten Tapin.Abstract. This research is development research aimed at analyzing the content validity of assessment instruments to measure students' scientific literacy based on valid and reliable Merdeka curriculum learning objectives at the junior high school level. Instruments developed in natural science (IPA) subjects in heat energy. The instrument consists of 30 multiple choice questions (PG) with scientific literacy indicators. This research method uses descriptive analysis from calculating the content validity of assessment instruments using the V-Aiken formula with the method. Content validity data was obtained from 5 validators consisting of 3 expert lecturers with doctoral degrees in physics and instruments and 2 teachers consisting of high school physics teachers and science teachers in Tapin Regency. Keyword: Assessment instruments; Content validity; Scientific literacy; Merdeka Curriculum
Pemberdayaan kelompok PKK Sri Tanjung Sidoarjo melalui varians olahan dari jahe kunyit untuk peningkatan stamina tubuh dan pencegahan terjangkit virus covid-19 Surasmi, Wuwuh Asrining; Suparti, Suparti; Setyowati, Titik; Setiani, Rahyu; Dwikoranto, Dwikoranto
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.196

Abstract

Menjaga agar tidak terpapar covid-19 telah disosialisasikan oleh pemerintah dengan mencegah faktor eksternal didukung dengan faktor internal dengan meningkatkan stamina. Pandemi ini menyebabkan penghasilan sebagian besar masyarakat terdampak jadi berkurang, berdampak pada factor kesehatan, sehingga untuk meningkatkan stamina dengan mengkonsumsi suplemen yang mahal harganya tentu harus berfikir dan mengatur agar tetap cukup untuk kebutuhannya. Harus ada pengganti yang terjangkau harganya. Pengetahuan tentang varians olahan dari jahe kunyit untuk peningkatan dan menjaga stamina tubuh ini bagi ibu-ibu PKK Sri Tanjung Sidoarjo perlu ditingkatkan dan disosialisasikan di lingkungan sekitar sebagai upaya pencegahan dari faktor internal. Solusinya membuat pengganti minuman suplemen dengan kasiat yang baik dengan menggunakan bahan yang cukup terjangkau dimasa sulit yang belum tahu kapan berakhirnya. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang varians olahan jahe kunyit untuk peningkatan stamina tubuh agar terhindar dari virus covid-19. Menambah penghasilan tambahan dengan cara menjual produk olahan dari varians olahan jahe kunyit yang higienis dan praktis. Pelatihan membuat produk varians olahan dari bahan rimpang jahe kunyit untuk meningkatkan imunitas daya tahan tubuh terhadap Covid-19 serta meningkatkan ekonomi kelompok tersebut diperlukan. Metode pelatihan dan pendampingan meliputi ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek. Hasil pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan manfaat Jahe kunyit yang higienis dan layak jual untuk menangkal virus Covid-19 dan memiliki tambahan penghasilan dari penjualan tersebut.Abstract. Protecting against being exposed to Covid-19 has been socialized by the government by preventing external factors supported by internal factors by increasing stamina. This pandemic has caused the income of most affected people to decrease, impacting health factors, so to increase stamina by consuming expensive supplements, of course, you have to think and arrange so that you have enough for your needs. There must be an affordable replacement. Knowledge about the variance of processed ginger and turmeric to increase and maintain body stamina for PKK Sri Tanjung Sidoarjo mothers needs to be increased and socialized in the surrounding environment as a prevention effort from internal factors. The solution is to make a substitute for a supplement drink with good efficacy using ingredients that are quite affordable in difficult times that don't know when it will end. Increase knowledge and skills about the variance of processed ginger and turmeric to increase body stamina to avoid the covid-19 virus. Add additional income by selling processed products from the variant processed ginger turmeric which is hygienic and practical. Training on making processed variance products from ginger and turmeric rhizome to increase immunity against Covid-19 and improve the group's economy is needed. Training and mentoring methods include lectures, question and answer, demonstrations and practice. The results of the training can increase knowledge of the benefits of hygienic and marketable turmeric ginger to ward off the Covid-19 virus and generate additional income from sales. Keyword: Empowerment; Processed variants; Turmeric ginger; Body stamina; Covid-19
Pemanfaatan alat pengering gabah berbahan bakar briket pada kelompok usaha tani penggilingan padi “Setia Budi” di Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Suryajaya, Suryajaya; Haryanti, Ninis Hadi; Suarso, Eka; Manik, Tetti N.; Hidayat, Taufik; Sari, Putri; Munir, M. Jiddan Mishbahul
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.240

