Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Yoga Kids untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak di PAUD Genius Desa Nyatnyono Khasanah, Nur; Neni Ratna; Laeli Mufarikhah; Supriyatin; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preschool children are children aged 3-6 years where in this period there is a slow physical growth and psychosocial and cognitive growth will increase. During this period, children can develop their curiosity and be able to speak well. Play is a tool used by children to develop their society towards others in the surrounding environment, so at this time it takes concentration in learning. Some studies explain that practicing yoga can help children become calmer and more focused, and improve children's ability to plan or concentrate on learning. Kids Yoga is a great way to improve a child's mental and physical well-being and also to have fun. Practicing yoga needs a teacher who can give clear instructions. By debriefing teachers on simple yoga movements or postures, exercises can be carried out in the classroom or in outdoor activities. The results of data collection and surveys at the location of Paud Genius in Nyatnyono Village show that the age of children in Paud Genius is 2-4 years, as many as 18 people (100%), the level of mothers' knowledge about kids yoga before being given counseling is in the good category there are 3 mothers (16.7%) with sufficient knowledge, 5 mothers (27.8%) and there are 10 mothers (55.5%) with a lack of knowledge, the level of mothers' knowledge about kids yoga after being given counseling is most of the mothers' knowledge about kids yoga an increase of 16 mothers to be well-informed (88.9%).  This community service activity can bring a good effect to students at PAUD Genius, Nyatnyono Village, West Ungaran District, Semarang Regency. The yoga that has been done is an early stage of yoga that concentrates on physical and mental exercise so that it can be useful in increasing the body's immunity in children. The practice of yoga is expected to be carried out 1-2 times a week taught in PAUD by teachers so that children's immunity increases. Through yoga, children can be more creative, active and skilled so that they can increase children's intelligence. Children can also learn happily and not get bored.   Abstrak Anak usia prasekolah merupakan anak yang berumur 3-6 tahun dimana pada periode ini terjadi pertumbuhan fisik yang menjadi lambat dan pertumbuhan psikososial dan kognitif akan mengalami kenaikan. Periode ini anak dapat mengembangkan rasa ingin tahunya serta mampu berbicara dengan baik. Bermain merupakan alat yang digunakan anak untuk mengembangkan sosialnya terhadap orang lain di lingkungan sekitarnya, sehingga pada masa ini dibutuhkan konsentrasi dalam belajar. Beberapa studi menjelaskan bahwa latihan yoga dapat membantu anak menjadi lebih tenang dan lebih fokus, dan meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan perencanaan atau berkonsentrasi dalam belajar. Kids Yoga adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik anak dan juga untuk bersenang-senang. Berlatih yoga perlu guru yang dapat memberikan instruksi yang jelas. Dengan pembekalan kepada guru terhadap gerakan atau postur yoga yang sederhana maka latihan dapat dilakukan di kelas maupun dalam kegiatan outdoor. Hasil pengumpulan data dan survei di lokasi Paud Genius Desa Nyatnyono  menunjukkan usia anak di Paud Genius adalah 2-4 tahun, sebanyak 18 orang (100%), tingkat pengetahuan ibu mengenai kids yoga sebelum diberikan penyuluhan yaitu dengan kategori baik ada 3 ibu (16,7%) berpengetahuan cukup 5 ibu (27,8%) dan terdapat 10 ibu (55,5%) dengan tingkat pengetahuan kurang, tingkat pengetahuan ibu mengenai kids yoga setelah diberikan penyuluhan yaitu sebagian besar pengetahuan ibu mengenai kids yoga meningkat yaitu sebanyak 16 ibu menjadi berpengetahuan baik (88,9%). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membawa efek yang baik bagi siswa di PAUD Genius Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Yoga yang telah dilakukan merupakan yoga tahapan awal yang berkonsentrasi pada olah fisik dan pikiran sehingga dapat berguna dalam meningkatkan daya tahan tubuh pada anak. Praktik yoga diharapkan di harapkan dapat dilaksanakan 1-2 kali seminggu diajarkan di PAUD oleh guru agar daya tahan tubuh anak meningkat. Melalui yoga anak dapat lebih kreatif, aktif dan terampil sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak. Anak-anak juga dapat belajar dengan senang dan tidak bosan.
