Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Edukasi Pada Anak Usia Sekolah tentang Covid - 19 dan Penerapan Cuci Tangan di Puskesmas Sungai Panas: Edukasi Pada Anak Usia Sekolah tentang Covid - 19 dan Penerapan Cuci Tangan di Puskesmas Sungai Panas Larasuci Arini; Setiadi Syarli; Afif D. Alba; Inke Asmika; Dewi Gita
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.84 KB) | DOI: 10.53770/amjpm.v1i1.29

Abstract

Covid-19 has affected all age groups, although it appears to be milder in the pediatric population than adults. Covid-19 is a group of viruses that can cause disease, both in humans and in animals, in humans it can cause respiratory tract infections. Hand washing is one of the sanitation measures by cleaning hands and fingers using water and soap to be clean. The method in implementing this service goes through several stages, namely first, by reviewing the location to be addressed and then conducting discussions with the management. After being given education and application of hand washing, it was found that 11 people or 73.3% understood. Most school-age children already understand about COVID-19 and the application of hand washing after being given education. Covid-19  telah  memengaruhi  semua kelompok usia, meskipun tampaknya lebih ringan pada populasi anak daripada orang dewasa. Covid-19 adalah kelompok virus yang bisa menyebabkan penyakit, baik itu pada manusia maupun pada hewan, pada manusia bisa menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Cuci Tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk  memberikan edukasi pada anak usia sekolah tentang covid - 19 dan penerapan cuci tangan. Metode  dalam pelaksanaan pengabdian ini melalui beberapa tahapan yaitu pertama, dengan meninjau lokasi yang akan dituju dan selajutnya melakukan diskusi dengan pengurus. Hasil setelah diberikan edukasi dan penerapan cuci tangan didapatkan sudah paham sebanyak 11 orang atau 73,3%, terdapat peningkatan sudah paham kepada anak usia sekolah setelah diberikan edukasi. Pemahaman covid-19 dan penerapan mencuci tangan dapat diterapkan secara terus menerus guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Studi Komparatif Efektifitas Model Pembelajaran Klinik One Minute Preceptor (Omp) Dan Snapps Terhadap Pencapaian Kompetensi Mata Kuliah Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Mahasiswa Profesi Ners Fkep Unand Setiadi Syarli; Yulastri Arif; Rika Fatmadona; Larasuci Arini
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5 No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i1.4657

Abstract

Introduction: The problem that is happening right now is the level of national nurse competency test passing which is currently still low. Various factors are believed to influence, among others, clinical learning strategies that are ineffective and do not meet the different learning needs such as in leadership and nursing management subjects. Various effective models have been studied and developed including the One Minute Preceptor (OMP) mode and SNAPPS. Objective: to assess and compare the effectiveness of the OMP and SNAPPS models on the achievement of students' cognitive, affective, psychomotor and critical thinking competencies in the nursing management phase. Method: quasi-experiment with pretest and posttest group design. Total sampling (n = 13) and grouped n1 = 6 (OMP) and n2 = 7 (SNAPPS). Data analysis with paired t-test and independent t-test. Results: There were differences in the mean of competence (P <0.05) before and after the OMP treatment (cognitive; 18.3, affective; 7.8, critical thinking; 11.6) and SNAPPS (cognitive; 19.28, affective; 3.14, critical thinking; 5.0. There is a difference (P <0.05) the difference between the average competence before and after the treatment of OMP and SNAPPS (cognitive; 21,31 and 20,35) and (critical thinking: 0,96 and 7,61) Conclusion: OMP clinical learning model is considered more effective in the cognitive domain, critical thinking and psychomotor while the SNAPPS model is effective in the affective domain
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Diabetes Mellitus dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Yulia Devi Putri; Larasuci Arini; Setiadi Syarli; Rani Nur Alif Tarigan
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i1.156

Abstract

Prevalensi diabetes mellitus didunia merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian tertinggi di dunia, pada tahun 2016 sebanyak 21,3 juta lansia dengan diabetes mellitus, pada tahun 2019 sebanyak 300 juta orang berusia 60-79 tahun hidup dengan diabetes mellitus (WHO,2019). Prevalensi lansia dengan diabetes mellitus di Indonesia menduduki 10,3 juta dan meningkat pada tahun 2045 sebesar 16,7 juta (IDF,2020). penerapan rebusan daun sirih merah ini ditujukan pada pasien dengan diabetes mellitus guna penurunan kadar gula darah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang kota Batam. Metode yang digunakan berupa asuhan keperawtaan ini adalah studi kasus. Hasil pengkajian diperoleh klien mengatakan sering pusing, mudah lelah, sering merasa lapar, dan berkeringat, sering haus, dan sering BAK, Gula Darah 221 mg/dl dengan diagnosa keperawatan utama yaitu Ketidakstabilan Kadar Glukosa. Intervensi dan implementasi yang diberikan berupa terapi rebusan daun sirih merah selama 7 hari. Diperoleh hasil evaluasi akhir asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes Mellitus yang didapatkan setelah dilakukan implementasi keperawatan adalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa membaik, klien dapat mengontrol diet gula, gula darah menurun 108 mg/dL. Melalui terapi Rebusan Daun Sirih Merah ini diharapkan pada penderita Diabetes Mellitus dapat menjadi salah satu terapi nonfarmakologi yang tepat membantu menurunkan kadar gula darah pada lansia.
Pengetahuan dan Sikap Klien diabetes Mellitus Dalam Pengaturan Diet Larasuci Arini; Mechi Silvia Dora; Setiadi Syarli
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v2i1.522

