Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN ALGORITMA NDVI DAN EVI PADA CITRA MULTISPEKTRAL UNTUK ANALISA PERTUMBUHAN PADI (STUDI KASUS : KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT) S, Aulia Hafizh; Cahyono, Agung Budi; Wibowo, Agus
GEOID Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i1.1385

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang merupakan daerah sentra pertanian dimana sektor ini menyumbang 43% dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Strategi yang tepat dan cepat harus dicanangkan untuk selalu memenuhi kebutuhan akan bahan pokok tersebut. Teknologi penginderaan jauh dapat mengakomodir informasi suatu objek secara cepat dan akurat tanpa harus berinteraksi langsung dengan objek dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi yang diinginkan. Pembangunan model - model estimasi produktivitas pada beberapa komoditas vegetasi pertanian seperti padi telah digunakan sejak dua dekade lalu. Dari berbagai macam permodelan vegetasi, indeks vegetasi yang paling umum digunakan adalah NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan EVI (Enhanced Vegetation Index). Hasil dari penelitian ini adalah penentuan fase pertumbuhan , masa tanam, dan masa panen tumbuhan padi pada citra MODIS L1B. Masa tanam padi di kabupaten Indramayu berada pada bulan Juni dan Desember 2011, masa panen berada pada bulan Mei dan September 2011. Citra Aster digunakan sebagai data pendukung untuk menentukan korelasi linear terhadap data lapangan (fieldspectometer). Korelasi yang dihasilkan Antara Modis - Aster sebesar 0.9576 pada EVI dan 0.9654 pada NDVI; Modis - Fieldspectometer sebesar 0.8798 pada EVI dan 0.9077 pada NDVI; dan pada Aster - Fieldspectometer sebesar 0.9220 pada EVI dan 0.9460 pada NDVI. Korelasi dari ketiga data tersebut memiliki hubungan yang cukup kuat dikarenakan nilai yang dihasilkan mendekati nilai 1.
ANALISA KELAYAKAN PENGGUNAAN CITRA SATELIT WORLDVIEW-2 UNTUK UPDATING PETA SKALA 1:1.000 (STUDI KASUS : SURABAYA PUSAT) A’yun, Qurrata; Cahyono, Agung Budi; Deviantari , Udiana Wahyu
GEOID Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i1.1389

Abstract

Proses updating peta garis skala 1:1.000 membutuhkan data, misalnya citra satelit yang memiliki resolusi tinggi. Beberapa bahasan yang dikaji dalam proses updating peta menggunakan data dasar yang berupa citra satelit adalah metode koreksi geometrik dan ketelitian planimetris. Ketelitian planimetris citra satelit didapatkan dengan caramenghitung RMSEperbedaan pengukuran beberapa jarak hasil digitasi pada citra dengan beberapa jarak yang sama yang diukur di lapangan.Nilai RMSE tersebut akan dibandingkan dengan ketelitian planimetris peta skala 1:1.000 yang bernilai 0,3 mm pada skala peta (BPN, 1997).Koreksi geometrik metode polinomial orde-1 memiliki RMS sebesar 0,071, koreksi geometrik metode affine memiliki RMS sebesar 0,031.Sedangkan untuk koreksi geometrik metode konform menghasilkan nilai RMS sebesar 0.552.Untuk hasil analisa ketelitian planimetris citra didapatkan rata-rata RMSE sebesar 0,131 meter yang memenuhi nilai ketelitian planimetris peta skala 1:1.000 sebesar 0,3 meter.Uji statistik t-test berpasangan yang dilakukan pada sample pengukuran lapangan menunjukkan bahwa semua hasil pengukuran diterima dengan rentangx1 <= m <= x2dengan level of significance a sebesar 5%.
ANALISIS INDEKS VEGETASI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT FORMOSAT-2 DI DAERAH PERKOTAAN (STUDI KASUS: SURABAYA TIMUR) Ashazy , Agneszia Anggi; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i1.1397

