Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PEMODELAN PERMUKAAN TOPOGRAFI BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK VISUALISASI KONTUR DAN HIDROLOGI Miftahul Riski; Agung Budi Cahyono
Kokoh Vol 19, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Information Technology in the delivery of information has developed rapidly. Augmented Reality (AR) is a 3D visual imaging technology. Topography in a broad sense is defined as the height of a place calculated from sea level so that the height of the land can be known. In Indonesia, the application of AR technology is only limited to displaying the results of visual forms in games. But the technology is still considered new to the world of education. In this study, we will analyze the form of visual modeling from AR as a media related to the visualization of topographical forms. By making installations related to tools in the form of a sandbox and an AR integration system that is used as a medium for topographic modeling. The analysis was carried out on 5 topographic models. The results obtained in the topographic modeling are the results obtained through the printed DEMNAS data modeling and then made a visual form in the AR sandbox tool. With the RMSe results obtained, it will affect the precision modeling results. From the comparison of contour line modeling results, there is a difference in the visualization form of the mound. The results of the hydrological modeling made a basin shape. By calling the command for the visual form of the water, a hydrological modeling model is obtained.Keywords: Augmented reality, Countour, DEMNAS, Education, Modelling, Topography,
EVALUASI PENGGUNAAN RUANG LAUT MENGGUNAKAN VISUALISASI 3D (STUDI KASUS : KECAMATAN CAMPLONG, KABUPATEN SAMPANG) Muhammad Firdaus; Agung Budi Cahyono
Kokoh Vol 19, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on the final drafting document of RZWP-3-K (Zoning Plan for Coastal Areas and Small Islands) in East Java, Sampang Regency has various utilization of marine space, including: traditional fishing areas, fish farming, FSO (Floating Storage Offloading), The Fuel Oil Terminal (TTU-BBM), the sand sea mining location permit, the coastal tourism area, the military training area, the oil and gas pipeline that is operated by PT.Santos Ltd and so on. This results in the utilization of coastal areas and diverse (multi-use) marine space located on the water surface, water column, the subsoil of the bed in one vertical plane of a marine parcel. Then there is a need for marine space utilization allocation planning (RZWP3K). The application of the concept of marine cadastre is a solution in determining the limits of allocation and the type of utilization of marine space so as not to cause future conflicts. However, in the use of marine space there is still a mismatch with the marine space allocation plan that has been made by the East Java Marine and Fisheries Service and in its planning it still uses maps with 2D visualization which basically cannot visualize the condition vertically the condition of a marine parcel is overlapping or not, so 3D visualization is needed.Keywords: 3D Visualization, Marine Cadastre, Marine Space, RZWP3K, Utilization Suitability of Sea Space
Penentuan Lokasi Flood Shelter Menggunakan Analisis Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) (Studi Kasus : Kota Batu, Provinsi Jawa Timur) Muhammad Hafizh Muzaky; Agung Budi Cahyono; Nurwatik Nurwatik
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.98442

Abstract

Kota Batu memiliki potensi terjadinya bencana yang cukup besar. Pada bulan November 2021 terjadi banjir bandang di Kota Batu dan memakan 7 korban jiwa . Banjir bandang di Kota Batu diketahui telah berdampak di 5 desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Salah satu upaya mitigasi bencana yang dapat dilakukan adalah membangun flood shelter. Flood shelter merupakan bangunan tempat tinggal sementara bagi korban banjir ketika bencana banjir tiba. Diperlukan analisis spasial untuk menentukan kesesuaian lokasi flood shelter di Kota Batu. Dalam Penelitian ini digunakan Metode Spatial Multi Critera Evaluation (SMCE) dalam menentukan kesesuaian lokasi flood shelter di Kota Batu. SMCE merupakan jenis metode pendukung yang menggabungkan SIG dan AHP untuk mengidentifikasi dan memberi peringkat berbagai parameter yang mengindikasikan wilayah pemilihan lokasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh bobot parameter jarak sungai yaitu 0,296, parameter jarak jalan yaitu 0,187, parameter kemiringan lereng yaitu 0,174, parameter curah hujan yaitu 0,151, parameter jarak yaitu permukiman 0,107 dan parameter guna lahan yaitu 0,085. Berdasarkan hasil analisis spatial multi criteria evaluation dan setelah dilakukan perhitungan luas pada setiap kelas kesesuaian, Kota Batu memiliki area dengan kesesuaian sangat tinggi seluas 1505.58 ha, area dengan kesesuaian menengah seluas 8433.5 ha, dan area dengan kesesuaian rendah seluas 432.4 ha. Kota Batu lebih di dominasi oleh wilayah dengan kesesuaian tinggi yaitu seluas 9545.18 ha. Berdasarkan hasil analisis location allocation yang dilakukan dalam menentukan kesesuaian lokasi flood shelter di Kota Batu, didapatkan 5 rencana flood shelter yang terpilih yaitu antara lain rencana shelter Sumberbrantas 1, rencana shelter Punten 1, rencana shelter Sisir 3, rencana shelter Junrejo 1, dan rencana shelter Pendem 1. Rencana flood shelter Punten 1 merupakan lokasi yang paling strategis dan dapat diakses dari 17 titik rawan banjir yang ada di Kota Batu.
WebGIS Bangunan Infrastruktur Berpotensi Terdampak Kejadian Gempa Menggunakan Web Framework GeoDjango Asfi Dian Ahmadi; Agung Budi Cahyono; Mohammad Rohmaneo Darminto
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.98103

