cover
Contact Name
Andhyka Tyaz Nugraha
Contact Email
andhyka.nugraha@ti.itera.ac.id
Phone
+6282180546296
Journal Mail Official
teknokreatif@itera.ac.id
Editorial Address
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Published by Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Address : Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 28071751     DOI : https://doi.org/10.35472/teknokreatif.xxxx.xxxx
Core Subject : Education,
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat merupakan jurnal penerapan teknologi kepada masyarakat yang dikelola oleh Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Indonesia. Sejak tahun 2023 jurnal ini terbit berkala 3 (tiga) kali dalam setahun (April, Agustus, dan Desember). Tujuannya adalah untuk memberikan ruang kepada para peneliti, dosen, praktisi, dan komunitas dalam menyampaikan hasil kajian dan pengabdian kepada masyarakat. TeknoKreatif merupakan jurnal open access dengan topik dan skop yang meliputi sebagai berikut: Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan. Pelestarian Lingkungan Hidup. Kajian Dampak Sosial Masyarakat dari Penerapan Teknologi. Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan. Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan. Aktualisasi Teknologi pada Kearifan Budaya Lokal. Teknologi Tepat Guna untuk UMKM dan Industri. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Arsitektur dan Tata Kota. Permodelan dan Perencanaan Infrastruktur Transportasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 90 Documents
Pelatihan Budidaya Sayuran Cash Crop dengan Hidroponik untuk Peningkatan Pendapatan Petani Anika, Nova
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v2i1.561

Abstract

Hidroponik merupakan Teknik budidaya tanpa medium tanah yang dapat dijadikan alternatif peningkatan pendapatan petani. Pelatihan mengenai budidaya sayuran dengan hidroponik perlu dilakukan karena masih banyak petani yang belum mengetahui teknik budidaya ini seperti Kelompok Tani Rama Makmur, Seputih Raman, Lampung Tengah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan penyuluhan mengenai hidroponik mulai dari penyemaian benih, pemberian nutrisi, penanganan pasca panen, packaging dan pasar hidroponik. Kelompok tani juga diberikan pelatihan pembuatan instalasi hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT) yang cocok untuk budidaya pakcoy, caisim dan kangkung. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman petani mengenai sistem hidroponik dan petani menunjukkan ketertarikan untuk melakukan budidaya sayuran hidroponik.
Peningkatan Kapasitas Penanganan Sampah Anorganik melalui Digitalisasi Operasional Bank Sampah berbasis Android: Studi Kasus Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan Imami, Ahmad Daudsyah; Algifari, Muhammad Habib; Mufti, Aulia Annas; Awfa, Dion; Azizah, Rifka Noor
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i2.1145

Abstract

Salah satu pusat perkembangan di Kabupaten Lampung Selatan adalah Kecamatan Candipuro. Kecamatan Candipuro memiliki 55,537 penduduk yang menghuni wilayah seluas 84,90 km2, dengan pusat kecamatan berada di Desa Titiwangi. Kecamatan Candipuro terdiri dari 14 desa yang dikenal produktif. Kecamatan Candipuro tidak luput dari permasalahan persampahan terutama sampah anorganik, dimana bank sampah dapat menjadi salah satu solusi. Proses pelayanan bank sampah secara umum masih menemui banyak permasalahan oleh karena itu dibutuhkan sistem aplikasi yang membantu proses administrasi dan operasional di bank sampah dan kemudahan nasabah untuk mengakses data transaksi dan informasi dari bank sampah dengan mudah dan real time. Maka kegiatan ini bertujuan untuk membuat digitalisasi bank sampah menggunakan aplikasi Bang Salam. Persentase sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi berdasarkan hasil sampling sampah mencapai sekitar 20% menunjukkan potensi optimasi bank sampah di kecamatan candipuro. Digitalisasi operasional bank sampah dilakukan menggunakan aplikasi bernama Bang Salam, dimana dalam proses pembuatannya diperlukan dokumen kebutuhan perangkat lunak baik untuk aplikasi mobile dan website. Alur pengembangan aplikasi dimulai dengan penetuan karakteristik user, pembuatan use case diagram, kemudian membuat diagram alur proses dari setiap fitur pada aplikasi Bang Salam. Saat ini, aplikasi Bang Salam versi 1.0 sudah terdaftar di google playstore dan dapat dipasang secara umum oleh masyarakat secara umum. Bang Salam diharapkan ini dapat membantu meningkatkan kebersihan lingkungan desa serta peningkatan kesehatan masyarakat sekaligus dapat menjadi sumber tambahan penghasilan bagi masyarakat kecamatan Candipuro juga kelompok tani yang mengelola Bank Sampah
The Empowering Forest Communities through the Application of the Sonokeling Tree Barcoding System as an Effort for Forestry Social Disaster Management in Wan Abdul Rahman Forest Park, Lampung Province Octaviani, Eti Artiningsih; Hasibuan, Mhd Muhajir; maulana, sena; sari, nurika arum; Murda, Rio Ardiansyah
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v3i2.1132

