Claim Missing Document
Check
Articles

Blood Sugar Levels Regulation in Diabetes Mellitus Type 2 Patients Through Diet Management Iwan Shalahuddin; Indra Maulana; Sandra Pebrianti; Theresia Eriyani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.007 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.911

Abstract

Dietary compliance in diabetes mellitus (DM) patients plays an essential role in stabilizing blood glucose levels. In contrast, compliance develops a routine that helps patients follow a diet schedule. Family is one of the supporting factors to achieve the success of dietary compliance for DM patients. Family support is expected to help patients feel happy, raise their confidence in dealing with their illness and be eager to maintain their glucose levels. The method used in this literature review is a narrative review. The study to determine the appropriate interventions in regulating blood sugar in families with Type 2 Diabetes patients through diet management and which could be implemented within the family. The database used electronic data sources, namely PubMed, ScienceDirect and Sage Journal. In the article search results, there were ten journals as a result. The study results show that diet management in type 2 DM can reduce blood glucose levels. This intervention is considered effective in preventing and treating type 2 DM because it can help patients regulate their diet and daily nutritional intake. The recommended nutritional therapy of diabetic patients' dietary pattern includes a balanced nutritional calculation from carbohydrates, fruits, vegetables, whole grains, nuts, and low-fat milk is. Regulation of carbohydrate counts, total calories, carbohydrate exchange or experience-based estimation remains the primary strategy in achieving glycemic control. Abstrak: Kepatuhan diet pada penderita diabetes melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas yang membantu  penderita diabetes melitus dalam mengikuti jadwal diet. Untuk mencapai keberhasilan penderita diabetes melitus dalam menjalankan kepatuhan diet, salah satunya dengan faktor pendukung yaitu keluarga, dengan adanya dukungan dari keluarga diharapkan penderita akan merasa senang karena dengan dukungan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya dalam menghadapi penyakitnya dan bersemangat untuk menjaga kadar glukosanya. Metode yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah narrative review. Tujuan penelitian untuk mengetahui intervensi yang applicable dalam mengatur gula darah pada keluarga dengan diabet Tipe 2 melalui manajemen diet dan dapat diimplementasikan dalam lingkup keluarga. Pencarian data menggunakan sumber data elektronik yaitu PubMed, Sciencedirect dan Sage Journal, kemudian ditemukan dari pencarian itu ada 10 jurnal. Manajemen diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Intervensi ini dipandang efektif sebagai pencegahan dan pengobatan terhadap diabetes mellitus tipe 2 karena dapat membantu pasien untuk mengatur pola makan dan asupan nutrisi sehari - hari. Pola diet yang dilakukan mencakup perhitungan nutrisi yang seimbang berasal dari karbohidrat, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang- kacangan, dan susu rendah lemak dianjurkan dalam terapi gizi pasien diabetes. Pengaturan jumlah karbohidrat, total kalori, pertukaran jenis karbohidrat atau estimasi berbasis pengalaman, tetap menjadi strategi utama dalam mencapai kontrol glikemia
Konsep dan Penerapan Intervensi Prehospital pada Stroke: Sebuah Tinjauan Pustaka Novia Rahmawati; Sandra Pebrianti; Nursiswati Nursiswati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 7 (2023): Volume 3 Nomor 7 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.884 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i7.10720