Abstract

Wilayah Surabaya Timur memiliki lahan konservasi, tambak, boezem, dan wilayah RTH berupa hutan mangrove yang cukup luas sehingga memiliki andil dalam kontribusi sebaran vegetasi kota Surabaya. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantauan luasan vegetasi pada daerah tersebut.Dengan adanya teknologi penginderaan jauh, kini pengamatan wilayah perkotaan menggunakanketelitian spasial yang tinggi salah satunya adalah dengan satelit FORMOSAT-2.Indeks vegetasi adalah suatu formulasi pengolahan data inderaja secara digital yang dapat diarahkan secara khusus untuk mengkaji informasi tematik dari lahan bervegetasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra FORMOSAT-2dapat digunakan untukmenganalisa data indeks vegetasi dengan menggunakan algoritma NDVI,EVI2, dan SAVI. Indeks vegetasi SAVI menghasilkan keakurasian hubungan yang lebih baik dibandingkan metode NDVI dan EVI2 dimana koefisien determinasi dari metode SAVI adalah 0,9469. Luasan tutupan vegetasi sebesar 1276,86 ha atau 15,87% dari luas Surabaya Timur yang berarti hanya menyumbang 3,86% dari luas kota Surabaya. Sawah merupakan alokasi tutupan lahan yang paling luas memiliki repersentasi vegetasi dari luas wilayah Surabaya timur. Luas repersentasi vegetasi di wilayah Surabaya Timur yang paling dominan ada pada kisaran 25-50%.
EVALUASI APLIKASI ADOBE FLASH™ UNTUK PEMBUATAN PETA DIGITAL DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS Darmawan, Adittiyo; Yuwono , Yuwono; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i2.1421

Abstract

Perkembangan teknologi komputer dan perangkat lunak grafis memberi banyak kerugian dalam pembuatan serta penyajian informasi spasial berbentuk peta. Adobe Flash™ menjadi salah satu aplikasi yang digunakan oleh untuk membuat peta interaktif, seoerti yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan programnya Atlas Elektronik Bakosurtanal. Adobe Flash™ perlu dikaji ulang tentang kemampuannya membuat sebuah peta apakah sudah memenuhi aturan yang ada atau belum, karena dengan adanya perkembangan teknologi komputer dan fitur yang ada memungkinkan setiap orang berkreasi pada visualisasinya, sedang disisi lain, peta yang dihasilkan kehilangan kaidah kartografinya.Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembuatan peta digital ITS ini yaitu, digitasi peta untuk memetakan bangunan bangunan baru untuk mendapatkan peta digital ITS Sukolilo terbaru berdasarkan Citra Worldview menggunakan Autocad Land Desktop 2009, kemudian pemberiaan beberapa aspek kartografis seperti pewarnaan peta, desain simbol, menggunakan Coreldraw X5, dan tahapan terakhir adalah desain tata letak dan pemberian koordinat agar peta yang dibuat sesuai dengan aturan kartografi menggunakan Adobe Flash™ CS5.Dari penelitian pembuatan peta digital ITS ini diperoleh hasil bahwa telah dibuat sebuah Peta Digital ITS 2014 dengan aplikasi pemetaan Adobe Flash™. Peta yang disajikan menggunakan Adobe Flash™ dibuat melalui beberapa proses dan software, dimulai dari penggambaran peta menggunakan Autocad Land Desktop 2009, pewarnaan dan simbolisasi menggunakan Coreldraw X5, dan tata letak serta desain peta sesuai aturan kartografis. Dari aturan yang ada desain tata letak peta digital ini sudah memenuhi keseimbangan simetris dengan judul di atas muka peta sedangkan informasi tepi terletak dibawah muka petadan dari kriteria kartografis dapat disimpulkan bahwa aplikasi Adobe Flash™ mampu membuat sebuah peta sesuai dengan aturan kartografi dengan memenuhi lima dari enam aspek penilaian kriteria karografi.
EXTENSION PGROUTING A-STAR UNTUK MENAMPILKAN KEMIRINGAN JALAN KENDARAAN ANGKUT DI TAMBANG TERBUKA Rahmawat, Nuri; Cahyono, Agung Budi; Budisusanto, Yanto
GEOID Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v10i1.1430