Abstract

Penyakit Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dihadapi dunia. Penyakit Diabetes mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dihadapi dunia. Diabetes mellitus menempati  urutan ke empat dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degenerative. Angka penyakit Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan di lakukan pada tanggal 24-15 april 2023 di puskemas sungai geringging. Populasi dari penelitian ini berjumlah 72 orang dengan teknik pengambilan samel total sampling yang artinya semua populasi dijadikan sampel. dapat dilihat bahwa 60 responden yang memiliki sikap positif tentang Diabetes Mellitus, 42 responden dengan persentase 0,7% sesuai melakukan pengaturan diet, sedangkan 12 responden yang memiliki sikap negative sebanyak 10 responden dengan persentase 0,84% responden.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan responden yang tinggi tentang diabetes mellitus dalam pengaturan diet 43 responden, sedangkan 43 responden dengan persentase 81,9% melakukan tindakan pengaturan diet yang sesuai terhadap pengaturan diet diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan responden telah mendapatkan informasi lewat media dan penyuluhan yang didapat di pusat pelayanan kesehatan sebelumnya
The Relationship of Characteristics of Schizophrenic Clients with The Level of Self-Care Capability Mechi Silvia Dora; Larasuci Arini
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 4 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i4.3399

Abstract

This research aims to determine the relationship between the characteristics of schizophrenia clients and the level of self-care ability in the women's psychiatry ward at HB Saanin Mental Hospital, Padang. This type of analytical descriptive research with a research design using a cross sectional approach and sampling was carried out using a simple random sampling technique with a sample size of 39 respondents. The data collection tool was carried out using an observation sheet filled in by the researcher, and data processing was carried out using a computerized system. The research results obtained that most of the respondents (66.7%) were middle adults (31-60 years), Most of the respondents (56.4%) were married, Most of the respondents (64.1%) had a high level of education, Most Most of the respondents (59%) had the status of having been treated for a long time, the majority of respondents (48.7%) needed assistive devices to level their self-care abilities. There was a significant relationship between age and the level of self-care abilities (p value = 0.012 < 0.05), status marriage with the level of self-care ability (p value = 0.000 < 0.05), education with the level of self-care ability (p value = 0.000 < 0.05), and length of stay with the level of self-care ability in the women's psychiatric ward at HB Saanin Padang mental hospital ( p value = 0.000 < 0.05). For respondents, it should be possible to increase the client's ability to carry out self-care activities that have been given therapy by officers, so that the more they demonstrate the ability to carry out good self-care activities, the more it indicates that the client is approaching good awareness.
Implementasi Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih Pada Anak dengan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Arini, Larasuci; Syarli, Setiadi
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v1i2.350

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara sedang berkembang. Infeksi saluran pernapasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di  bawah 5 tahun pada setiap tahunnya. Jumlah kematian pada balita Indonesia sebanyak 151.000 kejadian, dimana 21.140 (14%) dari kejadian tersebut disebabkan oleh ISPA. Di Sumatera Barat pada tahun 2022 kasus ISPA pada balita meningkat menjadi 130.390 kasus. Kabupaten Padang Pariaman menduduki peringkat ke 8 sebagai daerah penderita ISPA balita terbanyak. Prevalensi ISPA pada balita di Puskesmas Kampung Dalam ISPA 2022  terdapat 268 kasus (Puskesmas Kampung Dalam, 2022). Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menerapkan asuhan keperawatan pada An.N yang mengalami ISPA melalui terapi inhalasi uap minyak kayu putih di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam tahun 2022. Metode penulisan ini adalah Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan bentuk deskriptif yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi keperawatan dan pengukuran parameter kepatenan jalan nafas, tanda-tanda vital, intensitas batuk serta suara nafas. Intervensi diberikan sebanyak 2 kali selama 3 hari berturut-turut. Dari analisa kasus pada pasien ISPA didapatkan adanya peningkatan bersihan jalan napas dan dapat menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien. Karya ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi perawat untuk menggunakan terapi inhalasi uap minyak kayu putih pada pasien ISPA terhadap balita sebagai salah satu intervensi keperawatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam.
Literatur Review: Peran Budaya Dalam Mempengaruhi Komunikasi Pasien Dengan Perawat: Tantangan Dan Peluang Syarli, Setiadi; Arini, Larasuci
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/bajik.v3i2.566