Abstract

Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling berdampak pada kerusakan infrastruktur dan bangunan di Indonesia. Dalam upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana, pengkajian secara cepat dan tepat untuk menentukan tingkat kerusakan dan kebutuhan upaya penanggulangannya merupakan kegiatan yang penting dilakukan pada saat tahap tanggap darurat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana melakukan kajian secara cepat untuk mengidentifikasi bangunan infrastruktur yang berpotensi terdampak suatu kejadian gempa yang disusun menjadi sebuah infografis. Sebuah sistem informasi bangunan infrastruktur berpotensi terdampak oleh kejadian gempa berbasis web perlu dibuat sehingga dapat mempermudah pengolahan dan penyampaian informasi mengenai bangunan infrastruktur yang berpotensi terdampak. Dalam perancangan WebGIS ini, GeoDjango digunakan sebagai web application framework. GeoDjango merupakan web framework yang dirancang untuk penyusunan aplikasi geospasial menjadi sesederhana mungkin. Sebuah prototype WebGIS telah berhasil dibuat dan dipublikasikan dengan nama INFRAGempa, WebGIS ini terdiri dari 4 halaman menu utama yang terdiri dari halaman menu ‘Beranda’; halaman menu ‘Kluster Gempa’; halaman menu ‘Data Gempa’; dan halaman menu ‘Dashboard Peta’ serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat digunakan ketika mengakses situs web. Selain itu dilakukan pengelompokan data kejadian gempa berdasarkan kekuatan dan estimasi dampak terhadap bangunan infrastruktur dengan algoritma K-Means dan didapatkan 3 kluster dengan frekuensi data tiap kluster masing-masing 1225, 497, dan 87. Nilai persentase kelayakan WebGIS INFRAGempa didapatkan dengan uji usabilitas sebesar 89% dengan predikat sangat baik.
Analisis Persebaran Pedagang Kaki Lima (PKL) Berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013 Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web (Studi Kasus: Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi) Wahyu Tri Oktafiana; Agung Budi Cahyono
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.98377

Abstract

Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan pelaku ekonomi di sektor informal yang diyakini dapat menyediakan lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dimana keberadaannya juga dibutuhkan oleh golongan masyarakat menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak tersedia di sektor formal. Akan tetapi, keberadaan PKL di sisi lain dianggap mengganggu kepentingan publik karena lokasi berdagangnya yang masih memanfaatkan fasilitas umum. Meskipun demikian, Bupati Kabupaten Banyuwangi telah membuat kebijakan mengenai pembinaan PKL yang diatur dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 30 Tahun 2013. Oleh karena itu, dibangunlah suatu Sistem Informasi Geografis berbasis Web (WebGIS) yang dapat digunakan sebagai media promosi PKL, sistem inventarisasi data PKL, serta media untuk memonitoring kegiatan PKL terutama bagi PKL yang masih melanggar aturan. Pembangunan WebGIS menggunakan teknologi LeafletJS. Setelah itu juga akan dilakukan analisis pola persebaran PKL dengan menggunakan metode Average Nearest Neighbor (ANN) serta analisis kesesuaian lokasi PKL dengan metode analisis spasial untuk mengetahui jumlah PKL yang berjualan di kawasan terlarang sesuai dengan yang ada di peraturan. Hasil dari penelitian ini yaitu WebGIS dengan tampilan 5 halaman, antara lain: halaman utama, halaman peta, halaman database, halaman login/register, dan halaman admin dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung. Dari hasil perhitungan uji kebergunaan WebGIS, didapatkan persentase skor kelayakan sebesar 81,2% yang berarti kategori sangat layak. Adapun hasil pengolahan metode ANN, didapatkan pola persebaran PKL di Kecamatan Banyuwangi adalah mengelompok (clustered). Dari total 172 PKL yang ada di Kecamatan Banyuwangi, didapatkan sekitar 56 atau 33% PKL yang melanggar atau masih berjualan di kawasan terlarang.
Aplikasi Geotagging Pelaporan Bencana Menggunakan Google Maps API Berbasis Android Bisma Satria Nugraha; Agung Budi Cahyono; Muhammad Rohmaneo Darminto
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.98569

