Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Exploring Social Critique in the Literary Work of Film: Ali & Ratu Queens through Bourdieu's Sociological Theory Aini, Adhisa Nur; Amilia, Fitri; Dzarna, Dzarna; Susetyo, Agus Milu
Journal of Language and Literature Studies Vol. 4 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jolls.v4i4.2362

Abstract

Film criticism involves evaluating the quality of a work from artistic, cultural, and technical perspectives. It does not only focus on the narrative or story of the film but also includes other elements such as cinematography, acting, character development, and the conveyed themes. Therefore, this study aims to explore social critique in the film Ali & Ratu Queens using Pierre Bourdieu’s sociological approach, specifically the concepts of habitus, capital, and field as presented in the film. The research employs a descriptive qualitative method, with data drawn from the dialogues and actions of characters within the film. Data collection techniques include watching, marking, observing, and note-taking. The collected data is qualitatively analyzed by observing dialogues, identifying those that reflect Bourdieu’s theories, documenting them, classifying dialogues into categories of habitus, capital, and field, and drawing conclusions based on the analysis of these dialogues. The findings show that the film depicts habitus as a result of internalized social experiences, where economic, social, and cultural capital influences character interactions, and social and educational fields serve as arenas in which individuals compete for higher social positions. Through the application of Bourdieu’s theory, this research reveals that film can serve as an effective tool for critiquing and reflecting on the social and cultural conditions of society.
Unpacking Identity Dynamics of the Main Character in the Novel Kimchi Confessions: Implications for Multicultural Education Nukha, Afifa Ulin; Amilia, Fitri; Dzarna, Dzarna; Mijianti, Yerry
Journal of Language and Literature Studies Vol. 4 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jolls.v4i4.2367

Abstract

The identity dynamics of a main character in a novel refer to how their sense of self, values, beliefs, and overall identity evolve throughout the narrative. These dynamics are shaped by psychological, emotional, and social factors, which influence how the character perceives themselves and is perceived by others. This process often occurs in response to the conflicts, experiences, or challenges the character faces. In literature, such transformations serve as powerful tools for examining broader societal themes, such as belonging, cultural assimilation, and personal growth. This research aims to analyze the identity dynamics of the main character in Kimchi Confessions by Xaviera Putri, exploring its implications for multicultural education in Indonesia. Employing a qualitative research method, this study uses a descriptive analysis approach to gain a deep understanding of the main character's identity development. The data source for this study is Kimchi Confessions, a novel inspired by Xaviera Putri’s personal experiences living in South Korea during her high school years. Published in 2023 by Gagas Media, the novel spans 200 pages. Data analysis is conducted using a discourse analysis approach to identify how the main character’s identity is represented throughout the narrative. The findings reveal that Xaviera’s experiences emphasize the importance of multicultural education in promoting cross-cultural understanding and inclusivity in Indonesia. This study highlights how literature can serve as a tool for fostering empathy and cultural awareness, suggesting that further research into identity dynamics in contemporary literature can enhance educational practices and societal integration.
SOSIALISASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER PADA GURU SMK JEMBER Usman, Ali; Hatip, Moch.; Widianto, Wahyu Eko; Dzarna, Dzarna; Zahra Al Laros, Vizza Az; Wulandari, Siti
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i3.12872

Abstract

Proses pembelajaran telah berubah dari pendekatan yang berpusat pada guru menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Ada banyak model pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif yang dapat digunakan untuk menerapkan teknik ini. Karena jarang ditemukan laporan tentang penggabungan model pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran reciprocal, pengabdian ini menjadi penting. Sosialisasi dan pendampingan adalah dua tahap utama dalam proses pengabdian. Pada tahap sosialisasi, informasi tentang perancangan, pembuatan, dan penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) yang dikombinasikan dengan Numbered Heads Together (NHT). Di sisi lain, pada tahap pendampingan, tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam desain dan pengembangan model pembelajaran. Pentingnya metode ini ditunjukkan oleh model pembelajaran inovatif yang menggabungkan PBL dan NHT. Dalam model ini, siswa tidak hanya menggunakan PBL untuk memecahkan masalah dunia nyata, tetapi mereka juga bekerja sama dalam kelompok kecil dengan pendekatan NHT. Siswa dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi mereka dengan integrasi ini. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan kemandirian mereka dalam belajar, guru harus menerapkan model pembelajaran berpusat pada siswa secara konsisten. Salah satu model ini adalah model PBL+NHT.
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal: Kajian Etno Kritis Faizi, Ahmad; Dzarna, Dzarna; Kholik, Kholik
Cakrawala Indonesia Vol 8 No 2 (2023): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v8i2.1229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai kearifan lokal yang mewarnai pembelajaran di sekolah. Selain itu penelitian in juga mengungkap bagaimana kearifan lokal digunakan di dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian Etno Kritis. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data-data yang terkumpul dikelompokkan sesuai dengan fokus penelitian dan direduksi sesuai kebuhan analisis. Metode analisis yang digunakan adalah metode maju bertahap sesuai dengan teori pembelajaran responsif budaya. Temuannya, ada tiga jenis kearifan lokal yang digunakan di dalam pembelajaran, yaitu: bhâsa camporan, Abhâsa, rarèngghȃn, dan lalongèt. Evektivitas pembelajaran dapat dicapai dengan pemanfaatan kearifan lokal karena peserta didik lebih senang, merasa merdeka, dan merasa dihargai.
LAGU MADURA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BUDAYA (TINJAUAN WACANA KRITIS) Dzarna, Dzarna; Hima, Rofiatul; Rahmawati, Erdita Nur; Asmy, Eka Jabbar
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 8, No 2 (2022): CaLLs, December 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v8i2.7445