Abstract

Communication between patients and nurses is a crucial element in providing effective healthcare services. However, this communication is often influenced by various cultural factors that can create both challenges and opportunities. This study aims to explore the role of culture in communication between patients and nurses, highlighting the challenges faced and the opportunities that can be leveraged to enhance this interaction. Through an in-depth literature review, it was found that a better understanding of patients' cultural values can improve satisfaction, adherence to treatment, and overall health outcomes.
Bimbingan Konseling Dalam Krisis Identitas Dan Budaya: Pendekatan Multikultural Dan Penerapannya Arini, Larasuci; Firman, Firman; Neviyarni, Neviyarni
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1b (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025 (TAMBAHAN)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1b.2842

Abstract

The increasing complexity of multicultural societies has heightened the prevalence of identity and cultural crises, particularly among individuals from minority groups. This literature review explores the role of multicultural counseling in addressing identity crises and cultural conflicts, focusing on the effectiveness of culturally competent counseling approaches. Utilizing theories of acculturation (Berry, 2005) and identity development (Erikson, 1968), the study highlights the critical importance of counselor competence in understanding and integrating clients’ diverse cultural backgrounds. Results indicate that identity crises often arise from the pressure to assimilate into dominant cultures while preserving one’s cultural heritage, leading to psychological distress. Multicultural counseling approaches, which emphasize respect for cultural differences and personalized counseling strategies, are shown to be effective in helping clients resolve these crises. However, significant challenges remain, particularly in the training and practice of multicultural counseling. Counselors often lack sufficient skills to manage complex cultural issues, underscoring the need for enhanced multicultural competence in counseling education. The review concludes that adopting an integrative acculturation strategy, in which individuals maintain their cultural identity while adapting to new cultural environments, significantly improves psychological well-being. This study provides practical implications for the development of multicultural counseling practices and suggests directions for future research to bridge the gap between theory and practice in addressing identity crises in multicultural settings.
TINJAUAN LITERATUR: MENGADOPSI PEMIKIRAN IBNU SINA UNTUK OPTIMALISASI LAYANAN KEPERAWATAN DAN BIMBINGAN KONSELING Arini, Larasuci; Karneli, Yeni; Marsidin, Syufyarma; Syarli, Setiadi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.38-43

Abstract

Pemikiran Ibnu Sina, seorang polymath dari dunia Islam abad pertengahan, memberikan kontribusi penting dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran dan psikologi. Dalam layanan keperawatan dan bimbingan konseling modern, ide-ide Ibnu Sina tentang kesehatan holistik—yang mencakup dimensi fisik, mental, dan spiritual—dapat diadopsi untuk mengoptimalkan pelayanan. Artikel ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan mengeksplorasi relevansi pemikiran Ibnu Sina dalam konteks keperawatan dan bimbingan konseling. Penelitian ini menganalisis prinsip-prinsip utama dari pemikiran Ibnu Sina, seperti keseimbangan tubuh dan jiwa, pentingnya lingkungan dan gaya hidup dalam kesehatan, serta pendekatan berbasis etika dan empati dalam pelayanan. Temuan menunjukkan bahwa implementasi prinsip ini dapat meningkatkan kualitas perawatan dengan menekankan pendekatan individual yang komprehensif dan humanis. Dalam bimbingan konseling, gagasan Ibnu Sina tentang penyembuhan jiwa dapat diterapkan untuk menangani masalah emosional dan sosial melalui intervensi yang lebih adaptif dan berbasis nilai. Artikel ini merekomendasikan integrasi nilai-nilai Ibnu Sina dalam kurikulum pendidikan keperawatan dan konseling, serta dalam pengembangan kebijakan layanan untuk menciptakan praktik yang lebih holistik dan berkelanjutan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN CUCI TANGAN DI RUANG ANAK DAN PERINATOLOGI RSUD LUBUK BASUNG Setiadi Syarli; Mechi Silvia Dora; Larasuci Arini
As-Shiha : JOURNAL OF MEDICAL RESEARCH Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Ashiha
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Piala Sakti Pariaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69922/asshiha.v4i1.43

Abstract

Perawat memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap terjadinya infeksi nosokomial karena perawatmerupakan tenaga kesehatan yang paling banyak melakukan kontak dengan pasien dan berinteraksisecara langsung dengan pasien selama 24 jam. Kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan sangatberpengarh terhadap kejadian infeksi nosokomial. Kurangnya pengetahuan tentang cuci tangan merupakan salah satu hambatan untuk melakukan cuci tangan. Kepatuhan juga dipengaruhi oleh sikap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan analitik korelasional. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini adalah perawat ruangan anak dan ruang perinatologi RSUD Lubuk Basung yang berjumlah 20 orang dan ditentukan dengan cara total sampling. Data yang didapat diolah menggunakan uji Chi Square. Pengumpulan data menggunakan instrument pengetahuan, sikap dan lembar observasi. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pelaksanaan langkah-langkah cuci tangan perawat di Ruang Anak dan Perinatologi RSUD Lubuk Basung dengan nilai p- value = 0,015. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan kepatuhan dalam pelaksanaan langkah-langkah cuci tangan perawat di Ruang Anak dan Perinatologi RSUD Lubuk Basung dengan nilai p = 0,018. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dan sikap terhadap keputhan leaksanakan cuci tangan di RSUD Lubuk Basung.