Abstract

Kejadian bencana alam di Indonesia yang telah menimbulkan banyak kerugian dibutuhkan aksi tanggap darurat bencana. Dengan aplikasi yang mampu melaporkan pelaporan bencana secara akurat dan cepat akan mempermudah dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana. Dalam penelitian ini dibuat aplikasi pelaporan bencana berbasis android dengan menggunakan Google Maps API. Dari hasil pembuatan aplikasi pelaporan bencana didapatkan fitur yaitu, fitur pelaporan bencana, fitur geolocation, fitur basemap, dan fitur register dan login. Dilakukan juga analisis analisis kegunaan aplikasi yang hasil analisis system usability scale aplikasi mendapatkan hasil nilai sebesar 74,89 jika dibandingkan dengan klasifikasi SUS, aplikasi mendapatkan nilai Acceptable pada kategori Acceptibility Range, mendapatkan nilai C pada kategori Grade Scale, dan mendapatkan nilai Good pada kategori Adjective Ratings. Aplikasi pelaporan bencana yang dibuat mampu melakukan penentuan lokasi secara otomatis, setelah dilakukan analisis uji ketelitian geometri akurasi horizontal dengan membandingkan data yang didapatkan oleh aplikasi dengan data yang dianggap benar yaitu JKHN SBY5 didapatkan hasil RMSE sebesar 29,53 dan nilai CE90 sebesar 44,81. Dari hasil nilai CE90 yang didapatkan jika dibandingkan dengan tabel ketentuan ketelitian geometri peta RBI berdasarkan kelasnya, pada kelas 1 skala yang memenuhi adalah 1:250.000, pada kelas 2 skala yang memenuhi adalah 1:100.000, dan pada kelas 3 skala yang memenuhi adalah 1:50.000.
Aplikasi Teknologi Multibeam Echosounder dalam Penentuan Kedalaman dan Jenis Sedimen Waduk Selorejo guna Menunjang Aktivitas Perikanan Masyarakat Pribadi, Cherie Bhekti; Hariyanto, Teguh; Yuwono; Pratomo, Danar Guruh; Khomsin; Cahyono, Agung Budi; Hayati, Noorlaila; Bioresita, Filsa; Hariyanto, Irena Hana; Syariz, Muhammad Aldila
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1215

Abstract

Waduk Selorejo merupakan salah satu waduk yang berfungsi sebagai sumber air baku, irigasi, pembangkit listrik tenaga air, dan wisata. Keberadaaan waduk tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa penduduk disekitarnya. Proses identifikasi kondisi dasar perairan waduk dilakukan guna memperoleh informasi berupa kondisi kedalaman perairan dan jenis sedimentasi pada Waduk Selorejo, hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dalam melakukan proses penangkapan ikan di waduk tersebut. Data backscatter digunakan untuk klasifikasi sedimen dan deteksi objek di dasar perairan. Nilai backscatter dapat menggambarkan kondisi sedimen di dasar perairan, termasuk ukuran butir dari sedimen dasar perairan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data backscatter adalah Angular Response Analysis (ARA). Metode ini memanfaatkan variasi nilai backscatter terhadap sudut insiden gelombang akustik. Hasil pengolahan data mosaic backscatter menunjukkan intensitas yang bervariasi di berbagai area waduk, dengan intensitas tinggi di sisi barat dan intensitas rendah di sisi timur dengan rerata nilai intesitas total adalah sekitar -60 dB. Hasil intensitas pemukaan dasar perairan tersebut menunjukkan bahwa dominasi jenis sedimen di Waduk Selorejo adalah clay atau tanah liat.
Study on the Use of Small Format Non-Metric Aerial Photos For Establishing Aerial Teak Stand Volume Table (A case study in Randublatung Forest Management Unit, PT.Perhutani Unit I, Central Java) Cahyono, Agung Budi; Jaya, I Nengah Surati; Pratomosunu, Bambang Sapto
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 7 No. 2 (2001)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.66 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan foto udara non-metrik format kecil (SFNAP) guna menyusun tabel volume udara tegakan jati (aerial stand volume table of teak wood) di KPH Randublatung, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah. Sebagai perbandingan, pengkajian terhadap penggunaan potret udara metrik konvensional (CAP) juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teknis SFNAP layak digunakan untuk mengestimasi potensi tegakan sebagaimana ditunjukkan oleh hasil tes statistik. Model terbaik untuk estimasi volume tegakan jati menggunakan SFNAP di lokasi penelitian adalah V = 52,4 – 0,469 C (r2 = 76,2%), sedangkan model terbaik menggunakan CAP adalah V = 32,4 – 0,246 C (r2 = 69,1%).
PEMBUATAN PETA BATHYMETRI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT FORMOSAT 2 DI KEPULAUAN SERIBU Kholil, Munawar; Sukojo, Bangun Muljo; Wahyudi, Yudi; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 3 No. 2 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v3i2.1232