Abstract

Dalam perkembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menentukan rute jalur jalan dari suatu lokasi menuju lokasi lain, seperti penentuan rute dengan menggunakan extension pgRouting. Extension pgRouting ini dapat memecahkan masalah dari kelemahan penggambaran, perhitungan, dan penganalisa kemiringan dan jarak jalur jalan kendaraan angkut tambang terbukayang digunakan pada seksi survei tambang (Mine Survey Section) Distrik Anugerah Bara Kaltim Loa Janan (ABKL) PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Pada penelitian ini extension pgRouting akan diterapkan untuk menganalisa jalur jalan kendaraan angkut yang lebih otomatis. Metode yang digunakan pada extension pgRouting penelitian ini adalah algoritmaa-star (A*). Extension pgRouting dapat menampilkan kemiringan dan jarak jalur jalan kendaraan angkut secara otomatis yang memiliki kemiringan diatas 8% jalur jalan yang dilalui kendaraan angkut. Tetapi pgRouting memiliki kelemahan pada parameter yang digunakan koordinat X dan Y saja, sementara untuk mendapatkan nilai kemiringan jalur jalan kendaraan angkut dibutuhkan parameter koordinat Z. Memodifikasi pgRouting 2D menjadi pgRouting 3D adalah metode yang dapat digunakan untuk memecahkan kelemahan metode extension pgRouting tersebut untuk membantu membaca parameter koordinat Z. Hasil penelitian ini adalah profil melintang rute jalur jalan kendaraan angkut dan update kolom geometri rute jalur kendaraan angkut tiap-tiap jenis kendaraan.
PEMETAAN PARTISIPATIF POTENSI DESA (STUDI KASUS: DESA SELOPATAK, KECAMATAN TRAWAS, KABUPATEN MOJOKERTO Handayani, Hepi Hapsari; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v10i1.1443

Abstract

Indonesia merupakan negeri yang besar baik dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, sumberdaya alam dan budaya. Untuk membangun negeri Indonesia yang besar dan strategis tersebut, diperlukan perencanaan yang didukung data dan informasi spasial yang lengkap, up to date, andal serta dapat dipertanggungjawabkan. Undang-Undang Informasi Geospasial (UU IG) bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan akses IG yang dapat dipertanggungjawabkan serta mewujudkan kebergunaan dan keberhasilgunaan IG melalui kerjasama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. UU ini mendorong penggunaan IG dalam pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat dengan menggunakan referensi tunggal (single reference) yang mencakup Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Pemetaan partsipatif adalah publik bersama-sama atau terlibat dalam proses pengumpulan data dan analisis terkait problem dan isu di sekitar mereka melalui identifikasi dan penggambaran fitur geospasial dengan menggunakan piranti dan teknologi pemetaan. Pemetaan partisipatif semakin memberi ruang yang lebar terhadap komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, dan juga antarpemangku kepentingan pada daerah pengembangan. Pemetaan partisipatif adalah pemetaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat mengenai tempat / wilayah di mana mereka hidup. Karena masyarakat yang hidup dan bekerja di tempat itulah yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai wilayahnya. Jadi, hanya mereka yang bisa membuat peta secara lengkap dan akurat mengenai sejarah, tata guna lahan, pandangan hidup, dan harapan masa depan. Manfaat pemetaan partisipatif bagi masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran seluruh anggota masyarakat mengenai hak-hak mereka atas tanah dan sumber daya alam.Peta bisa digunakan sebagai media negosiasi dengan pihak lain, karena dengan peta tersebut menjadi jelaslah bagaimana wilayah itu dimanfaatkan oleh masyarakat dan siapa saja yang berhak atas wilayah itu.Proses pemetaan partisipatif menumbuhkan semangat untuk menggali pengetahuan lokal, sejarah asal-usul, sistem kelembagaan setempat, pranata hukum setempat, identifikasi sumber daya alam yang dimiliki, dan sebagainya. Tujuan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Selotapak, Mojokerto ini adalah sebagai pembuatan peta partisipatif Desa Selotapak, Mojokerto yang dijadikan sebagai dasar penataan ruang berdasarkan potensi yang ada. Masyarakat Desa Selotapak, Mojokerto dapat berperan serta dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah desanya berdasarkan potensi yang ada.
KALIBRASI KAMERA NON METRIK DIGITAL PADA KEGIATAN FOTOGRAMETRI BAWAH AIR Anshari, Muhammad Fikri; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i1.1471

