Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PROGRAM PENYIAPAN SISWA MENGHADAPI UJIAN NASIONAL : DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN PENGUASAAN MATERI UJIAN (KPMU) Irawan, Mirza; Asiah, Asiah; Ginting, Rafael Lisinus
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 7, No 4 (2017): SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.944 KB) | DOI: 10.24114/sejpgsd.v7i4.8144

Abstract

Abstrak Ujian Nasional dipandang oleh siswa memiliki kedudukan yang sangat penting, sehingga siswa takut gagal. Hal itu ditegaskan oleh Nevid   (2005) yang menyatakan bahwa keterfokusan siswa terhadap Ujian Nasional, menjadikan ujian Nasional  sebagai  salah  satu  sumber  kecemasan  bagi  seorang  siswa.  Santrock (2007) menambahkan ketika menghadapi ujian siswa kadang merasa cemas atau khawatir saat menghadapi kesulitan di sekolah, seperti saat akan mengerjakan ujian. Fenomena kecemasan menghadapi ujian  Nasional merupakan fenomena yang umum terjadi di  kalangan siswa.  Perasaan   tertekan,     khawatir,     dan takut    akan kegagalan, yang    dirasakan siswa    saat menghadapi  Ujian Nasional adalah hal yang paling membebani para siswa, sehingga untuk mengatasi sindrom yang menggejala tersebut diperlukan upaya persiapan dan dukungan integral dari aspek  material,  moral,  mental,  psikologis,  spiritual,  intelektual  dan  emosional yang dilakukan pihak yang terkait. Dalam mengatasi permasalahan tersebut tim pengabdi  merumuskan dan mengimplementasikan program kerja sama guru bimbingan konseling dan guru matapelajaran dalam mempersiapkan siswa menghadapi ujian nasional. Secara umum program penyiapan siswa menghadapi ujian nasional ini meliputi kegiatan sosialisasi program, pelaksanaan program, dan pelaporan dan evaluasi. Model program penyiapan siswa menghadapi ujian nasional ini dilakukan dengan metode diagnosis dan remediasi. Kata kunci : ujian nasional, diagnosis, remediasi
PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS IV SD Asiah, Asiah
Mimbar Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53400/mimbar-sd.v2i1.1319

Abstract

This research aims to improve students' skills in speaking. Researchers apply a communicative approach through Classroom Action Research. Based on the results of research, learning Indonesian with the application of communicative approach showed an increase in the students' speaking skills class IV SDN Jatiroke I both orally and in writing. This increase can be seen from the observation and implementation of corrective actions at each cycle. First cycle which scored above 60 KKM there are 16 students (61.53%) with an average grade 62.30 increase significantly in the second cycle to 25 students (96.15%) with an average grade of 80.Keywords: approach, communicative skills, speaking, elementary school students.
Implementasi Sistem Full Day School dalam Mengembangkan Empati Anak Usia Dini Asiah, Asiah; Nadlifah, Nadlifah
Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Vol 3 No 4 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.645 KB) | DOI: 10.14421/jga.2018.247-258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi sistem full day school dalam mengembangkan empati anak kelompok A1 di RA Mu’adz Bin Jabbal 2 serta faktor pendukung dan penghambat sistem full day school dalam mengembangkan empati anak. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian yaitu kepala sekolah, wali kelas A1, guru pendamping dan siswa kelompok A1 RA Mu’adz Bin Jabbal 2 Ketandan Banguntapan Bantul. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen yang digunakan yaitu menggunakan pedomen observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu sumber dan teknik. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di RA Mu’adz Bin Jabbal 2 Ketandan Banguntapan Bantul yang berkaitan dengan Implementasi Sistem Full day School dalam Mengembangkan Empati Anak Kelompok A1 di RA Mu’adz Bin Jabbal 2 Ketandan Banguntapan Bantul yaitu Implementasi sistem full day school dalam mengembangkan empati anak berkembang sesuai dengan harapan, hal ini terlihat anak-anak sudah mampu untuk peduli dengan teman yang mengalami kesulitan, saling tolong menolong, berbagi, peka terhadap lingkungan sekitar.  Faktor pendukung dan penghambat sistem full day school dalam mengembangkan empati anak kelompok A RA Mu’adz Bin Jabbal 2 Ketandan Banguntapan Bantul yaitu faktor pendukung diantaranya, faktor internal (guru dan komponen yang ada di sekolah) dan eksternal (orang tua, masyarakat sekitar sekolah dan media). Faktor penghambat diantaranya tingkat perkembangan anak yang berbeda-beda, teman di sekolah dan pendidikan rumah yang tidak mendukung dengan pendidikan di sekolah.
ASESMEN DINAMIS: IMPLEMENTASI TEKNIK ASESMEN DINAMIS BERBASIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DI KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH MUTIARA UMMI KALASAN, YOGYAKARTA Hayati, Firdha; Asiah, Asiah; Maulida, Maulida
JEA (Jurnal Edukasi AUD) Vol 5, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.49 KB) | DOI: 10.18592/jea.v5i2.3183

