Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Program Penataan Kawasan Kumuh Kampung Bajo Anaiwoi Kabupaten Kolaka Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Nur Ihsan Halil; Alifiah Pratiwi; Ray Suryadi; Hendri Yawan; I Gede Purwana Edi Saputra; Agus Nasir; Raslan Riadi
Dedikasi Sains dan Teknologi (DST) Vol. 3 No. 1 (2023): Dedikasi Sains dan Teknologi : Volume 3 Nomor 1, Mei 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/dst.v3i1.2808

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini difokuskan pada pendampingan perencanaan penataan  kawasan  kumuh  Kampung  Bajo  Kabupaten  Kolaka  yang  dilaksanakan  secara kolaboratif oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kolaka bersama Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Penentuan kegiatan pengabdian ini didasari oleh permintaan kolaborasi dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kolaka kepada Universitas Sembilanbelas November Kolaka untuk memberikan sumbangan pikiran dan tenaga di sektor pendidikan khususnya pasca pembangunan fisik penataan kawasannya. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah (1) Melakukan koordinasi dalam penyusunan dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan dalam mendukung sektor pendidikan untuk masyarakat Kampung Bajo Anaiwoi Kabupaten Kolaka pasca pembangunan fisik penataan kawasannya, (2) 2.          Melakukan pendataan warga masyarakat suku Bajo untuk menjadikan lingkungan pemukiman menjadi kawasan yang indah dan menarik guna terwujudnya misi dan prioritas pembangunan pemerintah Kabupaten Kolaka sesuai Peraturan Bupati Kolaka No. 14 Tahun 2022. Metode yang dilakukan untuk dapat menentukan dan merencanakan kegiatan-kegiatan sektor pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat di sana adalah (1) melakukan kunjungan secara langsung ke lokasi Kampung Bajo Anaiwoi, (2) melakukan diskusi terkait penentuan kegiatan-kegiatan pendidikan apa saja yang dapat tim pelaksana lakukan dalam mendukung dan menyukseskan kegiatan pendidikan di kalangan masyarakat Kampung Bajo Anaiwoi. Kegiatan pengabdian kolaboratif ini secara umum berhasil dengan baik. Hal-hal yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini antara lain (1) tercapainya target kolaborasi dengan pihak luar, dalam hal ini pihak pemerintah, (2) Tercapainya tujuan dalam memberikan pengabdian dan kontribusi kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat Kampung Bajo Anaiwoi Kabupaten Kolaka untuk memberikan hasil yang postif.
The Effect of Guided Discovery Methods on Students' Motivation and Learning Outcomes Fitriani Kadir; Imam Permana; I Gede Purwana Edi Saputra; Azmar
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4326

Abstract

This research aimed to determine the effect of guided discovery methods on students' motivation and learning outcomes by compare the result on guided discovery method and conventional learning method at MAN 2 Model Makassar. The research method was true experiment with randomized posttest only control group design. The sample of the research were determined randomly by using group random sampling technique and obtained two classes. The first class was the experiment class which was taught by guided discovery method and the second class was control class which was taught by conventional method. Each class consisted of 42 students.  The result obtaint that physics learning motivation and physics learning outcome of the students who were taught by guided discovery learning method is higher than conventional learning method.
The Effect of Guided Discovery Methods on Students' Motivation and Learning Outcomes Fitriani Kadir; Imam Permana; I Gede Purwana Edi Saputra; Azmar
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.4326