Abstract

Daerah Gambut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan merupakan lumbung padi untuk daerah Kalimantan. Setelah panen, gabah perlu dikeringkan agar dapat disimpan  dan siap untuk digiling menjadi beras. Masyarakat mengeringkan gabah secara tradisional yaitu dijemur langsung di terik matahari. Hal ini sangat bergantung terhadap cuaca. Pengabdian masyarakat ini bertujuan membuat alat pengering gabah berbahan bakar briket sekam padi. Pada saat uji coba, alat pengering gabah berbahan bakar briket dapat menaikkan suhu dalam kotak pengering dari 40oC menjadi 56oC dalam waktu 20 menit. Untuk menaikkan suhu dalam kotak pengering, kita hanya perlu menambah bahan bakar pada tungku pemanas.Abstract. The peat area in Banjar Regency, South Kalimantan is a rice granary for the Kalimantan area. After harvesting, the grain needs to be dried so it can be stored and ready to be milled into rice. People dry grain traditionally, namely drying it directly in the hot sun. This really depends on the weather. This community service aims to make a grain dryer powered by rice husk briquettes. During the trial, the briquette-fueled grain dryer was able to increase the temperature in the drying box from 40oC to 56oC in 20 minutes. To increase the temperature in the drying box, we only need to add fuel to the heating furnace. Keyword: Peat; Rice husk; Briquettes; Grain dryer
Penguatan kapasitas publik terhadap stunting di Kelurahan Antasan Kecil Timur Kota Banjarmasin Syafari, Muhammad Riduansyah; Ridwan, M. Nur Iman; Sugiannor, Sugiannor; Anjani, Anjani
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.197

Abstract

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang, ditunjukkan dengan indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dengan ambang batas (Z-score) kurang dari 2 Standar Deviasi (SD) dari data Kemenkes tahun 2011. Stunting sendiri merupakan salah satu permasalahan gizi yang menjadi perhatian utama dunia termasuk di Indonesia. Kaliamantan Selatan masih dalam kondisi rawan tentang stanting dimana masih berada pada level 24 % angka stanting yang ditemukan, Kota Banjarmasin dengan 5 kecamatan dan bebrapa kecamatan masih ditemukan anak yang styanting.Dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, masyarakat masyarakat kota kota banjarmasin khususnya kelurahan antasan kecil timur masih belum sepenuhnya memamhami dan mengetahui tentang bahaya stanting. Hal ini terjadi karena masyarakat belum banyak menerima informasi. Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) merupakan program kemitraan masyarakat yaitu antara Perguruan Tinggi dengan kelompok pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak saja menawarkan pemecahan masalah (Problem Solving) mengenai penguatan kelembagaan namun mengetahui strategi pemasaran dalam penjualan hasil pengolahan hasil perikanannya. Dengan demikian program ini memiliki nilai komprehensif, bermakna, tuntas dan dapat berkelanjutan (Sustainable). Adanya dorongan masyarakat serta dari pemerintah sekitar mendorong untuk adanya kegiatan penguatan dan pengetahuan tentang stanting, program pengabdian masyarakat ini disusun dan akan dilaksanakan untuk menjembatani khalayak sasaran Masyarakat Antasan Kecil Timur untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang lengkap sehingga masyarakat bisa mencegah sedini mungkin tentang stanting pada anak-anak mereka dan membantu pemerintah dalam penurunan angka stanting.Abstract. Stunting is a chronic condition that describes stunted growth due to long-term malnutrition, indicated by the height-for-age index (TB/U) with a threshold (Z-score) of less than 2 Standard Deviation (SD) in 2011 Ministry of Health data. Stunting itself is one of the nutritional problems that is of major concern to the world, including in Indonesia. South Kalimantan is still in a vulnerable condition regarding stunting where it is still at the level of 24% of the stunting rate found, Banjarmasin City with 5 sub-districts and several sub-districts are still found to have stunted children. With the current conditions, the people of the city of Banjarmasin, especially the Antasan Kecil Timur still doesn't fully understand and know about the dangers of stunting. This happens because the community has not received much information. The Compulsory Serving Lecturer Program (PDWA) is a community partnership program between universities and community empowerment groups. This program does not only offer problem solving regarding institutional strengthening but knows the marketing strategy in selling the processing of fishery products. Thus this program has a comprehensive, meaningful, complete and sustainable value. There is encouragement from the community as well as from the surrounding government to encourage strengthening activities and knowledge about stunting, This community service program is structured and will be implemented to bridge the target audience of the Antasan Kecil Timur Community to obtain complete knowledge and information so that the community can prevent stunting in their children as early as possible and assist the government in reducing stunting rates.. Keyword: Stunting; Posyandu; Partnership
Pelatihan pembelajaran digital untuk guru dalam upaya penunjang pendidikan abad 21 Irhasyuarna, Yudha; Kusasi, Muhammad; Fahmi, Fahmi; Muslim, M; Rahmati, Pramita Dwi; Maulidia, Maulidia; Rusyadi, Ahmad; Setiadi, Iswan; Sadiqin, Ikhwan Khairu; Ali, Akhmad Chaidir; Yulianti, Yuyun Eka
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.237

Abstract

Perkembangan situasi dan kondisi teknologi saat ini sangatlah dinamis sekali, setiap individu banyak menggunakan gadget dan internet dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Abad 21 adalah pendidikan yang menekankan pada keterampilan dan keterampilan yang mendalam, tidak lepas dari keterlibatan teknologi, serta interaksi langsung dengan kebudayaan dan kultur masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kita siap atau tidak siap, ranah sains, teknologi, dan kebudayaan telah menjadi bagian kehidupan kita. Bahkan pesatnya perkembangan sains dan teknologi saat ini telah mendorong dunia pendidikan untuk melakukan inovasi yang berhubungan dengan teknologi.Abstract. The development of the current technological situation and conditions is very dynamic, every individual uses gadgets and the internet a lot in everyday life. 21st Century Education is education that emphasizes in-depth skills and expertise, cannot be separated from the involvement of technology, as well as direct interaction with the culture and culture of the surrounding community. Therefore, whether we are ready or not, the realms of science, technology and culture have become part of our lives. In fact, the rapid development of science and technology today has encouraged the world of education to carry out innovations related to technology. Keyword: Digital learning; Teacher competency; 21st century education
Sosialisasi pembuatan briket dari sekam padi di kelompok usaha tani penggilingan padi “Setia Budi” Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Suryajaya, Suryajaya; Haryanti, Ninis Hadi; Suarso, Eka; Ginanjar, Awal; Ayu, Futri; Hazizah, Nur
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): July
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i1.199

Abstract

Daerah Gambut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan memiliki lahan pertanian yang luas. Setiap kali panen, sekam padi akan terlihat menimbun di sekitar penggilingan padi. Biasanya sekam ini dibiarkan teronggok atau dibakar menjadi abu gosok. Pengabdian masyarakat ini bertujuan melatih masyarakat untuk membuat briket dari limbah biomassa yang ada di sekitar secara sederhana. Briket sekam padi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga. Mengingat masyarakat yang tidak mau berbelit-belit maka briket dibuat dari sekam padi yang tidak dikarbonisasi. Untuk meningkatkan nilai kalor briket dibuat dengan damar sebagai perekat. Untuk alasan efisiensi briket dicetak dengan bentuk lempengan tipis. Pada saat sosialisasi, respon masyarakat sangat positif karena proses pembuatan briket yang mudah dan murah. Pada saat uji coba, masyarakat juga tertarik karena briket mudah terbakar dengan sedikit asap.Abstract. The Peat area in Banjar Regency, South Kalimantan has a large area of agricultural land. Every time it is harvested, rice husks will be seen piled up around the rice mill. Usually this husk is left sitting or burned to become ashes. This community service aims to train the community to make briquettes from biomass waste around them in a simple way. The rice husk briquettes can be used as an alternative energy that can be used for household needs. Considering that people don't want to be complicated, briquettes are made from uncarbonized rice husks. To increase the calorific value, briquettes are made with resin as an adhesive. For efficiency reasons, the briquettes are printed in the form of thin plates. During the socialization, the public's response was very positive because the process of making briquettes was easy and cheap. During the trial, people were also interested because the briquettes burned easily with little smoke. Keyword: Peat; Rice husks; Resin; Briquettes
Pelatihan penerapan manajemen kemitraan sekolah dengan masyarakat SDN di lahan basah Kecamatan Banjarmasin Utara Suhaimi, Suhaimi; Amberansyah, Amberansyah
SERIBU SUNGAI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Master Program of Natural Science Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/seru.v1i2.244

Abstract

Tujuan pelatihan pada program pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman dan melatih guru SDN melalui Pelatihan Penerapan Manajemen Kemitraan Sekolah dengan Masyarakat SDN di Lahan Basah Kecamatan Banjarmasin Utara. Pelatihan bermakna penting karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan hal itu, pendidikan tidak boleh hanya dibebankan kepada salah satu dari ketiga unsur tersebut. Masyarakat diharapkan peransertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pendidikan, terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakatan masyarakat. Peserta didik belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat. Proses kegiatan kemitraan masyarakat dapat ditempuh melalui lima tahap, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengecekan tanggapan masyarakat; (4) penilaian dan pengontrolan hasil; (5) pemberian saran kepada pimpinan. Perencanaan dan pelaksanaan program, kegiatan kemitraan masyarakat harus dilakukan secara langsung oleh sekolah yang bersangkutan berserta masyarakat. Dalam pelaksanaannya diperlukan pemberdayaan, khususnya pemberdayaan warga sekolah dan warga masyarakat. Warga sekolah dan warga masyarakat yang berdaya adalah mereka yang mau dan mampu untuk terlibat langsung dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Masyarakat yang berdaya akan dapat diperankan baik sebagai mitra, sebagai pendukung maupun sebagai pelanggan pendidikan yang cerdas. Akhirnya keuntungan yang dapat dipetik oleh sekolah apabila masyarakatnya sudah berdaya yaitu prestasi siswa.Abstract. The aim of the training in the community service program is to provide understanding and train elementary school teachers through training in implementing school partnership management with the elementary school community in the wetlands of North Banjarmasin District. Training is important because education is a shared responsibility between parents, society and the government. Based on this, education should not only be assigned to one of these three elements. The community is expected to participate in implementing and administering education, especially in educating morals, norms and ethics that are in accordance with religion and community agreements. Students study at school for a limited time, while most of the time is at home and in the community. The process of community partnership activities can be taken through five stages, namely: (1) planning; (2) implementation; (3) checking public responses; (4) assessment and control of results; (5) providing advice to leadership. Planning and implementation of programs and community partnership activities must be carried out directly by the school concerned and the community. In its implementation, empowerment is needed, especially empowerment of school residents and community members. Empowered school residents and community members are those who are willing and able to be directly involved in the implementation of education at school. An empowered community will be able to act both as a partner, as a supporter and as an intelligent customer of education. Finally, the benefit that schools can reap if their community is empowered is student achievement. Keyword: Training; Management; Partnership; School; Public

Page 1 of 3 | Total Record : 22