Articles
Deteksi Defisiensi Unsur Hara Makro pada Tanaman Kopi berdasarkan Karakteristik Gejala Visual Daun menggunakan MTCD dan JST
Ahmad Annas Al Hakim;
Agus Eko Minarno;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 2 No 8 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v2i8.1033
Semua tanaman, termasuk kopi membutuhkan unsur hara yang cukup untuk penunjang pertumbuhan dan perkembangannya secara normal. Apabila kebutuhan hara tidak tercukupi dengan baik, tanaman akan kekurangan suplai makanan dan gejala khas muncul pada tanaman, seperti perubahan ukuran daun, klorosis, nekrosis dan lainnya yang akan terlihat jelas terutama pada organ daun. Gejala – gejala tersebut memberikan ciri khas atau pola pada daun berdasarkan defisiensi hara yang dialami suatu tanaman. Ciri khas tersebut kemudian diekstraksi menggunakan pengolahan citra digital (PCD) dengan menerapkan Multi Texton Cooccurrence Descriptor (MTCD). Metode MTCD akan melakukan penelusuran pada tiap bagian citra, kemudian mengekstrak piksel – piksel yang memiliki kesamaan nilai warna dan tepi. Fitur-fitur hasil ekstraksi digunakan untuk mewakili setiap citra dalam basis data, dan kemudian digunakan untuk klasifikasi dengan menerapkan jaringan saraf tiruan (JST). Hasil akurasi tertinggi yang dihasilkan klasifikasi adalah 0.706.
Integrasi Modern Honey Network Dengan Grafana Untuk Visualisasi
Novandha Yudyanto;
Syaifuddin Syaifuddin;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 2 No 10 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v2i10.1047
Internet merupakan komoditas utama dalam hal komunikasi pada saat ini. Namun seiring dengan perkembangan zaman, penyerangan dalam internet semakin bertambah. Demi mencegah serangan tersebut banyak sistem atau program yang telah dikembangakan salah satunya ialah Honeypot . Honeypot mampu menahan, mendeteksi, dan mencatat serangan yang diterima guna mencari informasi mengenai serangan tersebut. Dengan menggunakan informasi tersebut akan lebih mudah untuk mencegah kerusakan apabila terjadi serangan yang serupa. Akan tetapi Honeypot masih belum banyak diminati oleh komunitas keamanan jaringan dikarenakan oleh rumitnya pengelolaan dan pemeliharaannya. Modern Honey Network atau MHN merupakan program open-source yang mampu menjalankan beberapa Honeypot sekaligus mengumpulkan log serangan yang diterima Honeypot tersebut. MHN bertujuan untuk mengatasi masalah rumitnya pengelolaan dan pemeliharaan Honeypot . Namun MHN tidak memiliki visualisasi untuk menganalisis pola serangan yang diterima oleh Honeypot . Hal ini tentu menyulitkan pengguna terlebih dengan banyaknya log yang dapat dihasilkan oleh Honeypot . Karena itulah dibutuhkan program untuk visualisasi log tersebut. Dalam penelitian ini Grafana digunakan untuk visualisasi log pada MHN. Dengan mengintegrasikan Grafana dengan MHN diharapkan pengguna MHN tidak kesulitan dalam membaca dan menganalisa log Honeypot .
Optimisasi Algoritma K-Means Menggunakan Artificial Bee Colony pada Content-Based Image Retrieval
Agus Eko Minarno;
Yufis Azhar;
Yudhono Witanto
Jurnal Repositor Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v3i1.1180
Content-based Image Retrieval (CBIR) merupakan implementasi dari teknik computer vision pada kasus image retrieval yang merupakan kasus pencarian gambar digital pada database yang sangat besar. Pada penelitian ini diperkenalkan metode clustering baru untuk sistem CBIR, metode yang digunakan merupakan kombinasi antara algoritma Artificial Bee Colony (ABC) dengan K-Means. Tiga fitur digunakan untuk mengekstraksi fitur – fitur yang dimiliki gambar, yaitu: RGB Color Feature, Edge Feature, dan Grey Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Ketiga fitur tersebut tergabung dalam algoritma Multi Texton Co-occurrence Descriptor (MTCD). K-means merupakan algoritma pengelompokkan yang banyak digunakan pada kasus clustering suatu data, K-means banyak digunakan karena implementasinya yang sangat mudah. Meskipun demikian, algoritma ini memiliki kelemahan, salah satunya yakni dalam penentuan titik awal centroid. Artificial Bee Colony (ABC) merupakan algoritma optimasi yang cara kerjanya mengadopsi dari cara koloni lebah dalam mencari makanan. Metode ABC diketahui dapat memecahkan permasalahan local optimum, yang pada umumnya terjadi pada penggunaan K-means karena kelemahannya dalam menentukan centroid. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan kombinasi dari algoritma ABC dengan K-means untuk mengelompokkan fitur – fitur yang telah diekstraksi yang diimplementasikan pada dataset Corel-10.000 dan Batik. Kombinasi dari kedua algoritma ini dapat menjadi solusi dalam permasalahan pengelompokkan data atau clustering di ranah data science. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien penggunaan kombinasi algoritma ABC dan K-means dalam clustering pada fitur dataset Corel-10.000 dan Batik.
Klasifikasi Jenis Batik Menggunakan Algoritma Convolutional Neural Network
Yesicha Amilia Putri;
Yufis Azhar;
Agus Eko Minarno
Jurnal Repositor Vol 3 No 2 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v3i2.1201
Beragamnya motif batik di Indonesia menyulitkan dalam pengenalan pola citra batik. Dalam hal ini diperlukannya klasifikasi citra batik untuk mengidentifikasi karakteristik citra. Dataset yang digunakan merupakan dataset batik berjumlah 300 data dengan 50 jenis batik dan setiap kategori terdapat 6 data. Algoritma yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convolutional Neural Network (CNN). CNN merupakan salah satu teknik Deep Learning yang memiliki hasil paling signifikan didalam pengenalan citra. Model VGG16 digunakan pada pengujian untuk membandingkan akurasi yang diperoleh dan waktu yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan model yang diusulkan mampu mengklasifikasi citra batik dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa akurasi yang didapatkan menggunakan CNN sebesar 98% dan membutuhkan waktu lebih cepat dibandingkan model VGG16.
Klasifikasi Citra Sel Darah Untuk Penyakit Malaria Dengan Metode CNN
Achmad Fauzi Saksenata;
Agus Eko Minarno;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v4i2.1283
Semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan pola hidup masyarakat ikut berubah, karena kebutuhan masyarakat bergantung pada teknologi yang ada. Perubahan ini dapat dilihat dalam penggunaan komputer dengan dibantu berbagai alat yang telah dibuat dapat mendeteksi penyakit pada seseorang. Dengan adanya alat tersebut dapat membantu masyarakat agar lebih cepat dan mudah mengetahui penyakit yang diderita. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat menganalisa, mengenali, secara sensitive, akurat dan otomatis mendiagnosa manusia terkena penyakit malaria atau tidak. Metode yang disulkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut Deep Learning (DL) yaitu Convolutional Neural Network (CNN) yang unggul untuk klasifikasi. Dalam penelitian ini, mengusulkan penggunaan CNN untuk membantu dalam mengklasifikasikan penyakit malaria. Dataset terdiri dari 27558 gambar sel darah. Model yang diusulkan mencapai kinerja dengan akurasi terbaik 96%. Pengujiannya berhasil serta berjalan dengan baik.
Klasifikasi Citra Sel Darah Untuk Penyakit Malaria Dengan Metode CNN
Achmad Fauzi Saksenata;
Agus Eko Minarno;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 3 No 2 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v3i2.1290
Semakin berkembangnya teknologi mengakibatkan pola hidup masyarakat ikut berubah, karena kebutuhan masyarakat bergantung pada teknologi yang ada. Perubahan ini dapat dilihat dalam penggunaan komputer dengan dibantu berbagai alat yang telah dibuat dapat mendeteksi penyakit pada seseorang. Dengan adanya alat tersebut dapat membantu masyarakat agar lebih cepat dan mudah mengetahui penyakit yang diderita. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat menganalisa, mengenali, secara sensitive, akurat dan otomatis mendiagnosa manusia terkena penyakit malaria atau tidak. Metode yang disulkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut Deep Learning (DL) yaitu Convolutional Neural Network (CNN) yang unggul untuk klasifikasi. Dalam penelitian ini, mengusulkan penggunaan CNN untuk membantu dalam mengklasifikasikan penyakit malaria. Dataset terdiri dari 27558 gambar sel darah. Model yang diusulkan mencapai kinerja dengan akurasi terbaik 96%. Pengujiannya berhasil serta berjalan dengan baik.
Analisis Klasifikasi SMS Spam Menggunakan Logistic Regression
Ferin Reviantika;
Yufis Azhar;
Gita Indah Marthasari
Jurnal Repositor Vol 3 No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v3i4.1384
SMS atau Short Message Service biasa nya terdapat pada telepon seluler. SMS dibagi menjadi dua kategori yaitu SMS spam dan SMS non spam (ham). SMS spam adalah SMS yang bersifat mengganggu pengguna telepon karena cenderung berisi pesan yang tidak penting seperti promo dan penipuan. Sedangkan SMS non spam (ham) cenderung berisi SMS yang penting, seperti sudah ada riwayat pesan dengan pengguna sebelumnya. Pada penelitian ini dilakukan klasifikasi SMS spam dan SMS non spam (ham) menggunakan metode logistic regression. Tujuan dari penelitian ini untuk membedakan atau mengklasifikasikan antara SMS spam dan non spam (ham). Dataset dalam penelitian ini berjumlah 1143 data, terdapat dua kolom yaitu kolom teks dan kolom label. Jumlah untuk pesan spam sebanyak 566 pesan dan jumlah untuk pesan non spam sebanyak 577. Metode yang diusulkan mendapat akurasi yang lebih baik yaitu 95%.