Abstract

Kalibrasi kamera pada kegiatan fotogrametri bawah air memerlukan perlakuan khusus pada proses kalibrasi kameranya dikarenakan adanya efek pembiasan cahaya antara dua medium yang berbeda. Dari hasil pengambilan data di air dapat dilihat foto mengalami pergeseran ke luar sehingga pendekatan nilai koefisien distorsi radial haruslah dilakukan perhitungan. Proses kalibrasi kamera di udara menghasilkan nilai parameter orientasi dalam (K1, K2, K3, P1, P2, x0, y0, f) berturut-turut sebesar 0,065;-0,073; 0,009; 0,004; 0; 0 mm; 0 mm; dan 5,778 mm dengan kesalahan piksel x dan y sebesar 0,002 mm dan 0,003 mm serta nilai parameter orientasi dalam di air sebesar 0,342;0,312; 0,017; 0,002; 0; 0,039 mm; -0,084 mm; dan 5,759 mm dengan kesalahan piksel x dan y sebesar 0,008 mm dan 0,006 mm. Kesalahan piksel di bawah air bernilai lebih besar dibandingkan nilai kesalahan piksel di udara dikarenakan pengaruh distorsi radial yang cukup besar sebagai akibat dari pembiasan cahaya di medium air. Oleh karena itu, kalibrasi kamera pada kegiatan fotogrametri bawah air harus dilakukan di bawah air dengan nilai pendekatan koefisien distorsi radial menggunakan perhitungan.
DIGITAL RECONSTRUCTION OF SINGOSARI TEMPLE USING STRUCTURE FROM MOTION METHODS Hidayat, Husnul; Cahyono, Agung Budi
GEOID Vol. 11 No. 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i2.1506

