Claim Missing Document
Check
Articles

IbM KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT KHAS KEDIRI ., Fauziyah; Suharto, H. Ahmad; Yuni Astuti, Indah
Jurnal Dedikasi Vol 13 (2016): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4048.111 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v13i0.3134

Abstract

IbM KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT KHAS KEDIRIFauziyah1 , H. Ahmad Suharto2, Indah Yuni Astuti31,2,3Fakultas Ekonomi Universitas Islam KadiriE-mail : 1)fauziyah_rahman@ymail.comABSTRAKTenun ikat merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia.  Tenun ikat sebagai kebanggaan bangsa dan mencerminkan identitas nasional. Oleh karena itu, tenun ikat perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dipromosikan secara berkelanjutan.  Desa Bandar, Kediri, Jawa Timur, terdapat Tenun Ikat Craft Center bukan mesin yang sudah ada sejak lama. Kerajinan tenun ikat ini turun-temurun yang awalnya dimulai oleh warga Desa Airport. Sekitar 15 tahun silam tenun tradisional di Kediri sangat maju pesat. Tapi saat ini jumlah pengrajin semakin berkurang, disebabkan pengrajin beralih profesi, selain kurangnya alat tenun yang dimiliki karena sebagian alat tenun rusak dan tidak diremajakan. Tenun ikat bukan mesin harganya cukup mahal dibandingkan dengan kain bukan tenun, karena biaya produksi yang tinggi. Tenun ikat kalah bersaing dengan produk kain impor dan dapat mengancam kekayaan budaya bangsa, oleh karena itu harus dilestarikan. Sementara ini produk yang dihasilkan pengrajin tenun tradisional Desa Bandar Kediri hanya satu jenis produk yaitu kain ikat untuk pakaian dan sarung tangan. Kelompok Mitra ini belum mampu membuat diversifikasi berbagai produk dan inovasi dari sisi desain. Kelompok Mitra sulit untuk tumbuh pesat karena kurangnya variasi, inovasi produk dan kemampuan yang terbatas dalam pengetahuan dan manajemen usaha serta kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Oleh karena itu Kelompok Mitra mendapatkan pendampingan berupa : manajemen keuangan, produksi, pemasaran dan akuntansi. Melalui program IbM, Kelompok Mitra telah mampu menghasilkan produk yang bervariasi dan inovasi desain sehingga mampu bersaing dan pendapatan meningkat. Kata Kunci : Sentra Tenun Ikat, Diversifikasi dan Inovasi.
IbM KELOMPOK KERAJINAN BAMBU DI DESA PEHKULON KECAMATAN PAPAR KEDIRI ., Fauziyah; Pramutoko, Baju; Yuni Astuti, Indah
Jurnal Dedikasi Vol 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.522 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4294

Abstract

IbM KELOMPOK KERAJINAN BAMBU DI DESA PEHKULON KECAMATAN PAPAR KEDIRIFauziyah,1 Baju Pramutoko,2 Indah Yuni Astuti31,2,3 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Kadirifauziyah_rahman@ymail.com Byugold@gmail.com indahyuniastuti@gmail.comABSTRAKIndonesia kaya akan sumber daya produksi tanaman hutan. Salah satu potensi yang kini sedang dipromosikan adalah Produk Hutan Kayu, seperti bambu. Sejak zaman dahulu bambu telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan bangunan, perlengakapan rumah tangga, makanan dan obat-obatan tradisional dan alat musik. Bambu sering ditemukan di sekitar pemukiman terutama di daerah pedesaan. Bambu sebagai sumber daya alam bila dieksploitasi secara terus menerus keberadaannya akan terancam. produk bambu benar-benar memiliki nilai estitika tinggi. Jika bambu menjadi bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomi tinggi dan merupakan prospek industri yang sangat baik. Selain bahan bambu tidak merusak lingkungan dan dengan demikian membantu menjaga kelestarian alam dan mengurangi terjadinya Pemanasan Global. Konsumen akan lebih suka untuk memilih produk ramah lingkungan. Keberadaan Kelompok Kerajinan Bambu di Desa Pehkulon petumbuhannya lambat dan produk-produknya dianggap masyarakat tidak menarik. Hal ini disebabkan banyak pengrajin yang beralih profesi, di samping kurangnya alat-alat produksi yang dimiliki oleh pengrajin bambu. Selama ini para pengrajin, membuat kerajinan bambu hanya menggunakan alat yang sangat sederhana dari pisau dan parang. Selain itu, para seniman tidak memahami ilmu manajemen, seperti manajemen keuangnan, manajemen produksi, manajemen pemasaran, akuntansi dan tidak mendapat bimbingan dan trainingin kewirausahaan. Setelah adanya kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan kelompok usaha pengrajin telah mampu membuat berbagai Diversifikasi produk dan inovasi seperti: lampu hias bambu, putaran casing atas bambu, Keyboard bambu, Mouse bambu, mebel bambu, air mancur bambu, Ornament bambu, dll . dengan kegiatan bantuan, pelatihan, dan diskusi partisipatif, kelompok bisnis bambu dapat menghasilkan produk yang bervariasi, dan inovasi yang menarik sehingga mampu bersaing dan peningkatan pendapatan pengrajin.Keywords: Bambu, Nilai Estetika, Nilai Ekonomi, Pemanasan Global, Diversifikasi Produk, Inovasi,Kreativitas
IbM KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT KHAS KEDIRI Fauziyah .; H. Ahmad Suharto; Indah Yuni Astuti
Jurnal Dedikasi Vol. 13 (2016): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v13i0.3134