Asuhan Kebidanan pada Ny. R Umur 37 Tahun G3P2A0 di Puskesmas Klandasan Ilir Kota Balikpapan simanjuntak, Damaris; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the quality and sustainable midwifery services is Continuity of Care (COC) services. COC in midwifery is a series of continuous service activities starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, and family planning (Homer et all, 2014 in (Sunarsih & Pitriyani, 2020). COC carried out by midwives is generally oriented to improving continuity of service in a period. COC has 3 types of services, namely management, information and relationships. Continuity of management involves communication between women and midwives important for organizing and providing midwifery services (Sunarsih & Pitriyani, 2020). The aim of providing comprehensive midwifery care to Mrs R (Continuity of Care) includes pregnancy, delivery, postpartum, newborns and neonates up to family planning. In this research method, the author used a data collection method, namely using interviews, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research started from July - October 2024, the research instrument used SOAP. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity of Care) on Mrs R from pregnancy, labor, postpartum, newborns and neonates, it was found that Mrs. R aged 37 years G3P2A0 gestational age 40 weeks 1 day no problems found, Delivery of Mrs. R was carried out at Bhayangkara Balikpapan Hospital. The postpartum period was normal, there was no bleeding, uterine contractions were good, lochea rubra, the perineum was intact, the mother received vitamin A. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal. Mrs. R decided to use the post-partum IUD contraceptive   Abstrak Pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan salah satunya adalah pelayanan Continuity of care (COC). COC dalam kebidanan merupakan serangkaian kegiatan pelayanan berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta keluarga berencana (Homer et all, 2014 dalam (Sunarsih & Pitriyani, 2020). COC yang dilakukan oleh bidan pada umumnya berorientasi untuk meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam suatu periode. COC memiliki 3 jenis pelayanan yaitu manajemen, informasi dan hubungan. Kesinambungan manajemen melibatkan komunikasi antar perempuan dan bidan. Kesinambungan informasi menyangkut ketersediaan waktu yang relevan. Kedua hal tersebut penting untuk mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan (Sunarsih & Pitriyani, 2020). Tujuan memberikan asuhan kebidanan Pada Ny R secara Komperehensif (Continuity Of Care) meliputi masa kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus sampai KB. Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai sejak bulan Juli – Oktober 2024 instrumen  penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny R dari kehamilan, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus didapatkan Ny. R  usia 37 Tahun G3P2A0 usia kehamilan 40 minggu 1 hari tidak ditemukan masalah , Persalinan pada Ny. R dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, perinium utuh, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal. Ny. R memutuskan menggunakan KB IUD Pasca Salin
widayati Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Terhadap Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Leyangan Emiliana; widayati
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i1.349

Abstract

Abstract : Anemia in pregnant women is a global health problem associated with an increased risk of morbidity and mortality. The success of the government program, namely the provision of ferrous sulfate tablets during pregnancy to prevent and treat anemia is strongly influenced by the compliance of pregnant women in consuming these tablets. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of pregnant women about anemia and adherence in consuming Fe tablets in the working area of the Leyangan Health Center. Methods This type of research uses analytic observational with a cross sectional approach. The population in this study were all TM II and TM III pregnant from October 2022 who were recorded in the register of pregnant women, totaling 53 respondents and the sample used was 53 respondents. The research method uses total sampling and data collection uses a questionnaire. Data analysis using analysis. Results: The results showed that theknowlage of pregnant women was in the highcompliance category (34%) and the compliance of pregnant women was in the high compliance category (39,6%), while the knowledge of pregnant women about anemiaa was in the adherence category (32,1%), and knowlage of pregnant women abot anemia with less category (30,2%) and adherence in consuming Fe tablets with mild adherence category (28,3%).Conclusion The results of the study can be concluded that there is a relationship between pregnant women’s knowledge about anemia and compliance in consuming Fe tablets in the work area of the Leyangan Health Center. Abstrak : Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan secara global yang terkait dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Keberhasilan program pemerintah yaitu pemberian tablet fero sulfat selama kehamilan untuk mencegah dan menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Leyangan. Jenis penelitian ini menggunakan analitik correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil TM II dan TM III dari 3 Oktober – 31 Oktober 2022 yang tercatat di register ibu hamil yang berjumlah 53 responden dan pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, sampel yang digunakan sejumlah 53 responden. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi-squere. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kategori cukup (35,8%) dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kategori kepatuhan rendah (39,6%). Hasil uji chi-squere didapatkan hasil nilai 0,014 < p 0,05 yang berarti terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil yang baik tentang anemia kepatuhannya akan semakin tinggi dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Leyangan.
Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil Trimester III widayati; Misnawati; Kristiningrum, Wahyu; Nilawati, Ika
Midwifery Science Care Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v3i1.538

Abstract

Prenatal gentle yoga merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah untuk mengurangi keluhan-keluhan ibu selama kehamilan serta mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental, dan spiritual untuk proses persalinan. Upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung yaitu biasanya dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Senam yoga yang dilakukan pada kehamilan trimester III dapat mengurangi keluhan yang dirasakan ibu hamil selama trimester III salah satunya yaitu nyeri punggung. Mengetahui prenatal gentle yoga terhadap penurunan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Metode yang digunakan yaitu Quasi Experimen menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design tanpa kelompok kontrol, dan menggunakan uji statistik Paired Sample T-Test. Dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 19 orang ibu hamil trimester III. Nyeri punggung sebelum dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (68,4%), dan mengalami nyeri sedang dengan jumlah 2 responden (10,5%). Nyeri punggung sesudah dilakukan prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III yang tidak mengalami nyeri dengan jumlah 15 responden (78,9%), dan mengalami nyeri ringan dengan jumlah 4 responden (21,1%). Hasil nilai t hitung didapatkan 5,121 > t tabel 1,729 dan p value 0,000 < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri punggung sebelum dan setelah prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III di RSUD Ratu Aji Putri Botung. Diharapkan bagi ibu hamil supaya mengikuti pelaksanaan kelas prenatal gentle yoga pada fasilitator prenatal gentle yoga yang sudah melakukan pelatihan supaya bisa menerapkan prenatal gentle yoga yang bermanfaat untuk mengurangi keluhan ibu selama masa kehamilan.
Pemanfaatan Booklet Kreasi Menu Makanan Pendamping ASI (Mp-Asi) UNTUK Meningkatkan Motivasi Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting Windayanti, Hapsari; Widayati; Luvi Dian Afriyani; Wahyu Kristiningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3904

Abstract

Infants and toddlers are part of an important phase in the life cycle, marked by very rapid physical growth and social development. This period is marked by high nutritional needs to support the speed of children's growth and development. Lack of nutritional intake in the first 1,000 days of life, covering the period from in the womb to the age of two years. This can have a serious impact not only on physical growth, but also on the child's cognitive development, intelligence, and productivity in the future. As a result, the child's development as an adult is at risk of being suboptimal.In Indonesia, one in three toddlers experiences stunting, which means growth disorders due to chronic malnutrition. Data from Riskesdas (2018), shows that the prevalence of stunting reaches 30.8%. One of the areas facing this problem is the Bergas Health Center work area, where a number of toddlers were found to be stunted.. One effort that can be made to overcome stunting is through the provision of appropriate Complementary Foods (MP-ASI), according to the child's age and nutritional needs. MP-ASI that is presented in an attractive, varied, and balanced way can increase toddlers' interest in eating. Seeing this problem, the community service team took the initiative to provide education to mothers of toddlers about creating MPASI menus. This activity was carried out through a lecture method and assisted by an informative booklet that was designed attractively. Previously, this kind of booklet had never been provided in the Bergas Health Center area. This community service program includes three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The activity has been carried out three times in toddler classes located in Jatijajar, Randugunting, and Bergas Lor, with a total of 26 mothers/caregivers participating.  The results of the implementation showed an increase in motivation from mothers/caregivers in preventing stunting through providing appropriate MPASI.   ABSTRAK Bayi dan balita bagian dari fase penting dalam siklus kehidupan, ditandai pertumbuhan fisik serta perkembangan sosial yang sangat cepat. Periode ini ditandai dengan kebutuhan gizi yang tinggi untuk mendukung kecepatan tumbuh kembang anak. Kekurangan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mencakup masa sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dapat berdampak serius, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan produktivitas anak dimasa mendatang. Akibatnya, perkembangan anak saat dewasa berisiko menjadi tidak optimal. Di Indonesia, satu dari tiga balita mengalami stunting, yang berarti gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis. Data dari Riskesdas (2018), menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai angka 30,8%. Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan ini adalah wilayah kerja Puskesmas Bergas, ditemukan sejumlah balita yang mengalami stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak. MP-ASI yang disajikan secara menarik, bervariasi, dan bergizi seimbang dapat meningkatkan minat makan balita. Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat berinisiatif memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai kreasi menu MP-ASI. Kegiatan dilakukan melalui metode ceramah dan dibantu dengan booklet informatif yang dirancang menarik. Sebelumnya, booklet semacam ini belum pernah diberikan di wilayah Puskesmas Bergas. Program pengabdian masyarakat ini mencakup tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.  Kegiatan telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, di kelas balita yang berlokasi di Jatijajar, Randugunting, dan Bergas Lor, dengan peserta sebanyak 26 ibu/pengasuh.  Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan motivasi dari para ibu/pengasuh dalam mencegah stunting melalui pemberian MPASI yang tepat.
