Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Inventory of ferns (Pteridophyta) in East Citorek, Lebak, Banten Nugraheni, Latif Sofiana; Survani, Rifki; Arindri, Dinda
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v7i1.20902

Abstract

East Citorek Village in Lebak Regency is a village that has a beautiful, cool and lush environment, and there are a lot of springs. These environmental conditions support the growth of various types of ferns. The people of East Citorek Village are not aware of varied types of ferns in their area. With the development plan of East Citorek Village as one of tourist destinations that is in the process of building facilities and accessibility, it is feared that it bears the potential to reduce and annihilate fern vegetation. The purpose of this study was to identify the types of fern (Pteridophyta) and determine the abiotic factors of ferns (Pteridophyta) at East Citorek Village, Lebak Regency. This research uses incorporates a qualitative approach using the cruise method, particularly by observing directly and exploring each place that is considered representative of the fern vegetation that becomes the concern of the study.  Each type of fern plant was sampled to be identified and collected as a dry herbarium. The results of the study found that there were 19 species, 12 families, and 7 orders of fern in the area. The most common type of fern plant found comes from the Polypodiaceae family, while the type of fern that dominates the study site is the species of Dicranopteris linearis. The results of measuring environmental abiotic factors at East Citorek Village in Lebak Regency show that the results are still feasible for the survival of ferns within the average temperature measurement of 28◦C, air humidity of 76.3%, and soil pH of6.Keywords: Identification, Fern, Pteridophyta, Herbarium
Optimalisasi Produktivitas Petani Desa Cileles-Lebak Melalui Edukasi Deteksi Dini Hama dan Penyakit serta Strategi Pencegahan Efektif Ratnasari, Dwi; Survani, Rifki; Maryani, Nani; Khastini, Rida Oktorida
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ackground: Produktivitas petani pisang di Desa Cileles, Lebak, masih rendah akibat tingginya frekuensi gagal panen dan biaya produksi yang tinggi. Permasalahan ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan petani terkait hama dan penyakit, serta kurangnya penerapan metode budidaya yang berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakan ini ini adalah memberikan edukasi kepada petani sebagai mitra di desa binaan mengenai deteksi dini hama dan penyakit serta strategi pencegahan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Metode: Metode yang digunakan meliputi pelatihan intensif kepada petani tentang identifikasi hama, penyakit, dan praktik pengendalian yang ramah lingkungan, serta pendampingan dalam penerapan budidaya pisang yang berkelanjutan. Hasil: Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengenali hama dan penyakit, yang berkontribusi pada penurunan biaya produksi dan peningkatan kualitas buah pisang. Kesimpulan: Kegiatan ini terbukti efektif dalam mengoptimalkan produktivitas petani pisang di Desa Cileles, Lebak.
Etnobotani Papan Studi Etnobotani Papan di Desa Kadubeureum Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang Banten Septiyani, Rani; Fadila, Nurul; Yuni Lestari, Triana; Komariah, Siti; Eka Nur Fitriana, Desi; Survani, Rifki
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 16 NO 2, DESEMBER 2024
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/jhm.v16i2.32500

Abstract

Ethnobotany is the science of interaction both directly and indirectly that explores the relationship between humans, plants, and the environment including the use of plants by the community in everyday life. Ethnobotany board is a study of the use of plants or plants as materials for building. Plants used as building materials are generally in the form of tree habitus. Parts that can be utilized as building raw materials are the leaves and stems. This study aims to determine and identify the variety of plant species that can be useful as ethnobotany of boards or building materials in Kadu Beureum Village, Padarincang District, Serang Regency, Banten. Based on the results of interviews and field observations conducted in Kadu Beureum Village, there are 7 types of plants that can be used as ethnobotany boards, Mahogany (Swietenia macrophylla), Teak (Tectona grandis), Lame / Pulai (Alstonia scholaris L.), Durian (Durio sp.), Coconut (Cocos nucifera L.), Bamboo (Bambusa vulgaris), and Reeds (Imperata cylindrica L). The data collection methods used are primary data, while the data analysis used is descriptive and qualitative analysis.
Penggunaan Media Game Interaktif Sociopoly Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMAN 1 Pandeglang Hatta, Muhammad Sukarno; Azzahra, Tifani Shofa; Salsabilla, Sekar; Pahlevi, Muhammad Rabih; Rachmadi, Maulana Fikri; Survani, Rifki
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 4 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Desember 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v2i4.545

Abstract

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi setiap individu. Tujuan mendasar dari pendidikan adalah untuk membekali orang-orang dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk sukses di dunia saat mereka melangkah maju. Definisi umum dari pendidikan adalah tindakan mewariskan informasi, praktik, dan nilai-nilai yang telah dihargai dan digunakan di masa lalu kepada generasi berikutnya. Dari pengajaran hingga pembelajaran, pendidikan menjadi proses yang berkelanjutan. Pengajaran dan pembelajaran di kelas menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ketercapaian tujuan pendidikan. Guru dan siswa memainkan peran penting dalam kemampuan kelas untuk mendorong pembelajaran yang efektif. Agar siswa dapat terlibat, bersemangat, dan terdorong untuk dapat belajar dan mencapai hasil yang baik, guru perlu mengetahui cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran secara maksimal. Peneliti menggunakan media pembelajaran Sociopoly untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini. Dengan mengaitkannya dengan teori interaksi simbolik yang dikembangkan oleh Herbert Blumer berdasarkan pemikiran George Herbert Mead, interaksi sosial dibangun melalui penggunaan simbol-simbol bermakna yang memengaruhi perilaku individu dalam kelompok sosial tertentu (Blumer, 1969). Dari teori tersebut memberikan makna pembelajaran untuk siswa saat digunakan media berupa Sociopoly. Sehingga dikatakan bahwa media pembelajaran Sociopoly dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Pandeglang.
Eksplorasi Persepsi Awal Mahasiswa Pendidikan Biologi terhadap Teori Evolusi: Apakah Evolusi Bertentangan dengan Keyakinan? Yulianty, Sindanita; Survani, Rifki; Zulkarnaen; Ida Yayu Nurul Hizqiyah; Cita Tresnawati; Noviani Utami
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 2 (2024): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/biosfer.v9i2.20236

Abstract

Penerimaan terhadap teori evolusi merupakan salah satu isu menantang dalam dunia Pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi awal mahasiswa terkait teori evolusi sebelum mempelajari mata kuliah evolusi. Pada penelitian melibatkan 99 orang mahasiswa Pendidikan Biologi sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui angket berisi open-ended dan closed-ended questions. Ditemukan bahwa 54,6% mahasiswa percaya dengan teori evolusi, 41,4% ragu-ragu dan 4% tidak percaya. Persepsi mahasiswa yang mengatakan ragu-ragu dan tidak percaya teori evolusi karena (1) menyadari kurangnya pemahaman mereka tentang evolusi; (2) teori evolusi bertentangan dengan keyakinan mereka; (3) adanya keraguan terhadap teori Darwin; (4) bukti terkait evolusi masih belum cukup memadai atau kurang meyakinkan. Adapun persepsi mahasiswa yang menerima teori evolusi dengan landasan sebagai berikut (1) evolusi dapat dibuktikan melalui bukti ilmiah; (2) mereka harus mampu menilai teori evolusi secara ilmiah dan terlepas dari perspektif agama; (3) menyadari bahwa teori evolusi perlu ditinjau dengan berbagai informasi dari berbagai perspektif. Temuan ini dapat dijadikan acuan serta memberikan rekomendasi pendekatan bagi dosen dan para pendidik untuk melaksanakan pembelajaran evolusi.
Studi Kasus Beban Kognitif Mahasiswa Pendidikan Biologi dalam Pengolahan Data Statistik Menggunakan Microsoft Excel Survani, Rifki; Sari, Indah Juwita; Yulianty, Sindanita; Nugraheni, Latif Sofiana
Jurnal Studi Kasus Kegiatan Masyarakat Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53889/jskkm.v3i1.642

Abstract

Kemampuan mengolah data statistik merupakan keterampilan penting bagi mahasiswa pendidikan biologi. Penggunaan Microsoft Excel dalam pembelajaran statistika diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan data dan mengurangi beban kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat dan jenis beban kognitif mahasiswa saat menggunakan Excel dalam tugas statistik. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa angket berbasis teori Cognitive Load, mencakup tiga dimensi: intrinsic, extraneous, dan germane load. Hasil menunjukkan bahwa intrinsic load berada pada kategori tinggi (3,70), extraneous load kategori sedang (2,94), dan germane load kategori tinggi (4,15). Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun tugas statistik cukup kompleks, mahasiswa mampu mengalokasikan sumber daya kognitif secara positif. Namun, masih terdapat aspek teknis yang dapat disederhanakan untuk mengurangi beban kognitif yang tidak perlu. Rekomendasi diberikan untuk pengembangan desain pembelajaran yang mengintegrasikan panduan bertahap dan media pembelajaran berbasis Excel yang ramah pengguna.
The Inventory of ferns (Pteridophyta) in East Citorek, Lebak, Banten Nugraheni, Latif Sofiana; Survani, Rifki; Arindri, Dinda
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v7i1.20902

Abstract

East Citorek Village in Lebak Regency is a village that has a beautiful, cool and lush environment, and there are a lot of springs. These environmental conditions support the growth of various types of ferns. The people of East Citorek Village are not aware of varied types of ferns in their area. With the development plan of East Citorek Village as one of tourist destinations that is in the process of building facilities and accessibility, it is feared that it bears the potential to reduce and annihilate fern vegetation. The purpose of this study was to identify the types of fern (Pteridophyta) and determine the abiotic factors of ferns (Pteridophyta) at East Citorek Village, Lebak Regency. This research uses incorporates a qualitative approach using the cruise method, particularly by observing directly and exploring each place that is considered representative of the fern vegetation that becomes the concern of the study.  Each type of fern plant was sampled to be identified and collected as a dry herbarium. The results of the study found that there were 19 species, 12 families, and 7 orders of fern in the area. The most common type of fern plant found comes from the Polypodiaceae family, while the type of fern that dominates the study site is the species of Dicranopteris linearis. The results of measuring environmental abiotic factors at East Citorek Village in Lebak Regency show that the results are still feasible for the survival of ferns within the average temperature measurement of 28◦C, air humidity of 76.3%, and soil pH of6. Keywords: Identification, Fern, Pteridophyta, Herbarium
PENGEMBANGAN E-KETANTAS (E-MODULBERMUATAN KESADARAN KEBERLANJUTAN DAN KREATIVITAS) PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN Zulkarnaen; Utami, Novia; Yulianty, Sindanita; Survani, Rifki
Edumedia : Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 9 No 1 (2025): Edumedia: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Kapuas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/edumedia.v9i1.1537

Abstract

Kesadaran keberlanjuan terhadap pelestarian lingkungan harus dibina sejak dini agar menjadi kebiasaan positif bagi tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan E-modul bermuatan kesadaran keberlanjutan dan kreativitas (E-Ketantaas) pada materi perubahan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation yang kemudian dirincikan menjadi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Setelah dilakukan penelitian dan pengembangan E-Ketantas didapatkan hasil berupa: tahap analisis, peserta didik mengalami pembelajaran yang monoton, belum mengenal konsep kesadaran keberlanjutan, dan belum mampu memunculkan kreativitas. Pada tahap desain E-Ketantas, dibuatkan desain yang mampu merancang pembelajaran yang tidak monoton dan mampu memunculkan konsep kesadaran keberlanjutan dan kreativitas serta disesuaikan dengan materi perubahan lingkungan. Pada tahap pengembangan, E-Ketantas layak diterapkan pada materi perubahan lingkungan dengan menyelaraskan pada konsep kesadaran keberlanjutan dan kreativitas. Pada tahap pelaksanaan, E-Ketantas dapat digunakan dalam pembelajaran karena setelah dilakukan uji respon, peserta didik tidak merasa kesulitan dalam menggunakannya. Pada tahap evaluasi, E-Ketantas dapat memuat berbagai sumber belajar, termasuk video. E-Ketantas dapat diterapakan dengan optimal pada sekolah yang terbiasa menggunakan pendekatan student center, model Discovery Learning, metode belajar diskusi, dan media pembelajaran multimedia interaktif.
Analisis Penggunaan Platform Baamboozle dalam Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Minat Motivasi Belajar Siswa Risnandar, Rihhan Kemia; Octe Kania, Farla; Ramadani, Octavia; Survani, Rifki; Restu Stirillia, Weni
KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Katalis Vol. 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/katalis.v7i2.10888

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis penggunaan platform Bamboozle dalam Model Pembelajaran Team Games Tournament yang diterapkan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pandeglang Tahun Pelajaran 2024-2025 pada pembelajaran kimia. Subjek yang digunakan adalah siswa beserta guru kelas XI.6 SMA Negeri 1 Pandeglang dengan objek penelitian penerapan model pembelajaran TGT. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan penerapan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan dua sumber data: Angket respon siswa (informan) dan dokumentasi pendukung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yang menunjukkan distribusi respon siswa relatif signifikan, dimana 80% siswa menilai "Sangat Baik" dan 20% siswa memberikan penilaian "Baik". Tidak ditemukannya respon dalam kategori "Cukup" dan "Kurang" (0%). Hal ini mencerminkan penggunaan platform Bamboozle dalam Model Pembelajaran TGT mampu meningkatkan minat motivasi belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama untuk mata pelajaran Kimia topik Termokimia. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Team Games Tournament (TGT), Baamboozle
Exploring the Educational Potential of Mutualistic Interaction between Cynometra cauliflora and Arbuscular Mycorrhiza in PT Chandra Asri’s Biodiversity Park: A Content Analysis for High School Biology Learning Firdaus, Najmi; Rachmawati, Dian; Khastini, Rida Oktorida; Fitri, Siti Gia Syauqiyah; Amelia, Evi; Fitriana, Desi Eka Nur; Survani, Rifki; Wahyuni, Indria
International Journal of Biology Education Towards Sustainable Development Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53889/ijbetsd.v5i1.636

Abstract

Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) form mutualistic interactions with plants, including Cynometra cauliflora (Namnam), a tropical indigenous species from the Fabaceae family. This study explores the educational potential of this biological relationship to enrich high school biology education under the Kurikulum Merdeka framework. Field research was conducted at PT Chandra Asri’s Biodiversity Park in Cilegon, Banten Province, Indonesia, an area with rich local biodiversity and a tropical rainforest climate.  The study used a qualitative content analysis approach following an exploratory-descriptive model. Nine naturally growing C. cauliflora individuals were selected for morphological observations and root sampling. Morphological characteristics were documented following standard botanical protocols, while AMF colonization was assessed through root clearing, Phillips and Hayman staining method, and microscopic observation. The percentage of AMF colonization was calculated using the gridline intersect method. Habitat characterization to understand the ecological context. Curriculum analysis reviewed Indonesian biology standards, textbooks, and scientific literature to map potential integrations. Key concepts such as mutualism, nutrient cycling, biodiversity conservation, and plant physiology were identified for curriculum enrichment. The findings suggest that studying C. cauliflora and its AMF association can effectively support Capaian Pembelajaran (Learning Achievement Targets), fostering student skills in scientific methods, environmental awareness, and critical thinking. Incorporating local examples promotes contextual and inquiry-based learning, aligning with the spirit of the Kurikulum Merdeka and strengthening students’ ecological literacy. In conclusion, the mutualistic relationship between C. cauliflora and AMF offers a valuable, locally relevant scientific model for enhancing biology education. It bridges scientific knowledge, cultural understanding, and sustainability, preparing students for real-world ecological challenges.