Abstract

IbM KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT KHAS KEDIRIFauziyah1 , H. Ahmad Suharto2, Indah Yuni Astuti31,2,3Fakultas Ekonomi Universitas Islam KadiriE-mail : 1)fauziyah_rahman@ymail.comABSTRAKTenun ikat merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia.  Tenun ikat sebagai kebanggaan bangsa dan mencerminkan identitas nasional. Oleh karena itu, tenun ikat perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya, serta dipromosikan secara berkelanjutan.  Desa Bandar, Kediri, Jawa Timur, terdapat Tenun Ikat Craft Center bukan mesin yang sudah ada sejak lama. Kerajinan tenun ikat ini turun-temurun yang awalnya dimulai oleh warga Desa Airport. Sekitar 15 tahun silam tenun tradisional di Kediri sangat maju pesat. Tapi saat ini jumlah pengrajin semakin berkurang, disebabkan pengrajin beralih profesi, selain kurangnya alat tenun yang dimiliki karena sebagian alat tenun rusak dan tidak diremajakan. Tenun ikat bukan mesin harganya cukup mahal dibandingkan dengan kain bukan tenun, karena biaya produksi yang tinggi. Tenun ikat kalah bersaing dengan produk kain impor dan dapat mengancam kekayaan budaya bangsa, oleh karena itu harus dilestarikan. Sementara ini produk yang dihasilkan pengrajin tenun tradisional Desa Bandar Kediri hanya satu jenis produk yaitu kain ikat untuk pakaian dan sarung tangan. Kelompok Mitra ini belum mampu membuat diversifikasi berbagai produk dan inovasi dari sisi desain. Kelompok Mitra sulit untuk tumbuh pesat karena kurangnya variasi, inovasi produk dan kemampuan yang terbatas dalam pengetahuan dan manajemen usaha serta kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Oleh karena itu Kelompok Mitra mendapatkan pendampingan berupa : manajemen keuangan, produksi, pemasaran dan akuntansi. Melalui program IbM, Kelompok Mitra telah mampu menghasilkan produk yang bervariasi dan inovasi desain sehingga mampu bersaing dan pendapatan meningkat. Kata Kunci : Sentra Tenun Ikat, Diversifikasi dan Inovasi.
IbM KELOMPOK KERAJINAN BAMBU DI DESA PEHKULON KECAMATAN PAPAR KEDIRI Fauziyah .; Baju Pramutoko; Indah Yuni Astuti
Jurnal Dedikasi Vol. 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4294