Abstract

This research aimed to determine the effect of guided discovery methods on students' motivation and learning outcomes by compare the result on guided discovery method and conventional learning method at MAN 2 Model Makassar. The research method was true experiment with randomized posttest only control group design. The sample of the research were determined randomly by using group random sampling technique and obtained two classes. The first class was the experiment class which was taught by guided discovery method and the second class was control class which was taught by conventional method. Each class consisted of 42 students.  The result obtaint that physics learning motivation and physics learning outcome of the students who were taught by guided discovery learning method is higher than conventional learning method.
Penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Menggunakan Flip Pdf Profesional Bagi Guru SMA Negeri 1 Tirawuta: Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka I Gede Purwana Edi Saputra; Luh Sukariasih; Nur Fajriah Muchlis
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah   berupaya memulihkan  kondisi pendidikan di Indonesia pada masa pandemi Covid-19dengan transformasi pendidikan melalui konsep pradigma baru pembelajaran dalam KurikulumMerdeka. Namun, implementasinya tidak serta merta berjalan dengan baik, sosialisasi terkaitkurikulum ini nampaknya masih belum merata. Hal ini  menyababkan permasalahan bagi sekolah,misalnya di SMA Negeri 1 Tirawuta. Permasalahan tersebut  seperti  kurangnya  pemahaman  dan rendahnya  rasa ingin tahu guru bahkan  cenderung skeptis terhadap  Kurikulum  Merdeka. Kondisitersebut berdampak pada rendahnya kompetensi guru dalam merancang modul sesuai KurikulumMerdeka. Permasalahan  lain yakni  adaptasi  proses pembelajaran berbasis Online, sehingga bahanajar seperti modul sangat efisien disusun menggunakan  teknologi yang berbasis Online pula, sedangkan  faktanya masih banyak guru yang terkendala akan hal ini. Adapun tujuan desiminasipenelitian ini secara spesifik adalah untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman gurumenyusun modul sesuai dengan kurikulum merdeka. Maka, solusi yang ditawarkan yaitu denganmelakukan penelitian yang didesiminasikan melalui pelatihan dan pendampingan bagi guru dalammenyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menggunakan Flip PDFProfesional. Bentuk  kegiatannya  adalah  pelatihan  terbimbing,  pelatihan  mandiri, danpendampingan  intensif  secara  berkelompok yang kemudian diukur ketercapaiannyamenggunakan angket pemahaman akhir dan refleksi guru. Hasil pendampingan yakni 70% gurumemahami komponen modul P5 dan mampu menyusun dengan memanfaatkan Flip PDFProfesional..Kata Kunci : Flip PDF Profesional, Modul P5, Kurikulum Merdeka.
Pengembangan Prototype Bel Cerdas Cermat Terintegrasi Tampilan Skor Digital berbasis Arduino Mega Bulaka, Bardan; Triani, Triani; Saputra, I Gede Purwana Edi; Fitra, Ramad Arya
SAINTIFIK Vol 10 No 1 (2024): Saintifik: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v10i1.480

Abstract

Urgensi dari penelitian ini karena adanya permasalahan atau kendala dalam kegiatan kemahasiswaan khususnya kegiatan yang diadakan oleh beberapa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) di Universitas Sembilanbelas November Kolaka, dalam hal ini kegiatan yang bertemakan perlombaan cerdas cermat. Perlombaan cerdas cermat tersebut diadakan dengan mengundang beberapa sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan sekolah sederajat lainnya mayoritas sekolahya berada di daerah Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Yang menjadi kendala dalam kegiatan perlombaan tersebut adalah terkait dengan istrumen atau alat berupa bel cerdas cermat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengembangkan sebuah prototype berupa alat bel cerdas cermat yang terintegrasi dengan tampilan skor digital berbasis mikrokontroler Arduino Mega guna mengefisiensikan kegitan mahasiswa khususnya kegiatan perlombaan cerdas cermat yang diselenggarakan di Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Jenis peneltian ini adalah mendesain dan membuat bel cerdas cermat yang dilengkapi dengan papan skor digital yang terdapat pada masing-masing regu untuk menampilkan hasil skor nilai yang diperoleh. Dalam penelitian terbagi beberapa tahapan umum pelaksanaan yaitu tahap rancangan umum sistem alat, perancangan alat (hardware dan software), pembuatan alat, pengujian alat, dan evaluasi.
EFEKTIVITAS DISCOVERY LEARNING TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DI ERA KURIKULUM MERDEKA I Gede Purwana Edi Saputra
Jurnal Pendidikan Fisika Undiksha Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpf.v14i1.77212