Abstract

Pemetaan bathymetri perairan dangkal untuk wilayah pesisir yang memiliki berbagai ekosistem di dalamnya adalah kegiatan yang tidak mudah dilakukan, karena sangat berbahaya (dangkal) dan kondisi substrat (tekstur) dasarnya tidak beraturan. Dengan kondisi seperti itu maka pemetaan perairan dangkal dengan metode konvensional, akan memakan waktu dan biaya yang sangat tinggi. Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing) memberikan peluang untuk pemetaan bathymetri perairan dangkal secara efektif dan efisien, terutama untuk daerah yang belum ada data atau daerah yang berubah secara cepat. Keuntungan lain dari teknologi ini yaitu dapat dilakukan revisi pemetaan perairan dangkal dengan cepat dan mudah setiap saat, karena menggunakan citra satelit resolusi tinggi seperti FORMOSAT 2 yang mempunyai variasi temporal 1 hari. Data citra didapatkan dari Laboratorium Penginderaan Jauh Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam (TISDA) – BPPT Jakarta, dengan lokasi studi di wilayah perairan dangkal sekitar gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Pengolahan data meliputi restorasi citra, transformasi dengan metode DOP (Depth Of Penetration) dan algoritma Jupp (1988) pada Software Bilko, klasifikasi unsupervised dengan Software ER Mapper 7.1, pengambilan data lapangan (groundtruth) dengan GPS dan Echosounder, koreksi pasut, dan reklasifikasi citra (supervised). Hasil yang didapatkan berupa peta bathymetri perairan dangkal gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta skala 1 : 8.000 dari perbandingan antara data citra satelit dengan data lapangan, yang dianalisa dengan data peta lainnya yang mendukung, serta telah teruji secara statistik melalui Confusion Matrix dengan nilai Producer Accuracy (PA), User Accuracy (UA), Overall Accuracy (OA) sebesar 99.877 %, koefisien Kappa (0.996), dan kesalahan RMS total 0.465 dan rata-rata 0.036 dalam koreksi geometrik dengan titik GCP di lapangan yang memenuhi toleransi.
ANALISA DISTRIBUSI DAN JUMLAH TITIK KONTROL TANAH PADA TRIANGULASI UDARA FOTO MEDIUM FORMAT Cahyono, Agung Budi; Sriwiyanti , Ike Agustuti; Prihadi, Sofan
GEOID Vol. 3 No. 2 (2008)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v3i2.1237