Abstract

AbstractThis research is motivated by a child who experiences the development of fine motor skills that are different from other children, so the teacher starts implement a dynamic assessment strategy. The purpose of this study is to describe how the teacher implements a dynamic assessment strategy based on fine motor development in children in KB Mutiara Ummi Kalasan. The research method used in this study uses interview techniques and documentation studies. Then the data were analyzed using Miles & Huberman analysis. The results show that the form of research used by the teacher concerned for children with the initials AA is the form of an observation checklist and portfolio worksheets. Children who have the initials AA have experienced fine motor development gradually, and the level of development of children is in the stage of developing (MB).Keywords: dynamic assessment, development, fine motor skills AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh seorang anak yang mengalami perkembangan kemampuan motorik halus yang berbeda dengan anak lainnya, sehingga guru mulai mengimplementasikan strategi asesmen dinamis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan bagaimana guru mengimplementasikan strategi asesmen dinamis berbasis perkembangan motorik halus pada anak di KB Mutiara Ummi Kalasan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis Miles & Huberman. Hasil menunjukkan bahwa bentuk penelitian yang digunakan oleh guru yang bersangkutan untuk anak yang berinisial AA ialah bentuk penilaian observasi checklist dan lembar kerja portofolio. Anak yang berinisial AA telah mengalami perkembangan motorik halus secara bertahap, dan tingkat perkembangan anak berada pada tahap mulai berkembang (MB).Kata Kunci: asesmen dinamis, perkembangan, motorik halus.
Implementasi Pendidikan Inklusi dalam Mengembangkan Karakter Cinta Tanah Air di TK Laboratory Pedagogia Bantul Yogyakarta Asiah, Asiah
ACIECE Vol 4 (2019): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describ how the implementation of inclusve education in developing thecharacter of patriotism in the pedagogia kindergarten Bantul yogyakata. This research usesdescriptive qualitative method, with research subjects involving 12 grup B children,class teachers in Pedagogia Bantul Kindergarten. While the method of data collection uses the method of observation, interviews and documentation. As for the stages in data collection using data reduction, data presentation, and drawing conclusions of verification. The results of research on the implementation of inclusive education in developing the character of homeland love in kindergarden Bantul conducted in the learning process both inside and outside the room. Through inclusive education children have been able to develop the character of patriotism, it can be seen with children who have been able to practice ceremonies, memorize national pancasila and its symbols, know Indonesia culture, especially the culture around where children live. As for the supporting and inhibiting factors in the implementation of inclusive education in developing the character of a motherland of love, namely teachers, parents, facilities and infrastructure as well as the environment
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Project Beased Learning (PjBL) Pada Kelas X – E SMA Negeri 3 Pekat Junaidin, Junaidin; Karsina, Karsina; Putra, Andi; Raudah, Siti; Asiah, Asiah
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2024): Pedagogos : Jurnal Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gg.v6i1.1849