Abstract

ABSTRACT Stroke patients require immediate medical treatment before 4.5 hours to reduce the risk of death and disability. Stroke patients may experience impaired brain function caused by damage or death of brain tissue. Delay in treating stroke in patients can cause brain damage that appears more severe. Prehospital intervention can be an important initial treatment for stroke patients either while the patient is still at home or during the transfer process to the hospital. This literature review aims to determine the concept and application of prehospital interventions that can be given to stroke patients. This research is a literature review using the Pubmed database and the Google Scholar search engine. The English keywords used “stroke AND prehospital intervention OR emergency medical services OR EMS”. Meanwhile, the Indonesian keywords used “stroke AND intervensi prehospital OR emergency medical services OR EMS”. The results obtained were 19 full-text articles discussing prehospital stroke interventions with the year of publication 2012-2022. In conclusion, the prehospital aspect of stroke in Indonesia still needs development in terms of human resources and infrastructure in order to provide optimal service for patients who have had a stroke. Keywords: Emergency Medical Services, Mobile Stroke Unit, Prehospital, Stroke  ABSTRAK Pasien serangan stroke memerlukan penanganan medis segera sebelum 4,5 jam untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan. Pasien serangan stroke dapat mengalami gangguan fungsi otak yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kematian jaringan otak. Terlambatnya penanganan stroke pada pasien dapat menyebabkan kerusakan otak yang muncul semakin berat. Intervensi prehospital dapat menjadi upaya awal yang penting dilakukan untuk pasien stroke baik saat pasien masih di rumah atau saat proses transfer ke rumah sakit. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan penerapan intervensi prehospital yang dapat diberikan kepada pasien stroke. Penelitian ini berupa tinjauan pustaka menggunakan database Pubmed dan search engine google scholar. Kata kunci bahasa Inggris yang digunakan adalah “stroke AND prehospital intervention OR emergency medical services OR EMS”. Sedangkan, kata kunci Bahasa Indonesia yang digunakan adalah “stroke AND intervensi prehospital OR emergency medical services OR EMS”. Hasil didapatkan terdapat 19 artikel full-text yang membahas mengenai intervensi prehospital stroke dengan tahun publikasi 2012-2022. Kesimpulannya, aspek prehospital stroke di Indonesia masih perlu pengembangan dari segi sumber daya manusia maupun infrastrukturnya agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien yang mengalami serangan stroke. Kata Kunci: Emergency Medical Services, Mobile Stroke Unit, Prehospital, Stroke 
Peran Pendidikan dan Promosi Kesehatan untuk Peningkatan Kesadaran Vaksinasi di Masa Pandemi Covid-19 Sandra Pebrianti; Iwan Shalahuddin; Bambang Aditya Nugraha; Devi Nurrahmawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12422