Abstract

Singosari temple is one of cultural heritage building in Indonesia. This temple is located in Singosari District, Malang Regency, East Java, about 9 kilometers from Malang City to Surabaya. This temple is predicted to be built in 1300s and has been restorated by Dutch colonial government in 1934-1937. Today, there are some incomplete parts at the temple. Due to its history and recent condition, the documentation of this building becomes so important not only for archaeological purposes, but also education and tourism. This research aims to make documentations about this temple by digital 3D model reconstruction. The main data which used in this research are 39 terrestrial images of the temple which were taken with digital camera. Then, the 3D model was reconstructed using Structure from Motion algorithm. In order to make a 3D model with correct dimension, position, and orientation, the georeferencing process was done with aid from control points which have known absolute coordinate obtained from terrestrial surveying. To check the geometric accuracy of 3D model, the accuracy test was carried out by comparing the coordinates from 3D model and length measurement with corresponding real values from terrestrial surveying. The result shows that with only terrestrial images the generated 3D model was still incomplete. Visually the walls can be modeled well. But the top and floor can’t be modeled due to lack coverage from the top. In terms of geometric accuracy, the mean 3D positional error is 0.068 m. And the mean of error in length measurement is 0.057 m.
PENGADAAN DATA GEOSPASIAL DESA MENGGUNAKAN WAHANA DRONE-QUADCOPTER (STUDI KASUS : DESA SUGENG, KEC.TRAWAS, KABUPATEN MOJOKERTO) Cahyono, Agung Budi; Hidayat, Husnul; Handayani, Hepi Hapsari; Budisusanto, Yanto
GEOID Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kemajuan dibidang ilmu dan teknologi spasial adalah dengan berkembangnya wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau nir awak yang semakin terjangkau baik harga (low cost) dan siap terbang (Ready To Fly / RTF) maupun kemudahan pengoperasiannya terutama untuk pemetaan secara fotogrametris. Fotogrametri sebuah proses untuk memperoleh informasi metris mengenai sebuah obyek melalui pengukuran yang dibuat pada hasil foto udara sebuah obyek. Sedangkan interpretasi foto didefinisikan sebagai ekstraksi dari informasi kualitatif mengenai foto udara dari sebuah obyek oleh analisis visual manusia dan evaluasi fotografi (Edward dan James 2004). Terminologi baru menggunakan pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle) merupakan platform yang mendukung untuk pengukuran fotogrametri. UAV standar ini memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global (Eisenbeiss, 2008 dalam Rukmana, 2013).Penelitian ini merupakan kegiatan pemetaan spasial dengan menggunakan alat berupa wahana terbang nir-awak RTF modifikasi yang digunakan untuk memetakan lokasi bencana longsor. Adapun sensor yang digunakan adalah kamera amatir non-metrik. Adapun wahana yang digunakan adalah sejenis Quadcopter dengan ketinggian terbang sekitar 250 meter dan dalam waktu 15 menit pemotretan dilakukan.Dengan metode Fotogrametri maka akan dapat melakukan rapid mapping (pemetaan cepat) yang berupa informasi berupa peta desa dalam rangka menunjang program pemetaan partisipatif nasional (BIG, 2014).Hasil akhir dari kegiatan ini berupa pemetaan desa Sugeng Kec. Mojokerto seluas 270 ha. Peta desa yang dihasilkan dengan format peta ortofoto. Dari 378 foto tersebut telah dipilih dengan pertimbangan tingkat ketajaman, blur dan ketinggian terpilih 232 foto. Dimana satu kelemahan adalah daya baterai litium yang digunakan selama 8 menit/baterai. Untuk kegiatan ini digunakan 4 baterai sehingga total terbang 1 x untuk flight test sedangkan total pemotretan menggunakan 3 baterai atau sepanjang 8 x 3 = 24 menit.
ANALISA KETELITIAN DAN KESESUAIAN PEMODELAN 3D DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI DAN TEKNIK STRUCTURE FROM MOTION (SFM) PADA OBYEK BANGUNAN Cahyono, Agung Budi; Ulinnuha, Rifqi
GEOID Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v12i1.1521