Abstract

Sejarah merupakan pelajaran yang kurang begitu diminati oleh sebagian besar siswa. Yang katanya membosankan, banyak hafalanlah, bahkan yang paling menyedihkan karena tidak masuk dalam perhitungan untuk masuk perguruan tinggi negeri maupun swasta favorit melalui jalur raport, sehingga siswa terkadang mengikuti pelajaran asal-asalan, bahkan terkesan ogah – ogahan. Apalagi bagi peserta didik program MIPA, sejarah benar-benar bukan pelajaran favorit, sehingga mereka mengikutinya setengah hati. Apalagi kalau jam pelajaranya jatuh jam terakhir, banyak siswa yang terlalu sering menguap, ijin ke belakang, atau bahkan ada yang tertidur dengan sangat pulas. Sebagai guru sejarah, tentu saya sangat sedih menyadari pelajaran saya kurang diminati oleh Peserta Didik. Saya merasa benar – benar tertantang untuk menunjukkan jati diri sebagai guru sejarah, agar tidak di pandang sebelah mata. Saya juga mau pelajaran saya di minati dan di senangi, layaknya Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, dan lain – lain yang semacam pelajaran vaforit. Berbeda dengan pelajaran-pelajaran lain yang masuk dalam deretan Mapel yang di OSN kan .Mereka terkesan sangat antusias karena mungkin mereka takut tidak terakui. Diskrimanasi terhadap pelajaran ini, tentu sebenarnya sangat tidak baik. Namun apa daya, pemerintah telah menetapkan hal tersebut. Sehingga sebagai guru mau tidak mau harus mengikuti aturan dan ketetapan yang ada. Meski terkadang rasa frustasi menyerang diri, ketika mengingat betapa tak menariknya pelajaran ini. Padahal materi telah kita persiapkan dengan sabaik mungkin. Kami sering bertukar pikiran dengan sesama guru sejarah, bahkan dengan guru – guru lain yang serumpun, ternyata keluhanya pun tidak berbeda. Terkadang kami terlibat diskusi panjang untuk mendapatkan pengetahuan pengalaman temen sejawat dalam aktifitas belajar mengajar. Sebenarnya kondisi ini tidak merata di semua kelas. Ada beberapa kelas yang memiliki antusias dalam belajar sejarah. Apapun metode yang digunakan dalam kelas tersebut mampu menarik minat siswanya. Namun sebaliknya, ada beberapa kelas yang kurang minat dalam belajar.
Mendongeng: Metode Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Asiah, Asiah; Rohmalina, Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 Number 3, May 2024
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini dilatarbelakangi karena kurangnya stimulasi dalam kemampuan bahasa anak pada kelompok B di PAUD Nurul Jihad, karena kurangnya stimulasi dalam kegiatan pembelajaran maka berimbas pada kurangnya kemampuan Bahasa pada anak. Dengan adanya permasalahan tersebut perlu adanya suatu upaya untuk mengembangkan Bahasa anak, salah satunya adalah kegiatan yang dapat menyenangkan bagi anak dan mempunyai banyak pesan didalamnya salah satu kegiatan tersebut ialah  mendongeng, cerita dongeng dibuat sangat ringan sehingga anak  mudah untuk mencerna. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode mendongeng. Pelaksanaan penelitian di PAUD Nurul Jihad yaitu pada anak usia 5-6 tahun kelompok B yang berjumlah lima anak yaitu dua laki-laki dan tiga anak perempuan, adapun Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara dan analisis data menggunakan display data, reduksi data dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengembangkan Bahasa anak terlihat hasil akhir anak menjadi aktif,  komunikatif, dapat menceritakan kembali dongeng dan anak dapat menjawab pertanyaan. This article is motivated by the lack of stimulation in children's language skills in group B at PAUD Nurul Jihad because the lack of stimulation in learning activities has an impact on the lack of language skills in children. With these problems, it is necessary to make an effort to develop children's language, one of which is an activity that can be fun for children and has many messages in it. One of these activities is storytelling; fairy tales are made very light so children are easy to digest. The purpose of this study was to develop children's language skills through the storytelling method. The implementation of research in PAUD Nurul Jihad, namely in children aged 5–6 years in group B, totaling five children, namely two boys and three girls, was done using the qualitative descriptive method with data collection techniques using observation, documentation, and interviews, and data analysis using display data, data reduction, and concluding. Based on the results of research on developing children's language, it can be seen that the result of children being active, communicative, able to retell fairy tales, and able to answer questions.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Narapidana Napza Dewasa Di Lembaga Permasyarakatan Narkotik Kelas II A Asiah, Asiah; Rizkiyah, Laeli; Herlinawati
Jurnal Kesehatan Mahardika Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan Mahardika
Publisher : LPPM ITEKES Mahardika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54867/jkm.v11i1.207