Abstract

ABSTRAK Pemerintah mempercepat program vaksinasi COVID-19 kepada seluruh rakyat Indonesia dalam rangka penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Dalam dua tahap pada periode I sebanyak 3 juta vaksin Sinovac telah didatangkan pemerintah Indonesia hal ini berlangsung dari Januari sampai dengan April 2021. Tahap pertama diberikan untuk tenaga Kesehatan sebanyak 1,3 juta. Tahap kedua diberikan kepada petugas publik yang tidak bisa menjaga jarak sebanyak 17,4 juta dan sebanyak 21,5 juta untuk lansia. Periode II dari bulan April 2021 sampai Maret 2022 atau sekitar 11 bulan yang juga dibagi menjadi dua tahap (tahap III dan tahap IV). Pada Tahap III, dengan risiko penularan yang tinggi diberikan vaksinasi sebanyak 63,9 juta kepada masyarakat. Tahap IV dengan pendekatan klaster sesuai jumlah adanya vaksin diberikan 77,4 juta vaksinasi kepada masyarakat. Tujuan dari Pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam upaya pencegahan penyabaran COVID-19 melalui pendekatan promosi kesehatan tentang vaksinasi COVID-19. Metode yang akan digunakan dalam melakukan pendidikan dan promosi kesehatan terhadap masyarakat ini yaitu menggunakan metode massa. Penyampaian metode ini menggunakan sosial media berupa instagram dimana didalamnya terdapat materi yang disampaikan dalam bentuk poster, video, dan infografis. Hasil, Berdasarkan   survey yang sudah dilakukan melalui instagram didapatkan  beberapa  hasil.  Dari  seluruh  pertanyaan  yang  diajukan jawaban dari audiens terhadap jawaban yang benar di atas 70% baik itu pre- test maupun post-test. Artinya, para audiens telah memiliki pengetahuan yang baik atas pertanyaan yang diberikan. Sebelum diberikannya materi terdapat 6% dari total audiens yang menganggap vaksinasi itu tidak penting. Namun, setelah pemberian materi sebanyak 100% audiens menjawab bahwa vaksinasi itu penting. Menurut 58% audiens, masyarakat indonesia masih banyak yang belum melakukan vaksinasi. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil dan pembahasan data survei, penulis dapat mengambil kesimpulan dari pendidikan dan promosi kesehatan yang telah kami lakukan melalui platform Instagram ini bahwa dari pre-test yang telah dilakukan hasilnya menunjukan mayoritas audiens sudah memiliki pengetahuan terkait vaksinasi namun tidak secara mendalam mengenai pengertian dari vaksin COVID-19, jenis-jenis dan cara kerja setiap vaksin, keefektifan dan perbedaan dari setiap jenis vaksin COVID-19. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Vaksinasi, Pandemi, Covid-19  ABSTRACT The government is accelerating the COVID-19 vaccination program for all Indonesians in the context of tackling COVID-19 in Indonesia. In two phases in period I, as many as 3 million Sinovac vaccines have been imported by the Indonesian government, this will take place from January to April 2021. The first phase was given to 1.3 million health workers. The second phase was given to public officials who could not maintain distance as many as 17.4 million and as many as 21.5 million for the elderly. Period II from April 2021 to March 2022 or about 11 months which is also divided into two stages (phase III and phase IV). In Phase III, 63.9 million people were vaccinated with a high risk of transmission. Phase IV with a cluster approach according to the number of vaccines given 77.4 million vaccinations to the community. he purpose of this community service is to increase knowledge and understanding in efforts to prevent the spread of COVID-19 through a health promotion approach about COVID-19 vaccination. The method that will be used in conducting education and health promotion to the community is using the mass method. The delivery of this method uses social media in the form of Instagram where there is material delivered in the form of posters, videos, and infographics. Results, Based on surveys that have been conducted through Instagram, several results were obtained.  Of all the questions asked, answers from the audience to the correct answers are above 70%, both pre-test and post-test. That is, the audience already has a good knowledge of the questions given. Before the material was given, there were 6% of the total audience who considered vaccination unimportant. However, after giving the material as much as 100% of the audience answered that vaccination is important. According to 58% of the audience, there are still many Indonesians who have not vaccinated. Conclusion Based on the results and discussion of survey data, the author can conclude from the education and health promotion that we have done through this Instagram platform that from the pre-test that has been carried out the results show that the majority of the audience already has knowledge related to vaccination but not in depth about the understanding of the COVID-19 vaccine, the types and how each vaccine works, the effectiveness and differences of each type of COVID-19 vaccine.    Keywords: Health Promotion, Vaccination, Pandemic, Covid-19
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT MENGENAI LUKA BAKAR MELALUI “JADIAN” (JAGA DIRI DAN LINGKUNGAN, YUK KENAL LEBIH DALAM TENTANG LUKA BAKAR) Sandra Pebrianti; Andry Tanta Pramudya; Bambang Aditya Nugraha
Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI Vol 4 No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat DEDIKASI
Publisher : LP4M STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/ddk.v4i01.68

Abstract

Background: Burns are a form of trauma that occurs as a result of human activities in the household, industry, traffic accidents, and natural disasters. There are people's habits that are not appropriate in handling first aid in cases of burns. It can be seen that the incidence of burns in the community is still quite high and the level of public knowledge about first aid for burns is still low. It is important to do health education to increase knowledge of the dangers of burns and first aid in accidents. Objective: The aim of this health education is to increase knowledge about burns and the ability to manage first aid in burn injuries. Sample: The target of this health education activity is the general public, especially risk groups, which are held online. Method; The method used in health education is lecture and question and answer. Results: Realization of solutions to prevent and provide appropriate care for burns independently at home can be done by providing health education regarding burn prevention and self-care at home after hospitalization so as not to exacerbate the condition of burns. This effort is one of the efforts to provide education to add insight and build public awareness regarding personal health, namely preventing burns and carrying out post-hospitalization independent care at home. Conclusion: Health education activities are one of the efforts to provide education to add insight and build awareness of personal health related to preventing burns and carrying out independent care after hospitalization at home.
Pendidikan Kesehatan Konsep“Sadulur” (Stop dan Cegah Diabetes Yuk Lur) Sandra Pebrianti; Nursiswati Nursiswati; Ghifani Sifa Azahra; Naomi Sella Aprilia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12654