Abstract

IbM KELOMPOK KERAJINAN BAMBU DI DESA PEHKULON KECAMATAN PAPAR KEDIRIFauziyah,1 Baju Pramutoko,2 Indah Yuni Astuti31,2,3 Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Kadirifauziyah_rahman@ymail.com Byugold@gmail.com indahyuniastuti@gmail.comABSTRAKIndonesia kaya akan sumber daya produksi tanaman hutan. Salah satu potensi yang kini sedang dipromosikan adalah Produk Hutan Kayu, seperti bambu. Sejak zaman dahulu bambu telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan bangunan, perlengakapan rumah tangga, makanan dan obat-obatan tradisional dan alat musik. Bambu sering ditemukan di sekitar pemukiman terutama di daerah pedesaan. Bambu sebagai sumber daya alam bila dieksploitasi secara terus menerus keberadaannya akan terancam. produk bambu benar-benar memiliki nilai estitika tinggi. Jika bambu menjadi bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomi tinggi dan merupakan prospek industri yang sangat baik. Selain bahan bambu tidak merusak lingkungan dan dengan demikian membantu menjaga kelestarian alam dan mengurangi terjadinya Pemanasan Global. Konsumen akan lebih suka untuk memilih produk ramah lingkungan. Keberadaan Kelompok Kerajinan Bambu di Desa Pehkulon petumbuhannya lambat dan produk-produknya dianggap masyarakat tidak menarik. Hal ini disebabkan banyak pengrajin yang beralih profesi, di samping kurangnya alat-alat produksi yang dimiliki oleh pengrajin bambu. Selama ini para pengrajin, membuat kerajinan bambu hanya menggunakan alat yang sangat sederhana dari pisau dan parang. Selain itu, para seniman tidak memahami ilmu manajemen, seperti manajemen keuangnan, manajemen produksi, manajemen pemasaran, akuntansi dan tidak mendapat bimbingan dan trainingin kewirausahaan. Setelah adanya kegiatan pelayanan masyarakat dilakukan kelompok usaha pengrajin telah mampu membuat berbagai Diversifikasi produk dan inovasi seperti: lampu hias bambu, putaran casing atas bambu, Keyboard bambu, Mouse bambu, mebel bambu, air mancur bambu, Ornament bambu, dll . dengan kegiatan bantuan, pelatihan, dan diskusi partisipatif, kelompok bisnis bambu dapat menghasilkan produk yang bervariasi, dan inovasi yang menarik sehingga mampu bersaing dan peningkatan pendapatan pengrajin.Keywords: Bambu, Nilai Estetika, Nilai Ekonomi, Pemanasan Global, Diversifikasi Produk, Inovasi,Kreativitas
REVITASILASI POLA PIKIR PENGRAJIN KAYU MELALUI DIVERSIFIKASI DAN DIGITALISASI USAHA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Indah Yuni Astuti; Udik Jatmiko
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i1.35768

Abstract

Peranan industri kerajinan yang berbasis kemandirian dan kreativitas memiliki peranan yang sentral dalam menunjang pereknomian masyarakat di Indonesia, terlebih dimasa pandemi Covid-19 yang masih belum bisa dihentikan penyebarannya sehingga mempengaruhi sektor ekonomi ditingkat menengah sampai bawah. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menumbuhkan kembali pemikiran pelaku usaha kerajinan kayu di Desa Boro Kedungwaru Tulungagung, melalui aspek pengembangan produk, dan digitalisasi pemasaran serta pola penyusunan pelaporan keuangan secara digital. Hasil pengabdian yang dilakukan ini memberikan gambaran bahwa diperlukan strategi pembangunan SDM unggul yang dapat mendukung potensi ekonomi digital untuk mendorong pemulihan perekonomian khususnya dalam keragaman produk yang baru, dari meja belajar dikembangkan keberbagai produk seperti tongkat pramuka, rak bunga, lemari mini bergambar, meja mini bergambar, kanvas lukis, papan catur. Strategi proses pemasaran yang dahulu dilakukan secara konvensional, digeser ke arah digitalisasi marketing melalui media-media sosial dan market space dan manajemen usaha di bidang tata kelola keuangan secara digital dan dilakukan secara kontinu dan rutin
Kecerdasan Emosional dan Komitmen Kerja Dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di IT Clinic Cabang Kediri Indah Yuni Astuti
Otonomi Vol 21 No 1 (2021): Otonomi
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/otonomi.v21i1.1553