Prediksi Permintaan Beras Mengggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Algoritma Backpropagation (Studi Kasus: CV.PUSPA)
Silcillya Ayu Astiti;
Gita Indah Marthasari;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 3 No 5 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v3i5.1395
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya memilih beras sebagai sumber pangan utama, di tahun 2020 mengalami penurunan pola konsumsi yang mengakibatkan permintaan beras yang seharusnya stabil menjadi berkurang. Menurunnya daya beli masyarakat akan beras berdampak pada beberapa penyetok beras atau yang biasa disebut dengan agen beras untuk membeli beras pada perusahaan produksi beras. Untuk meminimalisir kerugian yang dialami oleh perusahaan produksi beras, terdapat salah satu cara yang dapat diterapkan, yaitu dengan melakukan peramalan data menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation yang pada penelitian ini data yang digunakan merupakan data permintaan beras Perusahaan CV. PUSPA yang bersifat time series. Skenario pemodelan pada penelitian menerapkan 1-5 hidden layer dengan jumlah neuron hidden yang berbeda di setiap percobaannya. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation menunjukkan prediksi yang baik yang pada penelitian ini hasil terbaik terdapat pada arsitektur 7-50-200-300-250-300-1 dengan MSE = 0.001278, RMSE = 0,301950 di proses pelatihan dan hasil MSE = 0.002391, RMSE = 0.204972 di proses pengujian.
Klasifikasi Lesi Kulit Menggunakan Convolutional Neural Network
Suryani Rachmawati;
Agus Eko Minarno;
Yufis Azhar
Jurnal Repositor Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v4i3.1432
Lesi kulit merupakan suatu kondisi bagian kulit yang memiliki pertumbuhan atau penampakan yang abnormal. Reaksi ini muncul disebabkan oleh infeksi virus seperti herpes simpleks (HSV) yang ditandai dengan munculnya kulit. Mendeteksi jenis penyakit kulit secara otomatis dari hasil dermoskopi dapat membantu mendiagnosa secara cepat dan meningkatkan akurasi untuk menghemat waktu. Pada penelitian ini mengusulkan metode pembelajaran mesin yaitu Convolutional Neural Network untuk mendiagnosa penyakit kulit secara otomatis. Pengujian penelitian ini menggunakan data augmentasi teknik dan data penyeimbangan untuk diimplementasikan pada dataset citra lesi kulit ISIC 2018 .Pada pengujian dengan teknik dan metode yang dapat diusulkan menghasilkan akurasi sebesar 98%. Teknik augmentasi dan penyeimbangan data yang diusulkan, dapat mempengaruhi model yang diusulkan dari segi peningkatan kinerja.
Penerapan Generalized Association Rule Minning Sebagai Analisa Pasien Penderita Kanker Paru Paru Berdasarkan Data Rekam Medis
Rangga Kurnia Putra Wiratama;
Yufis Azhar;
Agus Eko Minarno
Jurnal Repositor Vol 4 No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/repositor.v4i3.1475
Penggunaan pada data rekam medis yang diambil dari database rumah sakit atau badan kesehatan bertujuan untuk mengetahui secara nyata riwayat pasien yang sebelumnya dinyatakan terkena kanker paru-paru. Namun potensi untuk mengetahui suatu pola penyakit secara manual berupa informasi secara langsung sangat memakan waktu sehingga dilakukan proses kegiatan analisa medis secara manual oleh dokter. Salah satunya adalah pola urutan penyakit pasien yang juga merupakan sebagai atribut pasien. Analisa diagnosa penyakit kanekr paru-paru dengan metode Association Rule menjadi teknik dari data mining yang diperlukan dalam menentukan model atribut dari database rekam medis dari atribut yang sebelumnya dimiliki oleh seorang pasien. Berdasarkan data rekam medis yang akan diperiksa terdapat 1000 data dengan 3 kategori yaitu risiko rendah, risiko sedang dan risiko tinggi. batasan dari aturan asosiasi tersebut tak terhingga sehingga nilai support dan nilai confidence akan terdeteksi oleh program secara otomatis dan nilai tersebut akan dijadikan sebagai variabel evaluasi untuk melakukan klasifikasi untuk menentukan kategori yang mendekati.