Abstract

ABSTRAK Penyakit DM ini selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) secara global menyatakan pada tahun 2015 prevalensi DM mengalami peningkatan empat kali lipat dibandingkan tahun 1980 sebesar 415 juta orang. Pada tahun 2012 DM menjadi salah satu penyakit yang mengakibatkan kematian 3,7 juta orang di dunia. Angka kematian yang disebabkan oleh DM sering dialami sebelum usia 70 tahun. International Diabetes Federation    (IDF), (2015) memperkirakan angka prevalensi DM akan terus meningkat menjadi 642 di tahun 2040 mendatang. DM jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada bagian tubuh yang lain. Komplikasi jangka panjang yang dapat ditimbulkan diantaranya stroke, gagal jantung, nefropati, retinopati dan neuropati. Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat baik pada individu, kelompok, dan masyarakat terkait dengan DM. Metode pengabdian menggunakan Pendidikan Kesehatan dengan topik Pencegahan diabetes melitus, Metode yang dilaksnakan pada pelaksanaan edukasi adalah ceramah, tanya jawab dan menonton video. Evaluasi dilakukan melalui evaluasi koognitif (pre dan post test) meliputi sepuluh pertanyaan multiple choise dengan empat opsi jawaban. Hasil: pendidikan kesehatan ini dihadiri oleh 32 peserta. Peserta terbanyak pada usia 22-23 tahun sebanyak 62,5%, lalu diikuti usia 19-20 tahun sebanyak 28,1%. Lalu didapatkan usia 24-26 tahun sebanyak 9,3%. Secara umum kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai harapan. Keberhasilan program pendidikan kesehatan mengenai konsep “Sadulur” (Stop dan Cegah Diabetes Yuk Lur) melalui kegiatan mini webinar ini dihadiri oleh 32 peserta. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari antusias peserta dalam sesi tanya jawab dan hasil Pre-Test dan nilai Post-Test yang telah diisi oleh peserta kegiatan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Kesimpulan, dapat disimpulkan salah satu indikator keberhasilan webinar yaitu kehadiran peserta webinar dengan jumlah minimal 32 peserta sudah tercapai. karena melebihi batas minimal peserta yaitu 30 partisipan. Peserta tampak aktif mengikuti kegiatan webinar terlihat ditunjukkan dengan aktifnya peserta memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah dipaparkan. Kata Kunci: Konsep Sadulur, Pendidikan Kesehatan, Diabetes Melitus, Pencegahan   ABSTRACT DM disease always increases every year. According to World Health Organization (WHO) statistics globally, in 2015 the prevalence of DM quadrupled compared to 1980 of 415 million people. In 2012 DM became one of the diseases that resulted in the death of 3.7 million people in the world. Death rates caused by DM are often experienced before the age of 70 years. The International Diabetes Federation (IDF), (2015) estimates that the prevalence rate of DM will continue to increase to 642 in 2040. DM if not treated properly can lead to various complications in other parts of the body. Long-term complications that can be caused include stroke, heart failure, nephropathy, retinopathy and neuropathy. The goal of health education is to change unhealthy behaviors into healthy ones in individuals, groups, and communities related to DM. The service method uses Health Education with the topic of Diabetes mellitus prevention, The methods applied in the implementation of education are lectures, questions and answers and watching videos. Results: 32 participants attended this health education. Most participants were aged 22-23 with 62.5%, followed by aged 19-20 with 28.1%. Then the age of 24-26 was achieved with 9.3%. Generally, the activity went smoothly as expected. The success of the health education program on the concept of “Sadulur” (stop and prevent diabetes Yuk lur) through this mini webinar activity was attended by 32 participants. Success of this activity can be seen from the enthusiasm of the participants in the question-and-answer session and the results of Pre-Test and Post-Tests that have been filled by the participants of the activity before and after the activity is carried out. In conclusion, one of the indicators of webinar success is the presence of at least 32 participants. Because it exceeds the minimum limit of 30 participants. Participants who appear to be following the webinar activities are shown to be actively asking questions about the material that has been displayed. Keywords: Sadulur Concept, Health Education, Diabetes Mellitus, Prevention
Pengenalan Tanda Gejala Dan Perawatan Mandiri Mengenai Rheumatoid Arhtritis Hesti Platini; Indra Maulana; Sandra Pebrianti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.12925