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini terkait rendahnya pemahaman konsep fisika peserta didik karena faktor kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran, Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi efektivitas penerapan discovery learning yang terintegrasi dengan kearifan lokal dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Metode yang digunakan eksperimen dengan desain pre-test-post-test control group designs. Sampel penelitian dipilih secara random sampling dari populasi yakni siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kolaka. Instrumen yang digunakan tes pemahaman konsep dan lembar observasi dengan analisis data statistik deskriptif dan inferensial independent t-test. Hasil yang diperoleh rerata post-test kelas eksperimen 78,6 > kelas kontrol 52,8, dengan N-Gain pre-test dan post-test kelas ekseperimen 0,65 (sedang) > kelas kontrol 0,29 (rendah). T-test menunjukkkan hasil thitung = 15,5 > ttabel = 1,66, atau Ha diterima dan H0 ditolak, artinya rata-rata hasil post-test kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan kelas kontrol. Kesimpulannya yakni penerapan discovery learning yang terintegrasi kearifan lokal dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa melalui Pendekatan Kontekstual pada Model Problem Based Learning Sari, Rina Sardiana; Saputra, I Gede Purwana Edi; Rahmawati, Dwi Puji
Navigation Physics : Journal of Physics Education Vol 6, No 2 (2024): Navigation Physics : Journal of Physics Education Vol. 6 No. 2 Tahun 2024
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/npjpe.v6i2.2713

Abstract

Observasi dilakukan melalui wawancara dengan guru fisika di SMA Negeri 1 Wundulako bahwa beberapa siswa masih belum terbiasa dengan soal pemecahan masalah, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam menganalisis masalah yang disajikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana keterampilan pemecahan masalah fisika siswa melalui penerapan model PBL dengan pendekatan kontekstual, mengevaluasi efektivitas PBL dalam meningkatkan keterampilan ini, dan memeriksa hubungan dua arah antara kedua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain pra-eksperimental. Kami memberikan pretest dan posttest kepada subjek untuk mengumpulkan data. Temuan pretest penelitian menghasilkan skor rata-rata 57,096, sedangkan hasil posttest menunjukkan rata-rata 77,096, yang mengarah pada kesimpulan bahwa penerapan PBL menggunakan pendekatan kontekstual secara efektif meningkatkan keterampilan pemecahan masalah fisika. Akhirnya, melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan metode uji-t, nilai-p ditemukan kurang dari 0,05, yang menunjukkan signifikansi statistik; Oleh karena itu, kami menolak hipotesis nol H0 dan menerima hipotesis alternatif H1 yang menyatakan pentingnya penerapan model pembelajaran ini dalam konteks kelas untuk mengajarkan kurikulum Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner.
IMPROVING THE LEARNING OUTCOMES OF KNOWLEDGE AND INQUIRY SKILL DOMAIN ON THIRD GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 14 KENDARI THROUGH THE GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ASSISTED BY SCIENCE KIT Luh Sukariasih; I Gede Purwana Edi Saputra; Fahrudi Ahwan Ikhsan; Andri Estining Sejati; Khaerun Nisa
Geosfera Indonesia Vol. 4 No. 2 (2019): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v4i2.10097

