Claim Missing Document
Check
Articles

Sekolah Sehat Berbasis Kesehatan dan Lingkungan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia Taiyeb, A. Mushawwir; Rauf, Bakhrani; Azizah, Laelah; Sudiadharma, Sudiadharma; Purnamasari, Andi Bida
JKM: Jurnal Kemitraan Masyarakat Volume 4 Number 1 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jkm.v4i1.74309

Abstract

Healthy and clean lifestyle is a process that involves lifestyle changes to improve physical and mental health and maintain the environment around the school to remain clean and healthy. The implementation of health and environmental-based school activities uses a participatory method through interactive discussion activities between the service team and the management and teaching team and mentoring of clean and healthy lifestyles at the Indonesian School Kuala Lumpur continued by cleaning the school environment by involving students. The target of this community service program is the school environment including the Principal, teachers and other teaching teams and the secretary at the Indonesian School Kuala Lumpur Malaysia. After this activity ended, the physical environment of the school was seen to be cleaner and the school intensified the role of teachers and students to jointly maintain a clean lifestyle and order in the school environment.
Pelatihan Penggunaan Mobile Learning dalam Pembelajaran Bahasa Jerman Angreany, Femmy; Syaputra, Arlian Fachrul; Mannahali, Misnah; Azizah, Laelah; Alamsyah
MAMMIRI: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media pembelajaran memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada guru bahasa Jerman di Sulawesi Selatan diperoleh informasi bahwa sebagian besar guru hanya menggunakan metode mengajar yang konvensional dan cinderung menggunakan media pembelajaran yang sama untuk segala situasi dan kondisi tanpa memperhatikan kebutuhan siswa dan materi yang diajarkan. Oleh sebab itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Jerman dalam memanfaatkan teknologi mobile learning sebagai media pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan sesuai dengan siswa generasi Z. Penggunaan perangkat mobile learning menjadi kebutuhan dalam mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Sasaran kegiatan ini adalah para guru Bahasa Jerman yang belum optimal dalam menggunakan aplikasi mobile learning sebagai sarana pembelajaran. Kegiatan ini menggunakan beberapa tahapan yaitu, penyampaian materi, demonstrasi aplikasi mobile learning, serta praktik langsung oleh peserta. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang serta mengimplementasukan strategi pembelajaran bahasa Jerman berbasis mobile learning. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pembelajaran Bahasa Jerman dan mendorong adopsi teknologi dalam dunia pendidikan secara lebih luas.
KAMPUNG BAHASA BERBASIS BUDAYA LOKAL: STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING DALAM MEWUJUDKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA Fatimah, Syarifah; Manahali, Misnah; Azizah, Laelah; Angreany, Femmy; Burhamzah, Rahmat
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 02 (2025): APRIL 2025
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguasaan bahasa asing menjadi kebutuhan penting dalam era globalisasi. Namun, tantangan seperti rendahnya akses pendidikan bahasa dan kurangnya pendekatan kontekstual masih terjadi, khususnya di daerah pinggiran. Di sisi lain, pembelajaran yang terlepas dari budaya lokal rentan melemahkan karakter dan identitas nasional. Oleh karena itu, program Kampung Bahasa Berbasis Budaya Lokal diinisiasi sebagai strategi untuk mengintegrasikan pengajaran bahasa asing dengan nilai-nilai budaya lokal guna mewujudkan revolusi karakter bangsa. Kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif-kolaboratif yang melibatkan masyarakat secara aktif. Metode pelaksanaan mencakup pemetaan budaya lokal, pengembangan kurikulum kontekstual, pelatihan tutor lokal, serta pelaksanaan kelas bahasa asing dengan pendekatan task-based learning dan contextual teaching and learning. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket, dan pre-test/post-test untuk mengukur aspek linguistik dan afektif peserta. Program menunjukkan peningkatan signifikan pada berbagai aspek: kemampuan berbicara peserta meningkat dari 35% menjadi 78%, pemahaman nilai budaya dari 50% menjadi 90%, dan kepercayaan diri dalam komunikasi dari 40% menjadi 85%. Keterlibatan masyarakat naik dari 20% menjadi 80%, dan partisipasi pemuda sebagai tutor lokal meningkat dari 15% menjadi 70%. Selain itu, penggunaan media budaya lokal dalam pembelajaran meningkat drastis dari 10% menjadi 95%. Hasil ini menunjukkan bahwa integrasi nilai budaya lokal dalam pembelajaran bahasa asing tidak hanya meningkatkan kemampuan linguistik, tetapi juga menumbuhkan karakter, identitas, dan partisipasi sosial. Pendekatan ini terbukti mampu membangun ekosistem pendidikan yang relevan, inklusif, dan berkelanjutan. Kampung bahasa berbasis budaya lokal merupakan strategi yang efektif dalam membentuk generasi yang terampil secara global tanpa kehilangan akar budayanya. Program ini layak direplikasi dalam konteks pendidikan nasional sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter dalam kerangka Asta Cita.
PUSAT LITERASI MULTIBAHASA UNTUK ANAK DAN REMAJA DI KAWASAN 3T (TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR) Azizah, Laelah; Mannahali, Misnah; Fatimah, Syarifah; Jufri, Jufri; Angreany, Femmy
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 03 (2025): MEI 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketimpangan akses pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menyebabkan rendahnya tingkat literasi dasar, termasuk kemampuan bahasa anak dan remaja. Dalam konteks multibahasa Indonesia, literasi dalam lebih dari satu bahasa menjadi kebutuhan strategis untuk pemberdayaan dan penguatan identitas lokal. Kegiatan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus di tiga wilayah 3T: Pulau Serasan (terluar), Entikong (terdepan), dan Pegunungan Bintang (tertinggal). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan metode tematik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pusat literasi multibahasa mampu meningkatkan kemampuan membaca anak-anak dalam bahasa ibu (rata-rata 82%), bahasa Indonesia (rata-rata 77%), dan bahasa Inggris dasar (rata-rata 48%). Selain aspek kognitif, program ini juga memperkuat rasa percaya diri, pelestarian bahasa lokal, dan partisipasi komunitas. Temuan ini memperkuat teori literasi sebagai praktik sosial dan pentingnya penggunaan bahasa ibu sebagai fondasi pembelajaran berbahasa lainnya. Pusat literasi tidak hanya menjadi sarana peningkatan kemampuan bahasa, tetapi juga berperan sebagai ruang interaksi budaya dan penguatan kapasitas komunitas lokal. Pusat literasi multibahasa terbukti menjadi pendekatan efektif dalam menjawab tantangan literasi anak di kawasan 3T. Dukungan kebijakan dan penguatan kapasitas fasilitator lokal sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan dan perluasan program ini di wilayah lain.