Abstract

ABSTRAK Rheumatoid arthtritis dapat menyebabkan kecacatan dan penurunan produktivitas. Apabila peradangan tidak terkendali, maka dapat merusak tulang rawan, jaringan elastis yang menutupi ujung tulang di sendi, dan juga menyerang tulang. Sendi bisa menjadi longgar, tidak stabil, menyakitkan dan kehilangan mobilitasnya. Deformitas sendi dapat terjadi, sehingga kerusakan dapat terjadi. Sehingga diperlukan upaya pengenalan tanda gejala dan perawatan rheumatoid artritis. Tujuan kegiatan yaitu mensosialisasikan pendidikan kesehatan kepada masyrakat agar mengetahui tanda gejala penyakit reumatik dan dapat melakukan perawatan mandiri. Metode yang digunakan yaitu melalui pemberian informasi melalui penyuluhan dalam bentuk pendidikan kesehatan pada warga masyarakat melalui media audio visual dan leaflet. Hasil Pendidikan Kesehatan signifikan menunjukan adanya perubahan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan Kesehatan yaitu rata-rata peserta mengalami peningkatan pengetahuan (pretest: 45, Rata-rata postest: 82). Kesimpulan menunjukan peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai rematik dan juga manajemennya. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Penyuluhan, Reumatoid Arthritis  ABSTRACT Rheumatoid arthritis can cause disability and decreased productivity. If inflammation is not controlled, it can damage cartilage, the elastic tissue that covers the ends of bones in joints, and also attack the bones. Joints can become loose, unstable, painful and lose mobility. Joint deformity may occur, resulting in damage. This requires efforts to recognize signs and symptoms and treat rheumatoid arthritis. The aim of the activity is to disseminate health education to the community so that they know the signs and symptoms of rheumatic disease and can carry out self-care. The method used is through providing information through outreach in the form of health education to community members through audio-visual media and leaflets. The results of Health Education showed significant changes before and after health education, namely that the average participant experienced an increase in knowledge (pretest: 45, average posttest: 82). The conclusion shows that participants experienced increased knowledge about rheumatism and its management. Keywords: Health Education, Knowledge, Rheumatoid Arthritis
Perspektif Pendidikan dan Kesehatan Sebagai Issue Sentral Pencegahan Stunting di Desa Bojongloa Nursiswati Nursiswati; Reza Rizkika Faturrahman; Sandra Pebrianti; Tuti Pahria; Malihatunnisa Nurrofikoh
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13008

Abstract

ABSTRAK Stunting menjadi hal yang krusial di dunia terutama di Indonesia. Di Indonesia, pernikahan dini pada remaja menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam terbentuknya generasi baru yang mengalami stunting. Dampak stunting dapat berimbas pada penurunan sumber daya manusia, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi masyarakat dalam pencegahan stunting di Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek. Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada kegiatan sosialisasi melalui kampanye melalui seminar dengan mengangkat judul “Start From Now! Muda, Sehat, dan Keren”, dan untuk kegiatan seminar yang dilaksanakan di SMP PGRI Rancaekek diikuti oleh sebanyak 105 siswa-siswi kelas 9 dan 11 guru, kepala sekolah, serta wakil kepala sekolah. Selanjutnya, untuk kegiatan seminar yang kami laksanakan memberikan wawasan baru terhadap siswa-siswi SMP PGRI mengenai stunting itu sendiri, peningkatan orientasi Pendidikan lanjut pada jenjang yang lebih tinggi SMA atau SMK, serta pencegahan pernikahan dini dan seks bebas masa remaja. Evaluasi kegiatan diberikan pre test dan post test terkait stunting, gaya hidup sehat dan pencegahan sex bebas. Hasil menunjukan bahwa dari 105 siswa yang mengikuti sosialisasi memperlihatkan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan sosialisasi meningkat menjadi lebih baik terutama aspek bahaya seks bebas dan ciri-ciri stunting. Pengetahuan bahaya seks bebas akan mencegah pernikahan dini. Desa Bojongloa sendiri salah satu desa yang masih terdapat kasus stunting. Sosialisasi mengenani penikahan diri dan seks bebas pada remaja perlu dilakukan agar mencegah terbentuknya generasi yang mengalami stunting. Dari terlaksananya kegiatan tersebut diharapkan terdapat tindak lanjut baik dari pemerintah, sekolah, dan para orangtua untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam mencegah terjadinya stunting di Desa Bojongloa. Kata kunci: Seks aman, Peer group, Remaja, Stunting.    ABSTRACT Stunting is crucial in the world, especially in Indonesia. In Indonesia, early marriage among teenagers is one of the things that influences the formation of a new generation that experiences stunting. The impact of stunting can result in a decrease in human resources, so this research aims to find out the condition of the community in preventing stunting in Bojongloa Village, Rancaekek District. This community service was focused on socialization activities through campaigns through seminars with the title "Start From Now! Young, Healthy and Cool", and the seminar activities held at PGRI Rancaekek Middle School were attended by 105 students from grades 9 and 11, teachers, principals, and deputy principals. Furthermore, the seminar activities that we carried out provide new insights for PGRI Middle School students regarding stunting itself, increasing orientation to further education at higher levels of high school or vocational school, as well as preventing early marriage and promiscuous sex during adolescence. Evaluation of activities given a pre-test and post-test related to stunting, healthy lifestyle, and prevention of free sex. The results show that of the 105 students who took part in the socialization, knowledge before and after socialization activities increased for the better, especially aspects of the dangers of free sex and the benefits of protein for teenagers. Knowledge of the dangers of free sex will prevent early marriage. Bojongloa Village itself is one of the villages where there are still cases of stunting. Socialization regarding self-marriage and free sex among teenagers needs to be carried out to prevent the formation of a generation experiencing stunting. It is hoped that there will be follow-up from the government, schools, and parents to be able to synergize and collaborate in preventing stunting in Bojongloa Village. Keywords: Adolescents, Bojongloa Village, Peer group, Stunting.
Efek Samping Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Hesti Platini; Sandra Pebrianti; Kosim Kosim; Indra Maulana
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jka.v10i2.465