Abstract

Abstract Community Service entitled "Empowering Forest Communities through the Application of the Sonokeling Tree Barcoding System as an Effort for Forestry Social Disaster Management in Wan Abdul Rahman Forest Park, Lampung Province" is motivated by the condition of the Tahura Wan Abdul Rahman area which is vulnerable to illegal logging, especially the Sonokeling (Dalbergia latifolia). Illegal logging is one of the social disasters of forestry and threatens the sustainability of forests and the various resources in them. This is also faced with the limited personnel of related institutions in dealing with social disasters. Therefore, the PkM team consisting of ITERA lecturers from the Forestry Engineering Study Program assisted in gathering information regarding the potential of sonokeling stands in Tahura WAR and developing a barcoding system (QR Code) that would facilitate monitoring and securing rosewood stands from the threat of illegal logging. The barcoding system application is also expected to be able to support the Tahura WAR foster tree program which will be initiated later to increase community empowerment in maintaining forest sustainability. Keywords: foster tree, WAR Forest Park, QR Code
Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pembuatan Bio-Mol Segabai Solusi Penanganan Limbah Ternak Pada Kelompok “Mulia Farm” Mufidah, Zunanik
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v1i2.521

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan di Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran pada kelompok “Mulia Farm”. Limbah kotoran ternak, urine, dan sisa pakan menjadi kendala utama pada usaha peternakan yang dirintis oleh kelompok “Mulia Farm”. Hal ini dikarenakan bau yang menyengat, serta mencemari lingkungan sekitar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan pembuatan Bio-Mol atau mikroorganisme local. Mikroorganisme local digunakan sebagai starter atau bioaktivator untuk mempercepat proses penguraian limbah ternak. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan sosialisasi dan simulasi langsung pembuatan Bio-Mol. Bahan baku yang digunakan yaitu limbah organik yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti limbah sayur dan buah, air cucian beras, serta gula tetes. Bio-MOL siap digunakan setelah 14 hari proses fermentasi. Bio-MOL dapat diaplikasikan dengan meneteskan langsung ke kotoran ternak. Anggota kelompok dapat membuat Bio-MOL secara mandiri karena cara pembuatan yang relatif mudah dan bahan baku yang bisa diperoleh dari lingkungan sekitar. Pembuatan Bio-MOL sebagai solusi penanganan limbah ternak sangat tepat diimplementasikan pada kelompok “Mulia Farm”. Dengan demikian usaha peternakan dapat terus dikembangkan dengan tidak mengganggu masyarakat sekitar dan dapat mengurangi pencemaran udara serta lingkungan.
Sosialisasi Dan Diskusi Mitigasi Bencana Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan Ahmad, Ayu Libiaty; Tarigan, Trika Agnestasia Br; Suciana, Suciana; Fatkhurrozi, Muhammad; Fauzi, Muhammad Aldiansyah R; Khaldun, Muhammad Hafidz Ibnu
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1652

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan sosialisasi dan diskusi mitigasi bencana yang dilaksanakan di Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Lampung Selatan. Desa tersebut secara geografis terletak di daerah yang rentan terhadap berbagai jenis bencana alam salah satunya banjir ROB. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat setempat terkait mitigasi bencana, serta untuk menilai sejauh mana kegiatan sosialisasi dan diskusi telah berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dan partisipasi aktif warga dalam menghadapi potensi bencana. Metode penelitian melibatkan survei partisipatif berupa pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Dusun Kuala Jaya memiliki pemahaman yang terbatas tentang konsep mitigasi bencana dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa warga desa Kuala Jaya sudah cukup paham tentang mitigasi banjir rob. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan perencanaan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di daerah yang rentan.
Pengembangan Produk Unggulan Olahan Bengkoang Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan Ramanda, Muhammad Rizky; Syafitri, Yosi
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1156