Abstract

3D modeling has become an activity that required by other field, such as for research, visualization, inventory, maintenance, and mapping. Buildings are target object of 3D modeling, one of them is Laboratorium Rekayasa Forensik ITS building as public facility. Photogrammetry as an art, a science and technology focusedon image processingis one of basic of3D modeling, especially Close Range Photogrammetry. Modeling of existing objects can be formed from photos with several methods. 3D Modeling methods that have been developed are Geometry-approach and SFM techniques. Modeling result using Geometry-approach and SFM techniques will be qualified as good if the 3D model has accuracy level 3 (LoD 3). The object research tested are accuracy and suitability of model result to real object. Accuracy is tested by comparing ICP value of observation against ICP value of georeferenced model.The visual aspect is tested by view teh similarity of structure and texture result. While modeling suitability tested using some aspect, that is visually, detail geometry, processing duration, specification, cost, format, data, observation, performance, and file size. From this research generate 3D model of Laboratorium Rekayasa Forensik ITS building that qualified LoD 3, with RMSE value (Easting, Northing, Height) < 50 cm and suitable architecture to real object for both methods, Geometry-approach and SFM technique. Modeling 3D using both methods has each characteristic in detail aspet, duration aspect, specification aspect, cost aspect, data aspect, observation aspect, performance aspect, and file size aspect.
Co-Authors ., Nurwatik Abdul Rozak Abdul Rozak Achmad Thirmidzi Adittiyo Darmawan Adittiyo Darmawan, Adittiyo Agneszia Anggi Ashazy Agus Wibowo Agus Wibowo Ahmad Solihuddin Al Ayyubi Akhmad Barizil Hak Ali, Hanif Alif Fariq&#039;an Setiawan Anggoro Wahyu Widodo Anindya N Rafitricia Antasari, Intan Yulia Arinda Kusuma Wardani Asfi Dian Ahmadi Ashazy , Agneszia Anggi Aulia Hafizh S Avicenna, Mohammad Ayuli Serlia A’yun, Qurrata Bambang Sapto Pratomosunu Bangun Muljo Sukojo Bangun Muljo Sukojo, Bangun Muljo Bisma Satria Nugraha Budisusanto, Yanto Chali Matussa Diyah Chali Matussa Diyah Chatarina Nurdjati S Cherie Bhekti Pribadi, Cherie Bhekti Danu Supradita Dean Ahmed Falahesa Dedy Trisasongko Desviachmad Caprilio Putra Wicaksana Sumartono Deviantari , Udiana Wahyu Dinimiar Fitrah Saraswati Diyah , Chali Matussa Diyah, Chali Matussa Duantari , Novita Dwi Budi Martono Elisya Febriana Fadhila, Amelia Fakhrusy Luthfan Mahfuzh Falahesa, Dean Ahmed Febriana, Elisya Febriana, Elisya FG., Ricko Andrew Filsa Bioresita, Filsa Firman Prasetyo G., Oktavianto Gatot Cakra Wiguna Hak, Akhmad Barizil Hana Tazkiyatunnisa Hanif Ali Hariyanto, Irena Hana Hepi Hapsari Handayani Hepi Hapsari Handayani, Hepi Hapsari Hidayat, Husnul Husnul Hidayat, Husnul I Nengah Surati Jaya Ike Agustuti Sriwiyanti Intan Yulia Antasari Jaelani , Lalu Muhamad Khomsin Khomsin Khomsin, Khomsin Komang Bayu Angga Sardana Krisna, Trismono Candra Kurniawan, Surya Mahendra , Yudo Miftahul Riski Mochamad Machfud Mochamad Machfud, Mochamad Mochammad Imron Awalludin Mohammad Avicenna Mohammad Rohmaneo Darminto Muhammad Fikri Anshari Muhammad Fikri Anshari, Muhammad Fikri Muhammad Firdaus Muhammad Hafizh Muzaky Muhammad Rohmaneo Darminto Mulyono, Yulita Eka Rana Munawar Kholil Munawar Kholil Noorlaila Hayati, Noorlaila Novita Duantari Nuri Rahmawati Nurul Hidayah Nurwatik , Nurwatik Nurwatik Nurwatik Oghy Octori Pratomo, Danar Guruh Prihadi, Sofan Qurrata A’yun Rahmawat, Nuri Rakhmat Budiman Ramadhan, Alfi Syahril Rifqi Ulinnuha S , Chatarina Nurdjati S, Aulia Hafizh Selfi Naufatunnisa Shylvimira Anandicha Setiawan Sofan Prihadi Sriwiyanti , Ike Agustuti Supradita, Danu Surya Kurniawan Syariz, Muhammad Aldila T. , Agnes Rusnalia Tazkiyatunnisa , Hana Teguh Hariyanto, Teguh Trismono Candra Krisna Udiana Wahyu Deviantari Udiana Wahyu Deviantari Udiana Wahyu Deviantari, Udiana Wahyu Ulinnuha, Rifqi Wahyu Tri Oktafiana Webie Ni Maja Dj Widodo, Anggoro Wahyu Widodo, Anggoro Wahyu Wirantiko, Mahardi Yanto Budisusanto, Yanto Yudi Wahyudi Yudi Wahyudi Yudo Mahendra Yugie Nanda Pranata Yuwono Yuwono , Yuwono Yuwono Yuwono Yuwono Yuwono