Abstract

Tuberkulosis (TB) Paru masih menjadi salah satu sepuluh penyakit mematikan di dunia.Meskipun strategi pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru yang direkomendasikantelah diterapkan, namun masih banyak pasien yang gagal menyelesaikan pengobatan obatanti tuberkulosis karena berbagai faktor termasuk keluhan efek samping yang dirasakan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek samping pengobatan yang di alamipenderita TB Paru. Metode penelitian ini adalah desain studi observational deskriptifdengan desain kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pasien TB Paru dalam masapengobatan, sampel sebanyak 61 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa efeksamping yang di alami yaitu terdapat 13 keluhan yang muncul, keluhan terbanyak padapenelitian ini adalah Mual (55.74%). Pada kasus TB Paru dewasa lanjut memerlukanpenanganan khusus. Selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi perlunyapemantauan oleh perawat pada penderita TB Paru terhadap efek samping yang mungkindialami
Description of Cognitive Function in Type 2 Diabetes Mellitus Patients Eriska Nur Handayani; Sandra Pebrianti; Nina Sumarni
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 5 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i5.3648

Abstract

Cognitive dysfunction is one of the complications of type 2 DM caused by insulin resistance, hyperglycemia, and hypoglycemia. Cognitive impairment in patients results in problems with memory, psychomotor speed, and frontal or executive lobe function. It affects patients' ability to manage self-care, including blood glucose monitoring and foot care. This study aims to identify the cognitive function of patients with type 2 DM. The research used descriptive design with quantitative methods and purposive sampling techniques. The population in this study was 46 patients with type 2 DM in RSUD Sumedang with a sample of 41 people. The instrument used is MoCA-INA to measure the cognitive function of patients with type 2 DM. Data analysis used univariate and frequency distribution The results of the study showed that type 2 DM patients had mild cognitive impairment of 26 (63.4%), severe cognitive impairments of 9 (22.0%), and normal cognitive function of 6 (14.6%). Cognitive impairment in diabetic patients has the potential to affect self-care management, so if not properly maintained, it can worsen the condition of diabetes patients and even lead to death. Therefore, nursing care should enhance education regarding cognitive impairments, regular monitoring and assistance, as well as the use of technology to remind patients of the timing of treatment and self-care.
PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 BESERTA FAKTOR – FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI Tria Nurhayyu Fadilah; Titis Kurniawan; Sandra Pebrianti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v19i2.1100