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah Riska Selviana; Widayati; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is the process of fertilization leading to the birth of a fetus after 40 weeks. The Maternal Mortality Rate (MMR) has increased in Indonesia but decreased in Central Java. Knowledge of pregnancy danger signs is crucial in preventing complications. Based on a preliminary study at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah in November 2024, some pregnant women, particularly primigravida, were unaware of the danger signs of pregnancy. This study aims to examine the relationship between maternal characteristics and the level of knowledge about pregnancy danger signs at Klinik Nur Hikmah This research is a descriptive study with a cross-sectional approach, utilizing an observational method. The study population consisted of pregnant women who underwent prenatal checks between October and November 2024 at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah, totaling 46 respondents. Sampling was done using total sampling.The majority of pregnant women were aged 20-35 years (60.9%), had higher education (45.7%), and were multiparous (65.2%). Most respondents also had good knowledge about pregnancy (63%). A significant relationship was found between maternal age and knowledge of dangerous pregnancy signs (p-value 0.021), between gravida status and knowledge (p-value 0.008), and education level was nearly significant (p-value 0.051). It is hoped that pregnant women will be more proactive in seeking information about dangerous pregnancy signs.   Abstrak Kehamilan adalah proses pembuahan yang mengarah pada kelahiran janin setelah 40 minggu. Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat di Indonesia, namun menurun di Jawa Tengah. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi. Berdasarkan studi pendahuluan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah pada November 2024, beberapa ibu hamil, terutama primigravida, kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di Klinik Nur Hikmah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan metode observasional. Populasi penelitian ini ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan pada bulan Oktober – November 2024 di Klinik Pratama rawat inap dan bersalin Nur Hikmah periode bulan November-Desember yaitu sebanyak 46 orang ibu hamil, Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Mayoritas ibu hamil berusia 20-35 tahun (60,9%), memiliki pendidikan tinggi (45,7%), dan berstatus multipara (65,2%). Sebagian besar responden juga memiliki pengetahuan yang baik tentang kehamilan (63%). Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan (p-value 0.021). antara gravida ibu hamil dengan pengetahuan tersebut (p-value 0.008). serta pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan hampir signifikan (p-value 0.051). Diharapkan Ibu hamil diharapkan lebih proaktif dalam mencari informasi mengenai tanda bahaya kehamilan.
Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ny.E Usia 30 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 32 Minggu 6 Hari di PMB Dwi Agustina Susanti, S.Tr.Keb Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang Dwi Agustina Susanti; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Midwives as providers of midwifery care have a strategic position to optimize the detection of high maternal and neonatal risks. For this reason, midwives must have qualifications inspired by the philosophy of midwifery care that emphasizes care for women (women-centered care).  One of the efforts to improve midwife qualifications is by implementing a continuous midwifery care model (Continuity of Care/CoC).  The research design used is descriptive, with a case study approach (Case Study) with documentation using the SOAP method.  The case study was conducted on Mrs. E G3P2A0 in October to December 2024, the data collection method used interviews, observations with primary and secondary data through the KIA Book. Comprehensive midwifery care for pregnant women was found that the mother experienced complaints of discomfort in the third trimester and was managed by providing health education, normal delivery, the mother gave birth at 39 weeks of pregnancy at Banyumanik 02 Hospital. Neonatal visits were conducted 3 times with normal results. Postpartum visits were conducted 4 times with normal results. The mother chose to use 3-month injection contraception. Comprehensive midwifery care will improve the health and well-being of the mother and fetus.   Abstrak Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal dan neonatal. Untuk itu bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang menekankan asuhannya terhadap perempuan (women centred care). Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of Care/CoC). Desain penelitian yang digunakan   yaitu   deskriptif, dengan pendekatan studi kasus (Case Study) dengan Pendokumentasian metode SOAP.   Studi kasus dilakukan pada Ny. E G3P2A0 pada bulan Oktober sampai Desember 2024 metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA. Asuhan kebidanan Komprehensif dari Ibu Hamil didapatkan ibu mengalami keluhan ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester III dan ditatalaksana dengan pemberian Pendidikan kesehatan, Ibu bersalin normal pada usia kehamilan 39 minggu di RS Banyumanik 02. Kunjungan neonatal dilakukan 3 kali hasil normal.  Nifas 4 kali kunjungan hasil normal. Ibu memilih untuk ber KB Suntik 3 bulan. Asuhan kebidanan komprehensif akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”C” Umur 29 Tahun di PKD Desa Gogik Alfina Damayanti; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and child health is the foundation for creating a superior generation. The well-being of mothers and children can be prepared for from the preconception period, pregnancy, childbirth, newborn period, postpartum period, neonate period, and becoming a prospective contraceptive user. The government's efforts to reduce maternal mortality and infant mortality rates include continuous care (Continuity of Care). The research method used in this study is descriptive, specifically a case study, which involves investigating a problem through a single case consisting of a single unit. The single unit in question may consist of one person or a group of people affected by a particular issue. The author conducted maternal monitoring twice during the third trimester. The monitoring results revealed complaints in the third trimester, specifically back pain, which is a physiological phenomenon. The vaginal delivery occurred on 15 April 2025 at 14:40 WIB, with the baby being a female. The author implemented KF 2 to KF 4 care effectively without any issues. The mother used an implant contraceptive and no problems were identified. Comprehensive care was provided, and there were no gaps between theory and practice in the comprehensive care of Mrs. C and By. Mrs. C at the PKD in Gogik Village. In this case, the study site was located in the Ungaran Health Centre's service area. The study period ran from November to May 2025.   Abstrak Kesehatan ibu dan anak merupakan pondasi dalam mewujudkan generasi bangsa yang unggul. Terwujudnya kesejahteraan ibu dan anak dapat dipersiapkan dari masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus dan menjadi calon akseptor kontrasepsi. Upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan asuhan berkesinambungan (Continuity of Care) Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 2x di trimester III. Hasil pemantauan didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara pervaginam tanggal 15 April 2025 pukul 14.40 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB implan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. C dan By. Ny. C di PKD Desa Gogik.Pada kasus ini lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran. Waktu studi kasus mulai dari November-Mei 2025.
Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI Alfina Damayanti; Eka Sularsih; Kurnia Pratiwi; Masruroh; Widayati; Puji Catur
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of insufficient breast milk production in postpartum mothers is very common. This is due to a lack of knowledge among postpartum mothers about oxytocin massage. In addition, hospitals have never conducted education or counselling on oxytocin massage for postpartum mothers to facilitate or increase breast milk production. This community service aims to conduct oxytocin massage activities for postpartum mothers and evaluate their knowledge of oxytocin massage. The objective of this community service is to determine whether there is an increase in postpartum mothers' knowledge of oxytocin massage to address breast milk issues and improve breast milk production after receiving health education or health counselling. The community service method used pre-test, practice, and post-test. The research sample consisted of 20 postpartum mothers at Tidar General Hospital in Magelang City. The community service was conducted in January 2025. The activity was implemented