Abstract

Lagu menjadi sarana hiburan yang disukai banyak kalangan. Selain sebagai hiburan, lagu juga sebagai media untuk mengenalkan budaya di suatu daerah. Salah satunya adalah lagu Madura atau lagu yang menggunakan Bahasa Madura. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui budaya masyarakat Madura dalam lagu-lagu Madura yang mengarah pada pendidikan, pengajaran dan pembiasaan. Metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis Norman Fairclough yang terdiri dari tahap kebahasaan, praktik kewacanaan, dan pratek sosiokultural. Sumber data terdiri dari 3 lagu Madura yang bertema pendidikan, pengajaran dan pembiasaan. Sedangkan data yaitu diksi, frase dan lirik-lirik lagu Madura yang menggambarkan budaya masyarakat Madura. Proses analisis data dilakukan tiga tahap yaitu tahap deskripsi, tahap interpretasi, dan tahap eksplanasi. Masing-masing tahap yaitu mengarah pada teori yaitu teks kebahasaan yang fokus pada kosakata yang mengandung kata ideologi, praktik kewacanaan yang  fokus pada pelibat wacana yang mengarah pada peran masyarakat dan praktek sosiokultural yang mengarah pada konteks situasional. Hasil penelitian ini, pendidikan masyarakat Madura pada teks lagu mengarah pada pendidikan pesantren dan begitu menjunjung tinggi seorang guru atau kiyai. Pada pengajaran masyarakat Madura begitu patuh pada pengajaran yang diajarkan oleh kiyai, ustad, guru, dan tokoh agama. Sedangkan pembiasaan, budaya masyarakat Madura suka bergoyun atau bercanda tentang keinginan untuk berpoligami. Ketiga budaya diatas tercermin dalam lirik-lirik lagu Madura.
Improving Students' Interest and Learning Outcomes in Short Story Materials by Applying the Concept of Contextual Learning in Class XI DKV SMK Muhammadiyah 4 Kalisat Rohimah, Ainur; Dzarna, Dzarna; Susetyo, Agus Milu; Fairus, Najma
EDUCASIA: Jurnal Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran Vol 10 No 1 (2025): Educasia, 10(1), April 2025
Publisher : Pusat Pelatihan, Riset, dan Pembelajaran Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21462/educasia.v10i1.303

Abstract

This study aims to improve students' interest and learning outcomes in short story material through the application of contextual learning models in class XI DKV SMK Muhammadiyah 4 Kalisat. The method used is Classroom Action Research (CAR) which consists of three cycles with stages of planning, implementation, observation, and reflection. The results of the study showed that the application of contextual learning significantly increased student engagement, created a more relevant learning experience, and strengthened their literacy skills. The success of this learning was also influenced by the active role of the teacher as a facilitator who helped students connect the material to real life. In the first cycle, student engagement was still low because the methods used were less interesting and tended to be monotonous. However, in the second cycle, there was an increase in participation even though there were still some obstacles in implementing the learning strategies that had been applied. The third cycle showed more optimal results, with increased motivation, understanding, and students' ability to analyze and appreciate short stories in more depth. The application of a contextual approach not only has a positive impact on student learning outcomes, but also provides a more meaningful and enjoyable learning experience. This finding contributes to the development of literature learning strategies in vocational education, especially in linking materials to the industrial world and students' daily lives. Thus, innovation in learning methods is needed to create a more effective, relevant, and appropriate learning process for students in the modern era.
Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa Kelas X di SMKS ISLAM BUSTANUL ULUM Pakusari Fatwa, Yuniar Firjinia; Yanti, Weni Febri; Firdaus, Audy Yourdiansyah; Dzarna, Dzarna; Prasetya Warda, Ika Wahyu
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v10i1.4642