Abstract

Cintamulya is one of the leading villages in South Lampung Regency which is currently launching the "Smart Village" concept. The concept of "Smart Village" is a village that applies appropriate technology to develop potential, improve the economy, and create convenience in all aspects of people's lives. The potential that is being intensified by Cintamulya village is in the field of food, where one of the leading agricultural commodities is bengkoang. It's only recently that bengkoang has experienced an increase in the amount of production so that many unsold bengkoang are even left to rot. So that ITERA Food Technology and the Agropreneur MSME in Cintamulya village took the initiative in developing bengkoang derivative products. Processed products from cavendish bengkoang that are in great pain to be developed and sold are bengkoang starch which can be made into mask powders and syrup glucose.
Pemeliharaan Lebah Tanpa Sengat Sebagai Usaha Peningkatan Imunitas Tubuh Masyarakat Bumisari, Natar Sari, Dian Anggria; Mulyana, Jeane Siswitasari; Riana, Elisa Nurma; Suryanti, Erma; Nurhayu, Winati; Maretta, Gres; Antonius, Antonius; Zahra, Anisa Mumtaz; Nurcahya, Gebriel
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1121

Abstract

ABSTRAK Pandemi global mengharuskan masyarakat untuk memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar berbagai penyakit terutama Covid-19. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan dari produk alami bebas bahan kimia berbahaya yang mengandung nutrisi seimbang. Salah satu produk alami yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah madu. Madu merupakan salah satu produk alami lebah yang dapat langsung dikonsumsi dan berkhasiat untuk kesehatan. Lebah yang umumnya dipelihara untuk menghasilkan madu adalah jenis lebah madu Apis sp. yang memiliki sengat. Hal ini yang menyebabkan madu hanya bisa diperoleh dari peternak lebah dan distributor madu. Namun, jenis lebah liar tanpa sengat dapat mempermudah masyarakat untuk memperoleh madu dan dapat dipelihara langsung dari rumah. Pengetahuan pemeliharaan lebah madu dapat membantu masyarakat untuk memastikan tersedianya asupan nutrisi yang dapat menjaga daya tahan tubuh keluarga. Pelaksanaan pelatihan pemeliharaan lebah tanpa sengat dilaksanakan dengan metoda ceramah di Desa Bumisari, Natar, Lampung Selatan. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi pengisian kuesioner pre-test dan post-test untuk mengetahui pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakasanakan pelatihan. Ketercapaian target diketahui dapat berdasarkan hasil analisis kuesioner yang dilakukan, dimana ditemukan peningkatan pemahaman masyarakat hingga 87.096%. Berdasarkan hasil akhir kegiatan, diharapkan masyarakat semakin baik mengelola lingkungan sekitar sehingga sumber tanaman penghasil nektar untuk madu lebah tanpa sengat tetap terus tersedia. Kata kunci: daya tahan tubuh, lebah tanpa sengat, madu, desa Bumisari ABSTRACT People need to focus more on strengthening their immune systems in order to avoid being easily exposed to numerous diseases, including COVID-19. There are many things that can be done to increase the body's immunity, one of which is by consuming foods derived from natural products that free of harmful chemicals and contain a balanced of nutrients. Honey is one of the natural bee products that can be consumed right away and is good for human health. Apis spp., is the common insect species of bees with sting, are typically kept to generate honey. Because of this, good quality honey is only available from professional beekeepers and honey suppliers. However, wild stingless bees can help people to obtain honey and can be kept at home. Knowledge of honey bee maintenance can help the community to ensure the availability of nutritional intake that can maintain the family's immune system. The implementation of stingless beekeeping training was carried out using the lecture method in Bumisari Village, Natar, South Lampung. The stages of implementing this activity include filling out pre-test and post-test questionnaires to determine community knowledge before and after the training. The achievement of the target can be known based on the results of the questionnaire analysis conducted, which found an increase in public understanding of up to 87.096%. Based on the final results of the activity, it is hoped that the community will better manage the surrounding environment so that sources of nectar-producing plants for stingless bee honey will continue to be available. Keywords: immune system, stingless bee, honey, Bumisari village
Penyuluhan Pembuatan Produk Nutrasetika Madu Klanceng untuk Mendukung Budidaya Lebah Trigona Lokal Hidayaturahmah, Rizky; Suprahman, Nisa Yulianti; Dirga, Dirga; Nabila, Novrilia Atika; Rooswita, Putri Amelia
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1650