in three stages: problem identification, solution implementation, and evaluation. Based on the results of the pre-test and post-test, it was found that there was an increase in postpartum mothers' knowledge about oxytocin massage to address breastfeeding issues and increase breast milk production after receiving health education or health counselling. Recommendations for the continuation of this activity in the next phase include coordinating with the ward head to provide oxytocin massage training as part of efforts to address low breast milk production more effectively, efficiently, and comprehensively   Abstrak Permasalahan kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum sangat sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Selain itu pelaksanaan edukasi atau penyuluhan tentang pijat oksitosin pada ibu nifas untuk memperlancar atau meningkat produksi ASI belum pernah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan pijat oksitosin pada ibu post partum dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu postpartum. Tujuan dari pengambdian masyarakat ini apakah terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Metode pengabdian masyarakat ini yaitu pre test, praktik dan post tes. Sasaran Penelitian pengabdian ini menggunakan sampel sebayak 20 responden ibu postpartum di RSUD Tidar Kota Magelang. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tiga tahap yaitu permasalahn, solusi dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Saran untuk kelanjutan kegiatan ini pada tahapan berikutnya yaitu dengan mengkoordinasikan dengan kepala ruang untuk dapat memberikan pelatihan pijat oksitosin dalam upaya mengatasi permasalah kurangnya produksi ASI secara lebih efektif, efisien dan menyeluruh.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny. X Umur 25 Tahun G1P0A0 di Desa X Kec Ungaran Barat Kabupaten Semarang Kurnia Pratiwi; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of Care is a form of midwifery service that is provided comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning services. The method used is a case study with a descriptive observational approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations, and physical examinations using primary and secondary data. Data analysis uses the Varney 7-stepmidwifery management approach and SOAP documentation. The goal is to monitor and detect early complications that may occur in mothers and babies in order to reduce maternal and infant mortality rates. Midwifery care for Mrs. X was carried out comprehensively in X Village, West Ungaran District, Semarang Regency starting from 32 weeks of pregnancy to 28 days of postpartum period. Pregnancy visits were carried out three times, postpartum visits three times in person and one online, and newborn visits three times. Care was provided according to midwifery service standards which include identifying complaints, monitoring vital signs, education, intervention management, and counseling related to family planning. Complaints found during pregnancy were leg cramps and frequent urination which were treated with IEC, the IEC given was how to overcome leg cramps by avoiding sitting and standing for too long, resting the legs periodically and the same position for a long time, changing sleeping positions with the legs slightly higher than the body because it can help reduce leg cramps. Reduce fluid intake 1-2 hours before going to bed at night to reduce the frequency of nocturia and avoid drinking drinks containing caffeine such as coffee, tea, drink lots of water in the morning and evening so that fluid intake in pregnant women is not reduced or dehydrated. The labor process took place normally, the postpartum period was without complications, and the mother chose a 3-month injection of contraception. Based on the results of care, there was no gap between theory and practice. All interventions were carried out according to midwifery service standards. It is hoped that midwives will continue to improve their competence in providing ongoing care, so that they can contribute to efforts to reduce MMR and IMR through comprehensive and standardized services.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) merupakan bentuk pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif observasional. Tehnik Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan dokumentasi SOAP. Tujuannya adalah untuk memantau, serta mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Asuhan kebidanan pada Ny. X dilakukan secara komprehensif di Desa X, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mulai usia kehamilan 32 minggu hingga 28 hari masa nifas. Kunjungan kehamilan dilakukan sebanyak tiga kali, kunjungan nifas sebanyak tiga kali secara langsung dan satu kali via daring, serta kunjungan bayi baru lahir sebanyak tiga kali. Asuhan diberikan sesuai standar pelayanan kebidanan yang meliputi identifikasi keluhan, pemantauan tanda vital, edukasi, penatalaksanaan intervensi, serta konseling terkait KB. Keluhan yang ditemukan selama kehamilan adalah kram kaki dan sering kencing yang ditangani dengan KIE, KIE yang diberikan  yaitu cara mengatasi kram kaki dengan menghindari posisi duduk dan berdiri terlalu lama, istirahat kaki secara berkala dan posisi yang sama dalam waktu yang lama, mengubah posisi tidur dengan kaki sedikit lebih tinggi dari tubuh karna dapat membantu mengurangi kram kaki. Kurangi asupan cairan 1- 2 jam sebelum tidur malam untuk mengurangi frekuensi nokturia dan hindari minum minuman yang mengandung kafein seperti kopi teh perbanyak minum iar putih di pagi dan sore hari agar asupan cairan pada ibu hamil tidak berkurang atau dehidrasi. Proses persalinan berlangsung normal, masa nifas tanpa komplikasi, dan ibu memilih KB suntik 3 bulan. Berdasarkan hasil asuhan, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Semua intervensi dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan. Diharapkan bidan terus meningkatkan kompetensinya dalam memberikan asuhan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB melalui pelayanan yang menyeluruh dan terstandar.