Abstract

Pemetaan daerah yang luas dengan menggunakan metode fotogrametri memerlukan titik kontrol tanah yang cukup banyak sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan proses triangulasi udara untuk memperbanyak titik kontrol tanah tanpa harus ke lapangan sehingga menghemat waktu dan biaya.. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa distribusi dan jumlah titik kontrol tanah triangulasi udara pada foto medium format dengan menggunakan metode perataan Bundle Adjustment dalam program PAT-B. Pemodelan dalam penelitian ini dilakukan sesuai Ackerman (1970) dengan membuat 3 model yaitu : model I dengan 15 GCP, model II dengan 9 GCP dan model III dengan 5 GCP. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Sigma Naught () model I adalah 6,440 µm = 10,624 cm, model II adalah 6,690 µm = 10,704 cm dan model III adalah 8,603 µm = 13,765 cm. Kemudian selisih koordinat yang dihasilkan dari proses PAT-B didapat selisih koordinat untuk perbandingan model I dengan model II adalah x = 0,047 m ; y = 1,182 m ; z = 1,017 m dan untuk perbandingan model I dengan model III adalah x = 1,507 m ; y = 0,850 m ; z = 2,279 m.
Co-Authors ., Nurwatik Abdul Rozak Abdul Rozak Achmad Thirmidzi Adittiyo Darmawan Adittiyo Darmawan, Adittiyo Agneszia Anggi Ashazy Agus Wibowo Agus Wibowo Ahmad Solihuddin Al Ayyubi Akhmad Barizil Hak Ali, Hanif Alif Fariq'an Setiawan Anggoro Wahyu Widodo Anindya N Rafitricia Antasari, Intan Yulia Arinda Kusuma Wardani Asfi Dian Ahmadi Ashazy , Agneszia Anggi Aulia Hafizh S Avicenna, Mohammad Ayuli Serlia A’yun, Qurrata Bambang Sapto Pratomosunu Bangun Muljo Sukojo Bangun Muljo Sukojo, Bangun Muljo Bisma Satria Nugraha Budisusanto, Yanto Chali Matussa Diyah Chali Matussa Diyah Chatarina Nurdjati S Cherie Bhekti Pribadi, Cherie Bhekti Danu Supradita Dean Ahmed Falahesa Dedy Trisasongko Desviachmad Caprilio Putra Wicaksana Sumartono Deviantari , Udiana Wahyu Dinimiar Fitrah Saraswati Diyah , Chali Matussa Diyah, Chali Matussa Duantari , Novita Dwi Budi Martono Elisya Febriana Fadhila, Amelia Fakhrusy Luthfan Mahfuzh Falahesa, Dean Ahmed Febriana, Elisya Febriana, Elisya FG., Ricko Andrew Filsa Bioresita, Filsa Firman Prasetyo G., Oktavianto Gatot Cakra Wiguna Hak, Akhmad Barizil Hana Tazkiyatunnisa Hanif Ali Hariyanto, Irena Hana Hepi Hapsari Handayani Hepi Hapsari Handayani, Hepi Hapsari Hidayat, Husnul Husnul Hidayat, Husnul I Nengah Surati Jaya Ike Agustuti Sriwiyanti Intan Yulia Antasari Jaelani , Lalu Muhamad Khomsin Khomsin Khomsin, Khomsin Komang Bayu Angga Sardana Krisna, Trismono Candra Kurniawan, Surya Mahendra , Yudo Miftahul Riski Mochamad Machfud Mochamad Machfud, Mochamad Mochammad Imron Awalludin Mohammad Avicenna Mohammad Rohmaneo Darminto Muhammad Fikri Anshari Muhammad Fikri Anshari, Muhammad Fikri Muhammad Firdaus Muhammad Hafizh Muzaky Muhammad Rohmaneo Darminto Mulyono, Yulita Eka Rana Munawar Kholil Munawar Kholil Noorlaila Hayati, Noorlaila Novita Duantari Nuri Rahmawati Nurul Hidayah Nurwatik , Nurwatik Nurwatik Nurwatik Oghy Octori Pratomo, Danar Guruh Prihadi, Sofan Qurrata A’yun Rahmawat, Nuri Rakhmat Budiman Ramadhan, Alfi Syahril Rifqi Ulinnuha S , Chatarina Nurdjati S, Aulia Hafizh Selfi Naufatunnisa Shylvimira Anandicha Setiawan Sofan Prihadi Sriwiyanti , Ike Agustuti Supradita, Danu Surya Kurniawan Syariz, Muhammad Aldila T. , Agnes Rusnalia Tazkiyatunnisa , Hana Teguh Hariyanto, Teguh Trismono Candra Krisna Udiana Wahyu Deviantari Udiana Wahyu Deviantari Udiana Wahyu Deviantari, Udiana Wahyu Ulinnuha, Rifqi Wahyu Tri Oktafiana Webie Ni Maja Dj Widodo, Anggoro Wahyu Widodo, Anggoro Wahyu Wirantiko, Mahardi Yanto Budisusanto, Yanto Yudi Wahyudi Yudi Wahyudi Yudo Mahendra Yugie Nanda Pranata Yuwono Yuwono , Yuwono Yuwono Yuwono Yuwono Yuwono