Abstract

The study aims to improve the learning outcomes in the field of knowledge and inquiry skill in class VIII 5 SMP Negeri 14 Kendari on the subject matter of light in atmosphere as the effect of applying the guided inquiry learning model assisted by science KIT. The method of the study used a classroom action research with research design is cycle model. The research subject is the students of class VIII 5 SMP Negeri 14 Kendari in the academic year 2016/2017 which consist of 26 students. The learning data achievements of the learners' realm were obtained through the learning result test (cycle test), the skill data of the learners were obtained through the inquiry sheet, and then was analyzed used the descriptive statistics. Results of data analysis are: 1) learning outcomes increased from 60,31 in cycle I to 75 in cycle II; 2) the students group inquiry skill increased form average value 2.68 (enough category) in the cycle I to 3.15 (good category) in cycle II; 3) the students mastery learning percentage increase from 42.31% (11 students) in cycle I to 77% (20 students) in cycle II. It could be concluded that the implementation of guided inquiry learning model assisted by science KIT could improve the learning outcomes of knowledge and inquiry skill domain on Class VIII 5 SMP Negeri 14 Kendari in the subject matter of light in atmosphere. Keywords: guided inquiry, inquiry skills, learning outcomes,science KIT. References Ahmadi, L. (2015). Pemanfaatan Alat KIT pada Pembelajaran.Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Aksa, F.I., Utaya, S., & Bachri, S. (2019). Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu. Majalah Geografi Indonesia,33(1), 43-37. Amaliana, I. (2017). Teacher-centered or Student-centered Learning Approach to Promote Learning?. Jurnal Sosial Humaniora, 10(2), 59-70. Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom (A. Priantoro, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2004). Kurikulum Mata PelajaranSains SMP danMTs.Jakarta: Depdiknas. Greenwald, R.R.,&Quitadamo, I.J. (2014). A Mind of Their Own: Using Inquiry-based Teaching to Build Critical Thinking Skills and Intellectual Engagement in an Undergraduate Neuroanatomy Course. The Journal of Undergraduate Neuroscience Education, 12(2), 100-106. Hardianti, T., & Kuswanto, H. (2017). Difference among Levels of Inquiry: Process Skills Improvement at Senior High School in Indonesia. International Journal of Instruction, 10(2), 119-130. Hidayati, D.N., Amaluddin, L.O., & Surdin. (2016). The Effect Guided Inquiry to Critical Thinking Ability to Build Student Character in Geography Subject. Social Science, Education and Humanities Research,9(1), 367-371. Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., & Caspari, A.K. (2015). Guided Inquiry: Learning In The 21st Century(2nd ed.). California: Libraries Unlimeted. Mulyana, S., Rusdi, & Vivanti, D. (2018). The Effect of Guided Inquiry Learning Model and Scientific Performance on Student Learning Outcome. Indonesian Journal of Science and Education, 2(1), 105-109. Niana, R., Sarwanto, & Ekawati, E.Y. (2016). The Application of Guided Inquiry Model on Physic Learning to Improve Scientific Attitude and Students Analysis Ability. Proceedings of the 2nd International Conference on Teacher Training and Education Sebelas Maret University,2(1), 605-615. Piaget, J. (1970). Science of Education and the Psychology of The Child. New York: Wiley. Putra, M.I.S., Widodo, W., & Jatmiko, B. (2016). The Development of Guided Inquiry Science Learning Materials to Improve Science Literacy Skill of Prospective MI Teachers.JPII, 5(1), 83-93. Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Tarsito. Sanjaya, W. (2014). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: RemajaRosdaKarya. Sarwi, S.,& Prayitno, W.W. (2016). Implementation of Guided Inquiry Physics Instruction to Increase An Understanding Concept and to Develop The Students Character Conservation. JurnalPendidikanFisika Indonesia,12(1), 1-7. Sitorus, H.H., Hasruddin, & Edi, S. (2017). The Influence of Inquiry Learning Model on Student’s Scientific Attitudes in Ecosystem Topic at MTs. Daarul Hikmah Sei Alim (Islamic Junior High School) Asahan. International Journal of Humanities Social Sciences and Education (IJHSSE), 4(11), 170-175. Sohibun. (2014). Penerapan Strategi Belajar Dengar Lihat Kerjakan (Delikan) Berbasis Laboratorium Mini terhadap Ketrampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA Kelas X MIA. Jurnal Imliah Edu Research, 3(1), 53-67. Sudjana, N. (2014). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Direktorat Pembinaan SMP. (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Wardani, S., Nurhayati, S., & Safitri, A. (2015). The Effectiveness of the Guided Inquiry Learning Module towards Students’ Character and Concept Understanding. International Journal of Science and Research (IJSR), 5(6), 1589-1594. Yewang, M.U.K., Degeng, I.N.S., Setyosari, P., & Sulton. (2016). The Effect of Guided Inquiry Learning Method VS Free Inquiry Against Learning Outcomes. International Conference on EducationUM, 561-568. Zaini, M. (2016). Guided Inquiry Based Learning on the Concept of Ecosystem Toward Learning Outcomes and Critical Thinking Skills of High School Student. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 6(6), 50-55. Copyright (c) 2019 Geosfera Indonesia Journal and Department of Geography Education, University of Jember This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License
Analysis of Mapping Forest, Settlement, and Rice Field Areas in Konawe Selatan District, Indonesia Andri Estining Sejati; I Gede Purwana Edi Saputra
Geosfera Indonesia Vol. 6 No. 3 (2021): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v6i3.27484

