The smallest world for every individual is their family. A positive or healthy family ensures security, comfort, and support for its members. However, not all children have the opportunity to experience such a family, especially those from single-parent families due to divorce. Children from divorced single-parent families may face challenges related to family activities. Single-parenthood can arise from divorce, death, or out-of-wedlock births. This study aims to describe the experiences of loneliness faced by early adult women who grew up in single-parent families due to divorce. The research employs a qualitative approach using semi-structured interviews with four participants aged 18-25 years who meet the research criteria. Data analysis was conducted to identify the factors, causes, and impacts of loneliness experienced by the participants in social, emotional, and situational dimensions. The findings reveal that loneliness in early adult women is influenced by limited social support, challenges in adapting to changes in family structure, and a sense of losing meaningful relationships with others. This loneliness impacts participants' emotional well-being, including difficulties in expressing emotions, low self-esteem, and obstacles in building social relationships. The study highlights the importance of social support and a conducive environment to minimize the effects of loneliness in individuals from single-parent families. These findings can serve as a foundation for designing more effective psychological interventions to enhance the emotional well-being of early adult women from single-parent backgrounds. ABSTRAKDunia terkecil bagi setiap individu adalah keluarga, keluarga yang positif atau sehat ialah dapat menjamin bagi para anggota yaitu keamanan, kenyamanan, dan memiliki dukungan. Tidak semua anak mendapatkan pengalaman mengenai keluarga tersebut, terutama bagi anak yang berasal dari keluarga dengan orang tua tunggal akibat perceraian, anak-anak yang berasal dari orang tua tunggal akibat perceraian dapat mengalami masalah terkait aktivitas keluarga. Keadaan orang tunggal bisa dikarenakan akibat perceraian, kematian, atau kelahiran anak di luar nikah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman loneliness yang dialami oleh perempuan dewasa awal yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tua tunggal akibat perceraian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalu wawancara semi-struktur (semi structure) terhadap empat partisipan berusia 18-25 tahun yang sesuai dengan kriteria penelitian. Analisis data yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor, penyebab, dan dampak loneliness yang di alami partisipan dalam dimensi sosial, emosional, dan situasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa loneliness pada Perempuan dewasa awal dipengaruhi oleh keterbatasan dukungan sosial, tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan struktur keluarga serta rasa kehilangan hubungan yang bermakna dengan orang lain. Loneliness ini memberikan dampak pada kesejahteraan emosional pada partisipan, seperti kesulitan mengekspresikan perasaan, rendahnya rasa percaya diri, dan hambatan dalam membangun hubungan sosial. Penelitian ini menekankan pentingnya dukungan sosial dan lingkungan yang kondusif untuk meminimalkan dampak loneliness pada seseorang yang berasal dari keluarga tunggal. Temuan ini dapat menjadi landasan dalam merancang intervensi psikologis yang lebih tepat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional perempuan dewasa awal dengan latar belakang tinggal bersama orang tua tunggal