Abstract

This study discusses human resource management regarding Emotional Intelligence and Work Commitments and Employee Performance conducted, this research period in May 2020 to July 2020 with a total sample of 32 employees and the sampling technique using purposive sampling using criteria that the employee service period is over 5 years and consistent with work which he lived. The analysis technique used is the validity and reliability test, the classic assumption test, multiple linear regression test, R2 test, t test and F test. The results of research conducted can be explained that partially there is an influence between Emotional Intelligence (X1) on Employee Performance (Y). Partially there is an influence between Work Commitment (X1) on Employee Performance (Y). Emotional Intelligence (X1) and Work Commitment (X2) simultaneously affect Employee Performance (Y). Based on these results the company management is advised to pay attention to employee potential through attitudes and character in carrying out its performance, by providing knowledge and understanding of managing emotional psychology while working and maintaining its commitment to the company.
Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Yana Puri Namudani; Indah Yuni Astuti
JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) Vol 1 No 1 (2016): Januari
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.423 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perputaran modal kerja terhadap kinerja keuangan dan seberapa besar pengaruh teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas: perputaran modal kerja (X), dan satu variabel terikat: kinerja keuangan (Y) yang diukur menggunakan rentabilitas modal sendiri. Data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara, dan pustaka/literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan dan berhubungan positif terhadap kinerja keuangan. Hasil analisis korelasi mendapatkan nilai r = 0,697 atau 69,7% yang berarti korelasinya kuat.
STRATEGI ENTREPRENEURSHIP DALAM PEMBERDAYAAN TKI PURNA MANDIRI MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI DESA BEDALI KABUPATEN KEDIRI Indah Yuni Astuti; Muhammad Alfa Niam; Tri Handayani
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Entrepreneurship adalah pola pikir atau mindset kewirausahaan yang terbentuk melalui proses yang panjang, merupakan perpasuan antara kemampuan, peluang, tantangan dan keberaian. Sshumpeter ( dalam Mafruhah 2019:2) menyatakan bahwa esensi dari kewirausahaan adalah penggunaan sumber daya dengan melakukan inovasi atau hal hal baru, baik berupa pengenalan barang baru, metode produksi yang baru,  membuka pasar yang baru, menetukan supplay bahan baku baru ataupun melakukan penataan ulang terhadap pola industri baru Desa Bedali Kecamatan Ngancar merupakan salah satu desa kantong TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ) di  Kabupaten Kediri. Dengan demikian jumlah TKI purna yang ada di Desa Bedali juga cukup banyak. Kondisi tersebut memberikan dampak positif sekaligus dampak negatif bagi warga. Sampai dengan tahun 2019 jumlah TKI Purna sebanyak 450 orang, sehingga  desa Bedali mendapatkan kesempatan bantuan dari pihak Kabupaten sebagai Desa Desmigratif dengan dibentuknya rumah belajar bagi para TKI purna Desa Bedali merupakan desa yang berpotensi yaitu sebagai  wilayah penghasil buah nanas di Kabupaten Kediri. Selama ini buah nanas tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa Bedali secara maksimal, mereka hanya menjual nanas kepada pedagang dengan harga yang murah.  Seandainya  diolah menjadi produk makanan dan  minuman maka harganya bisa lebih tinggi,  sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa Bedali dan mencetak masyarakat desa  menjadi Wirausaha (enterpreneur).   Dari hasil identifikasi tersebut memberikan hasil kesepakatan kerja sama kelompok ibu ibu TKI purna DesaBedali Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri dengan tim untuk melakukan pelatihan dan pembinaan untuk dicetak menjadi Wirausaha (enterpreneur). Terdapat peningkatan kapasitas produksi olahan buah nanas oleh ibu-ibu TKI purna Desa Bedali. Demikian pula dengan keterlibatan ibu ibu TKI purna juga mengalami peningkatan setelah mengetahui manfaat dari pelatihan.
ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMPENGARUHI KINERJA PEMASARAN DI MASA RECOVERY PANDEMI COVID-19 Indah Yuni Astuti; Miftahul Munir
Journal of Management Small and Medium Enterprises (SMEs) Vol 15 No 2 (2022): JOURNAL OF MANAGEMENT Small and Medium Enterprises (SME's)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jom.v15i2.6504

Abstract

The COVID-19 pandemic has become a separate obstacle for society in general, ranging from social constraints to improving the economy of a society in particular. This situation must be taken into consideration by the household craft industry players to be able to survive and develop their business activities in generating productivity and profits through market orientation and entrepreneurship strategies. The purpose of this study was to determine the effect of market orientation and entrepreneurship on the marketing performance of the wood craft industry business actors in the village area of ​​Boro Kedungwaru, Tulungagung. The population and samples that became the object of this study were all wood craft business actor as many as 45 respondents. Sampling using saturated sampling technique, and data collection using a questionnaire with a Likert scale as the instrument. Data analysis used validity and reliability test, multiple linear regression test, determinant coefficient test and hypothesis testing (t test & F test). The results of the research conducted showed that 1) It was a significant and partial influence between market orientation and entrepreneurial orientation on the marketing performance of household handicraft business actors during the recovery period of the COVID-19 pandemic. 2). Market orientation and entrepreneurial orientation have a positive and significant impact simultaneously on the marketing performance of household handicraft business actors during the recovery period of the COVID-19 pandemic. The results of this study indicate that market orientation and entrepreneurial orientation have urgency and contribution in supporting the marketing performance of wood handicraft business actors especially during the COVID-19 pandemic. Keywords: Market Orientation, Entrepreneurship Orientation, Marketing Performance
Pelatihan Kewirausahaan Keterampilan Menjahit Bagi Masyarakat Desa Damarwulan Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Indah Yuni Astuti; Sri Luayyi
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.44 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v1i1.408

Abstract

Pemerintah Kabupaten Kediri berupaya terus menerus meningkatkan keterampilan bagi masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Salah satu upaya tersebut berupa Pelatihan Keterampilan Kewirausahaan Menjahit di Desa Damarwulan Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Pelatihan diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Kediri dan Universitas Islam Kadiri dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat. Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat yaitu penyampaian materi tentang ide peluang usaha dalam bidang menjahit, pemasaran dan manajemen keuangan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini masyarakat termotivasi untuk berwirausaha, keterampilannya meningkat dalam bidang jahit, tidak kesulitan dalam pengelolaan modal kerja dan mudah memasarkan produk-produk hasil jahit.