Abstract

Madu klanceng diproduksi dari lebah tanpa sengat, lebah trigona. Meski banyak penelitian menunjukkan aktivitas farmakologi Madu klanceng lebih kuat dibandingkan madu spis, masyarakat cenderung tidak menyukai rasa dari madu ini yang lebih asam. Tiga dari empat keluarga di lingkungan RW 09 Kelurahan Yosorejo membudidayakan lebah trigona untuk mendapatkan madunya. Karena itulah, Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara pembuatan Produk Nutrasetika berbahan dasar madu klanceng, yaitu “Infusa Herbal dengan Madu (Herb-Infused Honey)”, “Madu Jelly (Honey Jelly)” dan “Keripik Granola-Madu (Hanola Bar)”. Selama tahap persiapan, dilakukan optimasi formulasi produk dan uji kestabilan penyimpanannya secara pengamatan visual. Pada pelaksanaan, masyarakat diberikan informasi tentang manfaat madu klanceng, demonstrasi pembuatan produk, dan informasi terkait strategi pemasaran. Analisis statistik terhadap hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan warga secara signifikan antara sebelum dan setelah dilakukannya penyuluhan. Warga diharapkan dapat mengaplikasikannya untuk meningkatkan penjualan madu klanceng.
Aplikasi Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Akuaponik Di Desa Gedung Harapan, Lampung Selatan Maretta, Gres; Darmawan, Andy; Sinaga, Ayu Oshin Yap; Sari, Dian Anggria; Chusniasih, Dewi; Wahyuni, Kurnia; Sari, Rara Mulia; Hidayat, Thaariq; Novrianti, Rima Arini; Azmi, Sarah
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1122

Abstract

As human population grows, the demand for food production will increase and consequently causing greater stress to resources such as land and water. Aquaponic is a technology integrating hydroponic and aquaculture to optimize nutrient cycling. The problem faced by the residents of Gedung Harapan Village is that the community still has not utilized the potential for optimal use of house yards for aquaculture and agriculture. We introduce aquaponics technology to realize independence in fulfilling family nutrition in the Gedung Harapan Village, South Lampung. This activity resulted in an increase in participants' understanding and experience of fish farming in buckets (budikdamber) with aquaponics. It was advisable to encourage more people to implemented budikdamber to fulfill family nutrition.
Peta Situs Kebumian Gunungkasih dan Sekitarnya sebagai Alat Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Ogara, Evan Rosyadi
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1675

Abstract

Wilayah Gunugtiga-Gunungkasih menyingkap batuan yang relatif beraneka ragam. Mulai dari batuan metamorf yang menjadi batuan alas atau batuan dasar dari wilayah Lampung, batuan sedimen laut dalam hasil pengangkatan dasar samudra Mesotethys, breksi polimiks hasil endapan sungai teranyam purba berusia 60 juta tahun lalu, batupasir dan batugamping berumur 30 juta tahun lalu, dan tuf hasil dari erupsi gunungapi Lampung purba. Keanekaragaman fitur geologi ini sangat bagus digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa, mahasiswa, maupun khalayak umum yang memiliki minat dalam ilmu kebumian. Hal tersebut ternyata berbanding terbalik dengan pengetahuan masyarakat lokal terhadap kekayaan situs batuan relatif rendah sehingga diperlukan peningkatan literasi agar masyarakat juga mampu menceritakan fenomena kebumian kepada wisatawan. Tim Dosen ITERA melakukan pembuatan peraga poster dan buku wisata dilakukan sebagai media pembelajaran dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap kekayaan kebumian Gunungtiga-Gunungkasih. Berdasarkan pengukuran pemahaman terhadap kekayaan situ kebumian menunjukkan pemahaman masyarakat Gunungtiga-Gunungkasih meningkat setelah dilakukan sosialisasi pengabdian kepada masyarakat. Kata kunci: Situs Kebumian, Gunungtiga-Gunungasih, Tanggamus, Lampung Abstract The Gunugtiga-Gunungkasih region reveals relatively diverse rocks. This location exposed metamorphic rock as basement rock fot Lampung region, deep sea sedimentary rock resulting from the uplift of the Mesotethys ocean floor, polymix breccia resulting from braided river deposits aged 60 million years ago, sandstone and limestone aged 30 million years ago, and tuff resulting from the ancient Lampung volcanic eruption. This diversity of geological features is very good for use as a learning medium for pupils, students and the general public who have an interest in earth sciences. This turns out to be inversely proportional to the relatively low knowledge of local communities regarding the richness of rock sites, so it is necessary to increase literacy so that people are also able to tell tourists about earth phenomena. The ITERA Lecturer Team made poster displays and tourist books as a learning medium and increased public understanding of the natural riches of Gunungtiga-Gunungkasih. Based on measurements of understanding of the richness of the earth feature, it shows that the understanding of the Gunungtiga-Gunungkasih community has increased after community service was carried out.