Abstract

The rampant land-use change in Konawe Selatan District and the uncontrolled use leads to disaster and environmental stability effect, consequently, mapping the area function is important for controlling land-use activities to reduce the risk of disaster. Therefore, this study aims to determine the direction, distribution, and effective area of the function of forests, settlements, and rice fields. This study used a regional survey with a quantitative approach. Base map data of administrative, slope class, soil type, rainfall, and land-use obtained from the regional planning agency and SAS Planet were used and analyzed with quantitative descriptive analysis overlayed with scoring. The result showed that the direction of area functions was dominated by limited production forests by 50.05% while the distribution of protected forest function was spread across 14 sub-districts with limited production forests in all sub-districts, production forests in 17 sub-districts, settlements in 21 sub-districts, and rice fields in 9 sub-districts. Furthermore, the effective area shows that all area functions are accordance with the directions, except for rice fields which took over the function of forest while the effective area controlled by the regional planning shows that all area functions need correction following the regulation of the Minister of Agriculture of Indonesia. Areas which do not accordance with the function need to be evaluated, hence, regional planning is required to be revised by the people's representative in Konawe Selatan. Keywords: Analysis; Forest; Rice field; Settlement; Mapping Copyright (c) 2021 Geosfera Indonesia and Department of Geography Education, University of Jember This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License
Pemberdayaan Guru Dalam Pembuatan E-Laboratory Management System Menggunakan Google Sites Sebagai Upaya Efisiensi Praktikum dan Percepatan Digitalisasi Sekolah Saputra, I Gede Purwana Edi; Halil, Nur Ihsan; Tundreng, Syarifuddin; Reskiawan, Bimas; Paliling, Alders; Basrawi; Haris, Iyan Nurdiyan; Nursalam, La Ode; Harianto, Eko
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i2.279

Abstract

Efisiensi pengelolaan laboratorium sekolah menjadi faktor  penting dalam mendukung kegiatan praktikum siswa, terutama di era digitalisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan guru dalam pengembangan dan implementasi E-Laboratory Management System (E-LabMS) berbasis Google sites guna meningkatkan efisiensi manajemen laboratorium serta mempercepat digitalisasi sekolah. Proses pemberdayaan guru dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, dilakukan identifikasi kebutuhan. Selanjutnya, guru diberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan serta pengelolaan E-LabMS. Setelah pelatihan, sistem diimplementasikan di sekolah dengan tujuan. Tahap terakhir meliputi evaluasi dan monitoring. Hasil implementasi menunjukkan bahwa penggunaan E-LabMS berbasis Google sites mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan laboratorium secara signifikan. Guru yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam pengelolaan sistem digital kini dapat mengelola laboratorium secara lebih terstruktur dan mandiri setelah mendapatkan pelatihan. Selain itu, sistem ini juga mempermudah akses informasi, pencatatan peminjaman alat, serta dokumentasi praktikum, yang pada akhirnya meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktivitas laboratorium. Dengan adanya sistem ini, pengelolaan laboratorium menjadi lebih modern dan efisien, mendukung percepatan digitalisasi di sekolah, serta meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi.