Pertahanan berbasis ancaman memprioritaskan kebijakan ancaman spesifik untuk meningkatkan keamanan nasional dan alokasi sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak dan efektivitas kebijakan tersebut dengan menggunakan metode kualitatif dan data sekunder. Studi ini menggunakan sumber data sekunder, termasuk laporan pemerintah, dokumen strategis, dan artikel akademis, untuk mengeksplorasi tiga aspek utama: efektivitas kebijakan pertahanan berbasis ancaman, faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan tersebut, dan potensi kelemahan serta konsekuensi yang tidak diinginkan. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan berbasis ancaman meningkatkan keamanan nasional dengan memfokuskan sumber daya pada ancaman yang memiliki prioritas tinggi namun dapat menyebabkan inflasi ancaman dan pengabaian terhadap ancaman yang tidak diprioritaskan. Faktor kunci keberhasilan penerapannya meliputi intelijen yang akurat, teknologi canggih, dan kepemimpinan politik dan militer yang kuat. Namun, konsekuensi yang tidak diinginkan seperti ketegangan hubungan internasional dan meningkatnya perlombaan senjata menyoroti kompleksitas kebijakan ini. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun kebijakan pertahanan berbasis ancaman menawarkan perbaikan yang ditargetkan, kebijakan tersebut harus dikelola secara hati-hati untuk menghindari hasil negatif. Temuan-temuan ini menekankan perlunya pendekatan yang seimbang, mengintegrasikan strategi berbasis ancaman dengan langkah-langkah keamanan yang lebih luas untuk memastikan pertahanan nasional yang komprehensif. Kata Kunci: evaluasi kebijakan, keamanan nasional, kebijakan pertahanan berbasis ancaman