Abstract

Background: Support from family is also one of the things that is needed to improve psychologically such as providing things that make you uplift or rise from the most difficult things that are being experienced. Depression is a sad mood disorder that lasts more than four weeks, which is accompanied by behaviors such as sleep changes, impaired concentration, irritability, very anxious, lack of enthusiasm, frequent crying, excessive alertness, pessimism, feeling worthless, and anticipating failure. Purpose: The aim is to determine the relationship between family support and adult drug prisoners in the Class II A Narcotics Correctional Institusion. Methods: This research design is a noncollerational experimental research design that uses a cross sectional approach. The population in this study was all drug inmates in the Class II A Narcotics Correctional Institusion according to adult criteria totaling 237 people with research samples that met the criteria in the study as many as 70 samples. The data collection method used a questionnaire with a random sampling sample using a questionnaire measuring instrument and the data was analyzed using the spearman rank test. Results: Family support for adult drug inmates in class II A Narcotics Correctional Institusion who received sufficient family support with 29 respondents (41.4%). While those who experienced mild depression with 25 respondents (35.7%). The results showed that a p value: 0.000 α: 0.05 meant that there was a relationship between family support and the level of depression in adult drug prisoners in class II A Narcotics Correctional Institusion. Conclusion: That there was a relationship between family support and the level of depression in adult drug prisoners in class II A Narcotics Correctional Institusion. The prison is expected to provide education or an agenda to gather families to discuss the condition or condition of prisoners and what actions must be taken by families to support and provide attention in order to reduce the fear experienced while undergoing the punishment process in prisons. Keywords: Drugs, Depression, Family Support, Narcotics Correctional Institusion
Problematika Pembelajaran Nahwu Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Arab di Lembaga Pendidikan Indonesia Asiah, Asiah; Zamroni, Zamroni; Rijal, Muhammad Khairul
Borneo Journal of Language and Education Vol 2 No 2 (2022): Borneo Journal of Language and Education, Vol.2 (No.2), Agustus 2022
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeru Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/benjole.v2i2.6104

Abstract

Bahasa Arab menjadi instrumen pembelajaran utama, khususnya dalam memahami sumber-sumber utama ajaran Islam. Nilai kesusastraannya yang tinggi dan statusnya sebagai bahasa Al-Quran, menambah nilai lebih bahasa Arab daripada bahasa yang lainnya, khususnya bagi umat Islam. Bahasa Arab tidak dapat dipahami tanpa pemahaman yang mendalam tentang ilmu nahwu. Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (maharah al-istima’), berbicara (maharah al-kalam), membaca (maharah al-qira’ah) dan kemahiran menulis (maharah al-kitabah). Untuk menguasai keempat keterampilan di atas mutlak diperlukan ilmu nahwu. Melihat posisi strategis nahwu dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Arab, maka Pembelajaran nahwu menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk dipelajari di lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja problematika dalam pembelajaran nahwu di Madrasah Aliyah Negeri 2 program keagamaan (MAN-PK) Samarinda. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Sumber data adalah pendidik ilmu nahwu dan peserta didik Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data berupa kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran nahwu di Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda ada tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun problematika pembelajaran nahwu di Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda terdiri dari beberapa faktor yakni faktor peserta didik berupa perbedaan latar belakang pendidikan dan kurangnya minat belajar peserta didik, berikutnya dari faktor pendidik yaitu karena rendahnya profesionalisme guru, sedangkan faktor bahan ajar yaitu kitab yang digunakan tidak tuntas dipelajari dan faktor waktu belajar yang sangat terbatas.
Developing Effective Counseling Strategies for Visually Impaired Students: Personal, Social, Career, and Academic Perspectives Ginting, Rafael Lisinus; Ellis, Rusnawaty; Violina, Erwita Ika; Asiah, Asiah
Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 8, Issue 2, July 2024
Publisher : Guidance and Counseling Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbkt.v8i2.2005

Abstract

This study examines the guidance and counseling needs of visually impaired students, emphasizing the importance of tailored programs to address their unique challenges. Using a qualitative approach complemented by quantitative data collection, the research surveyed visually impaired students at SLB – A Karya Murni Medan. The findings reveal that personal needs, such as independent daily living activities, are the highest priority, followed by career needs, including career guidance and decision-making skills. Social needs, involving communication and social interaction, and academic needs, covering fundamental educational skills, were also significant. The analysis underscores the necessity of a comprehensive counseling program designed to support visually impaired students in achieving personal independence, career readiness, social skills development, and academic success. This program should incorporate a thorough understanding of students' needs, clear objectives, and robust implementation strategies to ensure their overall well-being and development.