Abstract

Kegiatan magang kependidikan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan rendahnya minat membaca siswa kelas X di SMKS Islam Bustanul Ulum Pakusari melalui penerapan metode diskusi kelompok. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal, diketahui bahwa sebagian besar siswa kurang memiliki kebiasaan membaca di luar tugas akademik, serta lebih tertarik pada konten hiburan digital. Untuk menjawab permasalahan tersebut, diterapkan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran teks negosiasi sebagai strategi yang mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses membaca.Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada masing-masing siklus, siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk membaca teks negosiasi, mendiskusikan isi bacaan, menjawab pertanyaan, serta mempresentasikan hasil diskusi di kelas. Data diperoleh melalui angket pre-test dan post-test minat membaca, serta observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi kelompok mampu meningkatkan minat baca siswa secara signifikan. Pada siklus I, partisipasi siswa dalam membaca dan berdiskusi mulai tumbuh, meskipun belum merata. Setelah perbaikan strategi pada siklus II, keterlibatan siswa meningkat secara keseluruhan, dengan skor angket post-test menunjukkan kategori minat membaca yang baik. Implikasi dari kegiatan ini adalah bahwa metode diskusi kelompok dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran yang efektif dalam membangun budaya literasi dan meningkatkan motivasi belajar siswa secara aktif dan kolaboratif.Kata kunci: magang kependidikan; diskusi kelompok; minat membaca; pembelajaran aktif
Pendampingan Program Literasi melalui Peningkatan Keterampilan Membaca Cerdas Mijianti, Yerry; Tamami, Badrut; Dzarna, Dzarna
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i3.8671

Abstract

Rendahnya minat dan kemampuan membaca serta keterbatasan sarana pendukung literasi di Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 4 Ampel mempengaruhi kemampuan literasi para siswa. Program ini bertujuan untuk mengembangkan minat baca siswa, meningkatkan keterampilan literasi melalui kegiatan yang menarik dan interaktif, dan menyediakan bahan bacaan yang berkualitas. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu penilaian literasi awal, sesi pendampingan mingguan, media pembelajaran interaktif, dan penilaian literasi akhir. Hasil program pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa program pendampingan literasi meningkatkan kemampuan membaca cerdas siswa, baik dari segi kecepatan membaca, pemahaman isi teks, maupun kemampuan menganalisis informasi yang dibaca.
`DINAMIKA KONFLIK DALAM STRUKTUR NARATIF PADA NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN Pramudita, Dea Restu; Dzarna, Dzarna; Vardani, Eka Nova Ali; Amalia , Fitri
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 21 No 1 (2025): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v21i1.11170

Abstract

This research discusses the dynamics of conflict in the narrative structure in Eka Kurniawan's novel titled Cantik itu Luka. The novel combines magical realism with Indonesian history, depicting various social and political events in the lives of its characters. The main component of the story is the conflict, both internal and external, which shows the emotional and moral struggles of the characters. According to Elok et al. (2019) Emotion is a form of state or feeling that describes a person experiencing various kinds of events. To study conflict patterns and how conflicts affect the storyline, this study uses a qualitative narrative approach. Internal conflicts, such as Dewi Ayu's trauma, give psychological depth to the characters. On the contrary, external conflicts, such as Dewi Ayu's feud with the Camp Commander, show the struggle of the characters against oppressive outside forces. In addition, this study discusses how conflicts are explained through a narrative approach. Internal focal points allow for a deeper understanding of the character's thoughts and feelings, as seen in the prayer of Dewi Ayu who asks for her child to be born in bad circumstances to protect her from difficulties. The dynamics of the relationship between the characters and their social environment are also depicted through a direct dialogue approach and an omniscient third-person perspective. The results of this study show that the narrative structure of the novel combines internal and external conflicts regularly, creating a complex and deep storyline. Internal conflicts, such as moral dilemmas and character fears, often determine the understanding of their motivations. External conflicts, on the other hand, connect the characters to broader social and political issues, providing a historical context that supports the novel's themes. Therefore, Cantik itu Luka reflects Indonesia's history, society, and social reality. The research also aids in literary research, especially on the ways in which conflict can be used to create complex narratives. The study also shows that narrative techniques not only serve as a way to tell a story, but also as a way to reveal the social dynamics and psychological depths that affect characters. This research offers a new way to look at the narrative structure of Indonesian novels.
Citra Perempuan dalam Novel Teluk Alaska Karya Eka Aryani Kajian Feminisme Firjatullah Sayidina; Dzarna, Dzarna; Yerry Mijianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana citra perempuan direpresentasikan melalui tokoh utama dalam novel Teluk Alaska karya Eka Aryani dengan menggunakan pendekatan feminisme. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka, teknik pencatatan, serta pembacaan teks dari sudut pandang perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) citra fisik tokoh Anastasia menggambarkan seorang perempuan dewasa yang sederhana, natural, dan tidak menyukai penggunaan riasan, (2) citra kejiwaan atau psikis Anastasia memperlihatkan karakter perempuan yang kuat, bertanggung jawab, dan mandiri, serta (3) citra sosialnya menampilkan sosok yang tegar dalam menghadapi kehidupan. Karakter perempuan dalam novel “Teluk Alaska” ini menggambarkan seorang gadis remaja yang pendiam dengan sedikit teman, berjiwa pantang menyerah menghadapi rintangan dan tetap ceria. Ketidakadilan yang dialaminya karena gender tidak menjadikannya lemah atau terpuruk, melainkan justru memicu semangatnya untuk menjadi perempuan yang mandiri.