Abstract

Diabetes melitus (DM) dikenal sebagai penyakit kronik yang menimbulkan banyak komplikasi. Pengetahuan merupakan kunci sukses manajemen diri dan pencegahan komplikasi terkait DM. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan pasien DM tipe 2 dalam menjalankan manajemen diri beserta faktor yang berkontribusi. Penelitian deskriptif correlational  ini melibatkan 188 DM tipe 2 yang ditentukan menggunakan teknik consecutive sampling. Kuesioner karakteristik responden, Diabetes Self-Care Knowledge Questionnaire (DSCKQ-30) digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini lebih dari setengah responden pengetahuan dengan kategori rendah (55,3%) dan domain terendah berada pada domain kepatuhan manajemen diri. Pengetahuan yang rendah tersebut berhubungan dengan usia (p = 0,033, OR = 2,377, 95%CI = 2,296 – 2,459) pendidikan (p=0,001 OR = 1,856, 95%CI = 1,707 – 2,004), lama terdiagnosa DM (p= -0,034 OR = 95%CI =), riwayat edukasi (p=0,001, t = 3,071 OR = 5,820, 95%CI = 1,897 – 8,716). Pasien DM tipe 2 pada penelitian ini memiliki pengetahuan yang rendah dan cenderung dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, lama terdiagnosa DM, dan riwayat edukasi. Penting bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan upaya pengetahuan pasien DM tipe 2 terutama kepatuhan manajemen diri dengan memperhatikan faktor – faktor tersebut.
Co-Authors Afrilia, Ghea Aghnia, Nuraulia Amalia, Fany Amalia, Selly Nurhasanah Andry Tanta Pramudya Arhustia, Hesti Dina Arifin, Hidayat Arisunyoto, Wisnu Ayu Prawesti Priambodo Ayuningsih, Risna Azizah, Levina Azwadina, Aliffa Bambang Aditya Nugraha Cahyani, Eka Maulidya Cindy Puspita Sari Citra Windani Mambang Sari Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Dhiya Roihana Dina Margianti Diva Jogina Diyah Setyorini Eka Afrima Sari, Eka Afrima Eka Turjanah Alviani Eriska Nur Handayani Etika Emaliyawati Fanny Adistie Fazriyyah, Yuni Fuji Ghifani Sifa Azahra Gusgus Ghraha Ramdhanie Harun, Hasniatisari Hayati, Amelia Herman, Regina Hesti Platini Hikmat, Rohman Indah Wahyuni Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana, Indra Iqbal Pramukti Iwan Shalahuddin Karina, Grashiva Karwati, Karwati Khairunnisa, Nisrina Kosim K Kosim Kosim Kosim Kosim Kusman Ibrahim Malfa Laila Pratidina Malihatunnisa Nurrofikoh Mamat Lukman, Mamat Margianti, Dina Melati, Azalia Merdekawati, Rahayu Mufaj, Elda Nurfadila Muhammad Ramdhani, Muhammad Mujahidah, Shafira Aulia Mulyana, Aep Maulid Naomi Sella Aprilia neng yulia maudi Nina Sumarni Novia Rahmawati Nugraha Firdaus Nur'aeni, Aan Nur'aeni, Nabyla Nur'aeni Nuraeni, Fauziah Nurjanah, Ismirani Nurohmah, Indah Syaidah Nursalma, Aisyah Nursiswati Nursiswati Nurul Azmi Fauziyah Putri, Nabila Aulia Rahmat, Dadang Reza Rizkika Faturrahman Riskyani, Umy Ristina Mirwanti Ristina Mirwanti, Ristina Rusmana, Hera Prafitri Salsabella, Edellweisse Silvia Salwa, Sayyidah Santi Rukminita Anggraeni, Santi Rukminita Sejati, Femmy Selly Nurhasanah Amalia Siti Nurjanah Siti Rosita Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Siti Yulipah Agustini Sopia Marlina Sri Hartati Pratiwi Sri, Septiani Sulaeman, Nadila Afifah Sulastini, Sulastini Tanjung, Rifani Theresia Eriyani Tina Lestari Titis Kurniawan Titis Kurniawan Titis Kurniawan Tria Nurhayyu Fadilah Tuti Pahria Udin Rosidin Upit Pitriani Urip Rahayu Urip Rahayu, Urip Wati, Putri Wikeu Nopianti