cover
Contact Name
Muhammad Arief Muttaqien
Contact Email
maju.manggalajournal@gmail.com
Phone
+6287864420394
Journal Mail Official
maju.manggalajournal@gmail.com
Editorial Address
Jalan Merdeka Raya No.5, Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, NTB 83116, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Community Empowerment
ISSN : -     EISSN : 3032369X     DOI : https://doi.org/10.62335/3mam4649
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment as a national journal focuses on community engagement programs to advance theory and practice related to all forms of community outreach and engagement in Indonesia. This journal is published six issue a year, with online version of E-ISSN : 3032-369X. The scope of the journal studies broadly includes:Community Services, People, Local Food Security; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region; Education for Sustainable Development; Economics; Tourism, Health.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 187 Documents
PELATIHAN MANAJEMEN  DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF DAN RELIGIUS DI KANTOR CAMAT RAMBUTAN, BANYUASIN Yuniar, Yuniar; Afriantoni, Afriantoni; Aldyandra, Aldyandra; Fitrianti, Eka; Firzal, Juanda; Muhlisin, M. Oky; Marlina, Marlina
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/vm323x42

Abstract

This community service aims to improve the quality of the work environment at the Office of the Sub-District Head of Rambutan, Banyuasin through management training emphasizing the creation of a conducive and religious work atmosphere. The training is designed to span three days, covering planning, implementation, and evaluation. On the first day, the focus is on planning and preparation, including coordination with relevant parties, determining training materials and speakers, and logistical arrangements. The second day constitutes the core of the training, where participants receive instruction on productivity, religious values, and strategies for optimizing productivity in a conducive and religious work environment. This session also includes group discussions and practical exercises to apply the learned concepts. The third day involves training evaluation and policy formulation to ensure the sustainability of training outcomes. The expected outcomes of this training include improved mental well-being and work motivation among employees, reduced stress levels, and the establishment of a more harmonious and blessed work culture. Leaders with high ethics and empathy are expected to foster a positive organizational culture, enhance interpersonal relationships among employees, and advance the quality of public services. Expected outputs from this initiative include comprehensive documentation of training materials, an evaluative report, participant certificates, and a clear follow-up plan. This documentation will serve as a reference for future training sessions and educational resources. Through this training, it is anticipated that employees at the Office of the Sub-District Head of Rambutan will better appreciate religious values in their daily work, enhance teamwork among colleagues, and contribute to improved public services oriented toward community welfare
MITIGASI SATWA DI KORIDOR EKOLOGI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK Situmorang, Marningot Tua Natalis; Noviana, Linda
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sk57a119

Abstract

Koridor Ekologi Gunung Halimun Salak, dimanfaatkan menjadi jalan alternatif yang dilintasi sepeda motor, mobil dan truk, akibatnya 2 ekosistem penting di Bogor dan Sukabumi, yaitu Ekosistem Gunung Halimun dan Ekosistem Gunung Salak terganggu. Pihak Taman Nasional bersama warga melarang pengendara melintasi koridor ekologi dengan membuat tanda dilarang masuk, hingga menghalau para pengendara. Namun upaya itu sia-sia karena koridor ekologi ini ditetapkan oleh Pemda Jawa Barat menjadi jalan alternatif dengan mengaspal jalan nya dan meluncurkan angkutan DAMRI rute Leuwiliang-Pelabuhan Ratu melewati koridor ekologi ini. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan sebagai mitigasi satwa melalui penyadaran kepada masyarakat local dan pengendara kendaraan bermotor agar ketika melintasi koridor ekologi pengendara menjaga kecepatan kendaraannya maksimal 40km dan suara kendaraan tidak membuat kebisingan yang mengganggu satwa, dan apabila berhenti dan istirahat jangan sampai memetik daun dan atau bunga apalagi sampai mencabut, mengambil  dan membawa pulang.
OPTIMALISASI PELATIHAN DASAR-DASAR KOMPUTER SEBAGAI PENDUKUNG PERSIAPAN ANBK : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS 5 SDN 3 CIBUNAR DESA GEDE PANGRANGO KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI Puspita, Ema Putri; Rosmiati, Neni; Rachmadio, R. Edy; Purnamasari, Laely; Nugraha, Derry
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/e8mtjn62

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberikan alternatif penanganan masalah yang terjadi di SDN 3 Cibunar terkait kurangnya kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer dengan cara melaksanakan pelatihan dasar-dasar komputer agar siswa kelas 5 SDN 3 Cibunar mampu mengenal dan mengoperasikan dasar-dasar komputer sebagai pendukung dalam persiapan ANBK. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan pelatihan dasar-dasar komputer ini adalah Metode praktikum secara langsung dengan menggunakan komputer atau laptop, metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. pelaksanaan pelatihan dasar-dasar komputer yang dilaksanakan di SDN 3 Cibunar Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Namun tidak terlepas dari segala hambatan yang ada dimulai dari sarana dan prasarana yang tidak memadai dalam menunjang kegiatan pelatihan ini tidak menyurutkan semangat tim pengabdian dalam pelaksanaannya. Setelah dilaksanakan pelatihan ini 90%  siswa mampu mengenal dan mengoperasikan dasar-dasar komputer dan Microsoft word. Sehingga pelatihan dasar-dasar Komputer ini memiliki peranan penting dalam mempersiapkan siswa SD khususnya kelas 5 dalam menghadapi dunia digital seperti ANBK.
KEBERSIHAN LINGKUNGGAN MENJADI DAYA TARIK Sili Beda, Nikodemus; Dedeh Komariah, Euis
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/691dar89

Abstract

Sampah adalah salah satu masalah yang sering terjadi di lingkungan sekitar baik di daerah daratan maupun pesisir pantai. Banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana dapat mengurangi keindahan pantai dan membuat orang merasa tidak nyaman jika di sekelilingnya banyak sampah. Tujuan kegiatan ini adalah membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi serta membagi brosur. Dampak dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami dan selalu menjaga kebersaihan Pantai sebagai salah satu cara untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Tanjung Bayang.
PENINGKATAN KAPASITAS TENTANG MEKANISME PERSALINAN NORMAL DI TPMB BIDAN ISMI SANTI S.ST, CIMANGGIS, KOTA DEPOK Pujiati, Pujiati; Damayanti, Rini; Ambariani, Ambariani; Taufik, Afifah; Kamto, An Nisaa Raihani
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/pe52mt60

Abstract

Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh semua wanita hamil dengan usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) untuk melahirkan janin, plasenta, dan selaput ketuban melalui vagina. Proses ini merupakan puncak dari perjalanan kehamilan yang penuh dengan persiapan dan penantian. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan merupakan salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan kegiatan adalah memberikan penyuluhan kesehatan/edukasi mengenai proses mekanisme persalinan kepada ibu hamil agar ibu dan suami/keluarga lebih siap dalam menghadapi proses persalinan. Kegiatan ini  telah dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 7 Juni 2024 berupa penyuluhan tentang proses mekanisme persalinan dengan menggunakan flipchart dan leflet menuju kehamilan hingga proses persalinan yang sehat. Penyuluhan memberikan dampak yang signifikan terhadap pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil dalam proses menghadapi persalinan, Oleh karena itu tenaga kesehatan harus terus memberikan edukasi ataupun penyuluhan kesehatan secara berkelanjutan
PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN DAN KELUARGAMELALUI EDUKASI KESEHATAN MENGENAI MENOPAUSEDI DESA NAGRAK, KABUPATEN BOGOR Petricka, Gracea; Kusmintarti, Arini; Fary, Veronica; Pembayun, Estu Lovita; Rochmawati, Rochmawati; Jayanti, Kasyafiya; Ekawaty, Retno; Hayuningsih, Sri; Buka, Sisilia Prima Y.
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/y0egqt36

Abstract

Setiap perempuan akan melewati tahapan perkembangan reproduksi yang diakhiri dengan menopause. Menopause adalah fase akhir dari masa klimakterium yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi secara permanen serta menandakan menurunnya fungsi ovarium sehingga memengaruhi produksi hormone estrogen dan proses ovulasi. Mayoritas perempuan mengalami fase ini pada usia 45-55 tahun. Perubahan hormon yang terjadi dalam proses menopause tentu mempengaruhi aspek fisik, emosi/kejiwaan, dan bahkan hubungan serta fungsi sosial seorang perempuan yang tentunya juga akan berdampak langsung pada keseharian dan kualitas hidupnya. Pengetahuan yang terbatas mengenai menopause membuat perempuan merasa takut dengan apa yang akan dihadapinya. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dilakukan, terdapat beberapa masalah terkait mempersiapkan diri dalam menghadapi menopause yang dihadapi pihak mitra dalam hal ini Majelis Ta’lim Muslimah di Desa Nagrak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yakni belum adanya informasi mengenai klimakterium ataupun menopause sebelumnya. Oleh karena itu tim dosen Program Studi S1 Kebidanan Universitas Gunadarma mengadakan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas perempuan pada dan keluarga melalui edukasi kesehatan mengenai menopause. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan melibatkan 15 orang peserta dan kegiatan berlangsung dengan hasil yang baik yakni terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai menopause.
URGENSI PEMBENTUKAN LEMBAGA MEDIASI DESA Abdussamad, Zamroni; Bakung, Dolot Alhasni; Muhtar, Mohamad Hidayat; Apripari, Apripari; Puluhulawa, Jufryanto; Moha, Rivaldi; Mantali, Avelia Rahma Y.; Swarianata, Vivi
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/cd899x93

Abstract

Keberadaan lembaga penyelesaian sengketa di tingkat desa merupakan hal  yang penting dalam upaya menyelesaikan berbagai sengketa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, selain sebagai sarana guna meminimalisir dampak sosial yang timbul pasca terjadinya sengketa. Maka dari itu, kegiatan ini dilakukan untuk menjawab (1) Bagaimana konsep Mediasai di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo  ? dan (2) Bagaimana implementasi proses Mediasi oleh Mediator yang di perankan Lembaga Mediasi Desa ?. metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan dan sosialisasi. Hasil kegiatan menunjukkan dibutuhkan berbagai regulasi di antaranya berupa peraturan desa agar eksistensi lembaga penyelesaian sengketa terutama dari segi kelembagaan dan minat atau tingkat kepercayaan masyarakat terpelihara dengan baik di masa mendatang. Pengabdian ini dilakukan dengan cara mendeskripsi berbagai aspek tentang topik monitoring dan evalusai yang kemudian diakhiri dengan sesi diskusi. Diperoleh hasil bahwa draft peraturan Desa Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo tentang Lembaga Mediasi.
URGENSI PEMBENTUKAN PERDES TENTANG PENATAAN TANAH SEMPADAN PANTAI DI PESISIR TELUK TOMINI DALAM PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN SERTA KEPEMILIKANNYA Wantu, Fence M; Bakung, Dolot Alhasni; Muhtar, Mohammad Hidayat
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/ay9p2325

Abstract

Urgensi penentuan dan penegakan hukum terkait penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sempadan pantai di wilayah pesisir Teluk Tomini sangat penting untuk memastikan bahwa pengelolaan tanah di area tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti. Penguasaan Tanah: Menentukan siapa yang memiliki hak untuk menguasai tanah di sempadan pantai, yang bisa jadi pemerintah, masyarakat setempat, atau badan hukum. Pemilikan Tanah: Mengklarifikasi status kepemilikan tanah, apakah itu tanah negara atau tanah hak milik pribadi. Penggunaan Tanah: Menetapkan jenis penggunaan tanah, seperti untuk perumahan, layanan umum, atau kegiatan komersial. Pemanfaatan Tanah: Memastikan tanah digunakan untuk tujuan yang sesuai, seperti tempat tinggal, kegiatan ekonomi, sosial, atau pertanian. Kegiatan ini akan menjawab (1) Bagaimana konsep penataan penggunaan, pengelolaan dan kepemilikan tanah sempadan pantai di pesisir teluk tomini? dan Bagaimana implementasi konsep hak dan kewajiban penggunaan, pengelolaan dan kepemilikan tanah sempadan pantai di pesisir teluk tomini?. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan Penentuan dan penegakan hukum ini juga bertujuan untuk menghindari konflik penggunaan tanah dan memastikan kesesuaian penggunaan tanah dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Dengan demikian, dapat mencegah kerusakan lingkungan dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah pesisir Teluk Tomini.
SOSIALISASI TENTANG PEMAHAMAN Vaksin Covid-19 DI WILAYAH KELURAHAN JEBRES SOLO Ariawan, M. Wahyu; Koernia, Lilik Wahidah; Widiyastuti, Asih; Prasetyawan, Fendy
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/ep0gst51

Abstract

The results of a vaccine acceptance survey conducted by the Ministry of Health together with ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) with support from UNICEF and WHO in September 2020 showed that the majority of the public (74 percent) already knew about the government's plans to carry out COVID-19 vaccination. As many as 65 percent are willing to be vaccinated, around 27 percent are still hesitant. And only a small percentage or around 8 percent said they refused because they were worried about the safety, effectiveness and halalness of the vaccine. The survey results also show that those who have information about COVID-19 vaccination are more likely to accept COVID-19 vaccination. This shows the importance of ensuring that all people have access to accurate information about handling COVID-19, including about COVID-19 vaccination. (Ministry of Health, 2021) The problem that arises now is that there is a lot of hoax news circulating through social media that is widely spread to the public. So it can lead public opinion to be afraid and not want to be vaccinated. This socialization was held with the theme "Socialization of Understanding Vaccines in the Jebres Solo Region" to provide education to the public, especially in the Jebres Solo Region, what vaccines are, the benefits of using vaccines for the body in this pandemic condition, the dangers they cause and so on
PENDAMPINGAN MUTU PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI RA AL FADILAH CIKEUSIK KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN Ende, Ende; Ruiyat, Suci Aprilyati
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 1 No. 4 (2024): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, JULI 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/xy0q7c51

Abstract

Early childhood education aims to shape children's character, skills and basic knowledge. RA Al Fadilah Cikeusik in Pandeglang Regency is committed to providing a mentoring programme to improve the quality of learning. Six teachers participated in this mentoring programme. The programme aims to ensure that all children receive a high-quality education that supports their best development. Learning quality mentoring in RA Al Fadilah is carried out through several stages, namely Initial training, Direct Guidance, Evaluation. Mentoring in RA Al Fadilah shows significant results in improving early childhood learning. Improvements in teacher understanding, application of teaching methods, use of teaching media, quality of interaction, lesson planning, and parent participation are all evidence that the programme has successfully achieved its goals. Therefore, the programme can be used as a model to improve early childhood education elsewhere.

Page 3 of 19 | Total Record : 187