AbstrakLandasan pacu atau Runway merupakan infrastruktur inti dalam suatu Aerodrome yang berfungsi sebagai tempat tinggal landas (Takeoff) dan mendarat (Landing) suatu pesawat, oleh karena itu Landasan harus dalam keadaan prima sepanjang waktu, akibat dari aktivitas Takeoff dan Landing maka akan timbul tumpukan sisa karet ban dari Landing gear pesawat yang mana tumpukan ini disebut dengan Rubber Deposite, bila terdapat tumpukan yang tebal maka pada saat proses Landing pesawat akan mengalami slip yang dikarenakan kurangnya gaya gesek antara ban pesawat dengan permukaan landasan yang dapat mengakibatkan pesawat Overrun. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh apa penanganan penumpukan Rubber deposite di landasan pacu Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara, dan kajian pustaka. Data yang diperoleh kemudian akan diolah dengan Data reduction, Data display, dan Conclusion drawing untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan membuang data yang tidak diperlukan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terkait dengan penumpukan Rubber Deposite di landasan yang terjadi di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma sudah dilakukan penanggulangan-penanggulangan yang sesuai dengan apa yang sudah diatur Dirjen Perhubungan udara yang tertulis dalam SKEP/77/VI/2005, yakni berdasarkan frekuensi penerbangan dalam suatu Aerodrome dalam hal ini Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma sebanyak 154 pergerakan setiap hari dan di dalam aturan SKEP/77/VI/2005, angka 154 memiliki jadwal pembersihan Rubber deposite selama 3 bulan sekali dan hasil ini sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dengan dibuktikan hasil wawancara dengan teknik Landasan Bandar Udara internasional Halim Perdanakusuma. sehingga hal tersebut menjamin keamanan penerbangan yang berlangsung di lokasi peneliti melakukan penelitianKata Kunci: Runway, Rubber Deposite, Undang-Undang AbstractRunway or Runway is the core infrastructure in an Aerodrome that functions as a place to take off (Takeoff) and land (Landing) an aircraft, therefore the runway must be in prime condition all the time, as a result of Takeoff and Landing activities there will be a pile of residual rubber tires from the landing gear of the aircraft which this pile is called the Rubber Deposite, if there is a thick pile, during the landing process the aircraft will experience a slip due to the lack of friction force between the tires of the aircraft and the runway surface which can cause the aircraft to overrun. This study is intended to find out the extent of handling the accumulation of Rubber deposits on the runway of Halim Perdanakusuma International Airport. This research uses qualitative methods using data collection techniques, interviews, and literature reviews. The data obtained will then be processed with Data reduction, Data display, and Conclusion drawing to obtain the data needed and discard data that is not needed in this study. The results of this study show that related to the accumulation of Rubber Deposits on the runway that occurred at Halim Perdanakusuma International Airport, countermeasures have been carried out in accordance with what has been regulated by the Director General of Civil Aviation written in SKEP/77/VI/2005, , namely based on the frequency of flights in an Aerodrome in this case Halim Perdanakusuma International Airport as many as 154 movements every day and in the skep/77/VI/2005 rules, the number 154 has a rubber deposit cleaning schedule for 3 months and this result is in accordance with what happens in the field with evidenced by the results of interviews with the engineering of halim Perdanakusuma International Airport. so that this ensures the safety of flights that take place at the location where the researcher conducts the research.Keywords: Runway, Rubber Deposit, Act